Вы находитесь на странице: 1из 2

batampos.co.id Masihkah PT.

Adhya Tirta Batam (ATB) tetap dapat


melanjutkan konsesi untuk mengelola air bersih di Pulau Batam, ketika BP Batam
berubah bentuk?

Seperti yang kita tahu, ATB merupakan operator yang mendapatkan hak
pengelolaan air bersih di Pulau Batam selama 25 tahun sejak 1995 lalu dari
pemerintah, dalam hal ini Otorita Batam (kini BP Batam). Bila BP Batam tidak
lagi memiliki fungsi yang sama sempat mencuat pertanyaan, apakah konsesi
pengelolaan air bersih di Pulau Batam dapat dilanjutkan.

Perlu kita ketahui, akhir Desember 2015 pemerintah mengeluarkan PP Nomor


121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air dan PP Nomor 122 Tahun
2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum untuk menunjang UU Nomor 11
Tahun 1974 tentang Pengairan, pasca dicabutnya UU Nomor7 tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air, ungkap Presiden Direktur ATB Benny Andrianto.

Melalui kedua PP tersebut, Benny melanjutkan, justru memberi kepastian pada


kontrak pengelolaan air bersih yang sudah berjalan, termasuk konsesi pengelolaan
air bersih ATB di Pulau Batam. Pada Pasal 59 PP Nomor 121 Tahun 2015
dinyatakan bahwa izin pengusahaan sumber daya air atau izin yang ditebitkan
untuk tujuan pelaksanaan kegiatan usaha sumber daya air permukaan yang telah
diberikan sebelum ditetapkannya PP Nomor 121 Tahun 2015 dinyatakan tetap
berlaku sampai dengan masa berlaku izin berakhir.

Hal tersebut dikuatkan melalui PP Nomor 122 Tahun 2015, tepatnya pada Ayat
(2) Pasal 66 yang menyatakan bahwa pelaksanaan penyelenggaraan sistem
pengelolaan air minum yang dilakukan melalui mekanisme kerjasama antara
Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah
dengan badan usaha swasta yang telah dilaksanakan sebelum berlakunya PP
Nomor 122 Tahun 2015 dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya perjanjian
kerjasama, tutur Benny.
Ia melanjutkan, berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, kontrak pengelolaan
air bersih perusahaan terbaik di Indonesia itu dipastikan akan tetap berlangsung
hingga masa konsesi berakhir, yakni pada 2020 mendatang, meski BP Batam
berubah nama ataupun berubah fungsi.

Seandainya ada perubahan diantara para pihak yang melakukan konsesi pada
pengelolaan air bersih di Pulau Batam. Hukum masih menghormati kontrak
konsesi tersebut. Bila BP Batam berganti nama dan berubah fungsi, kontrak masih
akan tetap dilanjutkan, namun akan dialihkan ke badan yang menggantikan,
tegasnya. (*)

Вам также может понравиться