Вы находитесь на странице: 1из 10

Alat : Beaker gelas, batang pengaduk, Erlenmeyer, corong, cawan

porselin, penjepit, tabung reaksi, gelas ukur, kaki tiga, kawat


kasa, sendok, kimia, pembakar spirtus, kertas saring, korek api.

I. Pembahasan
a. Perhitungan Bahan
Air (ml) Garam (gram) Pasir (gram)
100 35 5
b. Penimbangan Alat
1. Krus porselin : 21,3 gram
2. Gelas ukur : 99,7 gram
3. Cawan petri : 45,4 gram
c. Penimbangan Kristal garam setelah proses evaporasi
Krus porselin + Kristal garam : 24,4 gram
Krus porselin : 21,3 gram -
Kristal garam : 3.1 gram
Jadi dari percobaan didapatkan 3,1 gram Kristal garam.
d. Penimbangan Kristal garam 1 minggu setelah proses evaporasi,

1) Sebelum pemanasan larutan garam dalam crush sebanyak: 24,6 gram

Krush kosong + larutan garam : 24,6 gram (setelah 1 mnggu)

Crush kosong : 21,3 gram -

Hasil : 3,3 gram

2) Sesudah pemanasan/ evaporasi didapatkan :

Krush kosong + Kristal garam : 22,6 gram (setelah evaporasi)

Crush kosong : 21,3 gram -

Hasil : 1,3 gram

Jadi setelah lautan garam didipanaskan ulang didaptkan hasil 1,3 gram

Kristal garam setelah evaporasi .

15
Perhitungan yield

gram praktek
%Yield : x 100%
gram teori

1,3 gram
: x 100 %
35 gram

: 3.714 gram

e. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum


1. Beaker glass
Gelas beker adalah sebuah
wadah penampung yang
digunakan untuk mengaduk,
mencampur, dan memanaskan
cairan yang biasanya digunakan
dalam laboratorium.
Setidaknya ada 3 fungsi utama beaker gelas yang biasa di
manfaatkan di laboratorium, yaitu:
1) Untuk mengukur volume larutan atau bahan yang tidak
membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.
2) Sebagai wadah untuk menyimpan dan membuat larutan.
3) Sebagai wadah untuk memanaskan bahan diatas hot plate,
khusus untuk beker glass yang terbuat dari kaca borosilat.

2. Batang pengaduk
Batang pengaduk merupakan
sebuah peralatan laboratorium yang
digunakan untuk mencampur bahan
kimia dan cairan untuk keperluan
laboratorium. Biasanya terbuat dari
kaca pejal, dengan dengan ukuran
hampir sama dengan sedotan minum,

16
hanya sedikit lebih panjang dan ujungnya membulat. Seperti
kebanyakan peralatan gelas laboratorium lainnya, batang pengaduk
terbuat dari borosilikat (umum dikenal sebagai pyrex).
Fungsi spatula ini digunakan untuk mengaduk larutan atau
bahan kimia yang direaksikan atau dicampurkan di dalam alat gelas
hingga menjadi homogen.Batang pengaduk (spatula) terbuat dari
kaca tahan panas.Bentuk batang pengaduk (spatula) ini terbuat dari
kaca atau gelas berbentuk silinder dengan diameter sekitar 3 5
mm. Bagian pegangan yang berbentuk silindris dan pada salah satu
ujungnya dipipihkan (mendatar, tidak cekung) dengan bentuk
umumnya lingkaran, sehingga menyerupai sendok datar
.
3. Erlenmeyer
Tabung Erlenmeyer adalah wadah untuk bahan kimia yang
berbentuk kerucut dengan leher sebagai pegangan dan juga dapat
digunakan untuk mencantelkan sebuah penjepot / menggunakan
stopper.
Labu Erlenmeyer digunakan untuk mengukur, mencapur dan
menyimpan cairan.Bentuknya membuat botol ini sangat stabil.Alat
laboratorium ini adalah salah satu alat yang paling umum
digunakan dalam laboratorium kimia.
Kebanyakan Labu Erlenmeyer terbuat dari kaca borossilikat
sehingga Erlenmeyer dapat dipanaskan dengan api atau autoclaved.
Ukuran yang paling umum dari Labu Erlenmeyer adalah 250 ml
dan 500 ml. Labu Erlenemeyer juga terdapat dalam ukuran 50, 125,
250, 500, 1000 ml.

