Вы находитесь на странице: 1из 7

antap

Secara umum gambaran kinerja Kasir, Laborat, Apotik, Radiologi di waktu malam tidak
ada masalah dikarenakan walaupun sedang tidak berjaga / beristirahat, karyawan di
ruangan tersebut selalu mudah dibangunkan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Akan tetapi jika dicermati lebih lanjut, pada waktu dini hari hampir tidak ada
aktifitas atau bisa dikatakan tingkat produktifitas rendah. Diusulkan untuk
menganalisa beban kerja, perbaikan protap kerja.

11. Cleaning Service & Laundry


Kinerja cleaning service sudah lebih baik semenjak ada supervisi CS, akan tetapi
ada saran bahwa supervisi laundry untuk saat ini lebih dibutuhkan.

12. Dapur
Ada ucapan-ucapan tidak terjaga dari lisan para juru masak di dapur pada saat
menyiapkan makanan pada waktu dini hari. Perlu diusulkan pada tim asatidzah untuk
pembenahan akhlak petugas-petugas dapur, selain daripada pengadaan supervisi /
pengawas untuk pengamanan aset dapur milik rumah sakit.

I. PEMECAHAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT


Pemecahan masalah diartikan sebagai upaya untuk melakukan evaluasi dengan melakukan
analisa secara pro-aktif terhadap laporan SATUAN PENGAWASAN INTERNAL yang ada untuk
dilakukan pemecahan masalah dari dampak masalah yang ditimbulkan.
Penyebaran informasi permasalahan tersebut di atas kepada masing-masing ruangan
sebagai bahan muhasabah, untuk kemudian ditindak lanjuti penyelesaiannya secara
bersama antara manajemen dan koordinator melalui pertemuan / rapat koordinasi.

II. PENUTUP
1. Semoga dengan adanya Program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL ini dapat menggugah
kesadaran setiap personal di masing-masing unit pelayanan untuk menjunjung tinggi
etika profesi dan standar pelayanan minimal yang berlaku, terbuka dan jujur dalam
melaksanakan tugas. Sehingga program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL RSU ini bisa
menjadi upaya peningkatan mutu kualitas pelayanan kesehatan di masa yang akan
datang.
2. Berdasarkan pantauan terhadap petugas SPI, maka diusulkan kepada nama-nama
berikut ini untuk tidak direkomendasikan lagi sebagai petugas SPI, dikarenakan
kesibukan kerja, seringnya tugas ke luar kota, dan sering tidak melakukan tugas
jaga sesuai yang dijadwal.

Hasil audit kinerja yang dilakukan BPK RI Perwakilan Jambi beberapa waktu lalu
menerangkan jika standar pelayanan RSUD Raden Mattaher (RM) sangat bobrok. Ada
banyak poin yang menjadi temuan BPK RI dan menyatakan buruknya sistim pelayanan
RSUD.

Dari data yang berhasil media ini dapatkan, setidaknya ada puluhan temuan dan
belasan rekomendasi yang harus dijalankan Gubernur dari hasil pemeriksaan itu.
Salah satunya seperti manajemen RSUD belum mendesain SPI atas pengelolaan
pelayanan. Sehingga, tujuan penyusunan peraturan tatak kelola RS tidak tercapai.

Syahbandar, Fraksi Gerakan Keadilan DPRD Provinsi Jambi :


Ini kan tentu menjadi acuan untuk Gubernur melalui Dirut untuk membenahi RSUD. Klau
mmang tak bisa membenahi butuh penyegaran kan.

Hasil Audit BPK RI antap


Secara umum gambaran kinerja Kasir, Laborat, Apotik, Radiologi di waktu malam tidak
ada masalah dikarenakan walaupun sedang tidak berjaga / beristirahat, karyawan di
ruangan tersebut selalu mudah dibangunkan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Akan tetapi jika dicermati lebih lanjut, pada waktu dini hari hampir tidak ada
aktifitas atau bisa dikatakan tingkat produktifitas rendah. Diusulkan untuk
menganalisa beban kerja, perbaikan protap kerja.

