Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
VIRGINIA HENDERSON
Anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II
ISI
Model perawat yang dijelaskan oleh Virginia handerson adalah model konsep
aktifitas sehari-hari dengan mengambarkan gambaran fungsi utama perawat yaitu menolong
orang yang sakit/sehat dalam usaha menjaga kesehatan atau menghadapi kematian dengan
tenang.
Teori Henderson berfokus pada individu berdasarkan pandangan, yaitu jasmani(body) dan
rohani (mind) yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Henderson manusia adalah unik dan
tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan individu tercermin dalam 14 komponen asuhan
Keperawatan dasar (basic nursing care):
1. Bernafas secara normal. (hanya beberapa menit (kerusakan otak))
2. Makan dan minum dengan cukup. nutrisi (sumber energi, protein berperan sebagai pertumbuhan,
penyembuhan luka, regenerasi sel, menghasilkan enzim dan hormon untuk metabolisme tubuh juga
sebagai sumber energi)
3. Membuang kotoran tubuh. eliminasi (Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh
baik berupa urine atau feses)
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan. gerak dan keseimbangan tubuh (untuk
mencapai kebutuhan)
5. Tidur dan istirahat.
istirahat tidur,
1. Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
2. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
3. Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
4. Memelihara fungsi jantung.
5. Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
6. Menyimpan energi.
7. Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
8. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen. (menjaga kebersihan,
menghindari penyakit)
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai. Rasa ama nyaman (adalah rasa aman
fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam
seperti kriminalitas, perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan
bencana alam.)
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut atau
pendapat. (sosialisasi (sebagai mahluk sosial))
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
1).Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan,
2).Menemukan arti dan tujuan hidup, 3).Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan
kekuatan dalam diri sendiri, dan 4).Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan
dengan yang maha tinggi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan
normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori,
yaitu komponen komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual. Kebutuhan
dasar poin 1 9 termasuk komponen kebutuhan biologis. Poin 10 dan 14 termasuk komponen
kebutuhan psikologis. Poin 11 termasuk kebutuhan spiritual. Sedangkan poin 12 dan 13
termasuk komponen kebutuhan sosiologis.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu sama
lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan
(unit).
6. berpakain
7. mempertahankan sirkulasi
8. personal hygiene
9. rasa aman dan nyaman
10. berkomunikasi
11. kebutuhan spiritual
12. kebutuhan bekerja,
13. kebutuhan bekerja,
14. kebutuhan bermain dan rekreasi dan kebutuhan belajar.
Empat belas komponen dari fungsi-fungsi keperawatan dapat dikatagorikan sperti
sembilan komponen pertama adalah fisiologi, kesepuluh dan keempat belas adalah aspek
psikologis dari komunikasi dan pembelajaran, komponen kesebelas adalah moral, dan
komponen ketigabelas adalah orientasi secara social untuk pekerjaan dan rekreasi.
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan.
Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau
masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual. Pengelompokkan data pada pengkajian kesehatan jiwa dapat pula berupa
faktor predisposisi, faktor presipitasi, penilaian terhadap tressor, sumberkoping dan
kemampuan koping yang dimiliki oleh klien
2. Diagnosa keperawatan
3. Rencana keparawatan
Meliputi intervensi yang dilakukan perawat baik intervensi mandiri atau
kolaborasi dan perawatan langsung maupun tidak langsung.
4. Implementasi
5. Evaluasi
Kondisi perawat : supervisi, analisis diri, peer review, partisipasi pasien dan
keluarga
Perilaku perawat ; membandingkan respon pasien dan hasil yang
diharapkan, mereview proses keperawatan, memodifikasi proses keperawatan
sesuai yang dibutuhkan, berpartisipasi dalam peningkatan kualitas dari
aktifitas yang dilakukan.
1. Hubungan Perawat-Pasien
Perawat sebagai salah satu tenaga kepewaratan, dalam menjalin hubungan dengan
pasien merupakan yang pertama dan terlama. Dengan demikian mutlak membutuhkan
kemampuan merkomunikasi interpersonal dalam membina hubungan tersebut.
