Вы находитесь на странице: 1из 17

Agustin Cristiyani (2015.C.07a.

0635)

Margareta Arfina (2015.C.07a.0659)

DEFINISI TUMBUH KEMBANG ANAK

A. Defenisi Pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua kata yang berbeda, namun tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sel
pada membelah diri dan sintesis protein baru, menghasilkan peningkatan ukurandan berat
seluruh atau sebagian sel (Wong,2008, hlm.109).

B. Defenisi Perkembanga
Perkembangan (development) merupakan perubahan dan perluasan secara bertahap,
perkembangan tahap kompleksitas dari dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, peningkatan
dan perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, maturasi serta pembelajaran
(Wong,2008, hlm.109).

TEORI-TEORI PERKEMBANGAN

A. Teori Perkembangan kognitif (Jean Piaget)


Perkembangan kognitif menurut Piaget merupakan perubahan-perubahan yang terkait usia yang
terjadi dalam aktifitas mental. Ia juga menyebutkan bahwa kesuksesan perkembangan kognitif
mengikuti prosses yang urutannya melewati empat fase, yaitu fase sensorimotorik (0-2 tahun),
fase pra-operasional (2-7 tahun), fase operasional (7-11 tahun) dan fase operasional formal (>11
tahun) (Wong, 2008, hlm 118).
Dalam teori perkembangan ini anak prasekolah termasuk dalam fase praoperasional, fase pra-
operasional anak belum mampu mengoperasionalisasikan apa yang dipikirkan melalui tindakan
dalam pikiran anak (Wong, 2008, hlm 119).
B. Teori Perkembangan Psikososial (Erikson)
Menurut Santrock (2011), Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Erikson yang
mengemukakan bahwa perkembangan anak selalu dipengaruhi oleh motivasi sosial dan
mencerminkan suatu keinginan untuk berhubungan dengan orang lain. Untuk mencapai
kematangan kepribadian psikososial anak harus melewati beberapa tahap yaitu : tahap percaya
dan tidak percaya (1-3 tahun), tahap kemandirian versus malu-malu (2-4 tahun), tahap inisiatif
versus rasa bersalah (3-6 tahun), tahap terampil versus minder (6-12 tahun), tahap identidas
versus kebingungan peran (12-18 tahun) (Wong, 2008, hlm 117).
Dalam teori perkembangan psikososial anak prasekolah termasuk dalam tahap perkembangan
inisiatif versus rasa bersalah. Pada tahap ini anak mulai mencari pengalaman baru secara aktif.
Apabila anak menapat dukungan dari orang tuanya untuk mengekplorasikan keingintahuannya
maka anak akan mengambil inisiatif untuk suatu tindakan yang akan dilakukan, tetapi bila
dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah pada diri anak (Wong, 2008, hlm
118).

C. Teori Perkembangan Psikoseksual (Freud)


Teori perkembangan psikoseksual pertama kali dikemukakan oleh Sigmun Freud, ia
menggunakan istilah psikoseksual untuk menjelaskan segala kesenangan seksual. Selama masa
kanak-kanak bagian-bagian tubuh tertentu memiliki makna psikologik yang menonjol sebagai
sumber kesenangan baru dan konflik baru yang secara bertahap bergeser dari satu bagian tubuh
ke bagian tubuh lain pada tahap-tahap perkembangan tertentu. Dalam perkembangan
psikoseksual anak dapat melalui tahapan yaitu: tahap oral (0-1 tahun), tahap anal (1-3 tahun),
tahap falik (3-6 tahun), tahap laten (6-12 tahun), dan tahap genital (>12 tahun) ((Wong, 2008,
hlm 117).
Dalam teori perkembangan psikoseksual anak prasekolah termasuk dalam tahap phalilc,
dalam tahap ini genital menjadi area tubuh yang menarik dan sensitif anak mulai mengetahui
perbedaan jenis kelamin dan menjadi ingin tahu tentang perbedaan tersebut (Wong, 2008, hlm
117).
D. Teori Perkembangan Moral (Kohlberg)
Teori perkembangan moral dikemukakan oleh Kohlberg dengan memandang tumbuh kembang
anak ditinjau dari segi moralitas anak dalam menghadapi kehidupan, tahapan perkembangan
moral yaitu: tahap prakonvensional (orientasi pada hukum dan kepatuhan), tahap
prakonvensional (orientasi instrumental bijak), tahap konvensional, tahap pasca konvensional
(orientasi kontak sosial) (Wong, 2008, hlm 119).
Dalam teori perkembangan moral anak prasekolah termasuk dalam tahap prakonvensional,
dalam tahap perkembangan ini anak terorientasi secara budaya dengan label baik atau buruk,
anak-anak menetapkan baik atau buruknya suatu tindakan dari konsekuensi tindakan tersebut.
Dalam tahap ini anak tidak memiliki konsep tatanan moral, mereka menentukan prilaku yang
benar terdiri atas sesuatu yang memuaskan kebutuhan mereka sendiri meskipun terkadang
kebutuhan orang lain. Hal tersebut diinterprestasikan dengan cara yang sangat konkrit tanpa
kesetiaan, rasa terimakasih atau keadilan (Wong, 2008, hlm. 120).