11. Cleaning Service & Laundry


Kinerja cleaning service sudah lebih baik semenjak ada supervisi CS, akan tetapi
ada saran bahwa supervisi laundry untuk saat ini lebih dibutuhkan.

12. Dapur
Ada ucapan-ucapan tidak terjaga dari lisan para juru masak di dapur pada saat
menyiapkan makanan pada waktu dini hari. Perlu diusulkan pada tim asatidzah untuk
pembenahan akhlak petugas-petugas dapur, selain daripada pengadaan supervisi /
pengawas untuk pengamanan aset dapur milik rumah sakit.

I. PEMECAHAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT


Pemecahan masalah diartikan sebagai upaya untuk melakukan evaluasi dengan melakukan
analisa secara pro-aktif terhadap laporan SATUAN PENGAWASAN INTERNAL yang ada untuk
dilakukan pemecahan masalah dari dampak masalah yang ditimbulkan.
Penyebaran informasi permasalahan tersebut di atas kepada masing-masing ruangan
sebagai bahan muhasabah, untuk kemudian ditindak lanjuti penyelesaiannya secara
bersama antara manajemen dan koordinator melalui pertemuan / rapat koordinasi.

II. PENUTUP
1. Semoga dengan adanya Program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL ini dapat menggugah
kesadaran setiap personal di masing-masing unit pelayanan untuk menjunjung tinggi
etika profesi dan standar pelayanan minimal yang berlaku, terbuka dan jujur dalam
melaksanakan tugas. Sehingga program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL RSU ini bisa
menjadi upaya peningkatan mutu kualitas pelayanan kesehatan di masa yang akan
datang.
2. Berdasarkan pantauan terhadap petugas SPI, maka diusulkan kepada nama-nama
berikut ini untuk tidak direkomendasikan lagi sebagai petugas SPI, dikarenakan
kesibukan kerja, seringnya tugas ke luar kota, dan sering tidak melakukan tugas
jaga sesuai yang dijadwal.

Hasil audit kinerja yang dilakukan BPK RI Perwakilan Jambi beberapa waktu lalu
menerangkan jika standar pelayanan RSUD Raden Mattaher (RM) sangat bobrok. Ada
banyak poin yang menjadi temuan BPK RI dan menyatakan buruknya sistim pelayanan
RSUD.

Dari data yang berhasil media ini dapatkan, setidaknya ada puluhan temuan dan
belasan rekomendasi yang harus dijalankan Gubernur dari hasil pemeriksaan itu.
Salah satunya seperti manajemen RSUD belum mendesain SPI atas pengelolaan
pelayanan. Sehingga, tujuan penyusunan peraturan tatak kelola RS tidak tercapai.

Syahbandar, Fraksi Gerakan Keadilan DPRD Provinsi Jambi :


Ini kan tentu menjadi acuan untuk Gubernur melalui Dirut untuk membenahi RSUD. Klau
mmang tak bisa membenahi butuh penyegaran kan.

Hasil Audit BPK RI antap


Secara umum gambaran kinerja Kasir, Laborat, Apotik, Radiologi di waktu malam tidak
ada masalah dikarenakan walaupun sedang tidak berjaga / beristirahat, karyawan di
ruangan tersebut selalu mudah dibangunkan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Akan tetapi jika dicermati lebih lanjut, pada waktu dini hari hampir tidak ada
aktifitas atau bisa dikatakan tingkat produktifitas rendah. Diusulkan untuk
menganalisa beban kerja, perbaikan protap kerja.
11. Cleaning Service & Laundry
Kinerja cleaning service sudah lebih baik semenjak ada supervisi CS, akan tetapi
ada saran bahwa supervisi laundry untuk saat ini lebih dibutuhkan.

