Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah salah satu nikmat Allah Taala kepada hamba-Nya dan
tanda-tanda kekuasaan-Nya di hadapan mereka. Oleh karena itu, mensyukuri
nikmat kehamilan adalah bagian dari ajaran Islam.Islam sebagai rahmat
bagi seluruh alam telah memiliki aturan untuk seluruh kehidupan manusia.
Hamil merupakan periode yang didambakan oleh seorang istri di dalam
berumah tangga (pasca menikah). Karena proses kehamilan merupakan fase
yang harus dilalui untuk menghadirkan anak di dalam keluarga.
Seorang perempuan muslimah yang sedang mengandung pasti melakukan
banyak cara agar sang jabang bayi dalam kandungannya dapat lahir dengan
selamat dan menjadi calon individu yang baik, mulai dari senam hingga
melakukan berbagai terapi kesehatan. Apapun usaha yang telah dilakukan,
seorang calon ibu muslimah seharusnya tidak lupa menyisipkan doa dalam
setiap usaha yang dilakukan. Membaca doa maupun melakukan amalan-
amalan sunnah selama kehamilan tentunya dianjurkan dalam islam selama
sesuai dengan kaidah- kaidah dalam alquran dan al hadist, mendatangkan
manfaat dan tidak ada unsur syirik didalamnya.
Dalam kebudayaan tertentu, ada mitos-mitos yang diyakini dan ada acara-
acara tertentu yang biasa dilakukan ibu hamil maupun keluarga sebagai wujud
rasa syukur yang dipanjatkan pada Allah swt atas kehamilan yang diberikan
misalnya acara 3 bulanan atau neloni, 4 bulanan atau tradisi ngapati pada usia
kehamilan 4 bulanan, dan acara 7 bulanan atau mitoni dalam adat jawa. Secara
khusus tidak ditemukan dasar syariat dalam acara tersebut. Hanya saja, dalam
fikih disampaikan bahwa apabila dalam kegiatan tersebut tidak terdapat hal-
hal yang dilarang agama bahkan merupakan kebajikan seperti sodaqoh,
qiro'atul Qur'an dan sholawat kepada Nabi, maka hukumnya diperbolehkan
dengan maksud dan tujuan bersyukur dan berdoa kepada Alloh Subhanahu
wa Taala. Landasan hukum ini diperkuat dalam al- quran surat Al- Araf ayat
189 yang artinya: Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan

1
dari padanyaa menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya.
Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang
ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala
dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya
seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang
sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. Al-
Araf: 189)
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kemailan trimester II dalam islam?
2. Apa saja amalan-amalan sunnah pada ibu hamil trimester II?
3. Bagaimanakah hukum bersetubuh ketika sedang hamil?
4. Bagaimana puasa ketika sedang hamil?
5. Sunah apakah yang dilakukan ketika susah melahirkan?
6. Apa manfaat shalat pada ibu hamil?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari kehamilan trimester II dalam Islam.
2. Untuk mengetahui amalan-amalan sunah ibu hamil trimester II.
3. Untuk Mengetahui hukum bersetubuh ketika sedang hamil.
4. Untuk mengetahui bagaimana puasa ketika hamil.
5. Untuk mengetahui sunah yang dilakukan ketika susah melahirkan.
6. Untuk mengetahui manfaat shalat pada ibu hamil.
D. Manfaat
Dapat menambah informasi dan pengetahuan pembaca tentang sunnah-
sunnah pada massa kehamilan trimester II

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Kehamilan Trimester II dalam Islam
Kehamilan trimester kedua adalah dimana kehamilan sudah mulai
memasuki minggu ke 13 ke minggu 28. Usia kehamilan trimester kedua
adalah periode pertumbuhan janin. Janin akan mengalami pertumbuhan yang
sangat pesat dan signifikan pada periode ini seperti pertumbuhan organ dalam.
Jika pada trimester pertama janin masih sangat rapuh, maka pada trimester
kedua ini, bayi sudah cukup kuat dan siap tumbuh. Tentu saja, ibu perlu
memberikan dukungan yang maksimal untuk periode ini.
Ini yang mesti diingat oleh seorang muslimah yang sedang hamil (tentu
dari suami yang sah). Sebab, Allah SWT mempercayakan dirinya dan suami
untuk melahirkan, merawat, membesarkan, dan mendidik salah satu hamba-
Nya. Baik itu kehamilan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, tetaplah
bergembira. Cukup banyak wanita hanya mensyukuri kehamilan pertama atau
kedua karena ini yang dinanti-nanti- tetapi mereka nampak shock dengan
kehamilan selanjutnya, apalagi kehamilan itu di luar rencana mereka.
Seharusnya mereka bersyukur dimudahkan oleh Allah SWT untuk hamil,
sementara masih banyak wanita yang berjuang bertahun-tahun, belasan,
bahkan sampai mereka tua belum dikaruniai anak. Lebih dari itu, ada yang
sampai menghabiskan biaya besar untuk hamil.
Bergembira atas datangnya jabang bayi telah Allah SWT ajarkan dalam
beberapa ayat berikut ini, ketika menceritakan lahirnya Ismail dan Ishaq untuk
Nabi Ibrahim Alaihissalam:

