Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HIDROSEFALUS
Oleh:
Ulfa Rosliana Putri
111110300080
Pembimbing:
dr. Rita Wahyunarti, SpA
2
BAB I
PENDAHULUAN
menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak yang terakumulasi pada satu atau lebih ventrikel
atau ruang subarachnoid. Hidrosefalus terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara
produksi, obstruksi dan absorbsi dari cairan serebrospinal (CSS). Penyebab hidrosefalus yang
sering terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain adanya kelainan kongenital,
infeksi, neoplasma, perdarahan tetapi faktor yang paling sering terjadi pada masyarakat
insiden untuk hidrosefalus akuisita (aquired hydrocephalus) tidak diketahui secara pasti
karena penyebab penyakit yang berbeda-beda. Pada umumnya, Insiden hidrosefalus adalah
sama untuk kedua jenis kelamin, kecuali pada sindrom Bickers-Adams, X-linked hidrosefalus
ditularkan oleh perempuan dan diderita oleh laki-laki. Hidrosefalus dewasa mewakili sekitar
hubungan antara tempat produksi cairan serebrospinal dengan tempat absorbsi, pengeluaran
cara yaitu terapi medikamentosa dengan obat- obatan diuretik, dan terapi non medika
mentosa atau intervensi bedah dengan operasi shunting dan ventrikulostomi ventrikel III.4
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Anatomi
Sirkulasi cairan serebro spinal (CSS) terdiri dari pleksus koroideus, ventrikel,
ruang subaraknoid dan vili araknoidea. Sistem ventrikel terdiri atas dua ventrikel
lateral, ventrikel tertius, dan ventrikel quartus. Ventrikel tertius terletak diantara
diensefalon, sementara ventrikel quartus terbentang dari pontin sampai level medular.
(foramen Luschka). Anatomi dari aliran cairan serebrospinal akan dibahas satu
persatu.2
4
Gambar 2.1 Sirkulasi Cairan Cerebro Spinal (CSS)
1. Pleksus koroideus5
Pleksus koroideus terletak pada ventrikel lateral, tertius dan quartus. Pada saat
mielensefalon selama minggu keenam intra-uterin. Pada usia minggu ke-7 sampai
ke-9, pleksus koroideus mulai kehilangan jaringan mesenkimal dan ditutupi oleh sel-
sel ependimal.
2. Sistem ventrikel5
- Ventrikel Lateral
Ventrikel lateral berjumlah dua buah dan berbentuk huruf C, secara anatomi,
ventrikel ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu bagian kornu anterior, korpus dan
kornu posterior. Corpus dari ventrikel lateral menjadi dasar dari septum pelusida.
- Ventrikel Tertius
5
Ventrikel tertius berada diantara dua thalami dan dibatasi oleh hypothalamus di
bagian inferior. Bagian anterior dari ventrikel tertius berhubungan dengan lamina
- Ventrikel Quartus
Ventrikel quartus terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian superior (bagian dari
mielensefalon). Dinding dari ventrikel ini dibatasi oleh sel-sel ependim, berlanjut ke
bawah oleh canalis sentralis dari medulla dan bagian superior oleh aquaduktus
3. Spatium/Ruang Subaraknoid5
Otak dan medulla spinalis dibungkus oleh meningens yang terdiri dari tiga
lapisan. Dari luar ke dalam dimulai dari duramater, araknoid dan piamater.
Duramater merupakan lapisan paling superfisial dan melekat pada calvaria cranii,
kemudian lapisan kedua adalah araknoid. Dan selaput otak (meningens) yang
langsung melekat pada girus otak adalah piamater. Antara araknoid dan piamater
terdapat ruang subaraknoid. Ruang subaraknoid diisi oleh CSS dan arteri-arteri
utama yang memperdarahi otak. Pada bagian tertentu spatium subaraknoid melebar
dan membentuk suatu cisterna. Antara medulla dan cerebellum terdapat cisterna
magna.