12. Dapur
Ada ucapan-ucapan tidak terjaga dari lisan para juru masak di dapur pada saat
menyiapkan makanan pada waktu dini hari. Perlu diusulkan pada tim asatidzah untuk
pembenahan akhlak petugas-petugas dapur, selain daripada pengadaan supervisi /
pengawas untuk pengamanan aset dapur milik rumah sakit.

I. PEMECAHAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT


Pemecahan masalah diartikan sebagai upaya untuk melakukan evaluasi dengan melakukan
analisa secara pro-aktif terhadap laporan SATUAN PENGAWASAN INTERNAL yang ada untuk
dilakukan pemecahan masalah dari dampak masalah yang ditimbulkan.
Penyebaran informasi permasalahan tersebut di atas kepada masing-masing ruangan
sebagai bahan muhasabah, untuk kemudian ditindak lanjuti penyelesaiannya secara
bersama antara manajemen dan koordinator melalui pertemuan / rapat koordinasi.

II. PENUTUP
1. Semoga dengan adanya Program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL ini dapat menggugah
kesadaran setiap personal di masing-masing unit pelayanan untuk menjunjung tinggi
etika profesi dan standar pelayanan minimal yang berlaku, terbuka dan jujur dalam
melaksanakan tugas. Sehingga program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL RSU ini bisa
menjadi upaya peningkatan mutu kualitas pelayanan kesehatan di masa yang akan
datang.
2. Berdasarkan pantauan terhadap petugas SPI, maka diusulkan kepada nama-nama
berikut ini untuk tidak direkomendasikan lagi sebagai petugas SPI, dikarenakan
kesibukan kerja, seringnya tugas ke luar kota, dan sering tidak melakukan tugas
jaga sesuai yang dijadwal.

Hasil audit kinerja yang dilakukan BPK RI Perwakilan Jambi beberapa waktu lalu
menerangkan jika standar pelayanan RSUD Raden Mattaher (RM) sangat bobrok. Ada
banyak poin yang menjadi temuan BPK RI dan menyatakan buruknya sistim pelayanan
RSUD.

Dari data yang berhasil media ini dapatkan, setidaknya ada puluhan temuan dan
belasan rekomendasi yang harus dijalankan Gubernur dari hasil pemeriksaan itu.
Salah satunya seperti manajemen RSUD belum mendesain SPI atas pengelolaan
pelayanan. Sehingga, tujuan penyusunan peraturan tatak kelola RS tidak tercapai.

Syahbandar, Fraksi Gerakan Keadilan DPRD Provinsi Jambi :


Ini kan tentu menjadi acuan untuk Gubernur melalui Dirut untuk membenahi RSUD. Klau
mmang tak bisa membenahi butuh penyegaran kan.

