Вы находитесь на странице: 1из 7

Penerapan Simulasi Reservoir Dalam Menentukan Skenario Pengembangan

Lapangan Yang Optimal Pada Zona N Di Lapangan MARDEX North Dan Central
Oleh :

Valdirama Merzaputra Hartawan*


Dr. I Putu Suarsana, Phd **
Shabrina Sri Riswati, ST ***

SARI

Simulasi reservoir merupakan bagian dari ilmu teknik perminyakan, khususnya teknik reservoir dimana model
komputer digunakan untuk memprediksikan aliran fluida melalui media yang bersifat porous. Proses suatu simulasi reservoir
dimulai dengan beberapa langkah, yakni preparasi data, pembangunan model beserta grid, inisialisasi, penyelarasan data
produksi dengan simulasi (history matching)., serta prediksi performance produksi model yang disimulasikan. Proses
inisialisasi dilakukan untuk menyesuaikan nilai OOIP atau total hidrokarbon awal yang mengisi reservoir dengan nilai OOIP
awal pada model static.

Untuk mendapatkan peramalan kinerja produksi yang akurat, maka dilakukan proses peramalan produksi selama
kurang lebih 22 tahun ke depan (sampai dengan 2035). Skenario pengembangan lapangan ini terdiri dari 5 buah skenario yang
saling berbeda satu dengan yang lain. Skenario pengembangan yang pertama adalah scenario base-case, dilanjutkan dengan
scenario kedua yaitu skenario 1 + Workover (reopening well), skenario ketiga yaitu skenario 2 + sumur infill, skenario keempat
adalah skenario 3 + sumur-sumur injeksi peripheral dan yang terakhir adalah skenario kelima yaitu skenario 3 + pola injeksi 5-
spot.

ABSTRACT

Reservoir simulation is an area of reservoir engineering in which computer models are used to predict the flow of
fluids through porous media. Reservoir simulation process starts with several steps; data preparation, model and grid
construction, initialization, history matching and prediction. Initialization process is done for matching OOIP or total initial
hydrocarbon which fill reservoir with hydrocarbon control volume with volumetric method.

To aim the best encouraging optimum data, the plant of developments of this field was predict ed for 22 years(2035).
The Scenario consisted of five different variation. First one is basecase, second scenario is scenario 1 + workover, third
scenario would be scenario 2 + infill wells, fourth scenario is scenario 3 + peripheral injection wells, and the last fifth scenario
is scenario 3 + 5-spot injection pattern wells. From all of the scenarios planned, recovery from from each scenario varied, the
results are 4.99 % for the first scenario, 3.67%, for the second one, 1.36%, for the third, 0.15% for the fourth and 0.20% for the
fifth scenario which is the last one.