PRINSIP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Menurut Santrock (2011), Perkembangan dan pertumbuhan mengikuti prinsip cephalocaudal dan
proximodistal. Prinsip cephalocaudal merupakan rangkaian dimana pertumbuhan yang tercepat
selalu terjadi diatas, yaitu di kepala. Pertumbuhan fisik dan ukuran secara bertahap bekerja dari
atas kebawah, perkembangan sensorik dan motorik juga berkembang menurut prinsip ini,
contohnya bayi biasanya menggunakan tubuh bagian atas sebelum meeraka menggunakan tubuh
bagian bawahnya. Prinsip proximodistal (dari dalam keluar) yaitu pertumbuhan dan
perkembangan bergerak dari tubuh bagian dalam ke luar. Anak-anak belajar mengembangkan
kemampuan tangan dan kaki bagian atas ( yang lebih dekat dengan bagian tengah tubuh) abru
kemudian bagian yang lebih jauh, dilanjutkan dengan kemampuan menggunakan telapak tangan
dan kaki dan akhirnya jari-jari tangan dan kaki ( Papalia, dkk, 2010, hlm 170).
ASPEK-ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A. Aspek Pertumbuhan

Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran antropometri, pengukuran antropometri


meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala. Pengukuran
berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada
pada tubuh, pengukuran tinggi badan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi disamping
faktor genetic sedangkan pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai pertumbuhan
otak. Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) menunjukkan adanya reterdasi mental, apabila
otaknya besar (volume kepala meningkat) terjadi akibat penyumbatan cairan serebrospinal
(Hidayat, 2011, hlm 37).

B. Aspek Perkembangan
a. Motorik kasar (gross motor) merupakan keterampilan yang meliputi aktivitas otot yang
besar seperti gerakan lengan dan berjalan (Santrock, 2011, hlm 210). Perkembangan
motorik kasar pada masa prasekolah, diawali dengan kemampuan untuk berdiri dengan
satu kaki selama 1-5 detik, melompat dengan satu kaki, membuat posisi merangkak dan
lain-lain (Hidayat, 2009, hlm.25).
b. Motorik halus (fine motor Skills) merupakan keterampilan fisik yang melibatkan otot
kecil dan koordinasi meta dan tangan yang memerlukan koordinasi yang cermat (Papilia,
Old & Feldman, 2010, hlm. 316).