Maka Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan seorang anak yang
Amat sabar (Yakni Ismail). (QS. Ash Shafat: 101)
Ayat yang lain:


Sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan
(kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim
(yakni Ishaq) (QS. Al Hijr: 53).
Pada bulan inilah terjadinya suatu peristiwa yang amat penting dalam
perjalanan hidup manusia. Yaitu terjadinya peniupan roh kedalam tubuh
bayi. Hal inilah disebutkan dalam al-Quran surah Al-Muminun (23): 14:

3
Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah Pencipta Yang paling baik.
Dari Abdillah r.a.telah berkata telah bercerita kepada kami Rasulullah
SAW, yang dia sebagai orang yang percaya dan dipercaya Bahwasanya
kamu sekalian telah dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama
empat puluh hari berupa cairan, kemudian ia menjadi darah kental seperti
masa itu, kenudian dia menjadi daging bergumpal seperti masa itu (empat
puluh hari kemudian), Kemudian diutuslah malaikat kepadanya untuk
meniupkan roh kedalamnya, dan diperintahkan untuk mencatat empat kalimat:
dengan mencatat rezkinya, azalnya, dan akan jadi orang celaka atau bahagia.
Jadi apabila seseorang perempuan hamil setelah berumur 4 bulan keatas
merasakan gerakan janin, itu logis. Karena masa itu ruhnya sudah ditiupkan
oleh malaikat ke dalam mudghah " ", pada waktu ini tulang punggung
embrio sudah mulai mengeras dan menguat sedikit demi sedikit. Proses ini
terjadi setelah memasuki minggu ke lima sampai minggu ke enam.
Demikianlah proses perkembangan embrio dalam rahim sampai tiba saat
kelahirannya. Proses perkembangan tersebut telah diberikan isyarat oleh Allah
kepada kita, ditambah dengan penjelasan-penjelasan dari Rasulullah S.A.W.

B. Amalan-Amalan Sunnah pada Ibu Hamil Trimester II


1. Melindungi diri dan kandungan dari gangguan setan
Hendaknya seorang muslim dan muslimah, apalagi ibu hamil, tidak
melupakan dzikir-dzikir matsur yang memang Nabi Shalallahu Alaihi wa
Sallam ajarkan, baik yang berasal dari Al Quran seperti membaca Al
Muawwidzaat (Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas), Al Fatihah, lima ayat
awal Al Baqarah dan tiga ayat terakhirnya, juga ayat Kursi. Begitu pula
doa-doa perlindungan dari nabi, seperti audzu bikalimaatillahi taammati
min syarr maa khalaq, pagi dan petang.
2. Jangan lupa membaca Al-Quran minimal mendengarkannya
Tidak ayat surat dan ayat khusus untuk ibu-ibu hamil dan bayi
dalam kandungannya. Bacalah Al Quran pada surat apa pun dan
biasakanlah hal itu sebagai pendengaran yang baik bagi jabang bayi, dan
hindarilah lagu dan musik jahiliyah. Semoga hal itu menjadi budaya baik