Keywords: reservoir simulation,reservoir simulator, history matching

*) Mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti

**) Dosen Pembimbing I Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti

***) Dosen Pembimbing II Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti

1
PENDAHULUAN Simulasi Reservoir

Dalam pengembangan lapangan minyak, simulasi Simulasi reservoir terdiri dari berbagai tahapan,
reservoir memegang peranan penting. Dengan yang dimulai dengan proses pembuatan model hingga
memodelkan reservoir yang mewakilkan karakteristik prediksi kinerja produksi berdasarkan skenario yang akan
reservoir dapat diketahui kinerja reservoir dalam berbagai ditentukan selanjutnya.
skenario pengembangan. Simulasi reservoir pada
prinsipnya adalah suatu usaha yang dilakukan untuk Pembuatan Model Reservoir
memodelkan/mewakili kondisi reservoir yang sebenarnya
melalui software pada komputer, sehingga dapat diprediksi
kinerja reservoirnya. Adapun proses simulasi tersebut Pembuatan model geologi-reservoir dilakukan
terdiri dari pengintegrasian metode-metode matematis secara sistematik yang disertai dengan analisa terhadap
dengan berbagai data yang diperlukan, seperti data parameter-parameter terkait, sehingga didapatkan model
geologi, data geofisika, data petrofisik, dan data produksi yang optimal untuk mensimulasikan reservoir sesuai
. dengan tujuan dan tahapan yang diprioritaskan dalam
Adapun secara lebih spesifik, simulasi reservoir simulasi. Pedoman untuk membuat suatu model geologi-
dilakukan untuk memprediksikan kinerja reservoir secara reservoir mencakup beberapa bagian, antara lain:
lebih menyeluruh dengan berbagai kondisi sumur dan 1. Peta geologi dan seismic untuk permodelan.
skenario produksi sehingga akan diperoleh perkiraan yang 2. Petrofisik
baik terhadap rencana/tahapan pengembangan selanjutnya 3. Pembuatan/desain model grid
pada suatu lapangan. 4. Fracture dan pembuatan model grid dual porosity.
5. Scale-up well log.
Pada penelitian kali ini, Penulis menggunakan 6. Variogram.
simulasi reservoir untuk mendapatkan skenario paling 7. Facies dan pemodelan
optimal yang sekiranya dapat diimplementasikan pada 8. Pemodelan distribusi porositas.
lapangan MARDEX North dan Central pada masa yang 9. Penentuan permeabilitas dan pemodelan.
akan datang, dimana Penulis melalui penelitian ini 10. Validasi property.
sekaligus membahas permasalahn yang mungkin terjadi
pada usaha pengembangan lapangan yang bersangkutan.
11. Coarse model
TUJUAN
Pengolahan Data Reservoir
Simulasi reservoir dilakukan dengan tujuan untuk
membangun sebuah model reservoir yang dapat
merepresentasikan kondisi aliran pada reservoir, termasuk Hasil simulasi reservoir sangat ditentukan oleh
sifat-sifat batuan dan fluida reservoir yang sebenarnya. kelengkapan data-data yang tersedia serta bagaimana
Metode simulasi ini digunakan untuk mengevaluasi dalam pengolahan data-data tersebut terutama pengolahan
simulasi reservoir yang telah dilakukan sebelumnya data-data reservoir. Tujuan dari pengolahan data-data
dengan harapan dapat memperbaiki keakuratan model reservoir ini adalah untuk memaksimalkan data-data yang
reservoir yang digunakan dengan penambahan data terbatas dengan pengolahan data secara detil sehingga
produksi, sehingga pada akhirnya dapat ditentukan akan menghasilkan model simulasi reservoir yang sesuai
skenario pengembangan lapangan berdasarkan model dengan kondisi reservoir yang sebenarnya. Pengolahan
reservoir baru data-data reservoir tersebut sangat berkaitan dengan
kelengkapan data dan format untuk laporan studi POD
RUMUSAN MASALAH
yang harus disiapkan, bagaimana cara menganalisa data
Permasalahan yang akan muncul dalam dan melakukan proses perhitungan. Dalam pengolahan
penelitian ini yang pertama-tama adalah mengenai data-data reservoir terdiri dari:
kelengkapan data-data yang diperlukan untuk diolah dan 1. Penentuan rock region.
selanjutnya diinput ke dalam simulator, seperti data-data 2. Data SCAL (Special Core Analysis) yang terdiri dari:
SCAL, PVT, produksi. Kemudian mengenai besarnya data input, end point data SCAL, dan normalisasi juga
OOIP awal, serta trend pressure pada model tersebut. Dan rekonstruksi kurva relatif permeabilitas.
yang trakhir adalah kesamaan Antara data sejarah produksi 3. Data PVT, tekanan, dan temperatur.
dengan simulasi, yang dikenal sebagai proses history
matching.
4. Data produksi.

Selain itu, perlu diketahui jenis reservoir yang


akan dimodelkan. Umumnya jenis reservoir terbagi
menjadi tiga jenis berdasarkan fluida yang akan
TEORI DASAR diproduksikan, yaitu reservoir gas, minyak, dan kondensat.