Perkembangan motorik halus mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki,


menggambar dua atau tiga bagian, menggambar orang, mampu menjepit benda, melambaikan
tangan dan sebagainya (Hidayat, 2009, hlm.26).

a. Bahasa (language) adalah kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara,


mengkuti perintah dan dan berbicara spontan. Pada perkembangan bahasa diawali
mampu menyebut hingga empat gambar, menyebut satu hingga dua warna,
menyebutkan kegunaan benda, menghitung, mengartikan dua kata, meniru berbagai
bunyi, mengerti larangan dan sebagainya (Hidayat, 2009, hlm.26).
b. Prilaku sosial (personal social) adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan
adaptasi sosial pada anak prasekolah yaitu dapat berrmain dengan permainan
sederhana, mengenali anggota keluarganya, menangis jika dimarahi, membuat
permintaan yang sederhana dengan gaya tubuh, menunjukan peningkatan kecemasan
terhadapa perpisahan dan sebagainya (Hidayat, 2009, hlm.26).

Untuk menilai perkembangan anak yang dapat dilakukan adalah dengan wawancara tentang
faktor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan, kemudian melakukan
tes skrining perkembangan anak (Hidayat, 2009, hlm. 38).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TUMBUH KEMBANG PADA BAYI DAN BALITA

A. Faktor bawaan ( faktor genetik )

Faktor bawaan tidak dapat diubah tetapi dapat diupayakan dengan penyediaan lingkungan yang
baik.

B. Faktor lingkungan

Faktor yang bersal dari luar dirinya seperti, orangtua. Faktor lingkungan mencakup aspek
kebutuhan fisik, aspek asih ( kasih sayang ) dan aspek asuh ( pendidikan dan pergaulan )

C. Faktor gizi

Pertumbuhan memerlukan makanan bergizi dalam jumlah yang seimbang antara kebutuhan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
D. Kemampuan motorik pada bayi dan balita berdasarkan usia yakni:

Usia Motorik kasar Motorik halus


melihat, meraih dan menendang mainan gantung,

mengangkat kepala,
memperhatikan benda bergerak,

guling-guling,
0-3 bulan melihat benda-benda kecil,

menahan kepala tetap


memegang benda,
tegak,

meraba dan merasakan bentuk permukaan,


memegang benda dengan kuat,
menyangga berat,

Memegang benda dengan kedua tangan,


mengembangkan kontrol
3-6 bulan
kepala.
makan sendiri,

Duduk.
mengambil benda-benda kecil.
Memasukkan benda kedalam wadah,

merangkak Bermain genderang

menarik ke posisi berdiri Memegang alat tulis dan mencoret-coret


6-9 bulan
berjalan berpegangan Bermain mainan yang mengapung di air

berjalan dengan bantuan. Membuat bunyi-bunyian.

Menyembunyikan dan mencari mainan


Menyusun balok/kotak
bermain bola

9-12 bulan Menggambar


membungkuk

Bermain di dapur.
berjalan sendiri

naik tangga.

E. Kemampuan bicara dan berbahasa pada masa bayi sebagai berikut :

Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa


prabicara,

0-3 bulan meniru suara-suara,

mengenali berbagai suara.


mencari sumber suara,
3-6 bulan
menirukan kata-kata..
menyebutkan nama gambar di buku majalah,
6-9 bulan
menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar.
menirukan kata-kata

9-12 bulan berbicara dengan boneka

bersenandung dan bernyanyi.

F. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada masa bayi sebagai berikut:

Usia Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


memberi rasa aman dan kasih sayang,

mengajak bayi tersenyum,


0-3 bulan

mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan di sekitarnya,


meniru ocehan dan mimik muka bayi,

mengayun bayi,

menina bobokan.
bermain ciluk ba,

3-6 bulan melihat dirinya di kaca,

berusaha meraih mainan.


mulai bermain atau bersosialisasi dengan orang lain.

6-9 bulan Mulai melambaikan tangan jika ditinggal pergi.

Mulai membalas lambaian tangan orang lain.


Minum sendiri dari sebuah cangkir,

9-12 bulan Makan bersama-sama

Menarik mainan yang letaknya agak jauh.

G. Kemampuan motorik yang dimiliki balita sebagai berikut:

Usia Motorik kasar Motorik Halus


Berjalan tanpa pegangan sambil
menarik mainan yang bersuara, Bermainan balok dan menyusun balok.

