Вы находитесь на странице: 1из 17

DISKUSI KELOMPOK

TEKNOLOGI ALAT BERAT


MAINTENANCE ALAT BERAT

Dosen Pengampu :
Tafakur, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
1. Nurrudin 15504241021
2. Faisal Akhmad 15504241022
3. Eko Nurbiyanto 15504241023
4. Raihan Ahmad Subhi 15504241024
5. Franciscus A. D. K. 15504241025

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
KONSEP DASAR PEMELIHARAAN

Pemeliharaan/maintenance cenderung dimaknai sebagai tindakan yang terkait


dengan perbaikan peralatan setelah rusak. Kamus Besar Bahasa Indonesia
mendefinisikan pemeliharaan sebagai penjagaan harta kekayaan, terutama alat
produksi agar tahan lama dan tetap dalam kondisi yang baik. Sehingga tujuan
dilakukannya pemeliharaan adalah menjaga kondisi dana atau untuk memperbaiki alat
berat agar dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya. Kondisi yang dimaksud adalah
sesuai dengan kondisi yang standar sesuai dengan spesifikasi.
Secara umum istilah perawatan memiliki arti sebagai berikut: menjaga (Keep),
Mempertahankan (Preserve), dan melindungi (Protect).
1. Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance)
Sistem ini dilakukan ketika sistem produksi berhenti berfungsi atau tidak
sesuai dengan kondisi operasi yang diharapkan. Pada umumnya berhentinya
sistem diakibatkan kerusakan komponen yang telah atau sedang dalam proses
kerusakan. Kerusakan yang terjadi umumnya akibat tidak dilakukannya kegiatan
preventive maintenance maupun telah dilakukannya kegiatan preventive
maintenance tetapi kerusakan dalam batas dan kurun waktu tertentu tetap rusak.
Kegiatan corrective maintenance terdiri dari perbaikan, restorasi atau
penggantian komponen.

2. Pemeliharaan Preventif (Preventice Maintenance)


Program preventive maintenance lebih komprehensif dan mencakup jadwal
perbaikan, pelumasan, penyesuaian, dan membangun kembali semua komponen
alat berat sesuai kondisi aslinya.

3. Predictive Maintenance
Definisi predictive maintenance adalah penggunaan alat ukur untuk
mendapatkan data akurat tentang kondisi aktual dari alat berat. Tujuannya adalah
memprediksi masalah yang akan terjadi pada alat berat dan memberikan solusi
sebelum masalahnya terjadi.

Pada artikel ini akan dibahas perawatan alat berat pada jenis Excavator PC200-7

Corrective maintenance :

A. Pompa Berisik (Noisy).


1. Udara bocor masuk kedalam sistem.
Mengatasi atau memperbaiki :
Pastikan bahwa permukaan oli dalam tangki hidrolik masih pada garis
batas sehingga pipa intake masih di bawah permukaan oli, jadi tidak
menyedot udara.
Periksa setiap sambungan yang memungkinkan adanya kebocoran seperti
seal poros pompa, sambungan pipa atau tubing (konektor).

2. Timbul gelembung udara dalam saluran masuk.


Mengatasi atau memperbaiki :
Cara menemukan kebocoran ialah dengan menuangkan oli pada bagian
yang dicurigai bocor, kemudian bila berisiknya berhenti berarti anda telah
menemukannya.

3. Terjadi cavitation (rongga dalam pipa/saluran hidrolik)


1. Mengatasi atau memperbaiki :
Perbaikilah bagian tersebut dengan mengeraskan baut konektornya atau
mengganti seal. (Ingat mengeraskan baut hanya secukupnya asal bocor
telah berhenti).
Permukaan oli turun atau pipa intake terpasang di atas permukaan oli.
Tambah oli atau betulkan pemasangan pipa intake.
Kemungkian saluran intake tersumbat, ada bagian yang sobek (berlubang),
saringan tersumbat dan pipanya bocor, oli terlampau kental dan
sebagainya.

4. Ada bagian yang rusak atau hilang.


Mengatasi atau memperbaiki :
Atasi kemungkinan tersebut dengan membersihkan bagian yang tersumbat,
mengganti yang sobek, mengganti oli yang terlalu kental dan
sebagainya.Periksa manufactures maintenance instruction.

