Вы находитесь на странице: 1из 9

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2.

Juni 2014

GAMBARAN MOTIVASI DAN TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM


PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN DI RUANG ICU PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG

Dwi Ristianingsih1, Cahyu Septiwi2, IsmaYuniar3


123Jurusan Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong

ABSTRACT
Nursing holistic includes biology, psychology, sociology and
spiritual. The role of the nurse in meeting the spiritual needs of patients
is a part of the role and function of nurses in the nursing care.
Motivation of nurses is the main key of nursing care success.
This study aims to prove the description motivation and nursing
actions in spiritual care in the Intensive Care Unit PKU Muhammadiyah
Gombong Hospital. This is a non-experimental descriptive study using
cross sectional approach. The populations are 13 respondents. The
samples are 12 respondents taken by total sampling.
The result shows that 58.3% respondents have mediocre category
of motivation. 58.3% respondents have mediocre categories in the
spiritual nursing actions.

Keywords: motivation of nurses, nursing actions, spiritual

PENDAHULUAN mempertimbangkan interaksi


Manusia sebagai makhluk atau hubungan individu dengan
holistik memiliki makna bahwa lingkungan eksternal (Wahit dan
manusia adalah makhluk yang Nurul, 2008).
utuh atau menyeluruh yang Peran perawat dalam
terdiri atas unsur biologis, pemenuhan kebutuhan spiritual
psikologis, sosial, dan spiritual. pasien merupakan bagian dari
Teori holistik menjelaskan peran dan fungsi perawat dalam
bahwa semua organisme hidup pemberian asuhan keperawatan.
saling berinteraksi. Dalam Untuk itu diperlukan metode
memberikan asuhan ilmiah untuk menyelesaikan
keperawatan, konsep manusia masalah keperawatan, yang
sebagai makhluk biologi, dilakukan secara sistematis
psikologi, sosial, spiritual mutlak yaitu dengan pendekatan proses
harus kita terapkan. Karena keperawatan yang diawali dari
konsep ini memandang manusia pengkajian data, penetapan
atau individu sebagai suatu diagnosa, perencanaan,
kesatuan yang utuh dan bukan implementasi, evaluasi (Hamid,
sebagai bagian atau sistem yang 2000).
terpisahpisah. Jika mempelajari Tindakan keperawatan
suatu bagian dari manusia adalah pelaksanaan tindakan
harus mempertimbangkan yang telah ditentukan, dengan
bagaimana bagian tersebut maksud agar kebutuhan pasien
berhubungan atau terpenuhi secara optimal
mempengaruhi bagian yang (Depkes, 1994).
lainnya disamping itu juga harus