4
yang melekat di telinga jabang bayi yang membekas sampai dia lahir dan
besar nanti.
3. Hindari kepercayaan terhadap mitos-mitos yang menodai aqidah
Biasanya, cukup banyak tahayul dan khurafat yang menyertai ibu-
ibu hamil. Mereka ditakut-takuti dengan berbagai larangan dan perintah
yang tidak ada dasarnya dari agama Islam, melainkan berdasarkan
keyakinan tidak jelas dari mana sumbernya. Seperti larangan memasukkan
bantal ke sarungnya, karena takut susah melahirkan; atau jika melihat yang
jelek-jelek maka ucapkanlah amit-amit jabang bayi sambil mengusap
perut dengan harapan agar bayi nanti lahir tidak jelek seperti yang
dilihatnya.
4. Memeriksakan kesehatan ibu dan bayi secara teratur kepada ahlinya
Ini merupakan upaya logis dan sunnatullah yang mesti dilakukan.
Tidak sekadar mengandalkan tawakal setelah dzikir dan doa, tetapi sebab-
sebab kauniyah yang natural juga mesti disediakan. Larangan-larangan
yang sifatnya medis, begitu pula anjurannya, hendaknya diperhatikan.
Jangan sampai ibu hamil lebih percaya dengan tahayul dan khurafat, tetapi
dengan hal-hal yang ilmiah justru tidak dipercaya.
5. Membaca Doa Bagi Orang Hamil
Empat, Lima dan Enam bulan Surat Yusuf (berfaedah, insyaAllah
akan baik rupa dan paras anaknya). Dianjurkan selama masa kehamilan,
mulai bulan pertama sampai bulan kesembilan membaca ayat 35 Surat Ali
Imran setiap selesai shalat fardhu, yaitu:

Wirid Siti Aminah, ibunda Rasulullah Saw. Faedah wirid ini,


insyaAllah anaknya kelak akan menjadi orang yang shalih/shalihah lagi
alim. Hendaknya ibu hamil memperbanyak wirid ini setiap saat:

Kemudian dianjurkan juga selama masa kehamilan, mulai bulan


pertama sampai bulan kesembilan membaca doa di bawah ini sebanyak
tiga kali setiap hari setelah selesai shalat Shubuh, Magrib dan Isya:

5

.


Doa Keselamatan untuk Ibu Hamil Doa untuk ibu hamil supaya
selamat, dibaca setiap selesai shalat fardhu:



.

.


.




.


.





C. Bersetubuh pada saat hamil


Bersetubuh pada Saat Hamil, hukumnya adalah mubah atau boleh karena
ini adalah perkara dunia, maka perkara dunia hukum asalnya mubah/boleh
sampai ada dalil yang melarang. Sebagaimana kaidah fiqh

hukum asal urusan dunia adalah mubah/boleh


Selama tidak menimbulkan bahaya. Dan juga tidak memberatkan serta
membuat istri merasa tersiksa. Misalnya ketika trimester (tiga bulan pertama),
biasanya wanita hamil mengalami mual-muntah (morning sicknes), maka
sebaiknya suami tidak memaksakan. Ini sebagai bentuk muamalah dan
pergaulan yang baik dengan istri, sesuai dengan firman Allah Taala,



)Pergaulilah istrimu dengan baik. (An-Nisa: 19

6
Dalam Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah (komite Fatwa di Saudi) dijelaskan,


.
Adapun jika yang dimaksudkan adalah seorang suami menyetubuhi istrinya
yang hamil, maka tidak mengapa/boleh. Karena Allah tidaklah melarang
mencampuri istri kecuali pada masa haidh, nifas dan ihram.
Ada hadits yang dzahirnya melarang menyetubuhi wanita hamil, yaitu:


.Wanita hamil tidak boleh diajak berhubungan intim sampai dia melahirkan
Akan tetapi maksud dari hadits ini adalah wanita tawanan perang (yang akan
menjadi budak) yang hamil dari suami sebelumnya. Maka tidak boleh
menyetubuhi mereka sampai mereka sampai mereka melahirkan (budak
wanita boleh disetubuhi oleh tuannya). Ar-Rabi bin Habib berkata,

Makna hadis ini berkaitan dengan budak, yaitu tuan budak tersebut tidak
boleh menyetubuhi budak yang hamil sampai rahimnya bersih. Adapun suami,
dia dihalalkan untuk menyetubuhi istrinya yang hamil.
Berhubungan sex saat hamil
Hubungan sex saat hamil aman, baik itu pada awal-awal kehamilan
maupun ketika hamil besar. Asalkan memperhatikan posisi, gerakan dan
kekuatan yang sesuai (tidak kasar) serta tidak berlebihan intensitas dan
lamanya dimana istri sampai merasa kelelahan.
Memang ada beberapa keadaan yang tidak dianjurkan atau berhati-hati
ketika berhubungan intim, yaitu pada keadaan abnormal seperti:
1. Plasenta previa (plasenta terletak di dekat atau di atas leher rahim)

7
2. Berisiko keguguran atau ada riwayat
3. pecah ketuban
4. Pendarahan vagina
5. Sering kram perut
6. Kelemahan servik/Rahim
Berikut posisi-posisi yang aman khusunya ketika sudah hamil besar, tetapi
kami tidak merincinya karena artikel ini untuk bacaan umum dan kami yakin
suami-istri sudah mengetahuinya karena ini adalah fitrah manusia,
1. Suami di atas (Bisa meletakkan bantal di belakang punggung istri sehingga
suami tidak menekan perut).
2. Istri di atas
3. Dari belakang
4. Dari samping sambil berbaring
Adapun ketika berhubungan kemudian istri mencapai klimaks, kemudian
perut terasa kejang karena kontraksi, maka tidak masalah. Karena ini semacam
pijatan ringan, tidak mempengaruhi janin di dalam rahim.

