Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
3.3 Assasement
nosa aktual : Bayi X usia 0-28 hari dengan kejang (menurut klasifikasi kejang)
Masalah : Gangguan rasa nyaman bayi akibat kejang
Gangguan pemenuhan nutrisi akibat kejang
nosa potensial: Epilepsi, hipoksia serebral progresif, edema cerebral dan asidosis laktat.
Identifikasi kebutuhan tindakan segera: rujukan, kolaborasi dengan dokter spesialis anak.
3.4 Planning
3.4.1 Planning di BPM:
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu tentang keadaan bayinya saat ini.
R/ informasi yang tepat dapat mengurangi kecemasan ibu.
2. Lakukan informed consent untuk setiap tindakan.
R/ informed consent mempermudah petugas kesehatan untuk melakukan intervensi kepada pasien
3. Bebaskan jalan nafas
R/ oksigenasi terjamin, agar tidak terjadi hipoksia sel-sel otak.
4. Miringkan kepala
R/ untuk menghindari aspirasi isi lambung.
5. Berikan benda yang dapat digigit
R/ mencegah tergigitnya lidah atau tertutupnya jalan napas
6. Pertahankan suhu normal bayi
R/ suhu tubuh dapat dipengaruhi oleh suhu lingkungan, kelembaban tinggi akan mempengaruhi panas
atau dinginnya tubuh.
7. Lakukan kompres dengan air kran dan beri obat penurun panas (antipiretik) bila suhu bayi meninggi
R/ Perpindahan panas secara konduksi dan menurunkan panas pada pusat hipotalamus
8. Pasang infus cairan elektrolit
R/ Mencukupi kebutuhan cairan dan memperbaiki metabolisme tubuh bayi.
9. Rujuk ke rumah sakit terutama yang memiliki fasilitas NICU
R/ Untuk mendapatkan penganan lebih lanjut.
3.4.2 Planning Di Rumah sakit
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu tentang keadaan bayinya saat ini.
R/ informasi yang tepat dapat mengurangi kecemasan ibu.
2. Lakukan informed consent untuk setiap tindakan.
R/ informed consent mempermudah petugas kesehatan untuk melakukan intervensi kepada pasien
3. Bersihkan jalan nafas dengan tindakan penghisapan lendir diseputar mulut, hidung dan nasofaring
R/ Menghindari aspirasi
4. Berikan oksigen dengan alat Bag to Mouth Face Mask oksigen 2 liter/menit pada bayi apnea
R/ Membantu oksigenasi agar tidak terjadi hipoksia sel-sel otak
5. Pasang infus sesuai advice dokter
R/ Mencukupi kebutuhan cairan dan memperbaiki metabolisme tubuh bayi.
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antispasmodik/anti kejang : diazepam 0,5
mg/kg/supp/im setiap 2 menit sampai kejang teratasi dan luminal 30 mg im/iv
R/ Untuk mengurangi, mengatasi da mencegah kejang berulang
7. Nilai kondisi bayi tiap 15 menit
R/ Pemantauan kondisi bayi yang teratur dapat menentukan perkembangan asuhan yang selanjutnya.
8. Bila kejang teratasi berikan cairan infus dextrose 10% dengan tetesan 60ml/kgBB/hr
R/ Mencukupi kebutuhan cairan dan memperbaiki metabolisme tubuh bayi. Glukosa merupakan sumber
karbohirat yang mudah dicerna sehingga kebutuhan energi lebih cepat terpenuhi.
9. Jika kejang sudah teratasi, ambil bahan untuk pemeriksaan laboratorium, misalnya : darah tepi, elektrolit
darah, gula darah, kimia darah, kultur darah, pemeriksaan TORCH
R/ mencari factor penyebab
10. Jika kejang berulang, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi:
diazepam dapat diberikan sampai 2 kali
Masih kejang : dilantin 1,5 mg/kgBB sebagai bolus iv diteruskan dalam dosis 20 mg iv setiap 12 jam
Belum teratasi : phenytoin 15 mg/kgBB iv dilanjutkan 2 mg/kg tiap 12 jam
Hipokalsemia (hasil lab kalsium darah <8mg%) : diberi kalsium glukonas 10% 2 ml/kg dalam waktu 5-10
menit . apabila belum juga teratasi diberi pyridoxin 25-50 mg
Hipoglikemia (hasil lab dextrosit/gula darah < 40 mg%) : diberi infus dextrose 10%
R/ Penanganan secara komprehensif untuk mengatasi kejang dengan segera dan mencegah komplikasi
dari kejang yang berlangsung lama.