Вы находитесь на странице: 1из 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. karena limpahan


nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Hasil Penelitian Kecil ini yang berjudul Kebutuhan Keterampilan
Menyimak Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Kami juga berterima
kasih kepada Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kelas
1PB2 yang telah bersedia mengisi angket dan menjadi objek penelitian kecil
ini.

Penyusunan Laporan Hasil Penelitian ini bertujuan untuk


mengetahui seberapa jauh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta
khususnya di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
kelas 1PB2 menjadikan keterampilan menyimak sebagai kebutuhan sehari-
hari. Dan juga penyusunan laporan ini untuk memenuhi tugas berpasangan
Mata Kuliah Keterampilan Menyimak semester 107.

Dalam penyusunan Laporan Hasil Penelitian ini kami sadar masih


banyak terdapat kesalahan atau kekeliruan yang kami buat. Oleh karena
itu, kami dengan senang hati membuka kesempatan untuk memberikan
kritik dan saran guna kesempurnaan pembuatan Laporan Hasil Penelitian
selanjutnya. Dan kami juga akan terus berusaha semaksimal mungkin
untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga Laporan Hasil Penelitian ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Oktober, 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya menyimak adalah kebutuhan mendasar yang
harus dimiliki setiap individu. Menurut KBBI V, menyimak berarti
mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau
dibaca orang. Selain itu, menyimak juga berarti meninjau (memeriksa,
mempelajari) dengan teliti. Tanpa menyimak, kemampuan
bersosialisasi, bercakap, bertambahnya wawasan, dan sebagainya,
tidak akan terwujud di dalam kehidupan setiap individu.
Menurut H. G. Tarigan, menyimak ialah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang
telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Dalam kehidupan untuk mencari informasi atau wawasan yang
luas, dalam hal ini di dunia pendidikan, maka dibutuhkan keterampilan
menyimak yang baik. Jika kemampuan dalam menyimak menjadi hal
yang buruk, maka untuk menambah wawasan akan sulit didapatkan.
Maka atas dasar itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana mahasiswa menjadikan keterampilan menyimak sebagai
kebutuhan utamanya dalam menjalani proses perkuliahan maupun
dalam kehidupan sehari-hari.
B. Identifikasi Masalah
1. Mahasiswa sering kali meremehkan menyimak sebagai
kebutuhannya.
2. Mahasiswa kurang mengantisipasi kemungkinan terjadinya kendala
dalam menyimak.
3. Mahasiswa menjadikan menyimak sebagai suatu hal yang mudah.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah Mahasiswa kelas 1PB2 sudah menjadikan menyimak
sebagai kebutuhan primer?
2. Bagaimanakah kendala yang dihadapi Mahasiswa kelas 1PB2
dalam melakukan proses menyimak?
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah Mahasiswa kelas 1PB2 sudah menjadikan
menyimak sebagai kebutuhan primer.
2. Mengetahui bagaimanakah kendala yang dihadapi Mahasiswa
kelas 1PB2 dalam melakukan proses menyimak.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, laporan hasil penelitian ini bermanfaat untuk
menambah wawasan dalam penulisan laporan hasil penelitian dan
menambah wawasan dalam keterampilan menyimak.
2. Bagi pembaca, laporan hasil penelitian ini bermanfaat untuk
mengetahui sejauh mana menyimak dijadikan sebagai kebutuhan
sehari-sehari.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Menyimak
Menyimak dapat dipandang sebagai suatu sarana, sebagai
suatu keterampilan, sebagai seni, sebagai suatu proses, sebagai suatu
respons atau suatu pengalaman kreatif. Menyimak dikatakan suatu
sarana sebab adanya kegiatan yang dilakukan seseorang pada waktu
menyimak yang harus melalui tahap mendengar bunyi.
Sebagai suatu keterampilan, menyimak bertujuan untuk
berkomunikasi karena melibatkan keterampilan yang bersifat aural dan
oral. Berdasarkan pandangan ini, harus dibedakan antara mendengar
dan menyimak. Mendengar merupakan fase awal dari menyimak, yaitu
fase pemaknaan simbol-simbol aural. Menyimak sebagai seni berarti
kegiatan menyimak itu memerlukan kedisiplinan, konsentrasi,
partisipasi aktif, pemahaman, dan penilaian, seperti halnya mempelajari
seni musik, seni peran, atau seni rupa. Sebagai suatu proses,
menyimak berkaitan dengan proses keterampilan mendengarkan,
memahami, menilai, dan merespons. Oleh sebab itu, menyimak harus
diajarkan. Menyimak dikatakan sebagai respons, sebab respons
merupakan unsur utama dalam menyimak. Penyimak dapat merespons
dengan efektif jika ia memiliki pancaindra yang kucup baik dan
mempunyai kemampuan menginterpretasikan pesan yang terkandung
dalam tuturan yang disimaknya.
Kegiatan menyimak merupakan tindakan atau aktivitas mental
dalam menangkap, memahami, menimbang, dan merespons pesan
yang terkandung dalam simbol-simbol bahasa lisan (Heryadi, 2008:7).
Serupa dengan itu, Tarigan (2008:31) menyatakan menyimak adalah
suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan
penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami
makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui
ujaran atau bahasa lisan.
Kemampuan mendengarkan dimaksudkan kemampuan
mengenali unsur-unsur pelambang bahasa lisan dalam berkomunikasi
diungkapkan Rusyana (dalam Heryadi, 2008:6). Sementara menurut
Djiwandono (dalam Heryadi, 2008:7) mengemukakan bahwa
kemampuan menyimak terutama terkait dengan kemampuan
memahami makna suatu bentuk penggunaan bahasa yang
diungkapkan secara lisan.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
menyimak merupakan aktivitas mental dalam menangkap, memahami,
dan merespons pesan yang terkandung dalam simbol-simbol bahasa
lisan berupa informasi atau pesan-pesan komunikasi dengan penuh
pemahaman dan apresiasi. Menyimak merupakan keterampilan yang
sangat penting dalam berkomunikasi. Karena itu, keterampilan
menyimak harus kita tingkatkan. Melalui menyimak kita dapat
memahami manfaat komunikasi yang baik dan benar. Selain itu,
menyimak memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan
pembelajaran, karena hampir setiap materi-materi pembelajaran dapat
diserap dengan menyimak.
B. Ragam Menyimak
Tentunya setelah memahami lebih mendalam mengenai
pengertian menyimak, pernah mengetahui mengenai ragam dan bentuk
sebagai berikut. Menurut Brown (dalam Nurgiantoro, 2013:355)
menyatakan bahwa membedakan menyimak ke dalam empat golongan
yang sekaligus membedakan jenis menyimak yang diselenggarakan
sebagai berikut.
a. Menyimak intensif: penekanan tes pada persepsi komponen
kebahasaan seperti fonem, kata, intonasi, dan lain-lain.
b. Menyimak responsif: tes menyimak wacana singkat, misalnya
salam, pertanyaan, perintah, dan lain-lain yang membutuhkan
tanggapan singkat pula.
c. Menyimak selektif: penekanan tes menyimak seperti penamaan,
bilangan, kategori gramatikal, petunjuk arah, fakta atau kejadian
tertentu, dan lain-lain.
d. Menyimak ekstensif: penekanan tes menyimak pada pemahaman
pesan secara menyeluruh dari wacana yang diperdengarkan yang
relatif panjang seperti pada perkuliahan dan konversasi, misalnya
memahami topik utama argumentasi dan membuat inferensi.