2
Reservoir gas dapat disertai adanya zona aquifer atau produksi yang dilakukan dibatasi sampai dengan waktu
tidak. tertentu pada suatu lapangan produksi. Contoh skenario
pengembangan untuk suatu lapangan, antara lain:
Simulasi cukup dengan menggunakan model satu 1. Existing wells
fasa pada sistem reservoir gas tanpa aquifer. Reservoir Skenario ini memprediksikan produksi suatu lapangan
minyak yang hanya terdapat perpindahan masssa minimal dengan meneruskan produksi dari sumur-sumur yang
antara minyak dengan gas terasosiasi dapat ditangani sudah ada saja.
dengan menggunakan jenis simulator black-oil, sedangkan 2. Infill drilling
reservoir minyak dengan adanya zona aquifer akan
membutuhkan model dua fasa.
Skenario ini bertujuan untuk memperluas daerah
Inisialisasi pengurasan dengan menambahkan sumur produksi
pada daerah hidrokarbon yang belum terkuras untuk
Sebelum proses history matching, model reservoir
meningkatkan perolehan minyak berdasarkan
diinisialisasi untuk mengecek dan menetapkan kondisi
potensial area yang tersisa setelah history matching.
kesetimbangan awal reservoir dan menentukan initial
volume in place dari reservoir. Harga OOIP (Original Oil
in Place) dihitung selama proses inisialisasi model
Selain beberapa contoh skenario seperti yang telah
reservoir ini dan digunakan sebagai parameter acuan pada
disebutkan sebelumya, terdapat bebrap contoh skenario
saat proses history matching produksi.
lain seperti dilakukannya workove, injeksi, dan lain-lain.
Penyelarasan (History Matching)

History Matching dilakukan dengan bertujuan HASIL DAN PEMBAHASAN


untuk memvalidasi kemampuan produksi dari model
Simulasi Reservoir Lapangan MARDEX North dan
dengan data sejarah lapangan. Pada proses ini yang
Central
digunakan sebagai acuan adalah laju alir produksi, artinya
dengan menetapkan bahwa laju alir produksi yang Tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan
dimasukkan ke dalam model simulasi adalah sama dengan simulasi pada Reservoir Lapangan MARDEX North Dan
laju alir produksi aktualnya yaitu dari data sejarah Central adalah mempersiapkan data-data yang diperlukan
produksi lapangan. Selanjutnya laju alir produksi minyak, untuk keperluan simulasi itu sendiri. Data data yang
laju alir produksi air, tekanan, gas oil ratio, dan water cut diperlukan antara lain seperti yabg telah disebutkna oada
harus diselaraskan (match) dengan data lapangan yang bagian sebelumnya, yang meliputi data geologi, data
sebenarnya. karakteristik batuan reservoir, data karakteristik fluida
Banyak faktor yang dapat dilakukan agar tercapai reservoir, data sejarah produksi, dan data sejarah tekanan
hasil history matching, akan tetapi hanya beberapa sumur. Lalu semua data yang telah didapatkan dimasukan
parameter yang dapat dirubah selama proses history kedalam sebuah reservoir simulator untuk kemudian
matching itu sendiri, antara lain: didapatkan sebuah model reservoir. Berdasarkan hasil
1. Aquifer: volume, property, metode. simulasi, isi minyak awal di tempat (OOIP) berkisar antara
2. Transmissibility. 19.3 MMSTB, tidak jauh berbeda dengan perhitungan
3. Rock Region dan bentuk kurva permeabilitas relatif. awal isi gas ditempat secara volumetrik yaitu sebesar 19.1
4. Kompresibillity. MMSTB. Perbedaan OOIP dengan perhitungan simulasi
5. Distribusi hidrokarbon. dengan hasil perhitungan OOIP secara volumetrik adalah
6. Data sumuran: PI, BHP, skin factor. sebesar 0.7%. Dengan melihat presentase perbedaan yang
kurang dari 10%, maka OOIP hasil running simulasi
(model) dianggap sudah layak untuk dijalankan dalam
7. Batas fluida (contact): OWC, GOC, atau GWC. proses penyelarasan selanjutnya.
Production Forecast Dari hasil running data pada simulasi, didapatkan
bahwa sejarah produksi dengan perhitungan dari model
tidak cocok/match, maka penyelarasan sejarah produksi
Setelah proses history matching selesai, maka dilakukan dengan merubah data SCAL (Special Core
dapat diasumsikan bahwa model dan karateristik reservoir Analysis) untuk menyesuaikan laju alir produksi gas dan
hasil simulasi telah menggambarkan kondisi reservoir air yaitu dengan merubah harga parameter krg atau harga
yang sebenarnya. Tujuan utama dari prediksi/peramalan krw. Jika keselarasan antara data output dari simulasi
produksi reservoir adalah untuk memperkirakan kinerja dengan data sejarah produksi telah tercapai, maka model
reservoir dengan menjalankan beberapa skenario selanjutnya akan dianggap valid karena sudah cukup baik
pengembangan. Hasil dari peramalan produksi ini merepresentasikan profil/keadaan dari reservoir yang
merupakan performance dari reservoir itu sendiri di masa sebenarnya sehingga model tersebut nantinya dapat
yang akan datang. digunakan untuk memprediksikan kinerja reservoir untuk
Terdapat beberapa skenario pengembangan yang masa yang akan datang.
dapat dilakukan pada studi simulasi reservoir. Peramalan

