Вы находитесь на странице: 1из 8

PENGAUDITAN INTERNAL

USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

( REVENGE SUMMER CLOTH )

Dosen Pengampu : FA. Joko Siswanto, Dr., M.M., Ak., QIA, CA

Disusun oleh :

Nama : Rino Pandhu Wibowo

NIM : 142114174

Kelas : B

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

TAHUN 2017/2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menjalankan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
diperlukan adanya manajemen keuangan. Manajemen keuangan
merupakan salah satu indikator yang memiliki pengaruh besar pada
kelangsungan hidup UMKM. Para pelaku UMKM perlu menaruh
perhatian khusus pada hal tersebut. Oleh karena itu, audit ini dilakukan
untuk meneliti adanya penyimpangan yang mungkin terjadi dan
memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan
dalam melakukan perbaikan.

1.2 Tujuan Audit


a. Meneliti apakah manajemen keuangan dalam Usaha Mikro Kecil dan
Menengah sudah dilakukan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM).
b. Mendorong pemeliharan dan perbaikan manajemen keuangan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mempertahankan
kelangsungan hidup UMKM.

1.3 Lingkup Audit


Obyek yang diaudit adalah kegiatan operasional dan manajemen
keuangan UMKM. Kegiatan audit dilakukan pada tanggal 1 November
2017 sampai dengan tanggal 5 November 2017.

1.4 Batasan Audit


Kegiatan audit meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan
kegiatan operasional, prosedur dan kebijakan yang ditetapkan untuk
memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya risiko
penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaannya.
1.5 Metode Audit
Kegiatan audit dimulai dengan melakukan observasi terhadap
kegiatan operasional UMKM. Kemudian dilakukan wawancara dengan
pemilik UMKM untuk mengetahui prosedur dan kebijakan yang
ditetapkan. Selanjutnya, data dan informasi diolah dan dianalisis hingga
diperoleh hasil audit.

BAB II

HASIL AUDIT

2.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian


Revenge Summer Cloth merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah yang bergerak di bidang jasa sablon. UMKM ini berlokasi di
Dusun Kagongan RT 48 RW 24, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo.
Revenge Summer Cloth didirikan pada tahun 2016 dan dikelola oleh 3
(tiga) orang pemuda secara bersama-sama dengan latar belakang
pendidikan yang berbeda.
Sasaran pemasaran UMKM ini adalah kelompok-kelompok
pemuda dan sekolah-sekolah disekitar lokasi berdirinya UMKM. Harga
jual produk ditetapkan secara beragam disesuaikan dengan sasaran
pemasaran. Selain itu, harga produk juga dipengaruhi jenis bahan dan
kuantitas pesanan. Setiap kali terdapat pemasukkan atau pengeluaran
selalu dicatat pada buku kas dan disertai dengan tanggal transaksi.
2.2 Deskripsi Hasil Audit

