Вы находитесь на странице: 1из 2

Dalam Tuhan Ada Masa Depan

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang. Amsal 23:18
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Yeremia 29:11

Bagi orang tidak percaya keadaan dunia saat ini sangat membingungkan. Tetapi puji Tuhan,
bagi kita orang percaya masa depan kita ada di tangan Tuhan. Tuhan menjamin setiap masa
depan kita dan rencanaNya tidak pernah gagal dalam kehidupan kita.
Prinsip penting yang harus kita miliki:
1. Tidak boleh menyerah dengan keadaan.
Keadaan yang kita alami dengan orang tidak percaya sama. Kita juga bisa mengalami krisis,
goncangan, tetapi bedanya, orang percaya harus punya prinsip tidak boleh menyerah dengan
keadaan di sekitarnya.
Yusuf, seorang anak muda yang punya cita-cita dan pengharapan. Ia mendapat mimpi dari
Tuhan, bagaimana 11 berkas gandum sujud kepada berkas gandumnya. Ini merupakan satu
visi bahwa Tuhan akan mengangkat hidupnya, ia akan menjadi pemimpin. Saudara-
saudaranya marah terlebih karena Yusuf sangat dimanja dan diistimewakan oleh orang
tuanya. Mereka iri kepada Yusuf dan membuat suatu rencana jahat.
Saat Yusuf pergi mencari saudara-saudaranya, mereka menangkapnya dan memasukkannya
ke dalam sumur. Setelah itu ia diangkat dan dijual ke pedagang Mesir kemudian dijual lagi
kepada Potifar sebagai budak. Dari anak yang diistimewakan, dalam sehari berubah menjadi
budak. Di rumah Potifar, ia mengalami hal yang pahit, ia difitnah karena tidak mau berbuat
dosa sehingga dimasukkan ke dalam penjara.
Yusuf yang disertai Tuhan tidak menyerah dalam situasi apapun. Ia mampu mengubah
frustasi menjadi prestasi. Di rumah Potifar, ia dipercaya mengelola harta Potifar, di penjara
pun ia mendapat kasih dari kepala penjara untuk menolong mengerjakan tugas-tugas. Yusuf
diberkati, Tuhan mampu mengubah segala keadaan buruk menjadi berkat.
Yusuf tidak dendam kepada orang yang berbuat jahat kepadanya (Kej. 50:20). Yusuf tahu
rencana Tuhan dan bahwa Tuhan menjamin masa depannya. Niat jahat orang merupakan
jalan Tuhan untuk mengangkat kehidupan kita. Orang yang direndahkan manusia akan
diangkat oleh Tuhan. Jangan menyimpan kepahitan supaya kita dapat menikmati berkat
Tuhan.
Akhirnya Yusuf menjadi penguasa di Mesir. Hal yang mustahil orang Ibrani bisa menjadi
penguasa di Mesir tetapi tidak ada yang mustahil bagi Allah. Demikian dengan Daniel,
Sadrakh, Mesakh, Abednego. Mereka orang asing tetapi bisa memerintah di Babel. Bahkan
Daniel tetap eksis meskipun raja berganti raja di Babel.
Ada rencana Tuhan dalam setiap apa yang kita alami. Mungkin kita dipanggil untuk
menyelamatkan keluarga kita karena firman berkata 1 orang diselamatkan, seluruh anggota
keluarga akan diselamatkan. Jika saat ini belum terjadi, jangan menyerah, tetap berdoa, dan
percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkan seluruh anggota keluarga kita. Tuhan menjamin
kemenangan kita. Tuhan sudah mengalahkan kuasa maut, iblis sudah ada di bawah kakiNya.
Mungkin kita belum melihat yang baik tapi kita harus tetap yakin. Seperti Yusuf yang perlu
13 tahun untuk mengalami proses dari Tuhan tetapi ia tetap tidak menyerah, ia percaya Tuhan
pasti menggenapi janjiNya.
2. Berdoa
Yabes dilahirkan ibunya dalam sengsara kesakitan melebihi wanita lain (1Taw. 4:9-10). Dia
seolah-olah dilahirkan dengan tidak beruntung dan menyusahkan. Tetapi Yabes merendahkan
diri dan berdoa kepada Allah. Doa dapat mengubah segala sesuatu, Tuhan dapat mengubah
segala yang buruk menjadi baik.
Tetaplah berdoa, berserah dan percaya Tuhan yang kita sembah adalah hidup dan mendengar
setiap doa-doa kita (Yak. 5:16). Dia dapat melakukan hal yang indah dalam hidup kita asal
kita mau datang padaNya dan menyerahkan seluruh kehidupan kita. Bagi Dialah, yang dapat
melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata
dari kuasa yang bekerja di dalam kita - Efe. 3:20.
3. Tetap percaya pada Fiman
Luk. 5:1-6 menuliskan tentang Petrus yang sudah berusaha dengan segala macam cara lewat
pengetahuan dan pengalamannya sebagai nelayan, tetapi gagal. Ia tidak berhasil, tidak
mendapat apa-apa. Tetapi saat Yesus berkata tebarkan jalamu, Petrus menjawab walaupun
sudah gagal, tapi tetap percaya firman Tuhan. Apa kata Firman Tuhan pasti jadi.
Mungkin kita kurang membaca dan merenungkan Firman. Mari kembali membaca dan
merenungkan karena Fiman Tuhan itu jawaban atas setiap kehidupan kita. Firman itu
memberi jalan dan kekuatan kepada kita untuk tidak menyerah dan sungguh berharap kepada
Tuhan. Firman Tuhan berkata diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan. Mungkin kita
sudah gagal mengandalkan orang lain, kekayaan, pendidikan, tapi mari andalkan Firman
Tuhan. Firman itu menjadikan yang tidak ada menjadi ada. Inilah Firman Tuhan yang kita
imani, kita percayai.
Situasi dan kondisi tubuh Abraham melemahkan (Rom. 4:18-21) dan bagi manusia tidak ada
harapan. Tetapi iman Abraham tidak lemah. Ia percaya Allah berkuasa menggenapi
firmanNya.

Walaupun tidak ada dasar untuk berharap tapi mari terus berharap. Jangan menyerah kepada
keadaan, berdoa dan tetap percaya Firman Tuhan ya dan amin. Tuhan akan menggenapi
setiap firmanNya dalam kehidupan kita. Biarlah prinsip ini ada dalam hidup kita sebagai
orang percaya kalau kita mau melihat masa depan yang harapan.

Вам также может понравиться