Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Secara umum gambaran kinerja Kasir, Laborat, Apotik, Radiologi di waktu malam tidak
ada masalah dikarenakan walaupun sedang tidak berjaga / beristirahat, karyawan di
ruangan tersebut selalu mudah dibangunkan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Akan tetapi jika dicermati lebih lanjut, pada waktu dini hari hampir tidak ada
aktifitas atau bisa dikatakan tingkat produktifitas rendah. Diusulkan untuk
menganalisa beban kerja, perbaikan protap kerja.
12. Dapur
Ada ucapan-ucapan tidak terjaga dari lisan para juru masak di dapur pada saat
menyiapkan makanan pada waktu dini hari. Perlu diusulkan pada tim asatidzah untuk
pembenahan akhlak petugas-petugas dapur, selain daripada pengadaan supervisi /
pengawas untuk pengamanan aset dapur milik rumah sakit.
II. PENUTUP
1. Semoga dengan adanya Program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL ini dapat menggugah
kesadaran setiap personal di masing-masing unit pelayanan untuk menjunjung tinggi
etika profesi dan standar pelayanan minimal yang berlaku, terbuka dan jujur dalam
melaksanakan tugas. Sehingga program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL RSU ini bisa
menjadi upaya peningkatan mutu kualitas pelayanan kesehatan di masa yang akan
datang.
2. Berdasarkan pantauan terhadap petugas SPI, maka diusulkan kepada nama-nama
berikut ini untuk tidak direkomendasikan lagi sebagai petugas SPI, dikarenakan
kesibukan kerja, seringnya tugas ke luar kota, dan sering tidak melakukan tugas
jaga sesuai yang dijadwal.
Hasil audit kinerja yang dilakukan BPK RI Perwakilan Jambi beberapa waktu lalu
menerangkan jika standar pelayanan RSUD Raden Mattaher (RM) sangat bobrok. Ada
banyak poin yang menjadi temuan BPK RI dan menyatakan buruknya sistim pelayanan
RSUD.
Dari data yang berhasil media ini dapatkan, setidaknya ada puluhan temuan dan
belasan rekomendasi yang harus dijalankan Gubernur dari hasil pemeriksaan itu.
Salah satunya seperti manajemen RSUD belum mendesain SPI atas pengelolaan
pelayanan. Sehingga, tujuan penyusunan peraturan tatak kelola RS tidak tercapai.
12. Dapur
Ada ucapan-ucapan tidak terjaga dari lisan para juru masak di dapur pada saat
menyiapkan makanan pada waktu dini hari. Perlu diusulkan pada tim asatidzah untuk
pembenahan akhlak petugas-petugas dapur, selain daripada pengadaan supervisi /
pengawas untuk pengamanan aset dapur milik rumah sakit.
II. PENUTUP
1. Semoga dengan adanya Program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL ini dapat menggugah
kesadaran setiap personal di masing-masing unit pelayanan untuk menjunjung tinggi
etika profesi dan standar pelayanan minimal yang berlaku, terbuka dan jujur dalam
melaksanakan tugas. Sehingga program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL RSU ini bisa
menjadi upaya peningkatan mutu kualitas pelayanan kesehatan di masa yang akan
datang.
2. Berdasarkan pantauan terhadap petugas SPI, maka diusulkan kepada nama-nama
berikut ini untuk tidak direkomendasikan lagi sebagai petugas SPI, dikarenakan
kesibukan kerja, seringnya tugas ke luar kota, dan sering tidak melakukan tugas
jaga sesuai yang dijadwal.
Hasil audit kinerja yang dilakukan BPK RI Perwakilan Jambi beberapa waktu lalu
menerangkan jika standar pelayanan RSUD Raden Mattaher (RM) sangat bobrok. Ada
banyak poin yang menjadi temuan BPK RI dan menyatakan buruknya sistim pelayanan
RSUD.
Dari data yang berhasil media ini dapatkan, setidaknya ada puluhan temuan dan
belasan rekomendasi yang harus dijalankan Gubernur dari hasil pemeriksaan itu.
Salah satunya seperti manajemen RSUD belum mendesain SPI atas pengelolaan
pelayanan. Sehingga, tujuan penyusunan peraturan tatak kelola RS tidak tercapai.
12. Dapur
Ada ucapan-ucapan tidak terjaga dari lisan para juru masak di dapur pada saat
menyiapkan makanan pada waktu dini hari. Perlu diusulkan pada tim asatidzah untuk
pembenahan akhlak petugas-petugas dapur, selain daripada pengadaan supervisi /
pengawas untuk pengamanan aset dapur milik rumah sakit.
II. PENUTUP
1. Semoga dengan adanya Program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL ini dapat menggugah
kesadaran setiap personal di masing-masing unit pelayanan untuk menjunjung tinggi
etika profesi dan standar pelayanan minimal yang berlaku, terbuka dan jujur dalam
melaksanakan tugas. Sehingga program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL RSU ini bisa
menjadi upaya peningkatan mutu kualitas pelayanan kesehatan di masa yang akan
datang.