Berjalan mundur, Memasukkan dan mengeluarkan benda


12-15 bulan kedalam wadah.
Berjalan naik dan turun tangga,

Memasukkan benda yang satu ke benda


Berjalan sambil berjinjit
lainnya.

Menangkap dan melempar bola


Bermain di luar rumah.
Meniup ,
15-18 bulan Bermain air
Membuat untaian.
Menendang bola.
Mengenal berbagai ukuran dan bentuk,

Melompat,
Bermain puzzle,

18-24 bulan Melatih keseimbangan tubuh,


Menggambar wajah atau bentuk,

Mendorong mainan dengan kaki.


Membuat berbagai bentuk dari adonan
kue/lilin mainan.
Membuat gambar tempelan,

Latihan menghadapi rintangan, Memilih dan mengelompokkan benda-


benda menurut jenisnya,
Melompat jauh,
24-36 bulan
Mencocokan gambar dan benda,
Melempar dan menangkap bola
besar. Konsep jumlah,

Bermain/menyusun balok-balok.
Menangkap bola kecil dan Memotong dengan menggunakan gunting,
melemparkan kembali.
Menempel guntingan gambar sesuai dengan
Berjalan mengikuti garis lurus, cerita.

Melompat dengan satu kaki, Menempel gambar pada karton.


36-48 bulan

Melempar benda-benda kecil ke Belajar menjahit dengan tali rafia.


atas,
Menggambar/menulis garis lurus,
Menirukan binatang berjalan, bulatan,segi empat, huruf dan angka.
Berjalan jinjit secara bergantian. Menghitung lebih dari 2 atau 3 angka.

Menggambar dengan jari, memakai cat,

Mengenal campuran warna dengan cat air,

Mengenal bentuk dengan menempel


potongan bentuk.
Mengenal konsep separuh atau satu

Menggambar dan atau melengkapi gambar,

Menghitung benda-benda kecil dan


mencocokkan dengan angka.
Lomba karung

Menggunting kertas (sudah dilipat) dengan


48-60 bulan Main engklek
gunting tumpul,

Melompat tali.
Membandingkan besar/kecil,
banyak/sedikit, berat/ringan.

Belajar percobaan ilmiah

Berkebun.
CIRI-CIRI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-
ciritersendiri,yaitu :

1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang
berlainan organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda
antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai. Yang perlu di ingat mengenai pertumbuhan dan perkembangan
anak adalah setiap anak adalah individu yang unik, karean adanya faktor bawaan dan
lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pemcapaiannya kemampuan dalam
nerkembangnya juga berbeda. Tetapi akan tetap menuruti patokan umum.

JENIS-JENIS STIMULASI YANG

DIBUTUHKAN OLEH ANAK

A. Stimulasi aspek fisik

Rangsangan untuk fisik bayi dan balita amat diperlukan, karena pada usia mereka perkembangan
syaraf-syaraf motorik sangat pesat. Melakukan gerakan-gerakan sederhana seperti berlari,
berjalan, menari akan sangat membantu perkembangan mereka.
B. Stimulasi aspek emosi

Kenalkan mereka dengan bentuk emosi dasar, bahagia dan sedih. Dengan menghiburnya pada
saat menangis karena mainannya rusak akan membantu. Ajari pula mereka untuk berbagi dengan
teman sebayanya, misalnya dengan bernagi mainan, sehingga dapat menimbulkan kepekaan
untuk bertoleransi dan berperilaku menyenangkan.

C. Stimulasi aspek spiritual

Ajarilah anak untuk berdoa dengan menggunakan kata-kata yang sederhana, mengucapkan
terimakasih kepada tuhan atas makanan, hari yang indah, dan meminta maaf atas kesalahan yang
dilakukan hari itu. Akan membuat anak semakin peka. Ajak juga mereka ke tempat ibadah, dan
membacakan dongeng dan kisah-kisah para nabi juga akan membantu meningkatkan moral.

D. Stimulasi aspek intelektual

Rangsangan intelektual dapat dilakukan dengan sering memberikan buku bacaan, mengajak anak
melakukan permainan, dan rekreasi bersama, dan juga dengan rajin menjawab keingintahuan
anak. Jadi sebagai orangtua juga harus rajin belajar agar sanggup memenuhi dan menjawab
keingintahuan anak dengan baik dan benar.