6
Granulatio dan vili araknoidea sangat berperan penting dalam mengatur aliran
b. Fisiologi CSS
CSS merupakan cairan jernih yang fungsinya untuk menyediakan nutrien namun
mengandung sedikit protein, kadar glukosa lebih kurang 2/3 kadar glukosa darah dan
konsentrasi ion yang berbeda dengan darah. Selain itu CSS berfungsi sebagai dukungan
mekanis pada otak dan bekerja seperti jaket pelindung. CSS merupakan cairan jernih,
tidak berwarna dan tidak berbau. CSS direabsorpsi dengan cepat oleh plexus
choroidalis, secepat produksinya yaitu 20 mL per jam. Karena keepatan produksi dan
reabsorpsi yang sama, maka normalnya tekanan CSS secara normal konstan.2
CSS dihasilkan oleh pleksus choroideus dan mengalir dari ventrikel lateral ke
dalam ventrikel tertius, dan dari sini melalui aquaduktus serebri masuk ke ventrikel
quartus. Di sana cairan ini memasuki ruang cairan serebrospinal externum melalui
foramen lateralis (foramen Luschka) dan medialis (foramen Magendie) dari ventrikel
quartus. Dari sini cairan mengalir ke dalam rongga subarachnoid spinal. Sejumlah kecil
dinding ventrikular, dan sisanya berjalan melalui jonjot arachnoid ke dalam vena (dari
sinus atau vena-vena) di berbagai daerah. Tekanan cairan cerebrospinal minimum harus
ada untuk mempertahankan reabsorpsi. Karena itu, terdapat suatu sirkulasi cairan
cerebrospinal yang terus menerus di dalam dan sekitar otak dengan produksi dan
reabsorpsi dalam keadaan yang seimbang. Aliran CSS dapat diperlambat atau dihambat
pada setiap struktur, hal ini menyebabkan bendungan CSS dibelakang (hidrosefalus)
7
Hidrosefalus berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata hidro yang berarti air dan
serebrospinal yang secara aktif menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak yang
insiden untuk hidrosefalus akuisita (aquired hydrocephalus) tidak diketahui secara pasti
adalah sama untuk kedua jenis kelamin, kecuali pada sindrom Bickers-Adams, X-linked
hidrosefalus ditularkan oleh perempuan dan diderita oleh laki-laki. Hidrosefalus dewasa
1. Obstruksi neoplasma
Sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari serebelum,
2. Malformasi kogenital
Malformasi kongenital yang menyebabkan hidrosefalus terdpat pada sejumlah
orang, salah satunya apabila terdapat nomali Arnold-Chiari. Pada pasien tersebut,
8
Obstruksi pasca inflamasi ataupun pasca traumatik merupakan penyebab
hidrosefalus tersering. Dua mekanisme patologik yang mungkin adalah (1) perdarahan
intrakranial pada saat kelahiran normal, (2) episode meningitis yang tidak dikenali
saat postnatal. Kedua proses tersebut menyebabkan fibrosis progresif dari jalur
obstruksi dan absorbsi dari CSS. Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran
CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan
tempat absorbsi dalam ruang subarakhnoid. Akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan
CSS. Defek pada sistem absorpsi juga merupakan mekanisme kedua yang mungkin
9
Gambar 2.2 Patofisiologi Hidrosefalus
dan didapat. Pembagian berdasarkan patologi lebih disukai karena lebih mudah untuk
menentukan tatalaksananya.5
1. Berdasarkan Patologi
infeksi atau perdarahan. Selain itu dapat disebabkan oleh kelainan kongenital,
10
diantaranya adalah prlekatan arachnoid atau cisterna akibat gangguan
choroid.
- Hidrosefalus non-komunikans (obstruktif)
Hidrosefalus non-komunikans disebabkan oleh adanya obstruksi dari aliran
2. Berdasarkan Etiologi
a. Kongenital
hidrosefalus).
b) Sindrom Dandy-Walker
tidak adekuat; dan hal ini dapat tampil pada saat lahir, namun 80% kasusnya
biasanya tampak dalam 3 bulan pertama. Kasus semacam ini sering terjadi
c) Malformasi Arnold-Chiari
11
Anomali kongenital yang jarang dimana 2 bagian otak yaitu batang
normal tidak dapat dideteksi sampai anak berusia beberapa bulan. Hal ini
menyebabkan hidrosefalus.
e) Hidrancephaly
Suatu kondisi dimana hemisfer otak tidak ada dan diganti dengan
kantong CSS.5
b. Didapat (Acquired)
jaringan parut dari infeksi meningen menghambat aliran CSS dalam ruang
mempengaruhi penyerapan CSS dalam villi arachnoid. Jika saat itu tidak
sakit kepala, panas tinggi, kehilangan nafsu makan, kaku kuduk. Pada kasus
12
1. infeksi menigitis adanya eksudat purulen dgn ketebalan/kepadatan
membran ependimal.