5. Sudu atau kipas dari pompa ada yang macet atau pada katup atau pada piston.
Memperbaiki atau mengatasi :
Kencangkan semua baut-baut pengikat dimana terdapat kebocoran.
Ganti gasket atau packing yang kira-kira aus.
Bila kekentalan oli kurang cocok, ganti saja.
Bagian dari komponen mungkin tertusuk (kemasukan) tatal logam atau
sepotong benda atau terlilit majun. Bila demikian bersihkanlah dan setel
kembali.
6. Filter dan stainer sangat kotor atau terlalu kecil.
Memperbaiki atau mengatasi :
Bila karena oli yang digunakan terlalu pekat ata benyak endapan sehingga
komponen menjadi seret (keset) atau susah bergerak, maka bersihkan
dengan larutan pembersih, keringkan baru dipasang lagi.

7. Pompa berputar terlalu cepat.


Memperbaiki atau mengatasi :
Bila karena korosi dan sudah terlalu jelek, sebaiknya diganti saja dan
periksa oli apakah mempunyai daya tahan terhadap korosi.
Bersihkan filter dan strainer dengan pembersih yang cocok.
Ganti filter dan strainer bila terlalu kecil.
Gunakan oli yang dengan kualitas baik yang tidak mudah memberikan
endapan.

8. Pompa lepas dari motornya.


Memperbaiki atau mengatasi :
Periksa buku manual untuk mengetahui berapa putaran maksimum yang
direkomendasikan.
Periksa motor penggerak, puli, dan ukuran roda, barang kali ada yang
mengganti. Untuk itu sesuaikan/ betulkan sesuai dengan yang
direkomendasikan.
Periksa kelurusan (alignment) dari puli pompa dan puli motor. Karena belt
dapat lepas disebabkan puli tidak lurus (misalignment) atau terlalu kendor.
Keadaan ini kemungkinan disebabkan overheating.
Betulkan alignment dengan menyetel kembali kelurusan puli-puli tersebut.
Setel juga jarak antara puli agar belt tidak terlalu kendor.
B. Overheating.
1. Viskositas oli terlalu tinggi.
Memperbaiki atau mengatasi :
Ganti dengan oli yang kekentalannya sesuai dengan yang
direkomendasikan.
Bila bekerja pada suhu yang relatif tinggi.

2. Kebocoran dalam terlalu besar.


Memperbaiki atau mengatasi :
Gunakan oli dengan indeks viskositas yang tinggi.
Periksalah keausan dan kehilangan perapatan, kemudian perbaiki dan setel
kembali.

3. Terlalu sering membuang oli pada relief valve.


Memperbaiki atau mengatasi :
Viskositas oli terlalu kecil (encer), gantilah dengan oli yang sesuai.
Terlalu banyak oli yang dilepas lewat relief valve akan menyebabkan panas
juga, maka bila demikian setel kembali (reset) relief valve.

C. Mesin bekerja tak teratur (Erratic action).


1. Katup-katup, piston dan sebagainya kemungkinan bengkok atau seret.
Memperbaiki atau mengatasi :
Pertama-tama periksalah bagian yang dicurigai mendapat kelainan
mekanik seperti misalignment pada poros, keausan bearing dan
sebagainya.
Carilah tanda-tanda oli yang kotor, oli mengandung vernish, endapan dan
sebagainya.
Untuk bagian yang aus perlu diganti, yang bengkok diluruskan bila
mungkin.
2. Mesin sangat lamban pada waktu start pertama.
Memperbaiki atau mengatasi :
salah dapat mengakibatkan kerusakan mekanik.
Ini biasanya disebabkan oli yang terlalu kental, oleh karena itu warming up
mesin beberapa waktu.

D. Tekanan dalam sistem rendah.


1. Relief valve disetel terlalu rendah.
Memperbaiki atau mengatasi :
Untuk memeriksa penyetelan relief valve, bloklah saluran buangnya dan
periksalah tekanan pada saluran dengan pressure gauge.
Setel relief untuk tekanan yang dikehendaki.

2. Relief valve terbuka (terganjal).


Memperbaiki atau mengatasi :
Bersihkan kotoran atau lumpur (endapan) yang mengganjal relief valve.
Katup yang terganjal ini menandakan bahwa oli yang digunakan kotor,
maka bersihkanlah dengan menyaring lagi oli tersebut.

