Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
The purpose of this researchis to determine the effect of coconut testa fat
concentration and type of formula, as well as the interaction between the concentration of
coconut testa and formulas that exist on the addition of fat tasta against physical and
mechanical properties of edible film testa. RAK study design method with 2x4 factorial
design and three replications. The first factor is the concentration of a1 testa fat (3%) and a2
(5%), the second factor is b1 (F1), b2 (F2), b3 (F3), and b4 (F4). Results of the analysis
showed concentrations testa fat coconut and formulas significant effect on the speed of
solubility and color edible film testa coconut fat, and the type of formula significant effect on
the speed of solubility. Physical and mechanical test results of selected samples that have a
value of tensile strength of 8.642 MPa. As for the value of percent elongation is equal to
2,074%. Selected samples of primary research is a sample a2b4 is testa coconut fat
concentration of 5% and the formula 4 (gelatin 2% and 2% CMC).
1
Hilda Prabawati (113020122)
Pengaruh Konsentrasi Lemak Testa Kelapa dan Jenis Formula Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Edible Film
Untuk mengatasi hal tersebut maka yang lebih kuat dari pati yang
diperlukan bahan hidrokoloid yang mengandung lebih sedikit amilosa
berfungsi untuk membentuk struktur film (Kusumawati, dkk, 2013).
agar tidak mudah hancur.
Tujuan Penelitian
Salah satu hidrokoloid yang dapat
Mengetahui pengaruh konsentrasi
digunakan sebagai bahan pengisi dalam
lemak testa kelapa dan jenis formula serta
pembuatan edible film yang dapat
interaksi konsentrasi lemak testa kelapa
memperbaiki tekstur dari edible film
dan jenis formula terhadap sifat fisik dan
adalah Selulosa. Selulosa merupakan
mekanik edible film.
sumber polisakarida yang berlimpah dan
BAHAN, ALAT DAN METODE
turunannya mempunyai kemampuan
membentuk film yang baik. Edible film Bahan Penelitian
dari turunan selulosa merupakan Bahan-bahan yang digunakan dalam
penghambat (barrier) terhadap oksigen penelitian ini adalahtesta kelapa sebagai
dan senyawa aromatik. Salah satu turunan bahan baku utama yang diperoleh dari
selulosa yaitu metilselulosa yang bersifat pasar tradisional yang berada di kota
larut air dan mampu membentuk film Bandung, tapioka dan pati jagung dengan
(Debeaufort dan Voilley, 1994; Greener- merk dagang maizenadiperoleh dari
Donhowe dan Fennema, 1993 dalam pasar tradisional gegerkalong, pektin dan
Sudaryati dkk, 2010). karagenan diperoleh dari toko inti kimia
Komponen hidrokoloid lain yang Jl. Ahmad Yani, CMC, gelatin dan
dapat digunakan sebagai bahan pengisi aquadest sebagai bahan baku penunjang
pembuatan edible film adalah pati atapun yang diperoleh dari Laboratorium
pektin. Pati sering digunakan dalam Penelitian Universitas Pasundan Jl.
industri pangan sebagai biodegradable Setiabudi No. 193, Bandung.
film untuk menggantikan polimer plastik Alat Penelitian
karena ekonomis, dapat diperbaharui, dan Alat-alat yang digunakan untuk
memberikan karakteristik fisik yang baik. pembuatan edible filmyaitutimbangan, hot
Pati yang memiliki kadar amilosa tinggi plate magnetic stirrer, spreader,kaca
akan mengembangkan potensi kapasitas pencetak, plastik HDPE, termometer,
pembentukan film dan menghasilkan film gelas kimia,tunel dryer,blender,pipet,
Hilda Prabawati (113020122)
Pengaruh Konsentrasi Lemak Testa Kelapa dan Jenis Formula Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Edible Film
dan mekanik kecepatan daya larut, uji kuat adanya penambahan lemak yang dapat
tarik dan persen pemanjangan. Respon meningkatkan sifat hidrofob pada larutan
organoleptik terhadap edible film lemak edible film, serta akan membentuk
testa kelapa dilakukan dengan uji kestabilan emulsi. Penyerapan molekul air
Hedonik, parameter uji organoleptik akan terhalang karena adanya lemak.
meliputi warna, aroma dan rasa akan Menurut Maria dkk (2000) melaminasi
dilakukan oleh 15 panelis. edible film dengan lemak mampu
meningkatkan kemampuan dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
menghalangi terjadinya penyerapan air
Kadar air
oleh bahan hidrokoloid.