Tiga tingkatan dari hubungan perawat-pasien dapat didefinisikan dari hubungan
sangat bergantung hingga hubungan benar-benar mandiri
1. Perawat sebagai penjaga pasien
2. Perawat sebagai penolong pasien
3. perawat sebagai patner bagi pasien
Dalam memberikan asuhan keparawatan kepada pasien, perawat juga harus selalu
menjagakaedah- kaedah atas mutu asuhan kepaerawatan, mengingat tuntutan pasien tidak
hanya sekedar sembuh, dan murahnya tariff jasa pelayanan keperawatan, tetapi lebih dari itu
pasien mengharapkanpelayanan asuhan keperawatan yang professional.
Henderson menggambarkan pandangan tentang perawat, ia berkata bahwa perawat
selalu ada di saat pasien kurang sadar dari ketidaksadaran, percobaan bunuh diri karena
kehidupan cinta, kaki yang baru diamputasi, mata yang baru saja buta, sebagai penyemangat
bagi yang baru saja kehilangan bayinya, pengetahuan dan kepercayaan diri bagi ibu muda.
Henderson menyatakan bahwa kemandirian adalah keadaan yang relative. Tidak
seorangpun dari kita bergantung dengan yang lain, tapi kita berusaha saling bergantung untuk
sehat bukan untuk sakit. Sebagai patner, bersama-sama perawat dan pasien membentuk
rencana asuhan. Kebutuhan dasar ada tidak memperhatikan diagnosis tapi dimodifikasi oleh
penyakit dan kondisi-kondisi lain seperti usia, watak, tingkat, emosi, statussosial, serta fisik
dan kapasitas intelektual.
2. Hubungan Perawat-Dokter
Hubungan dokter dan perawat dalam asuhan keperawatan adalah bersifat dependen
(tergantung pada dokter) dan peran kolaboratif (interdependen), dalam hal ini peran
tergantung perawat adalah pada saat melaksanakan program kesehatan , dimana pertanggung
jawaban dipegang oleh dokter, misalnya dalam pemberian obat- obatan, sedang peran
kolaboratif merupakan peran perawat dalam mengatasi permasalahan secara team work
dengan timkesehatan.
Henderson menyatakan bahwa perawat tidak mengikuti keinginan dokter. Perawat
menolong pasien dengan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga kesehatan. Dia juga
mengidentifikasikan bahwa banyak fungsi perawat dan tenaga saling melengkapi.
Kedokteran dan keperawatan, walaupun kedua disiplin ilmu ini sama- sama berfokus
pada manusia, mempunyai beberapa perbedaan. Kedokteran lebih pesifat pathernalistic, yang
mencerminkan figur seorang seorang bapak, pemimpin dan pembuat keputusan(judgment).
Sedangkan keperawatan lebih bersifatmothernalistic, yang mencerminkan figur ibu(mother
instict) dalam memberikan asuhan keperawatan, kasih sayang, dan bantuan ( helping
relationship) .
3. Perawat sebagai anggota dari tim kesehatan
Tim keperawatan terdiri dari semua individu yang terlibat dalam pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien. Komposisi anggota tim kesehatan bervariasi, tergantung
pada tenaga keperawatan yang ada, sensus pasien, jenis unit keperawatan, dan program
pendidikan keperawatan yang berafiliasi/ bekerjasama (Grippando, 1977 ).
Henderson mengingatkan bahwa tidak seorangpun dari tim boleh melakukan
permintaan yang terlalu berat terhadap anggota yang lain dimana tidak seorang pun dapat
melakukannya.
Henderson menyatakan dalam kondisi keenamnya yang ditulis dengan Gladys Nite,
megembangkan definisinya yang termasuk dalam praktek keperawatan. Dia berkata, perawat
dilarang berhenti berkembang. Perawat hahus tumbuh dan belajar untuk menemukan
kebutuhan-kebutuhan kesehatan yang baru dari public.
BAB III KESIMPULAN DAN
SARAN
3.1 KESIMPULAN
Keperawatan menurut Henderson adalah suatu fungsi yang unik dari Keperawatan
untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan
kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien sembuh atau meninggal
dengan tenang. Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan
medik dasar.