Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
(clinical governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis dan pemeliharaan etika dan disiplin
profesi medis. Komite Medik RS Islam Siti Hajar Mataram dibentuk dengan tujuan
menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan
medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi.
A. Dasar hukum & Struktur Komite Medik RS Islam Siti Hajar Mataram
Keberadaan Komite Medik di RS Islam Siti Hajar Mataram merujuk pada :
1. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI,No. 1 Tahun 2002, Tentang Pedoman Susunan
Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 983/Menkes/XI/1992, Tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit Umum.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No.631/Menkes/SK/IV/2005, Tentang Pedoman
Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit.
4. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Depkes. No. 811/2/2/VII/1993, Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Kerja Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum.
5. Permenkes no 755 /menkes / PER / IV / 2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medis
Keanggotaan Komite Medik RS Islam Siti Hajar Mataram terdiri dari : Ketua
Kelompok Staf Medis (KSM) dan anggota KSM di Rumah Sakit. Susunan Keanggotaan
Komite Medik terdiri dari:
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris Organisasi merangkap anggota
3. Anggota ( terdiri dari Ketua KSM dan Anggota KSM )
4. Sekretaris Eksekutif ( Pegawai Sekretariat / non medis )
Dalam pelaksanaan tugasnya Komite Medik membentuk Sub-Komite sesuai
dengan keperluan dan kebutuhan Rumah Sakit. Dalam mengelola suatu Program Khusus /
Masalah khusus yang mempunyai lingkup kerja bersinggungan dengan bidang diluar
bidang medis diperlukan suatu Panitia Khusus. Panitia Khusus tersebut merupakan
kelompok kerja khusus yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus dan berada
dibawah koordinasi Komite Medik, didalam Panitia Khusus mungkin terdapat beberapa
anggota yang bukan merupakan Anggota Komite Medik. Panitia Khusus yang dibentuk
disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit.
Sub-Komite ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atas usul Ketua Komite Medik
setelah mendapatkan kesepakatan dalam Rapat Komite Medik. Adapun Susunan Sub-
Komite yang berada didalam Komite Medik terdiri dari:
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota
3. Anggota
Ketua Sub-Komite adalah salah seorang anggota Komite Medik, Sekretaris dan
anggota Sub-Komite ditetapkan oleh Ketua Sub-komite / Ketua Panitia Khusus. Berikut
dibawah ini adalah Sub-Komite dan Panitia Khusus yang koordinasinya berada dibawah
Komite Medik RS Islam Siti Hajar Mataram, yaitu:
1. Sub-Komite Kredensial dan Proktoring
2. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan-Pendidikan Pelatihan, Penelitian &
Pengembangan.
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi
BAB III
TUGAS, WEWENANG & TANGGUNG JAWAB
Komite Medik RS Islam Siti Hajar Mataram secara organisasi berada dibawah
Direktur RS Islam Siti Hajar Mataram, adapun tugas kewenangan dan tanggung jawab dari
Komite Medik RS Islam Siti Hajar Mataram adalah untuk menjamin pelayanan medik yang
sesuai dengan Standar Mutu Pelayanan Profesi, Pelayanan Medik yang berdasarkan pada
Evidence Base Medicine, berpayung pada Kaidah Etika Profesi dengan pendekatan Patient
Safety.
A. Tugas Komite Medik
1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direktur berkaitan dengan pelayanan
medis dalam hal :
a. Pengawasan dan Penilaian Mutu Pelayanan Medis
b. Peningkatan Program Pelayanan, Pendidikan dan Pelatihan serta Penelitian
dan Pengembangan dalam Bidang Medis
c. Pengaturan permintaan cuti dan mengikuti acara-acara seminar di luar RS
Islam Siti Hajar Mataram.
2. Mengkoordinasikan Pelayanan Medis dan Mengarahkan Pelayanan Medis sesuai
Visi-Misi Rumah Sakit
3. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan Etika Profesi Kedokteran serta
memantau, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan Konsep Etika Profesidalam
semua aspek pelayanan medis.
4. Membantu Direktur dalam menyusun kebijakan baku Standar Pelayanan Medis
yang harus dilaksanakan oleh semua KSM serta mengupayakan pengembangan
program pelayanan serta memantau pelaksanaannya.
C. Tanggung Jawab
1. Ketua Komite Medik bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugas dan
Wewenangnya kepada Direktur Rumah Sakit.