(vasogenic edema)
13
b) Herniasi tentorial akibat tumor supratentorial
c) Hematoma intraventrikuler
Sebagian besar tumor otak dialami oleh anak-anak pada usia 5-10
tahun. 70% tumor ini terjadi dibagian belakang otak yang disebut fosa
adalah tumor intraventrikuler dan kasus yang sering 11 terjadi adalah tumor
di bagian belakang otak sebagian besar akan menyumbat aliran CSS yang
keluar dari ventrikel IV. Pada banyak kasus, cara terbaik untuk mengobati
penyebab sumbatan.
e) Abses/granuloma
f) Kista arakhnoid
Kista adalah kantung lunak atau lubang tertutup yang berisi cairan. Jika
terdapat kista arachnoid maka kantung berisi CSS dan dilapisi dengan
anak dan berada pada ventrikel otak atau pada ruang subarachnoid. Kista
kista dan mengeringkan cairan kista. Jika kista terdapat pada tempat yang
14
tidak dapat dioperasi (dekat batang otak), dokter dapat memasang shunt
untuk mengalirkan cairan agar bisa diserap. Hal ini akan menghentikan
merupakan refleksi dari peningkatan TIK. Rincian gejala klinis adalah sebagai
berikut:
a. Neonatus
iritabilitas. Sering kali anak tidak mau makan dan minum, kadang-kadang
bersifat proyektil. Pada masa neonatus ini gejala-gejala lainnya belum tampak,
hidrosefalus.5
peningkatan TIK. Lokasi nyeri tidak khas. Kadang-kadang muntah di pagi hari.
Dapat disertai keluhan penglihatan ganda (diplopia) dan jarang diikuti penurunan
15
Anak dapat mengalami gangguan dalam hal daya ingat dan proses belajar.
sangat menonjol, terutama bila bayi menangis. Peningktan TIK akan mendesak
darah vena dari alur normal di basis otak menuju ke sistem kolateral.
disebut sebagai sunset appearance : skelera yang berwarna putih akan tampak
diatas iris. Hal tersebut disebabkan tekanan cairan mengenai dilatasi resesus
sebenarnya tidak menunjukkan letak lesi, sering dijumpai pada anak yang lebih
strabismus.Pada hidrosefalus yang sudah lanjut dapat terjadi edema papil atau
atrofi papil.5,6
inkontinensia urin. Hal ini terutama pada penderita dewasa. Gangguan berjalan
16
dicirikan oleh berjalan lambat, langkah pendek dengan pengurangan ketinggian
langkah dan ataksia dimana kaki diletakkan di permukaan jalan dengan kekuatan
yang bervarisasi. Pada saat mata tertutupakan tampak jelas keidakstabilan postur
tubuh. Tremor dan gangguan gerakan halus jari-jari tangan akan mengganggu
2. Pemeriksaan Fisik
a. Bayi
Pembesaran Kepala. Lingkar kepala berada pada 98 persentil dari umur atau lebih.
Pada bayi dengan sutura masih terbuka, ditemukan lingkar kepala fronto-oksipital
meregang, fontanel cebung dan tegang. Lingkar kepala dapat membesar dengan
cepat yaitu > 2 cm per minggu. Pada bayi cukup bulan, pembesaran lingkar kepala
normal adalah 2 cm/bulan pada awal 3 bulan kehidupan, 1,5 cm/bulan pada usia 4
vena-vena yang mudah dilihat. Pelebaran vena ini akan lebih terlihat terutama bila
anak menangis.
17
Ketegangan fontanela. Fontanela anterior pada bayi dengan hidrosefalus akan
piramidal periventrikuler oleh hidrosefalus. Selain itu refleks tedon dalam juga
meningkat.
b. Anak-anak
Edema papil : jika peningkatan TIK tidak diobati dapat menyebabkan atrofi optik
dan kebutaan
Tanda Macewen : suara pot pecah terdengar pada perkusi kepala. Perkusi dilakukan
di sutura-sutura. Perkusi pada kepala anak memberi sensasi yang khas. Pada
hidrosefalus akan terdengar suara yang sangat mirip dengan suara ketuk pada
semangka masak. Pada anak lebih tua akan terdengar suara kendi retak (cracked-
kedua kaki.
Kesulitan berjalan : bervariasi dari ketidakseimbangan yang ringan sampai
3. Pemeriksaan Penunjang
18
a. Foto kepala X-ray
antibiotik.7
c. USG Prenatal
USG prenatal dapat dilakukan untuk mendiagnosis hidrosefalus. Hidrosefalus
abnormal ventrikel dapat dideteksi dengan jelas ada usia kehamilan 20-24 minggu.