3
Pengembangan Lapangan MARDEX North dan parameter yang bersifat dinamis agar tercipta keselarasan.
Central dilakukan setelah model reservoir sudah selaras Parameter yang dimodifikasi untuk mendapatkan hasil
dengan kondisi sebenarnya. Adapun skenario-skenario penyelarasan yang diharapkan adalah permeabilitas relatif
disusun dengan merencanakan peramalan performa dan transmissibilitas.
produksi selama kurang lebih 22 tahun ke depan sejak Salah satu cara melakukan penyelarasan sejarah
akhir data sejarah produksi. Penentuan lama waktu produksi adalah membandingkan laju alir fluida dari
peramalan produksi selama 22 tahun ke depan tersebut model dengan sejarah produksi reservoir. Gambar 1 adalah
dilakukan dengan berdasarkan ketentuan kontrak perbandingan laju alir fluida minyak dari model dengan
Pertamina, yakni hingga tahun 2035. Adapun skenario- sejarah produksi minyak reservoir MARDEX North dan
skenario yang akan diprediksi performa produksinya Central.
antara lain adalah Skenario I (Base-case), Skenario II
(Base-case+Workover), Skenario III (Base-case +
Workover + Infill Wells), Skenario IV (Base-case+
Workover + Infill Wells +Peripheral Injection Wells) + ,
Skenario V (Base-case+ Workover + Infill wells +5-Spot
Injection Wells).

Laju produksi minyak dari keempat skenario


prediksi yang dilakukan, relatif sama pada setiap
skenarionya yaitu pada awal dilakukannya skenario
prediksi laju produksi minyak meningkat dan seiring
berjalannya waktu laju produksi minyak relatif menurun
hingga akhir waktu prediksi 22 tahun kedepan yaitu hingga
tahun 2035. Peningkatan laju produksi minyak yang paling
besar dari masing masing skenario adalah pada skenario
V, yang disebabkan oleh dilakukannya penambahan
sumur-sumur infill sesuai dengan pola injeksi 5-spot serta
adanya kontribusi injeksi air dari sumur-sumur injeksi di Gambar 1
sekitarnya. Hasil Penyelarasan Laju Alir Minyak Lapangan MARDEX
North dan Central
Inisialisasi

Proses inisialisasi merupakan pengkajian ulang Dari proses penyelarasan untuk field oil
data yang dimasukan kedalam simulator, yaitu production rate Gambar 1 menampilkan perbandingan
menyesuaikan data yang dimasukan kedalam simulator produksi kumulatif dari model dengan sejarah produksi
dengan keadaan awal atau penyelarasan perhitungan kumulatif minyak. Terlihat produksi kumulatif model
simulasi reservoir dengan data aktual. Dalam hal ini masih lebih kecil dari sejarah produksi. Hal ini
menyelaraskan jumlah minyak ditempat (Oil in Place) diperkirakan disebabkan produksi air dari model terlalu
hasil simulasi dengan jumlah minyak ditempat (Oil in tinggi melebihi sejarah produksi air.
Place) hasil perhitungan volumetrik.

Tabel 1

Perbandingan OOIP Volumetrik dengan Simulasi

History Matching Gambar 2


Hasil Penyelarasan Laju Alir Air Lapangan MARDEX
History matching merupakan proses North dan Central
penyelarasan antara model simulasi dengan kondisi aktual
yang didasarkan pada data parameter terukur selama
periode waktu tertentu dengan cara memodifikasi

4
33.61%. Berikut adalah plot Antara Qi VS NP serta
table keterangan masing-masing nilai Qi dan Np,
Prediksi Performance Produksi dengan kontribusi maksimum berada pada rate injeksi
50 bbl/day.
Pada dasarnya Lapangan MARDEX North dan Central ini
membagi skenario utama menjadi 5. Beberapa kasus Tabel 2
pengembangan yang digunakan pada sebagai berikut :