2. Ketua Sub-Komite bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugasnya kepada Ketua
Komite Medik.
A. Agenda kerja
Dalam pelaksanaan tugas Komite Medik sangat memerlukan dukungan dari
Direktur dan Staf Manajemen baik dari Jajaran Pelayanan Medik, Penunjang Medik
maupun dari semua lini dan fungsi operasional terkait di Rumah Sakit. Mengingat sangat
banyaknya tugas, wewenang dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh Komite
Medik maka diperlukan kerjasama dari seluruh jajaran dan lingkup terkait diatas. Agar
dapat berfungsi dengan baik maka selain dukungan, kerja sama yang baik, Komite
Medik juga memerlukan Agenda Kerja yang tersinkronisasi dan tertata dengan agenda
kerja jajaran diatas, hal ini untuk mengurangi terjadinya friksi dan tumpang tindihnya
suatu acara atau kegiatan Komite Medik dengan Kegiatan dari lingkup kerja lain yang
dapat berakibat mengurangi target pencapaian kegiatan. Secara administratif agenda
kerja Komite Medik adalah sebagai berikut:
waktu KEGIATAN
3 bulan sekali Presentasi Kasus Kematian (Death Case) atau Kasus Sulit
1 bulan sekali Pertemuan Rutin dengan semua Ketua Sub-Komite
2 bulan sekali Rapat Rutin dengan semua Anggota Komite Medik
Visite Ruangan dengan Direktur / Jajaran Yanmed dan Penunjang
1 bulan sekali
Medik
3 bulan sekali Journal Reading
Penjelasan Agenda:
1. Presentasi Kasus Sulit, Pertemuan ini dimaksud untuk membahas kasus yang
kompleks dan sulit serta perlu untuk dipelajari guna mencari upaya untuk
penanganan yang lebih baik dan lebih optimal,seperti Kasus Kejadian Tidak
Diharapkan (Adverse Event), Kasus dengan penanganan yang sulit, kasus yang
sedang menjadi masalah di masyarakat serta kasus lain yang disepakati oleh
anggota untuk dibicarakan. Juga termasuk didalamnya adalah diskusi dan
pembahasan pada kasus kematian pasien (Death Case).
2. Pertemuan atau Rapat Sub-Komite dan Panitia Khusus. Rapat atau pertemuan ini
diadakan khusus untuk mengidentifikasikan dan membahas masalah yang dihadapi
oleh Sub-Komite ataupun Panitia Khusus guna mencari solusi yang diperlukan
untuk mengatasi dan memecahkan masalah tersebut diatas.
3. Rapat Rutin semua Anggota Komite Medik:Rapat Rutin dilakukan untuk membahas
dinamika masalah umum yang muncul di RS Islam Siti Hajar Mataram dan
berkaitan dengan Komite Medik, Sub-Komite, Panitia Khusus maupun KSM.
4. Journal Reading:Adalah kegiatan ilmiah yang berupa Diskusi dan Pembahasan
Journal ilmiah dalam rangka meningkatkan wawasan keilmuan dan dilakukan
secara bergilir.
5. Visite Ruangan: Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi ruanganPerawatan /
UGD / OK / ICU / untuk mendapatkan secara langsung masalah yang ada
diruangan tersebut dan memerlukan upaya penanganan yang cepat dan tepat
demi terlaksananya peningkatan dan pengendalian mutu pelayanan.
MASALAH INTERNAL
Keterangan :
a. Masalah yang datang dari dalam (internal) yang memiliki kaitan dengan
pelayanan medis dapat langsung direspon oleh Komite Medik atau Direktur
Rumah Sakit.
b. Bila Direktur Rumah Sakit yang terlebih dahulu mengetahui dan merespon
masalah, maka Direktur berkoordinasi dengan Komite Medik dan selanjutnya
memberikan disposisi kepada Ketua Komite Medik untuk menyelesaikan
masalah tersebut dari sisi kewenangan Komite Medik.
c. Komite Medik mengadakan pertemuan dalam Rapat Komite Medik dengan Sub
Komite atau SMF yang terkait masalah untuk membahasnya.
d. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian dibuatkan
rekomendasinya oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
2. Masalah dari luar / eksternal
MASALAH
DIREKTUR RSUD
KOMITE MEDIK
DIREKTUR KASUS
KSM
DIREKTUR RSUD
KOMITE MEDIK
RSUD
Prosedur
SMF Pembahasan
SUBKasus
KOMITE PENINGKATAN MUTU KSM
PELAYANAN
1. Kasus kematian (Death Case) / kasus sulit yang dimunculkan untuk dibahas
mempunyai kriteria sebagai berikut:
a. Pada saat datang dirawat di RS, tanda-tanda vital dan kesadaran pasien
masih dalam batas normal tetapi keadaan pasien memburuk terjadi di atas
48 jam setelah dalam perawatan dokter tanpa diketahui penyebabnya.
b. Diagnosa saat pasien masuk sampai perawatan dokter berakhir sangat
meragukan atau belum jelas.
c. Kasus pasien yang dihadapi sangat kompleks dan memerlukan penanganan
multidisiplin.
d. Terdapat dugaan adanya masalah pada Prosedur Pelayanan Medis.
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik RS Islam Siti Hajar Mataram dibantu
oleh Sub-Komite yang terdiri dari :
1. Sub-Komite Kredensial
2. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan-Penelitian & Pengembangan
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi
Susunan keanggotaan Sub Komite dan Panitia Khusus adalah sebagai berikut :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota
3. Anggota
Ketua Sub-Komite diangkat dengan Surat Keputusan RS Islam Siti Hajar Mataram
atas usul Ketua Komite Medik dengan proses pembentukannya sebagai berikut :
1. Komite Medik mengadakan rapat dengan agenda Pembentukan Sub-Komite
2. Ketua Sub-Komite dipilih oleh Anggota Komite Medik dalam Rapat tersebut.
3. Sekretaris dan anggota Sub Komite dipilih oleh Ketua Sub Komite dan Panitia Khusus.
4. Selanjutnya hasil dari Rapat Komite Medik beserta Daftar Nama Ketua Sub Komite yang
terpilih diusulkan oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk disahkan
dan dibuatkan Surat Keputusannya.
Dalam menjalankan tugas Ketua Sub Komite bertanggung jawab kepada Ketua
Komite Medik. Adapun Tugas dan Wewenang Sub Komite secara umum sebagai berikut :
1. Menerima tugas dari Komite Medik secara tertulis.
2. Mengidentifikasi, menganalisa dan mencari penyelesaian dari masalah sesuai
dengan bidang tugasnya.
3. Menyampaikan pendapat dan rekomendasi tentang suatu masalah kepada Ketua
Komite Medik.
4. Membuat laporan berkala mengenai hasil pelaksanaan tugas .
5. Mengusulkan kepada Komite Medik untuk mengganti, menambah atau mengurangi
anggotanya.
Tata kerja Sub-Komite :
1. Sub-Komite mengadakan pertemuan / rapat intern minimal satu bulan sekali atau
sesuai kebutuhan.
2. Sub-Komite dapat mengundang Nara sumber atau Tenaga ahli untuk membantu
menyelesaikan masalah atas izin Ketua Komite Medik.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
KOMITE MEDIK RS ISLAM SITI HAJAR MATARAM
A. Struktur Organisasi
SUB - KOMITE
1. Kredensial & Proktoring
2. Etika & Disiplin Profesi
3. Peningkatan Mutu Pelayanan
Medik- Penelitian &
Pengembangan
KELOMPOK STAF MEDIK
1. Non Bedah
a. Penyakit Dalam
b. Anak
c. Syaraf
d. Kulit Kelamin
e. Jiwa
2. Bedah
a. Obsteri ginekologi
b. Bedah
c. Telinga Hidung
&Tenggorok
d. Penyakit Mata
e. Anestesi
f. Gigi
B. Uraian Tugas
1. Tugas Ketua Komite Medik
1. Mengkoordinir pelaksanaan penyusunan Standar Pelayanan Medis
2. Mengkoordinir pelaksanaan Pembinaan Etika Profesi
3. Mengkoordinir Kewenangan Profesi KSM
4. Mengkoordinir pengembangan Program Pelayanan, Pendidikan, Pelatihan,
Penelitian dan Pengembangan
5. Memberikan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit tentang kebutuhan
tenaga KSM tertentu setelah mendapat usulan dari anggota.
6. Merencanakan, mengusulkan sarana, prasarana dan alat yang diperlukan
dan mengelola fasilitas Komite Medik.
7. Menandatangani kewenang dan membuat disposisi
8. Mengawasi dan membina Anggota Komite Medik.