91
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

Perawat sebagai tenaga Berdasarkan beberapa


kesehatan professional pendapat ahli (Claude S. George)
mempunyai kesempatan paling yang dikutip dari penelitian
besar untuk memberikan Zuidah (2006) mengatakan
pelayanan kesehatan khususnya bahwa motivasi seseorang
asuhan keperawatan yang berkaitan dengan kebutuhan
komprehensif meliputi biologi, meliputi tempat dan suasana
psikologi, sosial, dan spiritual. lingkungan kerja sehingga
Perawat harus berupaya penurunan motivasi perawat
membantu memenuhi mengakibatkan hasil kerja yang
kebutuhan spiritual pasien tidak memuaskan dan hasil
sebagai bagian dari kebutuhan tindakan perawat menurun.
pasien secara komprehensif Seperti belum optimalnya
(Hamid, 2000). Hasil penelitian pelaksanaan asuhan
dari Sonontiko (2002) keperawatan secara holistik
menunjukkan bahwa termasuk keperawatan spiritual.
pemahaman perawat tentang Dalam penelitiannya
pemenuhan kebutuhan spiritual Pomatahu (2010) mengatakan
Rumah Sakit biasanya kurang motivasi perawat merupakan
optimal, perawat diharapkan kunci utama keberhasilan
memperhatikan dan berusaha penerapan asuhan keperawatan.
memenuhi kebutuhan spiritual Perawat bukan hanya sebagai
pasien agar mutu pelayanan tenaga kerja dalam kegiatan
perawatan meningkat. asuhan keperawatan tetapi
Sehubungan dengan harus diberikan peran dan
kurang optimalnya asuhan tanggung jawab dalam semua
keperawatan spiritual yang proses pelayanan kesehatan.
dilakukan oleh perawat, maka Vroom dalam Gibson dan
dalam penelitiannya Utami Donelly (1991), motivasi adalah
(2009) mengatakan perawat proses pengaturan pilihan
dalam melakukan asuhan diantara bentuk-bentuk aktivitas
keperawatan tidak hanya pada sukarela alternative. Menurut
kesehatan fisik saja tetapi pandangannya, sebagian besar
meliputi pemenuhan dasar perilaku dianggap di bawah
kebutuhan manusia baik pengendalian orang dan
kebutuhan biologis, psikologis, karenanya dimotivasi.
sosial, dan spiritual yang utuh Hasil penelitian Roatib
dan unik. Seperti dalam (2007) tentang penerapan
pemenuhan asuhan komunikasi terapeutik di Rumah
keperawatan spiritual masih Sakit Sultan Agung Semarang
kurangnya motivasi perawat dengan menggunakan sampel 47
dalam pemenuhan kebutuhan sampel menyimpulkan bahwa
spiritual. Motivasi merupakan dalam penerapan komunikasi
sekumpulan daya yang terapeutik pada fase kerja
mendorong seseorang untuk berhubungan dengan motivasi
berperilaku dan menetapkan perawat sebesar 80,9% untuk
perilaku berdasarkan bentuk, nilai>87, sedang 19,1% untuk
arah, intensitas dan durasinya nilai 55-87, dan tidak terdapat
(Streers, 2006). motivasi kurang.

92
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

Pada penelitian Ni Putu kenyamanan dan kekuatan


Mega Pratiwi melaporkan bahwa ketika merasa mengalami sakit
70% perawat jarang yang serius. Dalam rohman
menanyakan dan mengurusi (2009), menyatakan bahwa studi
masalah psikis dan spiritual yang dilakukan Broen (2007)
pasien dan hanya berfokus pada memperlihatkan 77% pasien
kondisi fisik saja. Sedangkan menginginkan untuk
pada penelitiannya Sumiati membicarakan tentang keluhan
mengatakan intervensi asuhan spiritual mereka sebagai bagian
keperawatan spiritual ternyata dari asuhan kepada mereka.
masih kurang optimal. Menurut Hasil penelitian di atas
penelitian Aries dan Karina menunjukkan pemenuhan
(2012) pendampingan spiritual kebutuhan spiritual oleh tenaga
merupakan kompetensi mandiri kesehatan, termasuk perawat
perawat dalam memberikan merupakan hal yang penting
asuhan keperawatan secara bagi semua klien. Namun
holistik. Pendampingan spiritual kenyataanya pemenuhan
dapat diberikan pada semua kebutuhan spiritual oleh
pasien yang membutuhkan perawat belum optimal. Hasil
khususnya pada pasien dalam analisis situasi saat ini, dari
kondisi terminal atau pun pada beberapa sumber menunjukkan
pasien yang menghadapi kondisi kenyataan bahwa penanganan
krisis. Seseorang yang atau asuhan keperawatan
menghadapi penyakit yang (spiritual care) belum diberikan
serius dan dianggap sebagai perawat secara kompeten. Perlu
penyakit terminal akan adanya peningkatan motivasi
menunjukkan kesadaran yang perawat dalam pelaksanaan
tinggi terhadap kepercayaannya asuhan keperawatan (spiritual
(Johson, 2005). Pemenuhan care).
kebutuhan spiritual merupakan Sedangkan kondisi pasien
bentuk pelaksanaan pelayanan Intensive Care Unit yang
keperawatan bagi penderita mengalami masalah fisik akan
penyakit terminal (Nagai- mempengaruhi kondisi psikis,
Jaconsen & Burkhart, 1989; sosial, dan spiritualitas.
Wright, 2002 dalam Sinclair, Berdasarkan penelitian yang
Raffin, Oereira & Guebert, 2006). dilakukan oleh Hupcey (2000)
Sebuah penelitian di AS bahwa 45 pasien Intensive Care
menunjukkan bahwa 94% dari Unit yang dirawat selama tiga
klien yang berkunjung ke rumah hari di Intensive Care Unit
sakit meyakini kesehatan mengalami distress spiritual.
spiritual sama pentingnya Distress spiritual merupakan
dengan kesehatan fisik suatu keadaan ketika pasien
(Anandarajah, 2001). Koeng mengalami gangguan dalam
(2001 dalam Clark, 2008) kepercayaan atau sistem nilai
menemukan bahwa 90% klien di yang memberikannya kekuatan,
beberapa area Amerika harapan dan arti kehidupan,
menyandarkan pada agama yang ditandai dengan pasien
sebagai bagian dari aspek meminta pertolongan spiritual,
spiritual untuk mendapatkan mengungkapkan adanya