Sensitivitas Qi VS Np Injeksi Peripheral


1. Skenario I = Base Case

Pada tahapan skenario ini, dilakukan peramalan


produksi dan performance reservoir selama 22 tahun
ke depan, dimana peramalan tersebut dilakukan tanpa
adanya penambahan aktifitas lain pada sumur, atau
dengan kata lain, hanya sebatas diproduksikan dari 4
sumur existing. Melalui skenario ini didapatkan
besarnya kumulatif produksi minyak (Np) sebesar
5.488 MMSTB, dengan recovery factor sebesar
28.44%.

2. Skenario II = (Base-case+Workover)

Pada skenario ini, dilakukan peramalan kinerja


pengurasan reservoir dengan melakukan reopening
pada sumur-sumur yang sudah shut in, dimana
perhatian utama pada scenario ini adalah dengan
melakukan optimasi sumur, yaitu dengan membuka
kembali sumur-sumur yang sudah shut in pada daerah
yang dinilai memiliki prospek minyak. Melalui proses
ini, didapatkan kumulatif produksi minyak (Np)
sebesar 6.196 MMSTB, dengan perolehan Recovery
Factor sebesar 32.10 %

3. Skenario III = (Base-case + Workover + Infill Wells)

Skenario ini mengusahakan peningkatan produksi dari


lapangan MARDEX North dan Central dengan
kondisi skenario ketiga namun ditambah dengan
melakukan pemboran sumur-sumur baru. Adapun
pertimbangan pemilihan penambahan sumur-sumur
baru tersebut adalah berdasarkan rasio Oil Per Unit
Area (OPU), dimana semakin besar nilai OPU, maka Gambar 3
semakin layak daerah tersebut dibor untuk dijadikan Plot Sensitivity Rate pola Injeksi Peripheral
sumur-sumur baru. Melalui penambahan sumur-sumur
baru, didapatkan kumulatif produksi minyak (Np)
sebesar 6.458 MMSTB, dengan perolehan Recovery
Factor sebesar 33.46%.

4. Skenario IV = (Base-case + Workover + Infill 5. Skenario V = (Base-case + Workover + Infill Wells +


Wells + Peripheral Injection wells) 5-Spot Injection Wells)
Pada skenario keempat ini, dilakukan penginjeksian
sumur secara peripheral (mengelilingi), dengan Skenario kelima ini merencanakan kerja peningkatan
harapan bahwa minyak akan terdorong dengan produksi dengan cara melakukan injeksi dengan pola
bantuan injeksi air dari sumur-sumur injeksi di 5-spot, dimana pada pola ini, sumur produksi berada
sekitarnya tersebut. Adapun penentuan rate injeksi di tengah-tengah sumur-sumur injeksi. Melalui
pada scenario peripheral dilakukan dengan melakukan scenario peningkatan ini, kemudian didapatkan
sensitivity terhadap laju/rate injeksi, yang selanjutnya kumulatif produksi minyak (Np) sebesar 6.527
dilakukan plot Antara Qi VS Np untuk penentuan laju MMSTB, dengan perolehan Recovery Factor sebesar
alir yang kontribusinya maksimal. Berdasarkan 33.82%. Sama halnya seperti sekanrio sebelumnya,
scenario ini, didapatkan kumulatif produksi sebesar pada scenario ini, juga dilakukan analisa sensitivitas
6.488 MMSTB, dengan Recovery Factor sebesar terhadap laju/ rate injeksi optimum, dimana

5
didapatkan rate optimum injeksi 5-spot sebesar 50
bbl/day.

Tabel 3
Sensitivitas Qi VS Np Injeksi 5-Spot

Berdasarkan prediksi yang dilakukan, maka dapat


diketahui berdasarkan besarnya recovery factor bahwa
skenario kelima merupakan skenario yang paling besar
dibandingkan sengan skenario lainnya.