2. Berdasarkan pantauan terhadap petugas SPI, maka diusulkan kepada nama-nama
berikut ini untuk tidak direkomendasikan lagi sebagai petugas SPI, dikarenakan
kesibukan kerja, seringnya tugas ke luar kota, dan sering tidak melakukan tugas
jaga sesuai yang dijadwal.
Hasil audit kinerja yang dilakukan BPK RI Perwakilan Jambi beberapa waktu lalu
menerangkan jika standar pelayanan RSUD Raden Mattaher (RM) sangat bobrok. Ada
banyak poin yang menjadi temuan BPK RI dan menyatakan buruknya sistim pelayanan
RSUD.
Dari data yang berhasil media ini dapatkan, setidaknya ada puluhan temuan dan
belasan rekomendasi yang harus dijalankan Gubernur dari hasil pemeriksaan itu.
Salah satunya seperti manajemen RSUD belum mendesain SPI atas pengelolaan
pelayanan. Sehingga, tujuan penyusunan peraturan tatak kelola RS tidak tercapai.
Hasil Audit BPK RI suhan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung
jawab pelayanan (DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24
jam sesudah pasien masuk rawat inap. Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Keperawatan
Staf Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
Staf Rehabilitasi Medik
Staf Farmasi
Staf Gizi Perencanaan asuhan untuk setiap pasien oleh DPJP, perawat,
dan pemberi layanan kesehatan lain dalam 24 jam sesudah pasien dirawat inap 0
5 Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau diskusi lain tentang kolaborasi
dicatat dalam rekam medis pasien. Pencatatan kolaborasi hasil atau
kesimpulan rapat dari tim asuhan dalam rekam medis pasien 0
5
10
Standar PP.2.1
Asuhan kepada pasien direncanakan dan tertulis di rekam medis pasien.
Maksud dan tujuan PP.2.1Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau diskusi
lain tentang kolaborasi dicatat dalam rekam medis pasien. Pencatatan
kolaborasi hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan dalam rekam medis pasien
0
5
10
Standar PP.2.1
Asuhan kepada pasien direncanakan dan tertulis di rekam medis pasien.
Maksud dan tujuan PP.2.1
Perencanaan yang teliti diperlukan untuk proses asuhan pasien agar mendapat hasil
yang optimal. Proses perencanaan menggunakan data dan asesmen awal pasien dan
asesmen ulang periodik untuk menetapkan dan menyusun prioritas pengobatan,
prosedur, asuhan keperawatan, dan asuhan lain untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Pasien dan keluarga diikut sertakan dalam proses perencanaan. Rencana asuhan
dicantumkan dalam rekam medis pasien. Rencana asuhan dikembangkan dalam waktu 24
jam setelah pasien diterima di rawat inap. Berdasarkan asesmen ulang pasien oleh
praktisi pelayanan kesehatan, maka rencana diperbaharui sesuai dengan perubahan
kondisi pasien.
Rencana asuhan untuk seorang pasien harus terkait dengan kebutuhannya. Kebutuhan
ini mungkin berubah sebagai akibat perbaikan klinis, informasi baru dari asesmen
ulang yang rutin (contoh, hasil laboratorium atau radiografi yang abnormal), atau
karena perubahan keadaan pasien yang tiba-tiba (contoh, penurunan kesadaran). Bila
kebutuhan berubah, rencana asuhan pasien pun berubah. Perubahan ditulis dalam rekam
medis sebagai catatan pada rencana awal, perbaikan atau sasaran asuhan yang baru,
atau dapat menjadi suatu rencana yang baru.
Catatan : satu rencana asuhan tunggal dan terintegrasi yang mengukur pencapaian
sasaran yang diharapkan setiap disiplin, lebih baik daripada rencana terpisah oleh
masing-masing praktisi pelayanan. Rencana pelayanan untuk setiap pasien harus
mencerminkan tujuan yang bersifat individual, obyektif dan sasaran asuhan yang
realistik untuk memungkinkan asesmen ulang dan revisi rencana pelayanan.
Elemen Penilaian PP. 2.1 TELUSUR SKOR DOKUMEN
SASARAN MATERI
1. Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab pelayanan
(DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah
pasien masuk rawat inap. Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Keperawatan
Staf Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
Staf Rehabilitasi Medik
Staf Farmasi
Staf Gizi Perencanaan asuhan untuk setiap pasien oleh DPJP, perawat,
dan pemberi layanan kesehatan lain dalam 24 jam sesudah pasien dirawat inap 0
5 Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau diskusi lain tentang kolaborasi
dicatat dalam rekam medis pasien. Pencatatan kolaborasi hasil atau
kesimpulan rapat dari tim asuhan dalam rekam medis pasien 0
5
10
Standar PP.2.1
Asuhan kepada pasien direncanakan dan tertulis di rekam medis pasien.
