Вы находитесь на странице: 1из 1

JAKARTA, KOMPAS.

com - Presiden Joko Widodo mengakui, Menteri Perindustrian yang


juga kader Golkar, Airlangga Hartarto, sudah menyampaikan keinginannya untuk maju
sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

"Ya sebagai menteri, ya mesti toh, mau memiliki keinginan (kemudian) menyampaikan.
Ya biasa," ujar Jokowi, di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Jokowi tidak menjawab saat ditanya apakah dia memberi restu atau tidak atas
keinginan Airlangga tersebut.

Baca juga: Airlangga Disebut Kantongi Restu Jokowi untuk Jadi Ketua Umum Golkar

Ia menegaskan, tak mengintervensi dinamika internal yang terjadi di Golkar karena


merupakan urusan partai.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu


(30/8/2017).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu
(30/8/2017).(KOMPAS.com/IHSANUDDIN)
"Itu urusannya Partai Golkar. Urusannya internal Partai Golkar," lanjut dia.
Meski demikian, Jokowi mengatakan, jika Airlangga memang ingin menjabat ketua umum
partai, ia harus melepaskan jabatan menteri.

"Yang mau ngerangkap itu siapa? (Tidak boleh) ngerangkap-ngerangkap," lanjut


Jokowi.

Advertisment
Wacana majunya Airlangga sebagai calon ketua umum Golkar mencuat setelah Ketua Umum
Golkar Setya Novanto ditahan KPK atas kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Baca: JK Nilai Airlangga Hartarto Paling Ideal Pimpin Golkar

Meski Golkar masih mempertahankan Novanto sebagai ketum, ada wacana akan digelar
Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mencari penggantinya.

Nama Airlangga mendapatkan dukungan dari sejumlah politisi dan senior Golkar, salah
satunya Jusuf Kalla. Ia dianggap mumpuni dan memiliki track record baik untuk
menggantikan Novanto. Akan tetapi, belum dipastikan kapan Munaslub akan digelar.

Golkar masih menunggu putusan gugatan praperadilan yang diajukan Novanto sebelum
memutuskan kelanjutan nasib Ketua DPR itu.

Вам также может понравиться