Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Menurut Moekijat, bahwa Job analysis terdiri dari 2 perkataan yaitu job dan analyisis. Job
ada yang menerjemahkan tugas, ada pula yang menerjemahan pekerjaan, sedangkan
analysis berasal dari kata analyse yang berarti memisah-misahkan atau menguraikan. Dalam job
analysis berarti kita memisah-misahkan job (jabatan) menjadi bagian-bagian job yang disebut
task (bagian atau unsur jabatan). Sedangkan menurut Ike Kusdiyah Rachmawati, bahwa
analisis Jabatan adalah prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu
jabatan dan orang macam apa yang akan dipekerjakan. Selanjutnya menurut Mariot Tua Efendi
Hariandja, bahwa job analysis adalah usaha untuk mencari tahu tentang jabatan atau pekerjaan
yang bekaitan dengan tugas-tugas dilakukan dalam jabatan tersebut.
Menurut Umar (2005:6) bahwa analisis pekerjaan adalah merupakan suatu proses untuk
menentukan isi suatu pekerjaan sehingga dapat dijelaskan orang lain untuk tujuan manajemen.
Menurut Gomes (2003;91) analisis jabatan adalah proses pengumpulan informasi mengenai
suatu pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja, yang dilaksanakan dengan mengamati atau
mengadakan interview pada pekerjaan, dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor. Benandin
& Russell dalam Gomes (2003:91) mengatakan analisis pekerjaan ini akan menghasilkan daftar
uraian pekerjaan pernyataan tertulis mengenai kewajiban-kewajiban pekerja dan bisa juga
mencakup standar kualifikasi, yang merinci pendidikan dan pengalaman minimal yang
diperlukan bagi seorang pekerja untuk melaksanakan kewajiban dari kedudukannya secara
memuaskan.
Secara umum analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan
menentukan secara rinci tugas-tugas dan persyaratan dari suatu jabatan tertentu. Stephen Robbin
(1993) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu bentuk pengembangan uraian terperinci dari
tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu jabatan, penentuan hubungan dari satu jabatan
dengan jabatan lain yang ada, dan penentuan tentang pengetahuan, ketrampilan, dan
kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan karyawan untuk melakukan pekerjaan secara
efisien dan efektif.
Jadi job analysis atau analisa pekerjaan adalah proses yang dilakukan untuk menentukan
siapa yang cocok untuk dipekerjakan pada suatu pekerjaan.
B. Tujuan Analisis Pekerjaan
Membulatkan pemahaman tentang manajemen dalam sebuah sistem organisasi dalam hal
ini pembagian tugas yang mendalam tentang isi dan persyaratan dari sebuah posisi atau
pekerjaan yang meliputi: mempelajari organisasi, menentukan pekerjaan yang akan dianalisis,
membuat kuesioner analisis pekerjaan, dan mengumpulkan informasi tentang analisis pekerjaan.
Tujuan Analisis Jabatan menurut Gomes (2003;92) Ada 12 tujuan analisis pekerjaan, yaitu:
Mengacu pada Visi, Misi, Tujuan dan Strategi perusahaan/ organisasi, maka analisis
pekerjaan yang menggambarkan apa saja yang harus dilakukan perusahaan untuk mencapai
tujuannya, sehingga bermanfaat. Secara lebih rinci Simamora menjelaskan setidaknya terdapat
sembilan manfaat dari analisa pekerjaan, yaitu:
1) Analisis penyusunan kepegawaian
Dalam analisis penyusunan kepegawaian, seorang manajer akan mencari informasi
tentang pekerjaan dan mengolahnya guna menyusun struktur kepegawaian, sehingga
pendayagunaan para karyawan akan lebih optimal.
2) Desain organisasi
Analisis pekerjaan bisa menjadi sejenis audit dalam suatu organisasi. Simamora (2006:
84) menyebutkan bahwa analisis pekerjaan sering diaplikasikan dalam desain dan
redesain pekerjaan tertentu serta pekerjaan terkait lainnya yang tujuannya adalah untuk
menciptakan perubahan perilaku organisasional yang signifikan.
