Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari Al-
Quran dan Sunnah, Sebagai dua sumber utama ajaran agama Islam yang harus kita
pegang teguh.
Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua sumber itu kecuali setelah kita
mengetahui kaidah- kaidah bahasa Arab, khususnya Ilmu Nahwu dan Ilmu sharaf.
Karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari Al- Quran dan Sunnah.
Dan pada kesempatan ini, kami akan sedikit membahas tentang beberapa
kaidah yang ada di dalam kaidah bahasa Arab. Yaitu Dhomir.
B. Rumusan Masalah
1) Pengertian Dhomir.
2) Fungsi dari Dhomir.
3) Jenis- jenis Dhomir.
4) Penggunaan Dhomir di dalam kata kerja lampau, kata kerja sekarang, dan
kata kerja masa yang akan datang.
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari Dhomir.
2) Untuk mengetahui Fungsi dari Dhomir.
3) Untuk mengetahui Jenis- jenis Dhomir.
4) Untuk mengetahui penggunaan Dhomir di dalam berbagai macam kata
kerja.
D. Manfaat penulisan
PEMBAHASAN
Definisi Dhomir adalah tiap Isim yang dibuat untuk mewakili Mutakallim
(pembicara/orang pertama), Mukhaotob (yang diajak berbicara/orang kedua), Ghaib
(yang tidak ada di tempat/orang ketiga).
Contoh:
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau
mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang. Dhamir
termasuk dalam golongan Isim Ma'rifah.
Contoh:
1) DHAMIR RAFA' (
) yang berfungsi sebagai Subjek.
2) DHAMIR NASHAB (
) yang berfungsi sebagai Objek.
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab
tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.
Al-Bariz, yaitu Dhomir yang mempunyai bentuk dan tampak dalam lafazh.
Seperti huruf Taa pada kata kerja ( Aku telah berdiri ). Al-Bariz dari segi
huruf Yaa pada kata (Anakku) dan huruf Kaaf pada kata
(Ia
( Tidak ada yang berdiri kecuali saya)
Al-Mustatir, yaitu Dhomir yang tidak mungkin tampak dalam lafazh akan tetapi
bisa diperkirakan apa yang dimaksud. Seperti Dhomir ( Kamu) dalam kata
(Berdirilah!) yang meskipun tidak nampak dalam lafazh namun kita bisa
PENUTUP
Kesimpulan
Dari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa, kalimat didalam bahasa Arab, terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
3) HARF ( = ) setiap Setiap lafadz selain Isim dan Fiil, atau bisa diartikan kata
sambung, kata penghubung, kata tanya tugas.
Definisi Isim Dhamir adalah tiap Isim yang dibuat untuk mewakili Mutakallim
(pembicara/orang pertama), Mukhaotob (yang diajak berbicara/orang kedua), Ghaib
(yang tidak ada di tempat/orang ketiga).
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak
dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat. Dhamir secara
sederhana terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Al-Bariz, yaitu Dhomir yang mempunyai bentuk dan tampak dalam lafazh.
Seperti huruf Taa pada kata kerja ( Aku telah berdiri ).
2) Al-Mustatir, yaitu Dhomir yang tidak mungkin tampak dalam lafazh akan tetapi
( Kamu) dalam kata
bisa diperkirakan apa yang dimaksud. Seperti Dhomir
(Berdirilah!) yang meskipun tidak nampak dalam lafazh namun kita bisa
perkirakan bahwa Dhomir yang dimaksud adalah
karena kata perintah
pasti ditujukan untuk orang kedua.
Adapun penggunaan Dhomir dalam kata kerja, menyesuaikan dengan bentuk kata
kerja itu sendiri. Apakah kata kerja lampau, sekarang, atau perintah.