Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGELASAN
2
1. SMAW (Shield Metal Arc Welding)
1. Pendahuluan
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau
tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu. Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam
kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan,
pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk
reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las
pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macammacam
reparasi lainnya. Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya
merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena
itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan
memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat las dengan kegunaan kontruksi serta
kegunaan disekitarnya.
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya
didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya
memerlukan bermacam-macam penngetahuan. Karena itu didalam pengelasan,
pengetahuan harus turut serta mendampingi praktek, secara lebih terperinci dapat
dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan
las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini yaitu
pemeriksaan, bahan las, dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi
dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.
4. Tinjauan Pustaka
4.1 Las SMAW
Busur listrik yang terjadi antara elektroda dan bahan dasar (benda kerja)
akan mencairkan elektroda dan sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang ikut
terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda,
kawah las, busur listrik, dan daerah las di sekitar busur listrik dan pengaruh udara
luar (oksidasi).
1. Posisi datar bawah (flat). Posisi pengelasan yang paling mudah untuk semua
jenis las termasuk jenis las SMAW, yaitu posisi pengelasan dengan posisi
dibawah tangan. Posisi ini dilakukan untuk pengelasan pada permukaan
datar atau permukaan yang agak miring, yaitu letak elektroda diatas benda
kerja. Posisi pengelasan ini sering dilakukan pada pengelasan-pengelasan
umum, misalnya penyambungan komponen-komponen, pengelasan benda-
benda yang dapat dilepas dan diatur posisinya. Pada hampir semua benda
kerja yang akan dilas, apabila benda tersebut dapat diatur posisinya,
operator las cenderung memilih posisi pengelasan ini.
4. Posisi atas kepala (overhead). Benda kerja terletak diatas kepala operator las
(welder), sehingga pengelasan dilakukan berada diatas kepala operator las.
4.4 Cara Mengelas SMAW dengan Posisi yang Benar dan Pemilihan
Elektroda yang Sesuai Posisinya
Untuk bisa mendapatkan hasil las yang bagus seorang tukang las (welder)
harus mengetahui bagaimana cara posisi pengelasan yang benar dan pemilihan
elektroda yang sesuai posisi pengelasan tersebut, untuk itu dibawah ini akan
dijelaskan satu persatu bagimana posisi pengelasan dasar SMAW dan pemulihan
elektroda sesuai posisi tersebut dengan benar dan tepat.
1. Posisi datar bawah (flat). Posisi ini dilakukan untuk pengelasan pada
permukaan datar atau permukaan yang agak miring, yaitu letak elektroda
diatas benda kerja .
2. Yang paling penting adalah posisi kemiringan elektroda terhadap benda
kerja yaitu sudut tegak 900 dan miring kekanan 800, untuk alur pengelasanya
dari kiri kekanan, untuk gerakan atau ayunan elektroda bisa spiral, zig-zag,
atau bentuk angka delapan. Untuk penggunaan elektroda bisa menggunakan
elektroda dengan kode E6022 dan E7020.
3. Posisi datar tegak (horizontal). Pada posisi horizontal, benda kerja berdiri
tegak atau miring sedikit dari arah gerak elektroda las.
7. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dalam melakukan
praktikum pengelasan. Berikut ini adalah kesimpulan tersebut.
a. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya gunakan alat pelindung diri
terutama pelindung mata karena cahaya yang dihasilkan dari pengelasan
listrik akan mengakibatkan mata sakit.
b. Dalam melakukan praktikum pengelasan ini, kecepatan gerak elektroda
akan mempengaruhi hasil akhir proses pengelasan. Jika kecepatan gerak
elektroda stabil, hasil akhir proses pengelasan akan baik
c. Jarak ujung elektroda ke benda kerja juga sangat mempengaruhi hasil lasan.
Jika terlalu dekat elektroda bisa nempel pada benda kerja dan jika jarang
terlalu jauh dengan benda kerja hasil akhir proses pengelasan akan mudah
retak dan pecah