Hasil Audit BPK RI suhan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung
jawab pelayanan (DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24
jam sesudah pasien masuk rawat inap. Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Keperawatan
Staf Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
Staf Rehabilitasi Medik
Staf Farmasi
Staf Gizi Perencanaan asuhan untuk setiap pasien oleh DPJP, perawat,
dan pemberi layanan kesehatan lain dalam 24 jam sesudah pasien dirawat inap 0
5 Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau diskusi lain tentang kolaborasi
dicatat dalam rekam medis pasien. Pencatatan kolaborasi hasil atau
kesimpulan rapat dari tim asuhan dalam rekam medis pasien 0
5
10
Standar PP.2.1
Asuhan kepada pasien direncanakan dan tertulis di rekam medis pasien.
Maksud dan tujuan PP.2.1Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau diskusi
lain tentang kolaborasi dicatat dalam rekam medis pasien. Pencatatan
kolaborasi hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan dalam rekam medis pasien
0
5
10
Standar PP.2.1
Asuhan kepada pasien direncanakan dan tertulis di rekam medis pasien.
Maksud dan tujuan PP.2.1
Perencanaan yang teliti diperlukan untuk proses asuhan pasien agar mendapat hasil
yang optimal. Proses perencanaan menggunakan data dan asesmen awal pasien dan
asesmen ulang periodik untuk menetapkan dan menyusun prioritas pengobatan,
prosedur, asuhan keperawatan, dan asuhan lain untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Pasien dan keluarga diikut sertakan dalam proses perencanaan. Rencana asuhan
dicantumkan dalam rekam medis pasien. Rencana asuhan dikembangkan dalam waktu 24
jam setelah pasien diterima di rawat inap. Berdasarkan asesmen ulang pasien oleh
praktisi pelayanan kesehatan, maka rencana diperbaharui sesuai dengan perubahan
kondisi pasien.
Rencana asuhan untuk seorang pasien harus terkait dengan kebutuhannya. Kebutuhan
ini mungkin berubah sebagai akibat perbaikan klinis, informasi baru dari asesmen
ulang yang rutin (contoh, hasil laboratorium atau radiografi yang abnormal), atau
karena perubahan keadaan pasien yang tiba-tiba (contoh, penurunan kesadaran). Bila
kebutuhan berubah, rencana asuhan pasien pun berubah. Perubahan ditulis dalam rekam
medis sebagai catatan pada rencana awal, perbaikan atau sasaran asuhan yang baru,
atau dapat menjadi suatu rencana yang baru.
Catatan : satu rencana asuhan tunggal dan terintegrasi yang mengukur pencapaian
sasaran yang diharapkan setiap disiplin, lebih baik daripada rencana terpisah oleh
masing-masing praktisi pelayanan. Rencana pelayanan untuk setiap pasien harus
mencerminkan tujuan yang bersifat individual, obyektif dan sasaran asuhan yang
realistik untuk memungkinkan asesmen ulang dan revisi rencana pelayanan.
Elemen Penilaian PP. 2.1 TELUSUR SKOR DOKUMEN
SASARAN MATERI
1. Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab pelayanan
(DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah
pasien masuk rawat inap. Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Keperawatan
Staf Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
Staf Rehabilitasi Medik
Staf Farmasi
Staf Gizi Perencanaan asuhan untuk setiap pasien oleh DPJP, perawat,
dan pemberi layanan kesehatan lain dalam 24 jam sesudah pasien dirawat inap 0
5 Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau diskusi lain tentang kolaborasi
dicatat dalam rekam medis pasien. Pencatatan kolaborasi hasil atau
kesimpulan rapat dari tim asuhan dalam rekam medis pasien 0
5
10
Standar PP.2.1
Asuhan kepada pasien direncanakan dan tertulis di rekam medis pasien.
Maksud dan tujuan PP.2.1
Perencanaan yang teliti diperlukan untuk proses asuhan pasien agar mendapat hasil
yang optimal. Proses perencanaan menggunakan data dan asesmen awal pasien dan
asesmen ulang periodik untuk menetapkan dan menyusun prioritas pengobatan,
prosedur, asuhan keperawatan, dan asuhan lain untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Pasien dan keluarga diikut sertakan dalam proses perencanaan. Rencana asuhan
dicantumkan dalam rekam medis pasien. Rencana asuhan dikembangkan dalam waktu 24
jam setelah pasien diterima di rawat inap. Berdasarkan asesmen ulang pasien oleh
praktisi pelayanan kesehatan, maka rencana diperbaharui sesuai dengan perubahan
kondisi pasien.
Rencana asuhan untuk seorang pasien harus terkait dengan kebutuhannya. Kebutuhan
ini mungkin berubah sebagai akibat perbaikan klinis, informasi baru dari asesmen
ulang yang rutin (contoh, hasil laboratorium atau radiografi yang abnormal), atau
karena perubahan keadaan pasien yang tiba-tiba (contoh, penurunan kesadaran). Bila
kebutuhan berubah, rencana asuhan pasien pun berubah. Perubahan ditulis dalam rekam
medis sebagai catatan pada rencana awal, perbaikan atau sasaran asuhan yang baru,
atau dapat menjadi suatu rencana yang baru.
Catatan : satu rencana asuhan tunggal dan terintegrasi yang mengukur pencapaian
sasaran yang diharapkan setiap disiplin, lebih baik daripada rencana terpisah oleh
masing-masing praktisi pelayanan. Rencana pelayanan untuk setiap pasien harus
mencerminkan tujuan yang bersifat individual, obyektif dan sasaran asuhan yang
realistik untuk memungkinkan asesmen ulang dan revisi rencana pelayanan.
Elemen Penilaian PP. 2.1 TELUSUR SKOR DOKUMEN
SASARAN MATERI
1. Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab pelayanan
(DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah
pasien masuk rawat inap. Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Keperawatan
Staf Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
Staf Rehabilitasi Medik
Staf Farmasi
Staf Gizi Perencanaan asuhan untuk setiap pasien oleh DPJP, perawat,
dan pemberi layanan kesehatan lain dalam 24 jam sesudah pasien dirawat inap 0
5bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbvvvvvvvvvvvvvvaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaall
lllllllllllllllllllllllllllllllllllwab pasien di ruangan kepada perawat (primary
care) perlu ditegakkan kembali.