17
Fungsi Erlenmeyer
1. Mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,
2. Menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,
3. Meracik dan menghomogenkan (melarutkan) bahan-bahan
komposisi media,
4. Tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair,
5. Tempat untuk melakukan titrasi bahan
6. Erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan
pengocokkan kuat, dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat
destilasi dan sebagainya.
7. Erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan
pengocokkan lemah hingga sedang.

4. Corong
Fungsi corong gelas adalah
sebagai alat bantu untuk memindah
atau memasukkan larutan ke wadah
yang mempunyai dimensi
pemasukkan sampel bahan kecil dan
untuk menyaring campuran kimia
dengan gravitasi.
Corong Gelas juga memiliki ukuran dari terkecil hingga
terbesar Panjangnya sesuai dengan diameter atas corong, ukuran
diameter 50, 75, 100, 150, dan 200 mm. sehingga dalam
prakteknya dapat dengan mudah memasukkan cairan ke dalam
wadah.

5. Krus porselin
Berupa mangkuk kecil yang terbuat dari
porselin yang tahan panas.Pada saat krus
masih dalam keadaan panas, jangan

18
langsung dikenai air.Perubahan suhu mendadak menyebabkan krus
pecah.Fungsinya untuk menempatkan endapan yang akan dibakar
pada oven sampai pada suhu 300OC

6. Penjepit tabung reaksi


Alat laboratorium penjepit tabung reaksi ini
terbuat dari kayu keras dengan jepitan
pegas baja untuk memegang tabung reaksi
diameter 10-25 mm. Panjang sekitar 180
mm. Penjepit tabung reaksi berfungsi untuk
menjepit atau mengambil tabung reaksi sesudah atau sebelum
dipanaskan.
7. Kaki tiga
Kaki tiga berfungsi untuk
menyangga ring dan digunakan untuk
menahan kawat kasa dalam pemanasan.
Di antara ketiga kakinya terdapat tempat
api untuk pemanasan.
Cara pemakaian kaki tiga ini
cukup diletakkan di atas meja dengan diberi botol yang berisi
spirtus diantara ketiga kakinya, kemudian diletakkan kawat kasa di
atas kaki tiga lalu diletakkan wadah yang berisi zat kimia.

8. Pembakar spiritus
Alat Pembakar mempunyai jenis Api
yang berwarna kuning, bercahaya
terang dan berjelaga akan terbentuk
jika sedikit udara. Api ini tidak boleh
digunakan untuk pemanasan reaksi,
sebab kurang panas dan mengotori alat-
alat yang akan dipanaskan. Dalam hal

19
ini sebaiknya kita menggunakan api yang dihasilkan oleh spiritus,
api yang dihasilkan biru jadi panasnya lebih banyak dan tidak
mengotori peralatan.

9. Kawat kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu
atau beaker pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spiritus atau
pemanas Bunsen.

10. Sendok kimia/ Spatula


Spatula : berupa sendok panjang
dengan ujung atasnya datar, terbuat
dari stainless steel atau alumunium.
alat untuk mengambil obyek. Spatula
yang sering digunakan di laboratorium
biologi atau kimia berbentuk sendok
kecil, pipih dan bertangkai.Fungsi : Untuk mengambil bahan
kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk
larutan.

11. Kertas saring


Fungsi kertas saring adalah untuk
memisahkan partikel suspensi
dengan cairan ,atau untuk
memisahkan antara zat terlarut
dengan zat padat desikator yang
berguna untuk mengeringkan
padatan. Bila pada suatu penyaringan diperukan cairannya,
sebaiknya digunakan kertas saring yang dilipat ganda.

