Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Konsep Kepemimpinan
1. Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata
pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,
menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin
mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap
keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi
pemimpin itu tidak mudah dan tidak setiap orang mempunyai kesamaan
didalam menjalankan kepemimpinannya.
Menurut Kartono (2005) menyatakan;
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas
tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk
menggerakan orang lain melakukan usaha bersama guna
mencapai sasaran tertentu. Sedangkan kepemimpinan yaitu
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain dalam
mencapai tujuan.
2. Fungsi kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan adalah sebuah kegunaan dalam kaitannya
memimpin sebuah kelompok, organisasi dalam memanfaatkan
sumberdaya yang ada demi ketercapainya tujuan bersama dengan rasa
kebersamaan.
Dalam gaya dan tipe kepemimpinan yang tidak sama, bahkan juga
bervariasi, dapat dianalisa pula fungsi-fungsi kepemimpinan.
Kepemimpinan akan berlangsung efektif bilamana mampu memenuhi
fungsinya, meskipun dalam kenyataannya tidak semua tipe
kepemimpinan memberikan peluang yang sama untuk mewujudkannya.
Dalam hubungan itu sulit untuk dibantah bahwa setiap proses
kepemimpinan juga akan menghasilkan situasi sosial yang berlangsung
di dalam kelompok atau organisasi masing-masing. Untuk itu setiap
pemimpin harus mampu menganalisa situasi sosial kelompok atau
organisasinya yang dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan fungsi
kepemimpinan dengan kerja sama dan bantuan orang-orang yang
dipimpinnya.
Fungsi kepemimpinan menurut Hill dan Caroll serta Lussier dan
Achua, (2007) memiliki dua dimensi sebagai berikut:
Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan
mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin,
yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinnya;
Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau
keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan
tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan
dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemimpin.
3. Gaya Kepemimpinan
Gaya pada dasarnya berasal dari bahasa Inggris Style yang
berarti mode seseorang yang selalu nampak yang menjadi ciri khas orang
tersebut. Tiap pemimpin mempunyai gaya atau cara tersendiri dalam
memimpin organisasi atau intansi.
Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak
dan kepribadian sendiri yang unik khas sehingga tingkah laku dan
gayanya yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya atau style
hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya.
Sehingga muncullah beberapa tipe kepemimpinan. Misalnya tipe-tipe
kharismatik, paternalistis, militeristis, otokratis, laissez faier, populis,
administratif dan demokratis. Gaya kepemimpinan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Direktif
Kepemimpinan direktif merupakan sebuah managemen atau gaya
kepemimpinan yang pemegang keputusan adalah pemimpin itu
sendiri atau mutlak dari pemimpin.
c. Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif senantiasa melibatkan
diri/involve dalam suatu masalah yang dihadapi karyawan, hingga
masalah tuntas. Ada ruang dimana karyawan diberikan kesempatan
utk berkreasi dalam batas tertentu. Cocok untuk organisasi dalam
kondisi yang stabil
Menurut Susilo Martoyo (2008:149) menjelaskan;
Dalam gaya kepemimpinan ini bawahan diberi kebebasan
yang seluas-luasnya untuk mengemukakan pendapatnya.
Dalam hal ini pemimpin dan bawahan merupakan sebuah
team yang harus bekerjasama. Pemimpin tidak turun
langsung tapi mendelegasikan kepada staff seniornya.
Pemimpin memberikan kebebasan bertindak tetapi dalam
batas tertentu, meski bawahan sangat dominan tapi tanggung
jawab tetap berada ditangan pemimpin.
d. Delegatif
Delegatif merupakan sebuah gaya kepemimpin yang
menitikberatkan pada sifat keterbukaan antara pimpinan dan
karyawan sehingga segalanya diserahkan ke karyawan. Pemimpin
hanya mengarahkan dengan tidak dominan. Suara karyawan sangat
didengar.
Menurut Susilo Martoyo (2008:150) menjelaskan:
Dalam gaya kepemimpinan ini berdasarkan kebersamaan
yang diwujudkan dalam bentuk kekeluargaan dan gotong
royong. Kegiatan pemimpin didasari rasa tolong menolong
dan saling membantu serta tetap berpegang teguh pada
efesiensi dan efektif. Pengambilan keputusan oleh pemimpin
berdasarkan prosedur penentuan masalah, pengumpulan data,
penganalisisan, dan mengambil kesimpulan.
4. Karakteristik pemimpin
Dalam memimpin, setiap pemimpin memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, hal ini merupakan ciri atau sifat yang dimiliki oleh
setiap pemimpin dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya.
Ada empat karakteristik atau syarat pokok yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin (Sunindhia dan Widiyanti diacu dalam Hakiem
2005):
1) Pemimpin harus peka terhadap lingkungannya, harus
mendengarkan saran-saran dan nasehat dari orang-orang di
sekitarnya.
2) Pemimpin harus menjadi teladan dalam lingkungannya.
3) Pemimpin harus bersikap dan bersifat setia kepada janjinya,
kepada organisasinya.
4) Pemimpin harus mampu mengambil keputusan, harus pandai,
cakap dan berani setelah semua faktor yang relevan
diperhitungkan.