7. Chrisan
- Pintu ruangan dikunci terkadang terjadi sehingga mempersulit kontrol apakah
perawat terjaga ataukah tidur dengan nyamannya. Bahkan pernah juga perawat tidur di
bed pasien.
- Jadwal standby sudah tidak ada lagi di papan tulis.

8. Lili / Aster
- Beberapa kali terjadi perawat-perawat yang senior tidur di ruangan yang tidak ada
pasien sementara perawat-perawat baru ditempatkan di ruangan

mantap
Secara umum gambaran kinerja Kasir, Laborat, Apotik, Radiologi di waktu malam tidak
ada masalah dikarenakan walaupun sedang tidak berjaga / beristirahat, karyawan di
ruangan tersebut selalu mudah dibangunkan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Akan tetapi jika dicermati lebih lanjut, pada waktu dini hari hampir tidak ada
aktifitas atau bisa dikatakan tingkat produktifitas rendah. Diusulkan untuk
menganalisa beban kerja, perbaikan protap kerja.

11. Cleaning Service & Laundry


Kinerja cleaning service sudah lebih baik semenjak ada supervisi CS, akan tetapi
ada saran bahwa supervisi laundry untuk saat ini lebih dibutuhkan.

12. Dapur
Ada ucapan-ucapan tidak terjaga dari lisan para juru masak di dapur pada saat
menyiapkan makanan pada waktu dini hari. Perlu diusulkan pada tim asatidzah untuk
pembenahan akhlak petugas-petugas dapur, selain daripada pengadaan supervisi /
pengawas untuk pengamanan aset dapur milik rumah sakit.

I. PEMECAHAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT


Pemecahan masalah diartikan sebagai upaya untuk melakukan evaluasi dengan melakukan
analisa secara pro-aktif terhadap laporan SATUAN PENGAWASAN INTERNAL yang ada untuk
dilakukan pemecahan masalah dari dampak masalah yang ditimbulkan.
Penyebaran informasi permasalahan tersebut di atas kepada masing-masing ruangan
sebagai bahan muhasabah, untuk kemudian ditindak lanjuti penyelesaiannya secara
bersama antara manajemen dan koordinator melalui pertemuan / rapat koordinasi.