Hasil pengolahan data
Skor terendah terdapat pada a1b1
menunjukkan bahwa konsentrasi lemak
yaitu konsentrasi lemak testa 3% dan
testa kelapa (A) dan jenis formula (B)
formula 1 (pati jagung 3% dan karagenan
tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air
4%) dengan rata-rata kadar air sebesar
edible film lemak testa kelapa.
11.42%. Hal tersebutdiduga karena sifat
Tabel 1. Skoring Kadar Air Edible Film
pati jagung yang mampu mengikat
Lemak Testa Kelapa
Kode molekul air melalui ikatan hidrogen yang
Rata-rata Skor
Sampel
kuat. Konsentrasi bahan hidrokoloid yang
a1b1 11.42 1
lebih tinggi daripada konsentrasi lemak
a1b2 9.34 3
menyebabkan terjadinya pengikatan air,
a1b3 11.27 1
a1b4 8.90 3 sehingga air bebas yang terikat oleh bahan
Le
4 ma Menurut Widyastuti dkk (2008), emulsi
2 k
pada edible film dengan penambahan lipid
3%
0 dapat meningkatkan sifat hidrofobnya.
b1 b2 b3 b4
(F1)Jenis
(F2)Formula
(F3) (F4) Kecepatan Daya Larut
Hasil pengolahan data
Gambar 1. Grafik Nilai Kadar Air Edible
Film Lemak Testa Kelapa dari Setiap menunjukkan bahwa jenis formula (B)
Konsentrasi Lemak Testa Kelapa dan
berpengaruh nyata terhadap kecepatan
Jenis Formula
daya larut edible film lemak testa kelapa.
Dari grafik tersebut dapat dilihat
bahwa pada setiap formula, semakin Tabel 2. Pengaruh Jenis Formula
Terhadap Kecepatan Daya Larut Edible
tinggi konsentrasi lemak yang
Film Lemak Testa Kelapa
ditambahkan maka nilai kadar air akan Nilai
Kode
semakin rendah. Kecepatan Taraf
Sampel
Daya Larut
Sampel a2b4 sebagai sampel b1 0.84 a
terpilih berdasarkan hasil pengujian kadar b2 1.47 a
air memiliki jumlah kadar air sebesar
b4 1.54 a
8.60%, sedangkan untuk sampel edible
b3 2.55 b
film formula 4 tanpa penambahan lemak
Bedasarkan tabel di atas dapat
memiliki jumlah kadar air sebesar
dilihat bahwa jenis formula 3 berbeda
16.41%. Hal tersebut diduga karena sifat
nyata dengan formula 1,2, dan 4 terhadap
lipid yang hidrofobik seperti yang
kecepatan daya larut edible film lemak
dikemukan oleh Banerjee and Chen
testa kelapa. Hal tersebut diduga karena
(1995) bahwa penambahan lemak pada
pada formula 3 konsentrasi bahan
edible film menyebabkan kandungan air
hidrokoloid yang ditambahkan lebih besar.
yang dimiliki lebih rendah bila
Bahan hidrokoloid dapat membentuk
dibandingkan dengan edible film tanpa
ikatan yang kuat antar rantai polimer,
penambahan lemak. Hettiarachchy dan
Hilda Prabawati (113020122)
Pengaruh Konsentrasi Lemak Testa Kelapa dan Jenis Formula Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Edible Film
Keepatan Larut
Nilai Rata-rata
a2b2 1.48 3
2.5 a1
a2b3 3.00 1 2 a Ko
a a ns.
a2b4 1.24 4 1.5
a L
1 a
Pada tabel di atas dapat dilihat a
0.5 a
bahwa skor tertinggi untuk kecepatan daya
0
larut terdapat pada sampel a2b1 yaitu b1 (F1)b2 (F2)b3 (F3)b4 (F4)
Jenis Formula
konsentrasi lemak testa kelapa sebanyak
5% dan formula 1 (pati jagung 3% dan Gambar 2. Grafik Nilai Kecepatan Daya
karagenan 4%) dengan nilai kecepatan Larut Edible Film Lemak Testa Kelapa
dari Setiap Interaksi Konsentrasi Lemak
daya larut selama 0.71 menit. Hal tersebut Testa Kelapa dan Jenis Formula
diduga karena rantai hidrokarbon pada Dari grafik tersebut dapat dilihat
lemak testa kelapa yang bersifat bahwa pada formula 1 dan formula 4,
hidrofobik, menyebabkan kelarutan dalam semakin tinggi konsentrasi lemak yang
air semakin rendah. ditambahkan maka semakin rendah nilai
Skor terendah terdapat pada kecepatan larut. Pada formula 2
sampel a2b3 yaitu konsentrasi lemak testa konsentrasi lemak tidak mempengaruhi
kelapa sebanyak 5% dan formula 3 (CMC nilai kecepatan larut. Pada formula 3
2% dan tapioka 4%) dengan rata-rata semakin tinggi konsentrasi lemak yang
kecepatan daya larut selama 3.00 menit. ditambahkan, maka semakin tinggi nilai
Molekul-molekul berantai lurus pada kecepatan daya larut.