3) Redesain pekerjaan
Suatu pekerjaan dapat dikaji atau dikaji ulang ketika pekerjaan itu telah dipakai untuk
meningkatkan metode pekerjaan, mengurangi kesalahan, mengeliminasi penanganan
bahan yang tidak perlu dan duplikasi upaya, mengurangi kelelahan, meningkatkan
tanggungjawab dan akhirnya memperbaiki kinerja pegawai.
5) Suksesi manajemen
Kesuksesan manajemen tidak lepas dari analisis pekerjaan/jabatan karena profil
pekerjaan yang dibuat akan menentukan apa saja aktifitas utama, persyaratan kualifikasi
dari pekerja dan pertanggungjawaban dari setiap pekerja/pegawai. Profil posisi
menentukan aktifitas dan kualifikasi yang dikehendaki serta mencari penerus untuk
posisi tersebut apabila mereka keluar dari organisasi itu.
7) Jalur karir
Jalur karir merupakan penjabaran secara eksplisit dari urusan alternatif pekerjaan yang
dapat diduduki oleh seorang individu dalam suatu karir organisasional. Ketika karyawan
memiliki informasi tentang persyaratan pekerjaan, maka akan memungkinkan karyawan
akan memiliki perencanaan karir yang baik.
8) Kriteria seleksi
Output dari analisa pekerjaan akan menjadi dasar kriteria seleksi karyawan baik pada
awal rekrutmen maupun ketika akan dipromosikan atau penugasan selanjutnya.
9) Evaluasi pekerjaan
Analisi pekerjaan memberikan deskripsi atau gambaran tentang suatu pekerjaan atau
langsung pada penilaian terhadap sistem yang ada.Sehingga kita dapat mengetahui
bagaimana kekuatan dan kelemahan dari suatu organisasi.
3. Menyeleksi calon pelaksana pekerjaan (orang yang akan diserahi) jabatan yang akan
dianalisis.
Menyeleksi muwakal jabatan yang akan dianalis artinya penganalisis harus memilih
beberapa muwakal jabatan untuk dianalisis. Hal ini perlu dilakukan untuk menghemat biaya dan
waktu jika banyak pekerjaan yang akan dianalisis
4. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan.
Analisa jabatan memberikan informasi tentang uraian pekerjaan dan syarat-syarat manusia
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan itu.Isi dari spesifikasi dijadikan dasar seleksi
untuk memutuskan jenis orang yang perlu direkrut dan diangkat.
2. Kompensasi Informasi
Analisa jabatan memberikan pemahaman yang jelas tentang latar belakang (pendidikan,
usia, pengalaman, dll) orang yang akan menjabat jabatan itu, sehingga kita dapat menentukan
gajinya.
3. Evaluasi Jabatan,Informasi
Penilaian prestasi kerja merupakan upaya untuk membandingkan prestasi aktual pegawai
dengan prestasi kerja yang diharapkan darinya. Untuk menentukan apakah suatu pekerjaan bisa
dikerjakan/diselesaikan dengan baik, maka uraian pekerjaan akan sangat membantu dalam
penentuan sasaran pekerjaannya.
5. Latihan Informasi
Analisa jabatan digunakan untuk merangsang program latihan & pengembangan. Uraian
pekerjaan, perlengkapan dan jenis ketrampilan pekerja dijadikan sebagai alat bantu dalam
pengembangan program-program latihan.
Informasi analisa jabatan akan digunakan untuk membantu dalam menentukan promosi
ataupun pemindahan karyawan/tenaga-kerja.
7. Organisasi
Informasi jabatan yang diperoleh dari analisa jabatan seringkali memberikan petunjuk
bahwa organisasi yang ada perlu untuk diperbaiki.
8. Pemerkayaan Pekerjaan
Informasi analisa jabatan dapat digunakan untuk memperkaya pekerjaan pada suatu
jabatan tertentu.
9. Penyederhanaan Pekerjaan
10. Penempatan
1. Wawancara
Wawancara kiranya teknik yang paling banyak digunakan untuk tugas dan tanggung
jawab jabatan, dan penggunaannya yang luas mencerminkan keunggulan.Meskipun ada
kekurangan-kekurangannya, wawancara itu digunakan secara luas.