E. Stimulasi aspek social

Anak pun harus diajari untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya. Membantu menjaga adik,
membantu orangtua yang sedang sibuk, akan merangsang kepekaan alaminya.
Agar stimulasi ini dapat menunjukkan hasil yang baik, kita tidak boleh melupakan istirahat yang
cukup dan asupan nutrisinya. Gizi yang baik amat sangat dibutuhkan oleh anak, karena mereka
sedang berada dalam masa pertumbuhan. Jadi asupan nutrisi tentunya amat dibutuhkan untuk
perkembangan fisik, daya tahan tubuh, pencernaan, dan juga tentunya untuk perkembangan otak
mereka.
GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN ANAK

Masalah yang sering timbul dalam pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi gangguan
pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, bahasa, emosi, dan perilaku.

A. Gangguan Pertumbuhan Fisik

Gangguan pertumbuhan fisik meliputi gangguan pertumbuhan di atas normal dan gangguan
pertumbuhan di bawah normal. Pemantauan berat badan menggunakan Kartu Menuju Sehat
(KMS) dapat dilakukan secara mudah untuk mengetahui pada pertumbuhan anak.

Menurut Soetjiningsih (2003) apabila grafik berat badan anak lebih dari 120%
kemungkinan anak mengalami obesitas atau kelainan hormonal; sementara itu apabila grafik
berat badan di bawah normal kemungkinan anak mengalami kurang gizi, menderita penyakit
kronis, atau kelainan hormonal. Lingkar kepala juga menjadi salah satu parameter yang penting
dalam mendeteksi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Ukuran lingkar kepala menggambarkan isi kepala termasuk otak dan cairan
serebrospinal. Lingkar kepala yang lebih dari normal dapat dijumpai pada anak yang menderita
hidrosefalus, megaensefali, tumor otak, ataupun hanya merupakan variasi normal. Apabila
lingkar kepala kurang dari normal dapat diduga anak menderita retardasi mental, malnutrisi
kronis, ataupun hanya merupakan variasi normal. Deteksi dini gangguan penglihatan dan
gangguan pendengaran juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan yang
lebih berat. Jenis gangguan penglihatan yang dapat diderita oleh anak antara lain adalah
maturitas visual yang terlambat, gangguan refraksi, juling, nistagmus, ambliopia, buta warna dan
kebutaan akibat katarak, neuritis optik, glaukoma, dan lain sebagainya.

Menurut Hendarmin (2000), tuli pada anak dapat disebabkan karena faktor prenatal dan
postnatal. Faktor prenatal antara lain adalah genetik dan infeksi TORCH yang terjadi selama
kehamilan, sedangkan faktor postnatal yang sering mengakibatkan ketulian adalah infeksi bakteri
atau virus yang terkait dengan otitis media.
B. Gangguan Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu
penyebabnya adalah kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskuler. Anak dengan serebral
palsi dapat mengalami keterbatasan perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis,
ataksia, atau hipotonia.

Kelainan sumsum tulang belakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan
perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau hipotonia, serta dapat
juga menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik. Penyakit neuromuskuler seperti
muskuler distrofi merupakan gangguan perkembangan motorik yang selalu didasari adanya
penyakit tersebut.

Faktor lingkungan serta kepribadian anak juda dapat mempengaruhi keterlambatan dalam
perkembangan motorik. Anak yang tidak mempunyai kesempatan belajar seperti sering
digendong atau diletakan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai
kemampuan motorik.

C. Gangguan Perkembangan Bahasa

Kemampuan bahasa merupakan kombinasi seluruh sistem perkembangan anak. Kemampuan


berbahasa melibatkan kemampuan motorik, psikologis, emosional, dan perilaku (Widyastuti,
2008).