Jenis-jenis menyimak (Heryadi, 2008:22) yaitu:

a. Menyimak diri sendiri yaitu aktivitas yang kita lakukan pada saat
kita berbicara atau membacakan sesuatu kepada orang lain, alat
indra dengar kita aktif menyimak suara dan otak kita aktif
memahami informasi atau pesan yang sedang disampaikan kepada
orang lain;
b. Menyimak orang lain yang menyimak pembicaraan yang
disampaikan oleh orang lain. Sumber informasi yang disimak
adalah orang yang berada di luar diri penyimak.
c. Menyimak sosial yaitu menyimak yang terjadi dalam interaksi
sosial;
d. Menyimak estetik yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
keperluan menumbuhkan rasa senang dan kegembiraan;
e. Menyimak apresiatif yaitu kegiatan menyimak untuk menggali nilai-
nilai sebuah karya seni dalam memahami, memaknai, sampai
dengan memberi penghargaan terhadapnya;
f. Menyimak konsentratif yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan
untuk memahami secara sempurna apa pesan yang ada dalam
pembicaraan, kemudian dapat memberi respons berupa respons
tindakan atau respons verbal sesuai atau sama dengan pesan
pembicaraan;
g. Menyimak interogatif yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan
untuk memberi respons dalam bentuk pengajuan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan materi simakan;
h. Menyimak kritis yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
memberi argumen-argumen kita tentang suatu masalah yang
disampaikan oleh pembicara.
C. Tahap-tahap Menyimak
Menyimak merupakan kegiatan mendengar dengan tujuan
memahami makna komunikasi dan menangkap pesan-pesan informasi.
Karena itu, pembelajaran menyimak merupakan suatu proses kegiatan
yang di dalamnya terdapat tahapan-tahapan dan kesungguhan yang
harus disiapkan oleh siswa dalam belajar. Menurut Adler et al (dalam
Hermawan, 2012:36-43) mengatakan bahwa dalam komunikasi
menyimak terdiri dari berbagai elemen seperti penerimaan,
pemahaman, pengingatan, pengevaluasian dan penanggapan.
D. Tujuan dan Manfaat Menyimak dalam Pembelajaran
Seseorang menyimak tentu mempunyai tujuan untuk
memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna
komunikasi yang hendak disampaikan sang pembicara langsung
melalui ujaran ataupun melalui penggunaan media. Tujuan tersebut
merupakan tujuan yang bersifat umum.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
menyimak merupakan aktivitas yang sangat kompleks dalam
berkomunikasi. Dengan demikian, apabila dikaitkan dengan
pembelajaran menyimak mengandung tujuan, fungsi, dan manfaat
dalam melakukannya. Tujuan, fungsi dan manfaat menyimak dalam
pembelajaran tidak lain adalah untuk menyerap informasi dari isi,
berupa pesan-pesan pelajaran yang dikirim melalui guru ataupun
media, sehingga dapat diserap dan diterima oleh siswa.
Wicaksono, Andri., Mohamad Syaefudin, Nur Qolbi, dkk. Teori
Pembelajaran Bahasa: Suatu Catatan Singkat. Yogyakarta: Garudhawaca,
2015.

Saefullah, Ibnu. Skripsi: Pembelajaran Menyimak Berita. Indramayu: FKIP


Universitas Wiralodra Press, 2017

Вам также может понравиться