20
II. Cara Kerja
Sebelum memulai praktikum, bersihkan alat-alat terlebih dahulu dengan di
cuci
1. Kemudian masukan satu spatula pasir dan beberapa butir Kristal
garam dapur (NaCl) ke dalam beaker gelas. Tambahkan air kemudian
aduk dengan spatula hingga lristal garam larut .
2. Aduk dan diamkan sebentar
3. Kemudian ambil kertas saring. Lipat kertas saring menjadi dua
kemudian lipat lagi menjadi dua dengan bagian belakang lebih
panjang (tidak simetris). Tarik satu lapis belakang kertas saring
menjauh hingga kertas saring terbuka menyerupai corong.
4. Letakkan kertas saring tersebut kedalam corong
5. Masukkan/letakkan corong pada mulut tabung Erlenmeyer
6. Saringlah campuran untuk memisahkan butiran pasir halus dari larutan
garam. Tuangkan campuran pada beker gelas ke dalam corong,
caranya: letakkan batang pengaduk di atas beker gelas, pastikan
pengaduk berada tepat pada bagian lancip/ corong beker gelas. Empat
jari tangan kanan memegang bekergelas dan jari telunjuk menjepit
batang pengaduk (spatula)
7. Saat menuangkan campuran pastikan bahwa ujung pengaduk
menempel pada bagian kertas saring yang berlapis tiga.
8. Saring hingga di peroleh larutan air garam yang jernih
9. Setelah itu, tuangkan sedikit (beberapa tetes) larutan air pada tabung
Erlenmeyer ke dalam cawan porselin
10. Siapkan pembakar spirtus dan kaki tiga (tripot). Letakkan segitiga
porselin di atas kaki tiga (tripot) sebagai penyangga
11. Nyalakan pembakar spirtus kemudian letakkan krus porselin diatas
segitiga porselin
12. Tunggu beberapa saat (3 menit ) hingga seluruh air dalam can porselin
habis menguap

21
13. Jika seluruh air menguap, maka akan terlihat butiran kecil Kristal
garam pada krus porselin
14. Angkat krus porselin dengan menggunakan penjepit tabung reaksi
15. Matikan pembakaran spirtus dengan menutupkan tutup pembakar
spirtus pada nyala api.
16. Amatilah Kristal garam pada cawan dan catat data-data pengamatan
17. Setelah selesai bersihkan/ cuci alat praktikum dan kembalikan pada
tempatnya dengan rapi.

III. Skema Kerja

Berikut adalah skema dari metode praktikum ;

Bersihkan alat-alat yang akan digunakan



Masukkan spatula dan beberapa butir Kristal garam kedalam beaker glass
kemudian aduk hingga larut.

Aduk dan diamkan sebentar

Letakkan kertas saring yang sudah dilipat dalam corong

Letakkan corong pada mulut Erlenmeyer

Saringlah campuran sampai butiran pasir terpisah, jari kanan memgang
beaker glass dan jari telunjuk menjepit batang pengaduk (spatula)

Saat menuangkan campuran, ujung pengaduk menempel pada keras saring.

Saring larutan garam sampai diperoleh larutan garam yang jernih

Tuangkan beberapa tetes air pada tabung erlenmeyer kedalam krus
porselin.

Siapkan pembakar sprtus + kawat kasa (nyalakan spirtus)

Letakkan posrselin yang berisi larutan garam diatas kawat kasa

22

Tunggu sampai air menguap dan memebentuk butiran kristal garam

Angkat krus porselin dengan penjepit

Matikan pembakar spirtus

Amati dan catat data-data pengamatan

Bersihkan alat praktikum yang telah digunakan dan simpan pada
tempatnya

23
DAFTAR PUSTAKA

http://pengolahanpangan.blogspot.co.id/2014/05/gelas-kimia-atau-beaker-
glass.html
http://www.labsmk.com/2017/10/fungsi-krus-porselin-porcellain-
crucible.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Batang_pengaduk
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelas_piala
https://taufikwelldone.wordpress.com/2012/05/31/alat-alat-laboratorium-
kimia/

24

Вам также может понравиться