19
Walaupun USG prenatal dapat mendeteksi penumpukan cairan serebrospinal, USG
Gambar 2.5 Foto USG kepala fetus pada trimester ketiga. Tampak dilatasi bilateral
d. USG Kranial
Dilakukan melalui fontanela anterior yang masih terbuka, biasanya pada usia
melebar. USG kranial ini dapat memvisualisasi ventrikel lateral dan sumbatan pada
ventrikel hal ini disebabkan oleh karena USG tidak dapat menggambarkan anatomi
sistem ventrikel secara jelas, seperti halnya pada pemeriksaan CT scan. Selain itu,
USG ini juga tidak secara jelas memperlihatkan apabila kelainannya berada di
ventrikel tertius dan quartus, ataupun pada ruan subarakhnoid. Namun kelebihan
dari pemeriksaan USG kranial ini adalah biaya yang lebih murah dibanding
20
Gambar 2.6 Foto USG kranial pada perempuan usia 1 bulan (a) dan hidrosefalus
e. CT scan kepala
adanya darah atau kalsifikasi, kista, dan perangkat shunting. CT scan juga dapat
21
yang terkompresi, hilangnya ruang subarakhnoid, dan tereabsorpsinya
adalah gambaran yang lebih jelas, dapat menentukan prognosis, dan dapat
f. MRI
Gambar 2.7 (a) MRI T1 potongan sagital menunjukkan pembesaran ventrikel lateral,
dan (b) MRI T2 potongan koronal menunjukkan pembesaran ventrikel lateral dan
ventrikel tertius
detail karena adanya visualisasi aksial, koronal, dan sagital. Sebagai tambahan,
22
1. Mengurangi produksi cairan serebrospinal dengan merusak pleksus koroidalis
serebrospinal,
3. Memperbaiki hubungan antara tempat produksi cairan serebrospinal dengan tempat
Tidak ada terapi medikamentosa yang secara definitif efektif untuk mengatasi
hidrosefalus. Terapi ini ditujukan untuk membatasi evolusi hidrosefalus melalui upaya
mengurangi sekresi cairan dari pleksus khoroid atau upaya meningkatkan resorpsinya.
Dapat dicoba pada pasien yang tidak gawat, terutama pada pusat-pusat kesehatan
dimana sarana bedah saraf tidak ada. Obat yang sering digunakan adalah diuretik,
antara lain:
Asetazolamid
Merupakan inhibitor karbonik anhidrase yang dapat mengurangi produksi cairan
Cara pemberian dan dosis; Per oral, 1,2 mg/kgBB 1x/hari atau injeksi iv 0,6
mekanismenya belum diketahui secara pasti. Bila tidak ada perubahan setelah
b. Terapi Operasi
gawat yang menunggu operasi biasanya diberikan : Mannitol per infus 0,5-2
23
a) Ventrikulostomi Ventrikel Tertius
komunikans. Tujuan tindakan ini adalah membuat bypass dari obstruksi cairan
ventrikel tertius dapat mengalir keluar. Suksesnya tindakan ini mecapai 75%.
Namun ada beberapa faktor yang membuat tindakan ini gagal, yaitu kegagalan
awal dan kgagalan di masa yang akan datang. Kegagalan awal berupa perdarahan
b) Shunting
Operasi shunting bertujuan dengan memindahkan cairn serebrospinal ke
cairan serebrospinal ke rongga tubuh mana saja yang di sana, CSS dapat
diabsorpsi. Tindakan ini membuat burr hole pada tengkorak, kemudian kateter
proksimal akan diletakkan pada frontal horn dari ventrikel lateral. Sistem katup
Keuntungan dari VP shunt adalah apabila terjadi infeksi pada rongga peritoneum,
kateter distal akan tetap pada tempatnya, hal ini berbeda bila pada VA shunt.4
24
Gambar 2.7 VP shunt dan VA shunt
2.9 Prognosis
25
BAB III
KESIMPULAN
penunjang hidrosefalus
4. Penatalaksanaan hidrosefalus mempunyai prinsip yaitu :
- Mengurangi produksi cairan serebrospinal dengan merusak pleksus koroidalis
serebrospinal,
26
- Memperbaiki hubungan antara tempat produksi cairan serebrospinal dengan
nonmedikamentosa
6. Prognosis hidrosefalus tergantung pada etiologi, derajat
DAFTAR PUSTAKA
Editor. Buku Ajar Neurologi Klinik. Yogyakarta : Gajah Mada University Press; 2005.
Hal. 209-16.
2. Bergman R, Afifi A. Hydrocephalus. In : Functional Neuroanatomy text and atlas.
Editor. Atlas of Pediatric Physical Diagnosis. 5th Ed. New York : Blackwell Science;
2000. p 562-86.
4. Rubin, E. Hydrocephalus. In : Essential Pathology. 3rd Ed. Philadelphia: Lippincott
7. Prober, Charles G., Srinivas, S Nivedita., and Matthew, Roshni. Central Nervous
Jakarta.EGC. p 932
27
9. Pudjiadi HA, Hegar B, Handryastuti S, et al. Hidrosefalus dalam Pedoman Pelayanan
28