93
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

keraguan yang berlebihan dalam mengatakan pemenuhan


mengartikan hidup, kebutuhan spiritual pasien yang
mengungkapkan perhatian yang biasa dilakukan di Intensive
lebih pada kematian, menolak Care Unit seperti mengingatkan
kegiatan ritual dan terdapat waktu sholat, berdoa saat mau
tandatanda seperti menangis, makan, memotivasi untuk
menarik diri, cemas,dan marah, berdzikir ketika pasien mengeluh
kemudian didukung dengan penyakitnya atau merasa sakit,
tandatanda fisik seperti nafsu selebihnya pemenuhan
makan terganggu, kesulitan kebutuhan spiritual dilakukan
tidur, tekanan darah meningkat oleh bimbingan rohani. Namun,
(Hidayat, 2006). berdasarkan wawancara dengan
Seseorang yang berada di pasien, 2 dari 4 pasien dewasa
ruang Intensive Care Unit di Ruang Intensive Care Unit
umumnya merasa ketakutan mengatakan bahwa perawat
terhadap nyeri fisik, tidak selalu mengingatkan waktu
ketidaktahuan, kematian dan sholat ataupun mengajarkan doa
ancaman terhadap integritas. kepada pasien. Dan Rumah
Pasien mungkin mempunyai Sakit PKU Muhammadiyah
ketidakpastian tentang makna Gombong mencantumkan
kematian sehingga mereka pelayanan yang islami pada
menjadi rentan terhadap distress falsafah, visi, dan tujuan pada
spiritual. Terdapat juga klien poin pertama rumah sakit.
yang mempunyai rasa spiritual Berarti sudah jelas bahwa
tentang ketenangan yang pelayanan yang islami menjadi
membuat mereka mampu untuk prioritas di Rumah Sakit PKU
menghadapi kematian tanpa Muhammadiyah Gombong, salah
rasa takut (Potter dan Perry, satu pelayanan islami di rumah
2005). Dan perawat adalah sakit adalah pelaksanaan
orang yang selama 24 jam selalu tindakan keperawatannya.
berinteraksi dengan pasien Berdasarkan hal-hal di
sehingga perawat berperan atas, maka penulis berinisiatif
dalam membantu memenuhi untuk melakukan penelitian
kebutuhan spiritualitas. tentang gambaran motivasi dan
Dari hasil studi tindakan keperawatan dalam
pendahuluan pada tanggal 6 pemenuhan kebutuhan spiritual
April 2013 didapatkan data pasien di Ruang Intensive Care
pada bulan Maret 2013 pasien Unit PKU Muhammadiyah
Intensive Care Unit sebanyak 50 Gombong.
pasien dewasa dan 20 pasien
remaja, 10 pasien anakanak Metode Penelitian
dan 5 pasien bayi. Dan 50% dari Jenis penelitian yang
jumlah pasien dewasa digunakan dalam penelitian ini
mempunyai kesadaran compos adalah deskriptif, yaitu suatu
metis. Adapun data dari hasil penelitian yang didalamnya tidak
wawancara dengan perawat ada analisis hubungan antar
Intensive Care Unit RS PKU variabel bebas dan terikat,
Muhammadiyah Gombong 60% bersifat umum yang
perawat Intensive Care Unit membutuhkan jawaban dimana,