II. PENUTUP
1. Semoga dengan adanya Program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL ini dapat menggugah
kesadaran setiap personal di masing-masing unit pelayanan untuk menjunjung tinggi
etika profesi dan standar pelayanan minimal yang berlaku, terbuka dan jujur dalam
melaksanakan tugas. Sehingga program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL RSU ini bisa
menjadi upaya peningkatan mutu kualitas pelayanan kesehatan di masa yang akan
datang.
2. Berdasarkan pantauan terhadap petugas SPI, maka diusulkan kepada nama-nama
berikut ini untuk tidak direkomendasikan lagi sebagai petugas SPI, dikarenakan
kesibukan kerja, seringnya tugas ke luar kota, dan sering tidak melakukan tugas
jaga sesuai yang dijadwal.

Hasil audit kinerja yang dilakukan BPK RI Perwakilan Jambi beberapa waktu lalu
menerangkan jika standar pelayanan RSUD Raden Mattaher (RM) sangat bobrok. Ada
banyak poin yang menjadi temuan BPK RI dan menyatakan buruknya sistim pelayanan
RSUD.

Dari data yang berhasil media ini dapatkan, setidaknya ada puluhan temuan dan
belasan rekomendasi yang harus dijalankan Gubernur dari hasil pemeriksaan itu.
Salah satunya seperti manajemen RSUD belum mendesain SPI atas pengelolaan
pelayanan. Sehingga, tujuan penyusunan peraturan tatak kelola RS tidak tercapai.

Syahbandar, Fraksi Gerakan Keadilan DPRD Provinsi Jambi :


Ini kan tentu menjadi acuan untuk Gubernur melalui Dirut untuk membenahi RSUD. Klau
mmang tak bisa membenahi butuh penyegaran kan.

Hasil Audit BPK RI

Manajemen RSUD RM belum mendesain SPI atas pengelolaan pelayanan


Hospital Bylaws dan medical staff bylaws yang dimilik RSUD RM tidak mutakhir
SPO pelayannan Rawat Inap Belum Lengkap
Rencana kerja yang disusun manajemen belum komperhensif
Manajemen RSUD belum menerapkan manajemen risiko atas kegiatan pelayanan rawat
inap
Manajemen RSUD belum optimal dalam implementasi SPI
Pemisahan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab belum diimplementasikan secara
memadai
Hospital Bylaws dan medical staff bylaws belum diimplementasikan secara memadai
Satuan pengawas internal belum melaksanakan tupoksinya secara memadai
Manajemen RSUD belum memenuhi unsur-unsur perencanaan yang memadai dalam
pengelolaan pelayanan rawat inap
Manajemen RSUD belum menyusun perencanaan sumber daya manusia RS secara memadai
Manajemen RSUD belum memenuhi prinsip perencanaan yang baik menyusun perencanaan
sarana dan prasarana pelayanan rawat inap
Manajemen RSUD belum memenuhi kriteria perencanaan yang baik dalam menyusun
perencanaan pemenuhan kebutuhan OBHP
Manajemen RSUD belum menyusun SPM pengelolaan rawat inap sesuai SPM pelayanan RS
Manajemen RSUD belum menyusun dn menetapkan SPO pelaporan, monitoring dan
evaluasi pelayanan rawat inap
Pelaksanaan pelaynan penerimaan pasien rawat inap belum memenuhi standar
pelayanan RS
Pelaksanaan pelayanan penanganan medis atas pelayanan rawat inap belum sepenuhnya
dilaksanakan
Pelaksanaan pelayanan penanganan medis dan nomedis belum mendukung pelayanan
rawat inap
Pemanfaatan aplikasi sistim informasi di RSUD belum optimal
Pelaksanaan pelayanan pemulangan pasien rawat inap di RSUD belum memenuhi standar
pelayanan minimal RS
Manajemen RSUD belum melaksanakan penanganan keluhan pasien sesuai standar
Pengelolaan ketersediaan, pengembangan kompetensi dan administrasi SDM terkait
pelayanan rawat inap belum sesuai prinsip manajemen yang baik
Manejemen RSUD belum sepenuhnya menyusun laporan yang mengacu pada sistim
informasi RS
Manejemen RSUD terlambat menyusun dan menyampaikan laporan
Manejemen RSUD belum sepenuhnya memonitor dan mengevaluasi pelayanan rawat inap
Manejemen RSUD belum menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi
--batas--
Rekomendasi BPK RI Terhadap Gubernur