amilosa yang berdekatan membentuk
Hilda Prabawati (113020122)
Pengaruh Konsentrasi Lemak Testa Kelapa dan Jenis Formula Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Edible Film
yang ditimbulkan, sehingga edible film terhadap warna, sedangkan sampel edible
akan semakin terang karena objek yang film formula 4 tanpa penambahan lemak
dipantulkan akan semakin luas. memiliki nilai sebesar 2.35. Penurunan
Grafik nilai warnaedible film nilai yang terjadi karena adanya
lemak testa kelapa dari setiap interaksi penambaan lemak, diduga pigmen warna
konsentrasi lemak testa kelapa dan jenis yang terdapat pada lemak mempengaruhi
formula dapat dilihat pada gambar 7. warna edible film sehingga memiliki
2.5 warna sedikit kekuningan. Edible film
a a a a
2 formula 4 tanpa penambahan lemak
Nilai Rata-rata
a a a
a banyak disukai oleh panelis karena warna
Warna
1.5 Ko
ns. dari edible film tersebut jernih, hal ini
1
L karena sifat dari gelatin yang dapat
0.5
membentuk gel jernih.
0
b1 (F1)b2 (F2)b3 (F3)b4 (F4) Respon Aroma
Jenis Formula
Hasil pengolahan data
Gambar 3. GrafikWarna Edible Film menunjukkan bahwa konsentrasi lemak
Lemak Testa Kelapa dari Setiap Interaksi
Konsentrasi Lemak Testa Kelapa dan testa kelapa (A) dan jenis formula (B)
Jenis Formula tidak berpengaruh nyata terhadap aroma
Dari grafik tersebut dapat dilihat edible film lemak testa kelapa.
bahwa pada formula 1, semakin tinggi Tabel 5. Hasil Skoring Terhadap Aroma
penambahan lemak maka akan meningkat Edible Film Lemak Testa Kelapa
Kode
nilai kesukaan panelis terhadap warna. Rata-rata Skor
Sampel
Pada formula 2 dan 3 jumlah konsentrasi a1b1 1.90 1
a1b2 2.04 3
lemak yang ditambahkan tidak
a1b3 2.04 3
mempengaruhi tingkat kesukaan panelis a1b4 2.07 4
terhadap warna. Pada formula 4 semakin a2b1 2.03 3
a2b2 1.96 2
tinggi konsentrasi lemak yang a2b3 1.99 2
ditambahkan maka semakin menurunkan a2b4 2.00 3
Dari tabel di atas dapat dilihat
tingkat kesukaan panelis terhadap warna.
bahwa sampel yang memiliki jumlah skor
Sampel a2b4 sebagai sampel
tertinggi adalah a1b4 yaitu konsentrasi
terpilih memiliki nilai sebesar 2.11
lemak testa sebesar 3% dan formula 4
Hilda Prabawati (113020122)
Pengaruh Konsentrasi Lemak Testa Kelapa dan Jenis Formula Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Edible Film
a1
a a1 mengganggu rasa edible film.
2 a1
a2b K
1.9 on Pengujian Kuat Tarik Sampel Terpilih
a2 a a1 s. Sifat mekanik edible film salah
1.8 a2 L
satunya dipengaruhi oleh kuat tarik
1.7 (Tensile Strength), edible film berbahan
b1 b2 b3 b4
(F1) (F2) (F3) (F4) dasar pati saja menghasilkan sifat mekanik
Jenis Formula yang rendah. Analisis kuat tarik ini
Gambar 5. Grafik Nilai Rasa Edible Flm digunakan untuk kekuatan dan deformasi
Lemak Testa Kelapa dari Setiap Interaksi
Konsentrasi Lemak Testa Kelapa dan dari film pada titik putus. Nilai kuat tarik
Jenis Formula menunjukkan besarnya gaya maksimum
Dari grafik tersebut dapat dilihat yang digunakan untuk memutuskan edible
bahwa pada formula 1 dan formula 4, film. Kuat tarik adalah gaya tarik
semakin tinggi konsentrasi lemak testa maksimum yang ditahan oleh sebuah film
kelapa yang ditambahkan maka semakin selama pengukuran berlangsung hingga
rendah tingkat kesukaan panelis terhadap edible film terputus.Edible film memiliki
rasa edible film lemak testa kelapa. pada standart nilai kuat tarik yaitu antara 1-10
formula 2 dan formula 3 semakin tinggi Mpa (Rachmawati, 2009).