D. Berpuasa Pada Saat Hamil


Selanjutnya di trimester kedua, kadar hormon beta-HCG itu akan menurun
dengan sendirinya ketika kehamilan memasuki trimester kedua atau usia
kehamilan mencapai enam bulan. Pertumbuhan janin juga semakin stabil.
Puasa pada usia kehamilan ini diperbolehkan namun harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu:
1. Berat badan ibu hamil di trimester ini idealnya naik sekitar 0,5 kg per
minggu. Sebagai patokan, kenaikan berat badan Anda yang normal hingga
20 minggu pertama adalah sekitar 3,5-4 kg. Pada 20 minggu berikutnya
kira-kira 1/2 kg per minggu. Pada akhir kehamilan, kenaikan berat badan
sekitar 12,5-14 kg. Sebaiknya puasa dihentikan bila ada indikasi
penurunan berat badan.
2. Ibu harus selalu dalam keadaan sehat, tidak boleh ada keluhan lemas,
pusing dan sebagainya. Saat ibu merasa lemas bisa jadi kadar gula dalam
darah sedang drop. Bila hal tersebut terjadi ibu disarankan untuk berbuka
puasa.
3. Pastikan gerakan janin tetap terasa. Apabila terjadi penurunan gerakan
janin atau janin tidak seaktif biasanya segera konsultasikan ke dokter. Ibu

8
juga bisa merangsang gerakan janin dengan mencoba poisisi berbaring
miring sambil mengelus-elus perut.
4. Berpuasa Qs. Al Baqarah (2): 183 184
Hai orang orang beriman, diwajibkan pada kalian berpuasa
sebagaimana telah diwajibkan pada orang orang sebelum kalian, semoga
kalian bertaqwa, yaitu dalam beberapa hari hari tertentu. Barang siapa
diantara kalian bepergian (lalu tidak berpuasa), hendaklah ia ganti pada
hari hari lain, bagi orang yang tidak mampu melakukannya, gantinya
ialah dengan membayar fidyah, yaitu memberi makan orang orang
miskin (setiap hari ia tidak berpuasa). Barang siapa mau dengan senang
hati berbuat baik, hal itu adalah baik bagi dirinya. Akan tetapi, kalau kalian
berpuasa hal itu lebih baik bagi diri kalian jika kalian mengetahuinya.

E. Sunah yang dilakukan ketika susah melahirkan


Jika sulit melahirkan cobalah lakukan sunnahnya Ibnu Abbas dan
Ali Radhiallahu Anhuma
Abdullah bin Abbas Radhiallahu Anhuma mengatakan:

:

.[ 46 : ]

Jika seorang wanita kesulitan ketika melahirkan, maka Anda tulis dua
ayat berikut secara lengkap di lembaran, kemudian masukkan ke dalam air dan
kucurkan kepada dia, yaitu kalimat: Laa Ilaha Illallah Al Halimul Karim
Subhanallahi Rabbil Arsyil Azhim Al Hamdulillahi Rabbil Alamin. (Tiada
Ilah Kecuali Allah yang Maha Mulia, Maha Suci Allah Rabbnya Arsy Yang
Agung, Segala Puji Bagi Allah Rabb Semesta Alam).
Kaannahum yauma yaraunaha lam yalbatsu illa asyiyyatan aw
dhuhaha. (Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa
seakan-akan tidak tinggal (di dunia), melainkan sebentar saja di waktu sore
atau pagi. QS. An Naziat (79): 46)