3. Kebocoran pada sistem.


Memperbaiki atau mengatasi :
Periksalah seluruh sistem. Kebocoran yang besar pada bagian yang terbuka
mudah untuk dideteksi, tetapi kebocoran juga sering terjadi pada pipa yang
tersembunyi. Untuk mendeteksi kebocoran tadi caranya, pasang pressure
gauge pada saluran, tekan dekat pompa, kemudian bloklah sirkuit dengan
cepat. Bila pressure gauge menunjukkan penurunan tekanan berarti ada
kebocoran di antara titik pengecekan sebelumnya dan titik pressure gauge
ini.
Prevetive maintenance :

1. Pemeriksaan pendingin.

Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin apakah diantara tanda


FULL dan LOW pada tangki cadangan radiator. Pemeriksaan air pendingin ini
kaitannya dengan fungsi pendingin yang akan mempengaruhi kinerja dari sistem
pendinginan, fungsi dari sistem pendingin ini adalah untuk menyerap dan
membuang panas dari mesin dan melepaskannya ke udara luar dengan perantara
air atau udara. Cara -cara pemeriksaan air pendingin ini antara lain :

Membuka penutup belakang kiri pada mesin.


Jika level air rendah maka tambahkan air melalui lubang pengisi air pada
tangki cadangan atau sub tank.
Setelah penambahan air, kencangkan penutupnya dengan aman.
-

Gambar 1.Tangki cadangan atau reservoir

2. Pemeriksaan baterai.

Pemeriksaan baterai ini berfungsi untuk menjaga agar bateray selalu


dalam keadaan siap dan kondisi yang baik sehingga suplay tegangan listrik
pada electrical wiring akan tersuplay dengan baik. Bateray juga dapat dengan
mudah untuk di isi kembali oleh sistem pengisian yang ada. Adapun cara atau
teknik pemeliharaan bateray adalah :

Bersihkan permukaan baterai dengan air soda dan menggunakan


kuas,kemudian keringkan dengan lap sampai kering.
Bersihkan kutubkutub baterai dengan alat khusus. Jika tidak ada, pakailah
sikat kuningan/kertas gosok halus.

-
Gambar 2.Membersihkan kotak baterai

Gambar 3.Membersihkan terminal baterai

Periksa ketinggian elektrolit baterai, jumlah elektrolit yang tepat yaitu


antara Upper Level dengan Lower Level , pada baterai tanpa tanda
permukaan pelat sel harus tertutup ? 8 mm.
Bila kurang jangan diisi dengan air biasa, isilah dengan air suling atau air
accu.
Gambar 4.Pemeriksaan jumlah elektrolit

Perhatikan posisi pengikatan dan klem baterai harus kuat agar baterai tidak
goyang saat kendaraan berjalan atau bekerja, sehingga dapat retak, elektrolit
tumpah. pemasangan yang kuat akan mengurangi kerugian tegangan pada
terminal, panas yang timbul pada terminal ataupun korosi.

3. Pemeriksaan air cleaner atau saringan udara.

Lakukan pengecekan pada panel monitor, apakah lampu tanda


clogging air cleaner berkedip, jika ya maka segera lakukan pembersihan air
cleaner, jika masih tersumbat lakukan penggantian.

Membuka pintu belakang sebelah kiri alat, lepas pengunci lalu lepas cover.
Melepas elemen air cleaner lalu bersih kan dengan semprotan udara
bertekanan dari sisi dalam ke sisi luar.
Jika el emen tersebut masih dapat digunakan pasanglah kembali elemen
tersebut pada cover.
Memasang pengunci dengan tepat dan tutup kembali pintu kiri belakang.

4. Pemeriksaan jumlah oli mesin.

Pemeriksaan ini untuk mengetahui jumlah oli mesin dan keadaan oli
mesin, apakah masih baik atau tidak. Penggantian oli ini sesuai dengan petunjuk
yang ada pada manual book masing-masing jenis alat berat itu sendiri. Jumlah
oli juga harus diperiksa dengan melihat tanda batas pada dipstick oli, tambah oli
jika diperlukan melalui s aluran pengisi dengan melihat tabel oli yang diijinkan.
Car anya adalah sebagai berikut :

Membukapenutup enginepada mesin.


Melepaskan batang pengukur lalu bersihkan.
Memasukan kembali batang pengukur sepenuhnya kedalam pipa pengisian
oli, kemudian tarik.
Mengembalikan level oli ada pada posisi antara H dan L, jika level oli di
bawah L maka tambahkan oli yang sesuai pada lubang pengisian.