2. Kuesioner
3. Observasi
Analisis jabatan akan dimulai dengan proses pengumpulan data-data dari internal
organisasi. Data-data yang biasanya digunakan adalah dokumen visi misi perusahaan, dokumen
peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, dokumen prosedur operasi yang sudah
distandardisasikan, dan dokumen lain yang dapat memberikan histori jabatan yang akan
dianalisa.
Selanjutnya analis jabatan (sebutan untuk orang yang melakukan analisa jabatan) akan
mempelajari dokumen tersebut dan menggali informasi mengenai suatu jabatan. Setelah
mendapatkan informasi dari data yang sudah ada, analisis jabatan akan langsung ke lapangan
mengadakan :
1) Penyebaran questioner
2) Wawancara dengan pemangku jabatan, atasan,rekan,dan bawahan
3) Observasi.
Proses terjun di lapangan ini dilakukan untuk organisasi yang proses bisnisnya sudah
berjalan. Artinya sudah ada kegiatan yang dilakukan. Di lapangan ini, analis jabatan akan
menggali mengenai: tanggungjawab dan wewenang jabatan, tugas-tugas yang dijalankan,
prosedur standar dalam operasionalisasi, kendala dan hambatan, pihak yang biasa terlibat dalam
penanganan pekerjaan.
Deskripsi pekerjaan merupakan produk yang pertama dan langsung dari proses analisis
pekerjaan, yaitu berupa pernyataan akurat dan ringkas tentang apa yang diharapkan akan
dilakukan oleh karyawan didalam pekerjaannya maupun tugas-tugas yang dilaksanakan oleh
pemangku jabatan
Garry Dessler (1997),deskripsi pekerjaan (job description) ialah suatu daftar tugas,
tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, kepedulian atas tanggung jawab suatu jabatan,
serta produk dari analisis jabatan.
Job description (uraian jabatan) merupakan dokumen formal organisasi yang berisi
ringkasan informasi penting mengenai suatu jabatan untuk memudahkan dalam membedakan
jabatan yang satu dengan yang lain dalam suatu organisasi. Uraian jabatan tersebut disusun
dalam suatu format yang terstruktur sehingga informasi mudah dipahami oleh setiap pihak yang
berkaitan di dalam organisasi. Pada hakikatnya, uraian jabatan merupakan bahan baku dasar
dalam pengelolaan SDM di organisasi, dimana suatu jabatan dijelaskan dan diberikan
batasan.Uraian pekerjaan (job descriptions) dan uraian jabatan diketahui serta disusun
berdasarkan informasi yang telah dihasilkan oleh analisis pekerjaan.
Uraian pekerjaan atau jabatan harus ditetapkan secara jelas untuk setiap jabatan, supaya
pejabat tersebut mengetahui tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukannya. Uraian
pekerjaan akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh seorang pejabat
yang memegang jabatan tersebut. Uraian pekerjaan ini menjadi dasar untuk menetapkan
spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bagi pejabat yang memegang jabatan itu. Uraian
pekerjaan yang kurang jelas akan mengakibatkan seorang pejabat kurang mengetahui tugas dan
tanggung jawabnya.
Uraian pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab,
kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu
dalam organisasi.
Uraian pekerjaan harus jelas dan persepsinya mudah dipahami, serta menguraikan hal-hal
berikut.
1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni memberikan nama jabatan, seperti rektor,
dekan, dosen, dan kabag administrasi.
2. Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perincian tugas dan tanggung jawab
secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. Rumusan hubungan
hendaknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan orang lain di dalam
maupun di luar organisasi.
3. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapai
oleh setiap pejabat harus jelas.
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat-alat, mesin-mesin, dan bahan
baku yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, hendaknya menguraikan bentuk umum pekerjaan
dengan hanya mencantumkan fungsi-fungsi dan aktivitas utamanya.
6. Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan
dari mana si petugas dipromosikan dan ke jabatan mana si petugas akan
dipromosikan.
