Вы находитесь на странице: 1из 1

Gawai, yang lebih dikenal dengan sebutan dalam bahasa Inggris gadget, adalah suatu peranti atau

alat yang memiliki tujuan dan fungsi praktis dan terus dikembangkan agar semakin canggih dan
semakin pintar dibandingkan dengan versi dan teknologi sebelumnya. Contohnya banyak sekali
dalam keseharian kita. Telepon yang merupakan alat komunikasi elektronik, dalam perkembangan
teknologinya bukan hanya berfungsi di rumah saja, tetapi menjadi alat komunikasi yang dapat
digunakan di mana saja oleh pemiliknya dalam bentuk telepon seluler. Komputer yang pada awal
diciptakan merupakan alat elektronik dengan ukuran besar, seiring dengan perkembangannya
diperbarui menjadi bentuk gawai yang lebih mudah dibawa ke mana saja seperti laptop, notebook,
netbook, bahkan telepon pintar atau smart phone.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak kecil pun sekarang sudah mengenal, memiliki, bahkan mahir menggunakan gawai. Memang,
fungsinya luar biasa bermanfaat apabila digunakan sesuai kebutuhannya. Sayangnya, tanpa disadari peranti yang semakin canggih dan
mudah didapat ini sering kali telah menjadi musuh dalam keluarga. Semakin canggih dan modern, gawai semakin lengkap memiliki fitur
dan aplikasi yang dapat membuat manusia kecanduan untuk terus menggunakannya. Yang paling sering terjadi adalah fitur aplikasi
permainan dan media sosial yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun, asal terhubung dengan internet (dalam jaringan, online).
Bahkan saat ini ada beberapa aplikasi yang tersedia untuk dapat digunakan tanpa koneksi internet (off line).
Kebanyakan orang tua yang membekali anaknya dengan gawai di era digital saat ini cenderung bermaksud baik, misalnya untuk
mempermudah komunikasi dan menolong anak mengakses informasi dari internet dengan lebih cepat dan mudah. Namun, pada
kenyataannya penggunaan gawai pada anak secara tidak terkendali justru berdampak negatif pada proses tumbuh kembang si anak.
Berbagai pilihan permainan daring dan media sosial menjadi aspek yang paling disoroti dampaknya bagi karakter pribadi dan proses
tumbuh kembang anak. Permainan daring yang umumnya lebih sering dimainkan oleh anak laki-laki, cenderung membuat anak-anak
kecanduan dan tidak berfokus pada hal lain selain permainan tersebut sehingga mereka mengabaikan pelajaran serta bahkan mulai
melawan peringatan orang tuanya. Ketika asyik dengan permainan itu, anak-anak cenderung menjadi lebih merasa percaya diri, karena
mereka bisa mengendalikan permainan mereka sesuka hati. Padahal sesungguhnya dalam keseharian hidup, mereka cenderung tidak
merasa percaya diri. Demikian pula dengan media sosial, anak-anak bisa dengan bebas mengungkapkan apapun melalui status, sehingga
mereka menjadi pribadi yang tertutup dengan orang tua tapi terbuka dalam media sosial. Karena tidak dapat mengendalikan diri dalam
penggunaan media sosial, banyak terjadi peristiwa penculikan anak, pelecehan anak akibat hal-hal yang sepele, atau komunikasi
berbahaya yang lebih jauh dalam dunia maya. Bahkan, pertemanan di dunia maya yang dianggap indah berlanjut hingga di dunia nyata,
yang pada kenyataannya tidak seindah di dunia maya atau justru berujung pada hal-hal yang penuh risiko. Selain itu, dampak negatif dari
kebebasan berekspresi melalui media social juga muncul dalam fenomena anak-anak dan bahkan juga orang dewasa yang kini menjadi
semakin tidak peduli dengan sesamanya.

Вам также может понравиться