Gangguan perkembangan bahasa pada anak dapat diakibatkan oleh berbagai faktor yaitu
faktor genetik, gangguan pendengaran, intelegensi rendah, kurangnya interaksi anak dengan
lingkungan, maturasi yang terlambat, dan faktor keluarga.

Selain itu, gangguan bicara juga dapat disebabkan karena adanya kelainan fisik seperti
bibir sumbing dan serebral palsi. Gagap juga dapat terjadi karena intelegensi rendah, kurangnya
interaksi anak dengan dengan lingkungan, maturasi yang terlambat, dan faktor keluarga. Selain
itu, gangguan ini juga termasuk salah satu gangguan perkembangan bahasa yang dapat
disebabkan karena adanya tekanan dari orang tua agar anak bicara jelas ( Soetjingsih, 2003).
D. Gangguan Emosi dan Perilaku

Selama tahap perkembangan, anak juga dapat mengalami berbagai gangguan yang terkait dengan
psikiatri. Kecemasan adalah salah satu gangguan yang muncul pada anak dan memerlukan suatu
intervensi khusus apabila mempengaruhi interaksi sosial dan perkembangan anak. Contoh
kecemasan yang dapat dialami anak adalah fobia sekolah, kecemasan berpisah, fobia sosial, dan
kecemasan setelah mengalami trauma. Gangguan perkembangan pervasif pada anak meliputi
autisme, serta gangguan perilaku dan interaksi sosial.

Menurt Widyastuti (2008) autisme adalah kelainan neurobiologis yang menunjukan


gangguan komunikasi, interaksi, dan perilaku. Autisme ditandai dengan terlambatnya
perkembangan bahasa, munculnya gerakan gerakan aneh serta berputar-putar, melompat-
lompat, atau mengamuk tanpa sebab.

PENYEBAB KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN

Penyebab keterlambatan perkembangan umum antara lain gangguan genetik atau kromosom
seperti sindrom Down; gangguan atau infeksi susunan saraf seperti palsi serebral atau CP, spina
bifida, sindrom Rubella; riwayat bayi risiko tinggi seperti bayi prematur atau kurang bulan, bayi
berat lahir rendah, bayi yang mengalami sakit berat pada awal kehidupan sehingga memerlukan
perawatan intensif dan lainnya.

Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan umum,


perlu data / laporan atau keluhan orang tua dan pemeriksaan deteksi dini atau skrining
perkembangan pada anak. Pemeriksaan skrining perkembangan penting dilakukan dan harus
dilakukan dengan menggunakan alat skrining perkembangan yang benar. Dengan mengetahui
secara dini, maka dapat dicari penyebab keterlambatannya dan segera dilakukan intervensi yang
tepat.

Secara umum, orang tua sebaiknya mengenal tanda bahaya (red flags) perkembangan
anak yang sederhana seperti yang tercantum di bawah ini. Jika orang tua menemukan salah satu
tanda bahaya di bawah ini, sebaiknya jangan menunda dan segeralah memeriksakan buah hatinya
ke tenaga kesehatan terdekat.

Tanda bahaya perkembangan motor kasar

1. Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang misalnya antara anggota tubuh bagian kiri
dan kanan.
2. Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6
bulan
3. Hiper / hipotonia atau gangguan tonus otot
4. Hiper / hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh
5. Adanya gerakan yang tidak terkontrol

Tanda bahaya gangguan motor halus

1. Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan


2. Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun
3. Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat dominan
setelah usia 14 bulan
4. Perhatian penglihatan yang inkonsisten

Tanda bahaya bicara dan bahasa (ekspresif)

1. Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu


benda pada usia 20 bulan
2. Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan
3. Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan

Tanda bahaya bicara dan bahasa (reseptif)

1. Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat
dipanggil tidak selalu member respons
2. Kurangnya join attention atau kemampuan berbagi perhatian atau ketertarikan dengan
orang lain pada usia 20 bulan
3. Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan

Tanda bahaya gangguan sosio-emosional

1. 6 bulan: jarang senyum atau ekspresi kesenangan lain


2. 9 bulan: kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah
3. 12 bulan: tidak merespon panggilan namanya
4. 15 bulan: belum ada kata
5. 18 bulan: tidak bisa bermain pura-pura
6. 24 bulan: belum ada gabungan 2 kata yang berarti
7. Segala usia: tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan bersosialisasi / interaksi