94
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

kapan, berapa banyak, siapa 1) Perawat primer


(Hidayat, 2007). 2) Perawat pelaksana yang
Pendekatan dalam sedang sakit
penelitian ini adalah cross 3) Perawat pelaksana yang
sectional yaitu untuk meneliti sedang cuti
beberapa variabel yang Teknik Pengumpulan Data
dilakukan satu kali dalam satu Teknik pengumpulan data
kejadian (Notoatmodjo, 2010). pada penelitian ini
Populasi dan Sampel menggunakan instrument
Dalam penelitian ini, teknik lembar kuesioner untuk motivasi
pengambilan sampel yang perawat dan lembar observasi
digunakan peneliti adalah total untuk tindakan keperawatan
sampling yaitu cara mengambil spiritual yang dilakukan
subjek bukan didasarkan atas perawat.
strata, random, atau daerah
tetapi didasarkan atas adanya HASIL DAN BAHASAN
tujuan tertentu (Hidayat, 2008). Gambaran Motivasi Dalam
Dan jumlah sampel dalam Pelaksanaan Tindakan
penelitian ini adalah 12 perawat Keperawatan Spiritual
pelaksana. Adapun kriteria Gambaran umum
perawat adalah sebagai berikut: motivasi dalam pelaksanaan
a. Kriteria inklusi tindakan keperawatan spiritual
1) Perawat pelaksana di Ruang di Ruang ICU RS PKU
ICU Muhammadiyah Gombong
2) Bersedia menjadi responden adalah sebagai berikut:
b. Kriteria eksklusi
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Motivasi Perawat di Ruang ICU RS
PKU Muhammadiyah Gombong (n = 12)

No Motivasi Jumlah Persentase(%)


1. Baik 1 8.3
2. Cukup 7 58.3
3. Kurang 4 33.3
Total 12 100

Dilihat dari tabel 1 di atas Berdasarkan pengamatan yang


gambaran motivasi perawat peneliti lakukan hal ini terjadi
dalam pelaksanaan tindakan karena faktor internal dari
keperawatan spiritual adalah perawat sendiri yang mempunyai
motivasi baik sebanyak 1 persepsi tentang pelaksanaan
responden (8.3%), motivasi tindakan keperawatan spiritual
cukup sebanyak 7 responden yang tidak sepenuhnya menjadi
(58.3%), dan motivasi kurang kewajiban perawat karena sudah
sebanyak 4 responden (33.3%). ada pembimbing rohani di
Hasil penelitian yang diperoleh rumah sakit tersebut, sehingga
untuk motivasi perawat di Ruang perawat ICU hanya melakukan
ICU RS PKU Muhammadiyah tindakan keperawatan spiritual
Gombong sebagian besar yang bisa mereka lakukan atau
termasuk dalam kategori cukup. pun ringan seperti mengingatkan

95
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

waktu ibadah/sholat dan terapi intensif atau minimal


menganjurkan untuk berdoa pengalaman kerja di ICU selama
serta perawat mempunyai faktor 3 tahun, sedangkan perawat ICU
persepsi dan kebutuhan spiritual PKU Muhammadiyah Gombong
dalam diri mereka sendiri yang yang sudah memiliki sertifikat
dapat mereka ukur dengan terlatih semua dan yang bekerja
mereka melaksanakan tindakan lebih dari 3 tahun ada 9
keperawatan spiritual pada perawat.
pasien.
Dilihat dari beban kerja Gambaran Tindakan
perawat ICU PKU Keperawatan dalam
Muhammadiyah Gombong masih Pemenuhan Kebutuhan
belum ideal, perbandingan Spiritual Pasien
antara perawat dan pasien yaitu Gambaran umum tindakan
1: 3 sedangkan idelnya 1 : 2 keperawatan dalam pemenuhan
(Hanafie, 2007). Hanafie (2007) kebutuhan spiritual pasien di
juga mengemukakan bahwa Ruang ICU RS PKU
untuk pelayanan intensif Muhammadiyah Gombong
minimal 50% perawat adalah sebagai berikut:
bersertifikat terlatih perawat/