9
Kaannahum yauma yarauna maa yuaduna lams yalbatsuu illa saaatan
min naharin balaagh. (Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan
kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat
pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup. QS. Al Ahqaf (46): 35)
(Imam Al Qurthubi, Al Jami Li Ahkamil Quran, 16/222. Dar Ihya At Turats)
F. Manfaat Shalat Untuk Ibu Hamil
Sejumlah studi medis modern membuktikan bahwa gerak badan dan olah
raga seperti shalat banyak memberikan manfaat bagi ibu hamil. Namun justru
gerak seperti ini berbahaya bagi wanita haid.
Pada saat wanita melaksanakan shalat, dalam gerakan sujud dan ruku
secara alamiah akan meningkatkan peredaran darah ke rahim. Karena
kebutuhan sel-sel rahim dan indung telur seperti sel-sel limpa yang menyedot
banyak darah.
Begitu juga saat seorang ibu hamil, rahim membutuhkan darah melimpah
agar janin mendapatkan gizi dan untuk membersihkan polusi. Jika seorang ibu
hamil menjalankan shalat, aktifitasnya ini akan membantunya mengantarkan
darah yang melimpah ke janin.
Sementara wanita yang haid, jika menunaikan shalat, akan menyebabkan
banyak darah mengalir ke rahimnya. Akibatnya, ia akan kehilangan darah
bersih/baik karena keluar bersama darah haid.
Di masa haid, diperkirakan wanita kehilangan darahnya sebanyak 34
mililiter. Kadar yang sama pada cairan lainnya. Jika wanita haid menunaikan
shalat, zat imunitas (kekebalan) di tubuhnya akan hancur. Sebab sel darah
putih berperan sebagai imun akan hilang terbawa bersama darah haid.
Mengalirnya darah secara umum akan meningkatkan kemungkinan
menularnya penyakit. Namun Allah menjaga wanita haid dari penularan
penyakit dengan mengkonsentrasikan sel darah putih di rahim selama masa
haid agar menjaga tubuh dan melawan berbagai penyakit.
Jika seorang wanita shalat saat haid, maka ia akan kehilangan darah dalam
jumlah banyak. Ini berarti akan kehilangan sel darah putih. Jika ini terjadi
maka seluruh organ tubuhnya seperti limpa dan otak akan terserang penyakit.
Mungkin inilah hikmah besar di balik larangan syariat agar wanita haid
tidak melaksanakan shalat hingga ia suci. Al-Quran dengan sangat cermat
menyebutkan,

10
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: Haidh itu
adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari
wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum
mereka suci. (Al-Baqarah: 222).
Disamping itu, gerak fisik saat sujud dan ruku semakin menambah aliran
darah ke rahim dan akan hilang percuma. Lebih dari itu, jika wanita haid
shalat maka akan menyebabkan kekurangan zat logam dari tubuh.
Begitu juga dengan larangan shaum pada saat haidh. Para medis
menganjurkan agar ketika dalam keadaan haid, wanita banyak beristirahat dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi. Ini sejalan dengan larangan untuk
shaum, karena menurut medis agar darah dan logam seperti magnesium dan
zat besi dalam tubuh yang berharga tidak terbuang percuma.
Dari Abu Said Al-Hudri, Rasulullah SAW bersabda:Bukankah jika
(seorang wanita) haid ia tidak shalat dan tidak puasa? (HR. Bukhari dan
Muslim).
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda,Kami diperintahkan untuk
mengqadla puasa dan tidak mengqadla shalat.
Betapa banyak tanda-tanda yang Allah SWT berikan kepada umat manusia
supaya berpikir. Allah SWT yang begitu penyayangnya terhadap manusia,
sehingga segala hal yang Ia perintahkan dan Ia larang pasti ada hikmah di
balik semuanya. Maka apalagi yang kita tunggu dan pertimbangkan untuk
segera menaati segala aturan yang telah ditentukan oleh-Nya. Wallahu alam.
[Sumber: islampos/spiritislam]

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan adalah masa- masa yang sangat membahagiakan yang harus
disyukuri karena Allah Taala mempercayakan dirinya dan suami untuk
melahirkan, merawat, membesarkan, dan mendidik amanah yang diberikan
oleh Allah, sementara masih banyak wanita yang berjuang bertahun-tahun,
belasan, bahkan sampai mereka tua belum dikaruniai anak. Lebih dari itu, ada
yang sampai menghabiskan biaya besar untuk hamil, bahkan menggadaikan
aqidah dengan datang ke dukun.
B. Saran
Untuk dosen mata kuliah Kebidanan Dalam Islam diharapkan dapat
memberikan bimbingan untuk mahasiswi kebidanan tentang cara islami
menghadapi ibu yang mengalami kehamilan dan amalan-amalan yang
diberikan pada ibu hamil TM II.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 2009. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang.


Dewi, V. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Hanni, U. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehmilan Fisiologis. Jakarta: Salemba
Merdeka.
Imenez, S. 2011. Kehamilan yang Menyenangkan. Jakarta: Arcan.
Saman, A. 2013.Doa & Dzikir untuk Ibu Hamil.Ruangkita:Padang.

13

Вам также может понравиться