Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LAPORAN KASUS
Nama : Nurullah
Umur : 63 tahun
Pekerjaan : Petani
No RM : 987143
Alamat : Pariaman
Agama : Islam
3.2 Anamnesis
Keluhan utama:
Sesak napas yang semakin meningkat sejak 20 hari sebelum masuk rumah sakit
- Sesak napas yang semakin meningkat sejak 20 hari sebelum masuk rumah sakit.
Sesak napas tidak dipengaruhi emosi, cuaca dan makanan. Sesak meningkat dengan
aktifitas. Sesak dirasakan terus-menerus sepanjang hari. Pasien lebih senang tidur ke
arah kanan. Karena sesaknya pasien dibawa ke RSUD Pariaman dan dirawat selama 5
hari (11-15 Agustus 2017). Di RSUD Pariaman dilakukan pemasangan WSD, keluar
cairan sebanyak 1000 ml yang awalnya bewarna kuning lalu menjadi merah. Selain
itu juga dilakukan pemeriksaan rontgen toraks. Karena membutuhkan penanganan
lebih lanjut pasien dirujuk ke RSUP Dr.M.Djamil.
- Batuk (+) sejak 2 minggu yang lalu, hilang timbul
- Riwayat batuk lama (-)
- Batuk berdarah (+) darah lengket di dahak
- Keringat malam (-) riwayat keringat malam (-)
- Demam (-) riwayat demam (+) naik turun
- Nyeri dada (+) terutama saat batuk, nyeri tidak menjalar
- Suara serak (+)
- Penurunan nafsu makan (+) sejak 2 bulan yang lalu
- Penurunan berat badan (+) tidak tau berapa
Vital Sign
Berat badan : 40 kg
Leher
Jantung
Venektasi (+)
kiri : sonor
Abdomen
Perkusi : timpani
Hb : 12,7 gr/dl
Ht : 38 %
Trombosit : 343.000 /mm3
Ureum : 59 mg/dl
Na/K/Cl : 135/4,1/101
hipoglobulinemia
Efusi pleura dekstra stadium IV dengan sindrom vena kava superior ec susp ca
bronkogenik jenis sel belum diketahui T4NxM1a
- O2 2-3L/menit
- IVFD NaCl 0,9% 12jam/kolf
- Inj dexametasone 3x2 am
- Inj furosemid 1x1 (iv), jika
- Inj ranitidin 2x1 (iv)
- Kalnex 3x1 tab
- Vit K 3x1 tab
- Vit C 3x1 tab
- MST 2x10 mg
- Punksi cairan pleura
- Cek sitologi sel dengan Transthorasic Needle Aspiration (TTNA)
3.9 Follow Up
-
BAB IV
DISKUSI
Seorang pasien berusia 63 tahun datang ke RSUP Dr.M.Djamil kiriman dari RSUD
Pariaman dengan keluhan sesak napas yang semakin meningkat sejak 20 hari sebelum
masuk rumah sakit. Sesak napas tidak dipengaruhi emosi, cuaca dan makanan. Sesak
meningkat dengan aktifitas. Sesak dirasakan terus-menerus sepanjang hari. Pasien lebih
senang tidur ke arah kanan. Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak yang hilang timbul
serta ada riwayat batuk darah 1 minggu sebelumnya. Pasien sebelumnya mengalami demam
yang hilang timbul. Selain itu pasien juga ada nyeri dada yang tidak menjalar dan suara serak
sehingga sulit berbicara. Sejak 2 bulan yang lalu pasien mengalami penurunan nafsu makan
dan juga penurunan berat badan.
Pasien tidak memiliki riwayat minum OAT, penyakit diabetes melitus dan hipertensi
sebelumnya. Pada keluarga juga tidak ada riwayat minum OAT, diabetes melitus dan
hipertensi. Pasien bekerja sebagai seorang petani. Pasien dulu seorang perokok dengan rata-
rata merokok sebanyak 30 batang per hari selama 40 tahun. Pasien termasuk dalam kategori
perokok berat sesuai dengan indeks brinkman. Pasien sudah berhenti merokok sejak 2 bulan
yang lalu.
Sesak nafas pada pasien dapat disebabkan karena terdapat cairan dengan volume
berlebih pada cavum pleura. Cairan tersebut akan menekan paru-paru sehingga pada saat
bernafas, paru-paru tidak bisa mengembang secara sempurna. Hal tersebut akan
mengakibatkan rasa sesak saat bernafas. Akumulasi cairan melebihi volume normal dan
menimbulkan gangguan jika cairan yang diproduksi oleh pleura parietalis dan visceralis tidak
mampu diserap oleh pembuluh limfe dan pembuluh darah mikropleura visceral atau
sebaliknya yaitu produksi cairan melebihi kemampuan penyerapan. Akumulasi cairan pleura
melebihi normal dapat disebabkan oleh beberapa kelainan, antara lain infeksi dan kasus
keganasan di paru atau organ luar paru. Pasien juga mengalami batuk dan pernah mengalami
batuk darah. Batuk pada efusi pleura mungkin disebabkan oleh rangsangan pada pleura oleh
karena cairan pleura yang berlebihan, proses inflamasi ataupun massa pada paru-paru. Pasien
juga ada keluhan nyeri dada. Nyeri dada pada efusi pleura terjadi apabila terjadi peradangan
pada pleura yang terjadi pada efusi pleura eksudat. Selain itu pasien juga ada keluhan
penurunan nafsu makan dan berat badan, dimana merupakan salah satu tanda keganasan.
Gejala sesak napas dan suara serak pada pasien merupakan keluhan klinis pada
sindrom vena kava superior. Sindrom vena kava superior muncul bila terjadi gangguan aliran
darah dari kepala dan leher akibat berbagai sebab. Sindrom vena kava superior merupakan
salah satu gejala pada keganasan di paru yang mengganggu aliran darah vena kava superior
atau cabang-cabangnya.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan pada inspeksi paru tampak asimetris, dinding dada
kanan lebih cembung dari kiri, hasil perkusi didapat redup pada paru kanan dan sonor pada
paru kiri, serta pada auskultasi didapat suara napas kanan menghilang dan suara napas kiri
vesikuler. Hasil pemeriksaan fisik diatas biasanya didapat pada pasien yang menderita efusi
pleura. Biasanya temuan fisik tersebut didapat bila efusi >300ml. Selain itu ditemukan juga
pelebaran pada vena-vena di dada dan lengan yang merupakan tanda-tanda fisik yang sering
dijumpai pada pasien dengan sindrom vena kava superior.
Pada pasien ini telah dilakukan pungsi cairan pleura sebagai tindakan diagnostik dan
terapeutik. Cairan yang didapatkan pada tindakan ini adalah serosa hemoragik berwarna
kuning merah sebanyak kurang lebih 500cc. Pada pasien juga telah dilakukan pengambilan
jaringan paru dengan TTNA untuk mengecek jenis sel kanker tersebut. Penata laksaan yang
dilakukan adalah pemberian O2 2-3L/menit, IVFD NaCl 0,9% 12jam/kolf, injeksi
dexametasone 3x2 am, injeksi furosemid 1x1 (iv), injeksi ranitidin 2x1 (iv), Kalnex 3x1 tab,
vit K 3x1 tab, vit C 3x1 tab dan MST 2x10 mg.