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tindakan Keperawatan dalam Pemenuhan


Kebutuhan spiritual Di Ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Gombong (n
= 12)
No Pelaksanaan Tindakan Jumlah Persentase(%)
Keperawatan Spiritual
1. Cukup 7 58.3
2. Kurang 5 41.7
Total 12 100

Dilihat dari tabel 2 di atas PKU Muhammadiyah Bantul


gambaran pelaksanaan tindakan didapatkan hasil pelaksanaan
keperawatan spiritual adalah tindakan keperawatan spiritual
pelaksanaan cukup sebanyak 7 sebagian besar berkategori
responden (58.3%), dan cukup.
pelaksanaan kurang sebanyak 5 Berdasarkan hasil
responden (41.7%). Hasil pengamatan peneliti, hal ini
penelitian yang diperoleh untuk terjadi karena untuk tindakan
pelaksanaan tindakan keperawatan spiritual belum
keperawatan spritual di Ruang pernah mendapatkan sosialisasi
ICU RS PKU Muhammadiyah yang jelas mengenai uraian yang
Gombong, tidak berbeda dengan wajib dilaksanakan oleh
penelitian yang dilakukan oleh perawat. Karena di rumah sakit
Sutanto, (2009). tentang persepsi islam seperti PKU
perawat tentang pelaksanaan Muhammadiyah Gombong
asuhan keperawatan dalam sendiri sudah mempunyai
pemenuhan kebutuhan spiritual lembaga khusus yang
pada klien di Ruang Intensive menangani bimbingan rohani
Care Unit Rumah Sakit Umum (binroh) pasien namun tidak

96
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

setiap hari seorang binroh network.com. (dikutip


datang mengunjungi pasien tanggal 25 Mei 2013).
sehingga perawat ICU sebagai Ariani. (2011). Hubungan
orang yang paling intens Tingkat Pengetahuan
bertemu dengan pasien masih Perawat Tentang
berkewajiban untuk memenuhi Spiritual Care Terhadap
spiritual pasien selama dirawat Pemenuhan Kebutuhan
di ICU. Prinsip pemberian Spiritual Kepada Klien Di
pelayanan keperawatan adalah Ruang Intensive Care
holistic care yang meliputi Rumah Sakit Umum Pku
biopsikososio dan spiritual. Muhammadiyah
Yogyakarta. Skripsi.
SIMPULAN Yogyakarta.
1. Gambaran karakteristik Arikunto, S. (2006). Prosedur
(Usia, Jenis Kelamin, Penelitian (Suatu
Pendidikan) motivasi dan Pendekatan Praktik).
tindakan keperawatan dalam Jakarta: Rineka Cipta.
pemenuhan kebutuhan Depkes RI. (1994). Pedoman
spiritual pasien, usia Instalasi Gas Medis
perawat sebagian besar Rumah Sakit. Jakarta:
antara 32-38 tahun Departemen Kesehatan
sebanyak 8 responden RI.
(66.7%), jenis kelamin yang
mendominasi adalah Hamid, A. Y. (1999). Buku Ajar
perempuan sebanyak 7 Aspek Spiritual dalam
responden (58.3%), Keperawatan. Jakarta:
pendidikan perawat sebagian Widya Medika.
besar D3 keperawatan Hanafie, A. (2007). Peranan
sebanyak 7 responden Ruangan Perawatan
(58.3%). Intensif (ICU) dalam
2. Gambaran motivasi perawat memberikan Pelayanan
dalam pelaksanaan tindakan Kesehatan di Rumah
keperawatan spiritual di Sakit. Diambil dari
Ruang ICU RS PKU http://www.usu.ac.id/fil
Muhammadiyah Gombong es/pidato/ppgb/2007/pp
sebagian besar berkategori gb_2007_achsanuddin_h
cukup (58.3%). anafie.pdf pada 19 april
3. Gambaran pelaksanaan 2009.
tindakan keperawatan Hasibuan, S. P. (2005).
spiritual di Ruang ICU RS Manajemen Sumber Daya
PKU Muhammadiyah Manusia.Jakarta: Bumi
Gombong sebagian besar Aksara.
berkategori cukup (58.3%). Hawari, D. (2008). Kebutuhan
Spiritual. Jakarta: UI Press.
DAFTAR PUSTAKA Hidayat. (2008). Metode
Achmad. (2007). Memahami Penelitian Keperawatan
Berpikir Kritis. [Online]. dan Teknik Analisa Data.
Tersedia: Jakarta: Salemba
http://Pendidikan Medika.