Maksud dan tujuan PP.2.1
Perencanaan yang teliti diperlukan untuk proses asuhan pasien agar mendapat hasil
yang optimal. Proses perencanaan menggunakan data dan asesmen awal pasien dan
asesmen ulang periodik untuk menetapkan dan menyusun prioritas pengobatan,
prosedur, asuhan keperawatan, dan asuhan lain untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Pasien dan keluarga diikut sertakan dalam proses perencanaan. Rencana asuhan
dicantumkan dalam rekam medis pasien. Rencana asuhan dikembangkan dalam waktu 24
jam setelah pasien diterima di rawat inap. Berdasarkan asesmen ulang pasien oleh
praktisi pelayanan kesehatan, maka rencana diperbaharui sesuai dengan perubahan
kondisi pasien.
Rencana asuhan untuk seorang pasien harus terkait dengan kebutuhannya. Kebutuhan
ini mungkin berubah sebagai akibat perbaikan klinis, informasi baru dari asesmen
ulang yang rutin (contoh, hasil laboratorium atau radiografi yang abnormal), atau
karena perubahan keadaan pasien yang tiba-tiba (contoh, penurunan kesadaran). Bila
kebutuhan berubah, rencana asuhan pasien pun berubah. Perubahan ditulis dalam rekam
medis sebagai catatan pada rencana awal, perbaikan atau sasaran asuhan yang baru,
atau dapat menjadi suatu rencana yang baru.
Catatan : satu rencana asuhan tunggal dan terintegrasi yang mengukur pencapaian
sasaran yang diharapkan setiap disiplin, lebih baik daripada rencana terpisah oleh
masing-masing praktisi pelayanan. Rencana pelayanan untuk setiap pasien harus
mencerminkan tujuan yang bersifat individual, obyektif dan sasaran asuhan yang
realistik untuk memungkinkan asesmen ulang dan revisi rencana pelayanan.
Elemen Penilaian PP. 2.1 TELUSUR SKOR DOKUMEN
SASARAN MATERI
1. Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab pelayanan
(DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah
pasien masuk rawat inap. Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Keperawatan
Staf Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
Staf Rehabilitasi Medik
Staf Farmasi
Staf Gizi Perencanaan asuhan untuk setiap pasien oleh DPJP, perawat,
dan pemberi layanan kesehatan lain dalam 24 jam sesudah pasien dirawat inap 0
5bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbvvvvvvvvvvvvvvaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaall
lllllllllllllllllllllllllllllllllllwab pasien di ruangan kepada perawat (primary
care) perlu ditegakkan kembali.
7. Chrisan
- Pintu ruangan dikunci terkadang terjadi sehingga mempersulit kontrol apakah
perawat terjaga ataukah tidur dengan nyamannya. Bahkan pernah juga perawat tidur di
bed pasien.
- Jadwal standby sudah tidak ada lagi di papan tulis.
8. Lili / Aster
- Beberapa kali terjadi perawat-perawat yang senior tidur di ruangan yang tidak ada
pasien sementara perawat-perawat baru ditempatkan di ruangan
mantap
Secara umum gambaran kinerja Kasir, Laborat, Apotik, Radiologi di waktu malam tidak
ada masalah dikarenakan walaupun sedang tidak berjaga / beristirahat, karyawan di
ruangan tersebut selalu mudah dibangunkan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Akan tetapi jika dicermati lebih lanjut, pada waktu dini hari hampir tidak ada
aktifitas atau bisa dikatakan tingkat produktifitas rendah. Diusulkan untuk
menganalisa beban kerja, perbaikan protap kerja.
12. Dapur
Ada ucapan-ucapan tidak terjaga dari lisan para juru masak di dapur pada saat
menyiapkan makanan pada waktu dini hari. Perlu diusulkan pada tim asatidzah untuk
pembenahan akhlak petugas-petugas dapur, selain daripada pengadaan supervisi /
pengawas untuk pengamanan aset dapur milik rumah sakit.
II. PENUTUP
1. Semoga dengan adanya Program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL ini dapat menggugah
kesadaran setiap personal di masing-masing unit pelayanan untuk menjunjung tinggi
etika profesi dan standar pelayanan minimal yang berlaku, terbuka dan jujur dalam
melaksanakan tugas. Sehingga program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL RSU ini bisa
menjadi upaya peningkatan mutu kualitas pelayanan kesehatan di masa yang akan
datang.
2. Berdasarkan pantauan terhadap petugas SPI, maka diusulkan kepada nama-nama
berikut ini untuk tidak direkomendasikan lagi sebagai petugas SPI, dikarenakan
kesibukan kerja, seringnya tugas ke luar kota, dan sering tidak melakukan tugas
jaga sesuai yang dijadwal.
Hasil audit kinerja yang dilakukan BPK RI Perwakilan Jambi beberapa waktu lalu
menerangkan jika standar pelayanan RSUD Raden Mattaher (RM) sangat bobrok. Ada
banyak poin yang menjadi temuan BPK RI dan menyatakan buruknya sistim pelayanan
RSUD.
Dari data yang berhasil media ini dapatkan, setidaknya ada puluhan temuan dan
belasan rekomendasi yang harus dijalankan Gubernur dari hasil pemeriksaan itu.
Salah satunya seperti manajemen RSUD belum mendesain SPI atas pengelolaan
pelayanan. Sehingga, tujuan penyusunan peraturan tatak kelola RS tidak tercapai.