Situasi Kriteria Temuan Penyebab Dampak Solusi


Salah satu pemilik Terdapat pemisahan Buku kas dan uang Kesepakatan ini Dapat Buku kas dan uang
memiliki fungsi fungsi pada bagian kas dipegang oleh ditentukan atas dimungkinkan kas seharusnya
sebagai bendahara keuangan khususnya seorang yang sama dasar kemudahan terjadi manipulasi dipegang oleh orang
(pengelola dalam pencatatan yaitu pemilik akses ketika terjadi informasi dalam yang berbeda
keuangan) dimana dan penyimpanan. rumah yang pesanan penjualan buku kas oleh sebagai upaya
buku kas dan uang dijadikan sebagai dan pembayaran pemegang buku kas pencegahan adanya
kas dipegang oleh tempat produksi. uang muka serta dan uang kas manipulasi dan
seorang pemilik ketika akan tersebut. meminimalisir
tersebut. melakukan risiko.
pembelian bahan
baku dan bahan
pendukung secara
mendadak.
Situasi Kriteria Temuan Penyebab Dampak Solusi
Hasil usaha Unit bisnis yang Pembagian hasil Para pemilik Pembagian hasil Menentukan
UMKM Revenge dimiliki oleh lebih usaha yang UMKM ini usaha hanya proporsi modal
Summer Cloth dari satu orang dilakukan secara memiliki hubungan dilakukan secara usaha yang telah
dibagikan kepada pemilik, hasil sama rata satu kerabat yang cukup sama rata satu sama diberikan masing-
pemilik secara usahanya harus sama lain. dekat sehingga tidak lain dianggap tidak masing pemilik
sama rata satu dibagi sesuai terlalu adil apabila terdapat sebagai dasar dalam
sama lain. proporsi modal mempedulikan selisih yang cukup pembagian hasil
usaha yang Proporsi modal mengenai proporsi besar pada modal usaha secara adil
diberikan masing- usaha yang telah pembagian hasil yang diberikan oleh dan merata.
masing pemilik. diberikan oleh usaha. masing-masing
masing-masing pemilik.
pemilik tidak
diperhatikan.
Situasi Kriteria Temuan Penyebab Dampak Solusi
Belum ada standar Terdapat standar Harga jual produk Biaya bahan baku Standar harga jual Menentukan
harga jual produk, harga jual produk masih berubah- dan bahan produk dijadikan beberapa pemasok
sehingga tidak ada yang didasarkan berubah setiap kali pendukung yang konsumen sebagai langganan dalam
tolok ukur bagi pada jenis bahan dan adanya pesanan berbeda dari tolok ukur dan membeli bahan baku
konsumen dalam kuantitas pesanan dari konsumen beberapa pemasok pembanding dengan dan bahan
melakukan sebagai sarana tergantung dari yang dapat usaha lain serupa. pendukung sehingga
perbandingan pemasaran dan harga beli bahan menyediakan bahan Kurangnya dapat
dengan usaha lain pembanding dengan baku dan bahan baku dan bahan informasi bagi memperkirakan
yang serupa. usaha lain yang pendukung. pendukung pada konsumen mengenai kisaran biaya bahan
serupa. saat melakukan standar harga baku dan bahan
pembelian. produk dapat pendukung untuk
mengakibatkan menetapkan standar
usaha ini kehilangan harga produk.
pangsa pasarnya dan
lebih buruk lagi
dapat berdampak
pada kelangsungan
hidup usaha ini.
Situasi Kriteria Temuan Penyebab Dampak Solusi
Setiap kali terjadi Pencatatan transaksi Di dalam buku kas Kurangnya Keterbatasan Transaksi pembelian
transaksi selalu pembelian maupun hanya dituliskan pemahaman para pemilik lain dalam maupun penjualan
dicatat dalam buku penjualan harus tanggal transaksi, pemilik mengenai meninjau kembali harus dicatat dan
kas disertai dengan disertai dengan uang diterima/ pentingnya dan melakukan disertai rinciannya
tanggal transaksi rinciannya (tanggal dikeluarkan, dan pencatatan transaksi verifikasi terhadap (nama pemasok/
dan jumlah uang transaksi, nama jumlah uang kas secara rinci sebagai transaksi yang telah pemesan, kuantitas
diterima/ pemasok/pemesan, yang tersedia, upaya pengendalian terjadi di masa lalu. dan ukuran, serta
dikeluarkan, dan kuantitas dan namun tidak internal. jenis bahan) sebagai
jumlah uang kas ukuran, serta jenis disertai dengan bukti dan dasar
yang tersedia. bahan). rincian transaksi. verifikasi transaksi
Rincian transaksi yang telah terjadi di
penjualan hanya masa lalu.
dicatat dalam
handphone para
pemilik saja.

y
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan observasi terhadap auditee, maka dapat disimpulkan hal-hal


sebagai berikut:

1. Pemisahan fungsi dalam pengelolaan keuangan kurang diperhatikan


sebagai bentuk pengendalian internal untuk meminimalisir adanya
penyimpangan.
2. Pembagian hasil usaha yang tidak adil karena tidak disesuaikan dengan
proporsi modal usaha yang telah diberikan oleh masing-masing pemilik.
3. Penetapan harga jual produk tidak konsisten karena harus mengikuti harga
beli bahan baku dan bahan pendukung yang berbeda-beda dari pemasok.
4. Pencatatan transaksi sudah terdapat tanggal transaksi agar tidak terjadi
double entry, namun rincian transaksi masih perlu ditambahkan sebagai
dasar verifikasi transaksi masa lalu.

BAB IV

REKOMENDASI

Berdasarkan penarikan kesimpulan diatas, maka auditor menentukan


beberapa hal sebagai rekomendasi, meliputi:

1. Perlunya pemisahan fungsi khusunya pada bagian keuangan sebagai upaya


pencegahan adanya manipulasi dan meminimalisir risiko.
2. Menentukan proporsi modal usaha masing-masing pemilik dan dijadikan
dasar dalam pembagian hasil usaha.
3. Menentukan pemasok langganan agar dapat memperkirakan rentang biaya
bahan baku dan pendukung untuk menetapkan standar harga produk.
4. Transaksi pembelian maupun penjualan harus dicatat dan disertai
rinciannya.

Вам также может понравиться