97
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

Keputusan Menteri kesehatan Keperawatan. Jakarta:


Republik Indosnesia Salemba Medika.
Nomor1778/Menkes/SK/ (2008). Konsep dan
XII/2010. Pedoman Penerapan Metode
Penyelenggaraan Penelitian Ilmu
Pelayanan Intensive Care Keperawatan, Edisi 2.
Unit (ICU) di Rumah Jakarta: Salemba
Sakit. Jakarta. 2010. Medika.
Kozier, et- Al. (2004). Potter, P. A & Perry, A. G. (2005).
Fundamental Of Nursing: Buku Ajar Fundamental
Concept, Prosess and Keperawatan: Konsep,
Practise. Sydney: Prentice Proses, dan Praktik. Edisi
Hall Healt. 4. Volume 1. Jakarta:
Kusnanto. (2004). Pengantar EGC.
Profesi & Praktik Purwanto, S. (2007). Kepuasan
Keperawatan Profesional. PasienTerhadap
Jakarta: EGC. Pelayanan Rumah Sakit.
McCloskey, J. C & Bulechek, G. http://klinis.wordpress.c
M. (2006). Nursing om/2007/12/28/kepuas
Interventions an-pasien-terhadap-
Classification (NIC). USA: pelayanan-rumah-sakit/.
Mosby. (diakses tanggal 11 Mei
Maknum, A. S. (2003). Psikologi 2013).
Pendidikan. Bandung: PT Rasmita, D. (2009). Karakteristik
Rosda. KaryaRemaja. Pemenuhan Kebutuhan
Mubarak, W. I, dan Chayatin, N. Spiritualitas pada Pasien
(2008). Buku Ajar yang Dirawat di Ruang
Kebutuhan Dasar Intensive Care Unit
Manusia: Teori dan Rumah Sakit Umum
Aplikasi dalam Praktik. Pusat Haji Adam Malik
Jakarta: EGC. medan. Skripsi. Sumatra
Nanda (Budi Santosa: Editor). Utara: USU.
(2006). Panduan Riwidikdo. (2007). Statistik
Diagnosa NANDA 2005- Kesehatan. Yogyakarta:
2006: Definisi dan Mitra Cendekia Press.
Klasifikasi. Jakarta: Sadirman. (2001). Interaksi dan
EGC. Motivasi Belajar
Notoatmodjo. (2010). Metodologi Mengajar. Jakarta: P.T
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rineka Cipta. Saryono. (2008). Metodologi
Nursalam. (2002). Konsep dan Penelitian Keperawatan.
Penerapan Metode Purwokerto: UPT
Penelitian Ilmu Percetakan dan
Keperawatan. Jakarta: Penerbitan UNSOED.
Salemba Medika. . (2011). Metodologi
(2003).Konsep dan Penelitian Keperawatan.
Penerapan Metode Purwokerto: UPT
Penelitian Ilmu Percetakan dan
Penerbitan UNSOED.