Menyusun sistim prosedur pelayanan rawat inap yang komperhensif


Memutakhirkan peraturan tata kelola RS sesuai ketentuan yang berlaku menetapkan
pedoman penyusunan rencana kerja bagi masing-masing unit pelayanan
Menyusun Hospital Bylaws dan medical staff bylaws yang sesuai dengan kondisi RSUD
RM saat ini dan ditetapkan sebagai keputusan kepala daerah
Menyusun dan menetapkan SPO perencanaan identifikasi kebutuhan khususnya terkait
pelayanan rawat inap
Mengevaluasi dan memperbaiki database OBHP yang dimiliki RSUD agar dapat
dimanfaatkan sebagai dasar perencanaan pemenuhan OBHP
Menyusun dan mengevaluasi kelengkapan SPM RS sesuai ketentuan berlaku
Menginventarisir SPO serta menyusun dan menetapkan SPO yang belum ada
Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan SPO penanganan medis
Memerintahkan tenaga kesehatan RS untuk melengkapi surat izin praktik tenaga
medis, STR/SIP/SIB bagi tenaga keperawatan dan kebidanan serta STR bagi radiografer
dan menetapkan sanksi disiplin apabila tidak dilaksanakan
Menyusun dan menetapkan SPO tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi pelayanan
RS
Memanfaatkan hasil monitoring dan evaluasi untuk memperbaiki dan meningkatkan
kinerja pelayanan rawat inap serta memberikan reward and punishment.

SUMBER: Hasil Audit Kinerja oleh BPK RI

Вам также может понравиться

  • C 13
    C 13
    Документ2 страницы
    C 13
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • Ac 9
    Ac 9
    Документ1 страница
    Ac 9
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • 4
    4
    Документ1 страница
    4
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • C 12
    C 12
    Документ1 страница
    C 12
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • C 11
    C 11
    Документ3 страницы
    C 11
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • B 1
    B 1
    Документ9 страниц
    B 1
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • MS4
    MS4
    Документ3 страницы
    MS4
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 29
    N 29
    Документ2 страницы
    N 29
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • Ac 6
    Ac 6
    Документ1 страница
    Ac 6
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • Ac 9
    Ac 9
    Документ1 страница
    Ac 9
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 31
    N 31
    Документ1 страница
    N 31
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 30
    N 30
    Документ1 страница
    N 30
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • Ac 4
    Ac 4
    Документ23 страницы
    Ac 4
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 28
    N 28
    Документ2 страницы
    N 28
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 27
    N 27
    Документ2 страницы
    N 27
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 15
    N 15
    Документ1 страница
    N 15
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 25
    N 25
    Документ2 страницы
    N 25
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 22
    N 22
    Документ1 страница
    N 22
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 26
    N 26
    Документ2 страницы
    N 26
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 23
    N 23
    Документ1 страница
    N 23
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 24
    N 24
    Документ1 страница
    N 24
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • Ac 9
    Ac 9
    Документ1 страница
    Ac 9
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • MS3
    MS3
    Документ2 страницы
    MS3
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 13
    N 13
    Документ16 страниц
    N 13
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • MS4
    MS4
    Документ3 страницы
    MS4
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • MS3
    MS3
    Документ2 страницы
    MS3
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 10
    N 10
    Документ2 страницы
    N 10
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 11
    N 11
    Документ2 страницы
    N 11
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 12
    N 12
    Документ4 страницы
    N 12
    Hamka Ham
    Оценок пока нет
  • N 4
    N 4
    Документ11 страниц
    N 4
    Hamka Ham
    Оценок пока нет