Вы находитесь на странице: 1из 1

MANAJEMEN PUSKESMAS

Penyelenggaraan berbagai pelayanan kesehatan baik perorangan maupun kesehatan masyarakat perlu
ditunjang oleh manajemen yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematik untuk menghasilkan keluaran yang efektif dan efisien. Manajemen Puskemas meliputi
1) perencanaan; 2) pelaksanaan - pengendalian; 3) pengawasan - pertanggungjawaban, yang harus
dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.

Perencanaan yang dimaksud adalah kegiatan perencanaan tingkat Puskesmas, pelaksanaan-


pengendalian adalah rangkaian kegiatan mulai dari pengorganisasian, penyelenggaraan, pemantauan
(a.l pemantauan wilayah setempat/PWS dengan data dari SP2TP dalam forum Lokakarya Mini
Puskesmas). Adapun pengawasan-pertanggungjawaban adalah kegiatan pengawasan internal dan
eksternal serta akuntabilitas petugas.

Seluruh rangkaian kegiatan manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan.

A. Kepemimpinan
Pelaksanaan 4 fungsi Puskesmas; yaitu (a) pusat pembangunan wilayah berwawasan kesehatan, (b)
pusat pemberdayaan masyarakat, (c) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer dan (d) pusat
pelayanan kesehatan perorangan primer, memerlukan pola kepemimpinan yang holistik, strategis,
manajerial dan berkelanjutan (sustainable leadership).

Kepemimpinan holistik berarti kemampuan pimpinan Puskesmas yang menjadi agent of change
ditengah dinamika sosial masyarakat yang dilayaninya. Pimpinan Puskesmas perlu memiliki ilmu dan
ketrampilan dalam bidang community development (pembangunan masyararakat), termasuk
menggerakkan semua elemen potensi masyarakat (modal sosial) dalam pembangunan kesehatan.
Pemimpin Puskesmas perlu memiliki kemampuan melakukan advovacy kepada aparat pemerintah
kecamatan, desa, organisasi sosial dan keagamaan, sektor usaha swasta, dll tentang perlunya wawasan
kesehatan dalam kegiatan pembangunan sosial-ekonomi di wilayah kerja Puskesmas bersangkutan.

Kepemimpinan strategis berarti kemampuan memberikan respons yang tepat dan cepat terhadap
turbulensi perubahan lingkungan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas, termasuk perubahan sosial,
ekonomi, demografi, ekologi, dll. Kepemipinan Puskesmas perlu memiliki kemampuan mengidentifikasi
resiko-resiko kesehatan serta dampak kebijakan pembangunan terhadap kesehatan penduduk serta
merumuskan intervensi strategis untuk mengatasi resiko dan dampak tersebut.

Kepemimpinan manajerial berarti kemampuan menggerakkan manajemen program kesehatan sesuai


dengan standar program yang ada, serta menggerakkan SDM Puskesmas melaksanakan standar program
tersebut dengan tehnik motivasi, komunikasi dan supervisi yang efektif.

Kepemimpinan berkelanjutan berarti adanya kesempatan pemimpin Puskesmas menjalin hubungan


pribadi dan sosial dengan staf Puskesmas, aparat pemerintahan di kecamatan serta dengan masyarakat
yang dilayaninya. Menurut pengalaman empiris (penugasan di Puskesmas selama 5 tahun dalam
kebijakan masa lalu), masa lima tahun adalah waktu minimal yang diperlukan untuk menjamin
kepemimpinan berkelanjutan tersebut.

Вам также может понравиться