98
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

Setiadi. (2007). Konsep dan Sutanto, H. (2009). Persepsi


Penulisan Riset Perawat tentang
Keperawatan. Edisi 1. Pelaksanaan Asuhan
Yogyakarta: Graha Ilmu. Keperawatan dalam
Setiawati, D. (2008). Pendidikan Pemenuhan Kebutuhan
Kesehatan. Jakarta: Spiritual pada Klien di
Trans Info Media. Ruang Intensive Care
Sonontiko. (2002). Asuhan Unit Rumah Sakit Umum
Keperawatan, Teori dan PKU Muhammadiyah
Praktik. Penerbit Andi: Bantul. Skripsi.
Yogyakarta. Yogyakarta: UMY.
Steers. (2006). Motivation and Suwatno. (2001). Asas-Asas
Leadership at Work Sixth Manajemen Sumber Daya
Edition. Mc Graw-Hill Manusia. Bandung: Suci
International: New York. Press.
Subana, M, Marsetiyo, R dan Young, C, Koopsen, C. (2007).
Sudrajat. (2000). Statistik Spiritual, Kesehatan, dan
Pendidikan, Pustaka: Penyembuhan. Medan:
Bandung. BinaPerintis.
Sugiyono. (2006). Statistik Untuk
Penelitian. Bandung:
Alfabeta.

99

Вам также может понравиться

  • Laporan Inovasi
    Laporan Inovasi
    Документ4 страницы
    Laporan Inovasi
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Jurnal Mater ANC IFA
    Jurnal Mater ANC IFA
    Документ5 страниц
    Jurnal Mater ANC IFA
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ3 страницы
    Cover
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ29 страниц
    Bab I
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) Beserta Fungsinya: 1. Safety Helmet
    Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) Beserta Fungsinya: 1. Safety Helmet
    Документ15 страниц
    Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) Beserta Fungsinya: 1. Safety Helmet
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Naskah Publikasi
    Naskah Publikasi
    Документ16 страниц
    Naskah Publikasi
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Gadar 2
    Gadar 2
    Документ17 страниц
    Gadar 2
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • APD Proyek
    APD Proyek
    Документ11 страниц
    APD Proyek
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Trauma Dada
    Trauma Dada
    Документ17 страниц
    Trauma Dada
    Anindini Winda Amalia
    Оценок пока нет
  • 1225 2559 1 SM
    1225 2559 1 SM
    Документ8 страниц
    1225 2559 1 SM
    Candha Nurcahya
    Оценок пока нет
  • Jtstikesmuhgo GDL Desidwihan 1382 1 Bab1de I
    Jtstikesmuhgo GDL Desidwihan 1382 1 Bab1de I
    Документ9 страниц
    Jtstikesmuhgo GDL Desidwihan 1382 1 Bab1de I
    laila latifah
    Оценок пока нет
  • Lala
    Lala
    Документ191 страница
    Lala
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Kebutuhan Spiritual
    Kebutuhan Spiritual
    Документ15 страниц
    Kebutuhan Spiritual
    Erlin Ifadah Jundari
    Оценок пока нет
  • D BP 0800821 Chapter1
    D BP 0800821 Chapter1
    Документ19 страниц
    D BP 0800821 Chapter1
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Pemerintah Kabupaten Blora Rsud Dr. R Soeprapto
    Pemerintah Kabupaten Blora Rsud Dr. R Soeprapto
    Документ1 страница
    Pemerintah Kabupaten Blora Rsud Dr. R Soeprapto
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • 4868
    4868
    Документ12 страниц
    4868
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Gangguan Menstruasi
    Gangguan Menstruasi
    Документ21 страница
    Gangguan Menstruasi
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • KELOMPOK 3 PPT Gadar
    KELOMPOK 3 PPT Gadar
    Документ12 страниц
    KELOMPOK 3 PPT Gadar
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Jiwa Lo
    Jiwa Lo
    Документ16 страниц
    Jiwa Lo
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет
  • Talasemia
    Talasemia
    Документ22 страницы
    Talasemia
    KAKA' TYA
    Оценок пока нет