konsentrasi lemak testa kelapa yang Hasil dari pengujian kuat tarik
digunakan maka semakin tinggi tingkat pada sampel terpilih yaitu a2b4
kesukaan panelis terhadap rasa. (konsentrasi lemak 5% dan formula 4)
Hilda Prabawati (113020122)
Pengaruh Konsentrasi Lemak Testa Kelapa dan Jenis Formula Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Edible Film
Krochta, J.M., (1994), Control of Mass Pagella, C., G. Spigno, and D.M.
Transfer in Food With Edible DeFaveri. 2002.
Coating and Film, Didalam sing, Characterization of starch
R.P dan M.A Wirakartakusumah based edible coatings. Food and
(ed). Advances in Food Bioproducts Processing 80:193-
Engineering. CRP Press. Boca 198.
Raton.
Prasetyaningrum, A., N. Rokhati, D. N.
Kusumawati, Dyah Hayu, Widya Dwi Kinasih dan F. D. N. Wardhani.
Rukmi Putri. (2013). 2010. Karakterisasi
Karakterisasi Edible Film Pati BioactiveEdible filmdari
Jagung yang Diinkorporasi Komposit Alginat dan Lilin
dengan Perasan Temu Hitam. Lebah sebagai Bahan Pengemas
Jurnal Pangan dan Agroindustri Makanan Biodegradable.
Vol. 1 No.1 p.90-100, Oktober Seminar rekayasa kimia dan
2013 proses, 02: 1411-4216.
Layuk, P., 2002. Karakterisasi Komposit Rahim, Abdul, Nur Alam, Haryadi, dan
Film Edible Komposit Pektin Umar Santoso. 2010. The Effect
Daging Buah Pala (Myristica of Palm Sugar Starch aPalm Oil
fragrans Houtt) dan Tapioka. Concentrations on Physical and
Tesis. Yogyakarta:Program Mechanical Characteristics of
Pascasarjana UGM. Edible Film. J. Agroland 17 (1) :
38 - 46, Maret 2010, ISSN : 0854
Manuhara, G. J. 2003. Ekstraksi 641X.
Karagenan dari Rumput Laut
Euchema sp. Untuk Pembuatan Rachmawati, Arinda. 2009. Ekstraksi
Edible Film. Skripsi. Fakultas dan Karakterisasi Pektin
Teknologi Pertanian UGM. Cincau Hijau (Premna
Yogyakarta. oblongifolia. Merr) untuk
Pembuatan Edible Film. Skripsi
Muchtadi, D. 1989. Petunjuk Fakultas Pertanian Universitas
Laboratorium Evaluasi Nilai Sebelas Maret, Surakarta.
Gizi Pangan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Ridawati, Alsuhendra, Indah Sukma
Direktorat Jendral pendidikan Wardhini.2011.Microbiological
Tinggi. Pusat Antar Universitas and Sensory Quality of Beef
Pangan dan Gizi. Bogor: Institut Rollade Coating with Modified
Pertanian Bogor. Canna Edulis Starch Edible
Film Incorporated with Cumin
Nasution, Moch. E. U. 2014. (Cuminum Cyminum) Oil. Jurnal
Pemanfaatan Whey Susu Universitas Negeri Jakarta:
Menjadi Edible Film Sebagai FMIPA
Kemasan dengan Pengaruh
Penambahan CMC, Gelatin dan Rosmawati, E. 2007. Kajian
Plasticizer.Tugas Akhir Fakultas Karakteristik Edible Film
Teknik. Universitas Pasundan, Cingcau Hijau (Ccyelea Barbata
Bandung. L Miers) Berdasarkan Suhu
Hilda Prabawati (113020122)
Pengaruh Konsentrasi Lemak Testa Kelapa dan Jenis Formula Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Edible Film