Namun pertimbangan dalam memilih suatu skenario


pengembangan lapangan tidak hanya melihat aspek
kumulatif produksi yang dihasilkan. Melainkan
memperhatikan juga faktor ekonomi dan resiko yang dapat
ditimbulkan. Dilihat dari selisih kumulatif produksi
minyaknya maka pada skenario injeksi air baik secara 5-
spot maupun peripheral tidak memiliki kenaikan yang
signifikan. Oleh karena itu skenario ketiga yang dianggap
skenario yang efektif untuk diterapkan pada lapangan ini,
karena memiliki resiko yang kecil dibandingkan dengan
injeksi air.

Karena dari hasil simulasi reservoir pada


lapangan MARDEX North dan Central didapat bahwa
lapangan tersebut kurang efektif untuk dilakukannya
waterflood, maka perlu adanya screening EOR yang
dilakukan untuk mengetahui metode EOR apa yang cocok
dan efektif untuk diterapkan pada lapangan MARDEX
North dan Central.

Setelah melihat kelengkapan data, lapangan ini


Gambar 4 dilakukan screening dengan menggunakan metode
Plot Sensitivity Rate pola Injeksi 5-Spot Alvarado. Setelah dilakukan screening EOR dengan
metode Alvarado maka lapangan MARDEX North dan
Tabel 4 Central memenuhi kriteriauntuk dilakukannya Miscible
Water Alternating Gas (WAG) dan Immiscible
Hydrocarbon (Gas) Injection. Namun perlu adanya studi
Perbandingan Nilai Recovery Factor dari Berbagai dan peninjauan ulang kembali untuk menerapkan kedua
Skenario Pengembangan Lapangan MARDEX North dan metode EOR tersebut sebelum dilakukannya
Central pengembangan lapangan MARDEX North dan Central.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Penulis,


maka dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Besar cadangan (OOIP) Lapangan MARDEX


North dan Central secara volumetrik adalah sebesar
19.1 MMSTB, dimana besar cadangan yang

6
didapatkan melalui simulasi adalah sebesar 19.3 5. Skenario yang paling baik dan efektif untuk
MSTB. Sehingga perbedaan / selisih di antara dijalankan pada lapangan MARDEX North dan
kedua perhitungan adalah sebesar 0.73%. Central adalah skenario 3 yaitu Base Case + Work
Over + Infill, dengan RF sebesar 33.46 % dimana nilai
2. Proses penyelarasan data (history matching) NP adalah sebesar 6.458 MMBBL.
dilakukan dengan menyelaraskan kumulatif
produksi minyak, laju produksi minyak dan
tekanan.

3. Pengoptimasian pengembangan Lapangan DAFTAR PUSTAKA


MARDEX North dan Central yang dilakukan
berdasarkan simulasi reservoir dilakukan dengan 1. Elly, Yuni Astuti, Evaluasi Peningkatan Pengurasan
menganalisa 5 skenario utama, yaitu: Minyak dengan Surfactant Flooding, Kolokium II
UPN Veteran, Yogyakarta, 1987.
2. Fanchi, J.R., 2001. Principles of Applied Reservoir
Base Case, Simulation, Gulf Professional Publishing, USA.
Base Case + Work Over ( Reopening ) 3. H.K Van Pollen and Associates, Inc., Fundamental
Base Case +Work Over + Infill Sumur of Enhanced Oil Recovery, Tulsa, Oklahoma, 1980.
Base Case + Work Over + Infill Sumur + 4. Siregar, Septoratno, Teknik Peningkatan Perolehan
Injeksi Peripheral (Enhanced Oil Recovery), Teknik Perminyakan ITB,
Bandung, 2000.
Base Case ++Work Over + Infill Sumur
5. Siregar, Septoratno, Teknik Peningkatan Perolehan
+ Pola Injeksi 5-Spot
(Enhanced Oil Recovery), Teknik Perminyakan ITB,
Bandung, 2000.
4. Skenario yang memiliki perolehan minyak terbesar
6. Sugihardjo, dkk., Studi Peningkatan Perolehan
adalah skenario 5, dengan deskripsi Base Case + Work Minyak dengan Pendesakan
Over + Infill + Injeksi Normal 5 Spot, dengan RF Alkali/Surfaktan/Polimer, Kel. Cad-Ras, PPPTMGB
sebesar 33.82% dimana nilai NP adalah sebesar 6.526 Lemigas,1997.
MMBBL. 7. Sumantri, R, Buku Teknik Reservoir, FTM-
USAKTI, Jakarta, 1996.

Вам также может понравиться