Uraian pekerjaan harus diuraikan secara jelas agar pejabat yang akan menduduki jabatan
tersebut mengetahui tugas, tanggung jawab, dan standar prestasi yang dicapinya. Uraian
pekerjaan harus menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan, supaya pengisian jabatan
didasarkan apa, baru siapa sehingga manajemen dapat dihindari.
Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa
diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten. Pada umumnya
spesifikasi pekerjaan memuat ringkasan pekerjaan yang jelas dan kualitas definitif yang
dibutuhkan dari pemangku jabatan itu. Spesifikasi pekerjaan memberikan uraian informasi
mengenai hal-hal berikut:
Analisis pekerjaan merupakan proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktifitas kerja.
Deskripsi pekerjaan merupakan dokumen yang menyediakan informasi mengenai kewajiban,
tugas, dan tanggung jawab dari pekerjaan.spesifikasi pekerjaan merupakan keahlian,
pengetahuan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan.
Deskripsi pekerjaan lebih berhubungan dengan organisasi, struktur, tanggung jawab, dan
hubungan diantaranya. Deskripsi pekerjaan merupakan peta organisasional yang menunjukkan
tujuan pekerjaan dan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Spesifikasi pekerjaan lebih menekankan pada persyaratan fisik, pengetahuan,
pengalaman, pendidikan, kemampuan gerak, dan fisiologis, dan kecerdasan yang diperlukan
untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan pada pekerjaan
Kaitan antara Job Analysis, Job Description dan Job Spesification adalah job
analsis merupakan proses mencari informasi sampai dengan analisis untuk penyususunan uraian
pekerjaan (job description) dan spesifikasi pekerjaan atau persyaratan apa/siapa dari masing-
masing jenis pekerjaan harus dikerjakan.
Uraian yang diperoleh dari analisis pekerjaan diharapkan benar-benar diperoleh sesuai dengan
kebutuhan oraganisasi atau lembaga sehingga ada efektitifias dan efisiensi SDM
Kesimpulan :
Rekrutmen adalah aktivitas-aktivitas organisasi yang mempengaruhi sejumlah dan berbagai tipe
pelamar yang melamar suatu pekerjaan dan apakah pelamar menerima pekerjaan yang
ditawarkan tersebut.
Untuk memilih, menarik dan memperoleh tenaga kerja dari dalam dan dari luar
perusahaan, dipengaruhi oleh berbagai variabel adalah :
Menyediakan kelompok calon tenaga kerja yang cukup banyak agar manajer dapat
memilih karyawan yang mempunyai kualifikasi yang mereka perlukan. Sony secara konsisten
mencari insinyur berbakat terbaik pada umumnya, dan mencari orang untuk mengisi lowongan
khusus dalam organisasi.
Metode Rekruiting
Job posting adalah suatu prosedur untuk memberikan informasi kepada karyawan tentang
adanya posisi yang lowong dalam organisasi/perusahaan.
Job bidding adalah teknik/mekanisme yang memberikan kesempatan kepada para karyawan
yang percaya bahwa mereka memiliki kualifikasi yang dibutuhkan-untuk melamar posisi yang
lowong.
1. Walks-in
1. Dep. Tenaga 1. Lembaga 1. Temporary
2. Penyerahan Kerja pendidikan help firms
tenaga kerja
2. Perusahaan 2. Asosiasi 2. Tenaga kerja
3. Iklan. Tenaga kerjaAhli Profesional kontrak
6. Operasi di
militer
a. Jumlah pelamar.
b. Jumlah panggilan/penawaran.
c. Jumlah yang diterima.
d. Jumlah penempatan yang berhasil.
1. Hukum/peraturan,
2. Kecepatan pengambilan keputusan,
3. Hirarki organisasi,
4. Jumlah pelamar atau pasar tenaga kerja,
5. Jenis organisasi (swasta, pemerintah, organisasi nirlaba),
6. Masa percobaan.
Langkah-langkah dalam proses seleksi pada umumnya, yaitu :
Sebuah tes atau instrumen seleksi yang baik harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Standarisasi,
Obyektivitas,
Norma,
Reliabilitas,
Validitas.