5. Pemeriksaan bahan bakar.

Selain dengan mengandakan monitor bahan bakar pada panel juga dapat
dilakukan dengan menggunakan kaca penduga pada alat berat Excavatorseri
PC1100SP -6.

Menggunakan kaca penduga (sight gauge) pada permukaan depan tangki


bahan bakar untuk memeriksa bahwa tangki terisi penuh.
Jika level bahan bakar tidak dalam batas kaca penduga, tambahkan bahan
bak ar melalui lubang pengisian dan sementara perhatikan kaca penduga.
Setelah penambahan bahan bakar, kencangkan penutup dengan aman.

6. Pemeriksaan air dan sedimen dalam water sparator, drain water.

Kendorkan saluran pembuangan pada water sparatordan buang air juga


kotoran dari dalamnya melaui drain valve. Kemudian kencangkan lagi. Teknik
pemeriksaan water sedimen ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Water Separator

7. Pemeriksaan Horn(Klakson).

Horn sangat perlu diperiksa dan diadakan perawatan karena horn ini
sangat penting untuk memberi tanda kepadakendaraan lain yang ada disekitar
alat berat. Hornini juga terutama berperan pada saat jalan menikung sehingga
keselamatan orang ma upun barang akan terjamin.

8. Pemeriksaan wiper.

Wiper sangat perlu dirawat, apalagi ketika musim hujan perwatannya


harus optimal agar pendangan operator tidak terganggu oleh air hujan. Ini juga
demi menjaga keselamtan kerja atau K3 .

9. Pemeriksaan kebocoran oli dari peralatan hidrolik, tangkihidrolik, slang-slang


dan sambungan-sambungan.

10. Pemeriksaan terhadap Parking Brake.

Pemeriksaan yang dilakukan yaitu dengan mengamati pada ruang


operator apakah handle parking brakepada posisi aktif atau tidak. Jika posisi
parking brake tidak aktif segeralah untuk menarik tuas tersebut.
11. Pemeriksaan terhadap rel pegangan, baut-baut yang kendur.

12. Pemeriksaan terhadap rel pegangan, baut-baut yang kendur.

13. Pemeriksaan terhadap foot brake

Injak pedal rem sepenuhnya hingga berhenti.


Jarak lintasan berada pada pusat pedal, sebaiknya antara 70-90 mm.
Jika jarak ini melebihi 90 mm, sebaiknya lakukan penyetelan ulang

Gambar. Pedal Rem

14. Pemeriksaan terhadap kerusakan pada penunjuk pengukuran (gauges), monitor,


baut-baut yang kendur.

15. Pemeriksaan terhadap fan belt dan cooling fan.

Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur tegangan tali kipas yaitu 6 Kgf


dan defleksi maksimal 13 mm.
Pemeriksaan kondisi tali kipas dari keratakan dan keausan, jika sudah tidak
sesuai toleransi sebaiknya diganti .
Pemeriksaan kondisi kipas radiator dapat dilakukan dengan melihat
kelengkapan sudu-sudunya, bantalan dudukannya dari kerusakan atau
keausan
16. Pembersihan cermin pandangan belakang, periksa terhadap kerusakan. Pastikan
bahwa kondisi cermin pandangan belakang bersih, dapat dipandang dari kursi
operator.

17. Pemeriksaan sabuk pengaman dan klem pemasangannya.

Periksa bagian pengait, penangkap dan kaki pengait terhadap


kerusakan. Jika ditemukan kerusakan segera lakukan perbaikan.

Gambar . Memasang sabuk pengaman

Prediction Maintenance

Prediction maintenance dilakukan untuk memonitor kondisi unit setiap waktu


sehingga bisa dianalisa dahulu indikasi dan penyebab serta kemungkinan yang terjadi
sebelum terjadi kerusakan. Manfaatnya adalah dapat memperpanjang life time
komponen unit tanpa mengganggu operasional produksi. Langkah-langkah penerapan
prediction maintenance :

1) Database setup
2) Pengambilan data pada alat berat
3) Analisis data
4) Diagnosis permasalahan
5) Penilaian kondisi mesin
6) Performance improvement
Ilustrasi pada salah satu jenis/merk alat berat :
Referensi :

https://samebisekite.blogspot.co.id/2015/01/httpsdocs.html

http://1stinformation.blogspot.co.id/2011/05/perbaikan-komponen-hidrolik.html

Yatin Ngadiyono, M.Pd.2010.Buku Pemeliharaan Mekanik Industri.UNY Press

Вам также может понравиться