Tanda bahaya gangguan kognitif

1. 2 bulan: kurangnya fixation


2. 4 bulan: kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda
3. 6 bulan: belum berespons atau mencari sumber suara
4. 9 bulan: belum babbling seperti mama, baba
5. 24 bulan: belum ada kata berarti
6. 36 bulan: belum dapat merangkai 3 kata

Вам также может понравиться

  • Studi Kasus Norhikmah
    Studi Kasus Norhikmah
    Документ43 страницы
    Studi Kasus Norhikmah
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Diagnosa Tambahan Maternitas 1
    Diagnosa Tambahan Maternitas 1
    Документ3 страницы
    Diagnosa Tambahan Maternitas 1
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • LP Dan Askep
    LP Dan Askep
    Документ42 страницы
    LP Dan Askep
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Документ2 страницы
    Analisa Data
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Askep KDP
    Askep KDP
    Документ39 страниц
    Askep KDP
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • SNH (Mobilitas Fisik)
    SNH (Mobilitas Fisik)
    Документ26 страниц
    SNH (Mobilitas Fisik)
    Eky Alfiansyay
    Оценок пока нет
  • SAP PHBS Di RS
    SAP PHBS Di RS
    Документ9 страниц
    SAP PHBS Di RS
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • BAB 1 Ok Askep
    BAB 1 Ok Askep
    Документ38 страниц
    BAB 1 Ok Askep
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Complicationsfrom Fractures
    Complicationsfrom Fractures
    Документ21 страница
    Complicationsfrom Fractures
    Mirachel August
    Оценок пока нет
  • SAP Baru Penkes
    SAP Baru Penkes
    Документ7 страниц
    SAP Baru Penkes
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Absen 1
    Absen 1
    Документ2 страницы
    Absen 1
    Dewie
    Оценок пока нет
  • Bab 1 New
    Bab 1 New
    Документ4 страницы
    Bab 1 New
    Margareta Arfina
    Оценок пока нет
  • Leaflet Nyeri
    Leaflet Nyeri
    Документ2 страницы
    Leaflet Nyeri
    Tiara Yhaya
    Оценок пока нет
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Документ2 страницы
    Analisa Data
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • MOBILISASI
    MOBILISASI
    Документ3 страницы
    MOBILISASI
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Bab 2 New
    Bab 2 New
    Документ22 страницы
    Bab 2 New
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • SAP IMD Dan ASI Ekslusif
    SAP IMD Dan ASI Ekslusif
    Документ11 страниц
    SAP IMD Dan ASI Ekslusif
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • BAB 3 New-1
    BAB 3 New-1
    Документ17 страниц
    BAB 3 New-1
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • BAB 1 Ok Askep
    BAB 1 Ok Askep
    Документ38 страниц
    BAB 1 Ok Askep
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Документ2 страницы
    Analisa Data
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • BAB 4 Dahlia
    BAB 4 Dahlia
    Документ18 страниц
    BAB 4 Dahlia
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ4 страницы
    Bab 1
    Arga Iswandi
    Оценок пока нет
  • LP Dan Askep
    LP Dan Askep
    Документ42 страницы
    LP Dan Askep
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Maternitas Ners
    Maternitas Ners
    Документ9 страниц
    Maternitas Ners
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • 2.3kerangka Konsep
    2.3kerangka Konsep
    Документ1 страница
    2.3kerangka Konsep
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • SNH (Mobilitas Fisik)
    SNH (Mobilitas Fisik)
    Документ26 страниц
    SNH (Mobilitas Fisik)
    Eky Alfiansyay
    Оценок пока нет
  • Laporan F
    Laporan F
    Документ8 страниц
    Laporan F
    Norhikmah
    Оценок пока нет
  • Absen 1
    Absen 1
    Документ2 страницы
    Absen 1
    Dewie
    Оценок пока нет