1. On the job training method (Metode praktis), adalah : metode dimana karyawan
dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang pelatih
yang berpengalaman. Biasanya menggunakan praktik-praktik :
Rotasi jabatan, yaitu memberikan pengetahuan tentang bagian-bagian organisasi yang
berbeda dan berbagai ketrampilan manajerial.
Latihan instruktur pekerjaan, dengan cara diberikan petunjuk secara langsung tentang
pelaksanaan pekerjaan mereka sekarang.
Magang (Apprenticeships), merupakan proses belajar dari seorang / beberapa orang yang
berpengalaman.
Coaching, penyelia atau atasan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada karyawan
dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.
Penugasan sementara, merupakan penempatan karyawan pada posisi manajerial atau
sebagai anggota panitia tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan.
2. Off the job training method, adalah pendekatan teknik presentasi informasi, bertujuan
untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep atau ketrampilan kepada para peserta. metode
yang biasa digunakan adalah :
a. Metode presentasi informasi, adalah untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep atau
ketrampilan kepada para peserta.. metode yang digunakan, yaitu :
Kuliah adalah metode yang bersifat pasif dan tradisional yang menyampaikan informasi,
banyak peserta dan biaya relatif murah.
Presentasi video adalah metode pelengkap yang melalui media, seperti TV, films, slide
dan sejenisnya.
Metode konferensi, yaitu : metode yang berorientasi pada diskusi tentang masalah atau
bidang minat baru yang telah ditetapkan sebelumnya.
Programmed instruction, yaitu : metode yang menggunakan sistem mengajar atau
komputer untuk mempelajari topik kepada peserta dan merinci serangkaian dengan
umpan balik langsung pada penyelesaian setiap langkah.
Studi sendiri adalah teknik yang menggunakan modul tertulis, kaset atau video tape dan
biasanya para karyawannya tersebar.
1. Efektifitas biaya.
2. Isi program yang dikehendaki.
3. Kelayakan fasilitas-fasilitas.
4. Preferensi dan pengetahuan peserta.
5. Preferensi dan kemampuan instruktor atau pelatih.
6. Prinsip-prinsip belajar.
1. Kriteria evaluasi.
2. Tes pendahuluan.
3. Para karyawan dilatih atau dikembangkan.
4. Tes purna (post-test).
5. Transfer atau promosi.
6. Tindak lanjut.
Evaluasi
Penilaian prestasi kerja menurut Andrew F. Sikula adalah: Evaluasi yang sistematis terhadap
pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan.
1. Sebagai dasar untuk promosi, demosi, separation, dan penetapan balas jasa.
2. Mengukur kesuksesan dalam pekerjaannya.
3. Untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan pekerjaan.
4. Untuk mengevaluasi program pelatihan dan keefektifitasan jadwal kerja, metode kerja,
struktur organisasi, kondisi kerja, gaya pengawasan dan peralatan kerja.
5. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan.
6. Untuk meningkatkan motivasi kerja dan alat pengembangan kecakapan karyawan.
7. Sebagai alat untuk mengobservasi perilaku bawahan.
8. Untuk menilai kelemahan atau kekurangan dari karyawan dan organisasi dimasa
lampau.
9. Sebagai kriteria menentukan seleksi dan penempatan karyawan.
1. Tangible standard, yaitu : sasaran yang dapat ditetapkan alat ukurnya. Standar ini
dibagi atas :
a. Standar fisik terbagi atas : standar kuantitas (Kg, meter); standar kualitas (baik-
buruk); dan standar waktu (jam, hari dan bulan).
b. Standar uang terbagi atas : standar biaya, standar penghasilan, dan standar investasi.
2. Intangible standar, yaitu : sasaran yang tidak dapat ditetapkan alat ukurnya, misalnya
loyalitas,kesetiaan, partisipasi, perilaku dan dedikasi karyawan terhadap perusahaan.
Kejujuran Kecakapan
Kreativitas Kepemimpinan
Kerjasama
Metode ranking adalah penilai membandingkan karyawan yang satu dengan karyawan
lain untuk menentukan siapa yang lebih baik, kemudian menempatkan karyawan dalam urutan
yang terbaik sampai yang terjelek.