Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ilmu kedokteran , gula darah adalah istilah yang mengacu kepada
tingkat glukosa di dalam darah . Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur
dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama
energi untuk sel-sel tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang
sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan
biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan.
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan
keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila
konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh,
pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian
sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa
dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah.
Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan glikogen, atau karena
pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang terdapat di dalam
pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak
glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis), yang mengurangi level gula
darah.
Tubuh manusia terdiri dari jutaan sel-sel, di mana masing-masing sel membutuhkan
energi untuk kehidupannya. Energi tersebut berasal dari makanan, terutama zat karbohidrat.
Yang termasuk karbohidrat antara lain glukosa (gula tebu), fruktosa (gula buah), maltosa,
sukrosa, laktosa, dan tepung (starch). Karbohidrat diurai menjadi glukosa, sebagian menjadi
galaktosa dan fruktosa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Glukosa Darah ?
2. Bagaimana metabolisme glukosa darah ?
3. Bagaimana absorbsi gula darah ?
4. Apa itu glikolosis ?
5. Penyakit apa yang berhubungan dengan glukosa darah ?
6. Apa saja macam-macam pemeriksaan glukosa darah ?
7. Bagaimana metode pemeriksaan glukosa darah ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui definisi dari glukosa darah
2. Untuk mengetahui bagaimana proses metabolisme glukosa darah
3. Untuk mengetahui bagaimana absorbs glukosa darah
4. Untuk mengetahui apa itu glikolisis
5. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang berhubungan dengan glukosa darah
6. Untuk mengetahui macam-macam pemeriksaan glukosa darah.
7. Untuk mengetahui bagaimana metode pemeriksaan glukosa darah.
BAB II
PEMBAHASAN

1. DEFINISI
Pengertian Glukosa darah atau kadar gula darah adalah istilah yang mengacu kepada
tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur
dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama
energi untuk sel-sel tubuh. Glukosa (kadar gula darah), suatu gula monosakarida, karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan
prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan
deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam
glikoprotein dan proteoglikan ( Murray R. K. et al., 2003).
Di dalam darah kita didapati zat gula. Gula ini gunanya untuk dibakar agar
mendapatkan kalori atau energy. Sebagian gula yang ada dalam darah adalah hasil
penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan energi dalam
jaringan. Gula yang ada di usus bisa berasal dari gula yang kita makan atau bisa juga hasil
pemecahan zat tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti, dan lain-lain
(Djojodibroto, 2001).
Gula dalam darah terutama diperoleh dari fraksi karbohidrat yang terdapat dalam
makanan. Gugus/molekul gula dalam karbohidrat dibagi menjadi gugus gula tunggal
(monosakarida) misalnya glukosa dan fruktosa, dan gugus gula majemuk yang terdiri dari
disakarida (sukrosa, laktosa) dan polisakarida (amilum, selulosa, glikogen).
Nilai normal glukosa dalam darah adalah 3,5-5,5 mmol/L. (James, Baker, & Swain,
2008). Dalam keadaan normal, kadar gula dalam darah saat berpuasa berkisar antara 80
mg%-120 mg%, sedangkan satu jam sesudah makan akan mencapai 170 mg%, dan dua jam
sesudah makan akan turun hingga mencapai 140 mg% (Lanywati, 2001).

2. METABOLISME GLUKOSA DARAH


Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk
hidup. Proses yang lengkap dan komplit sangat terkoordinatif melibatkan banyak enzim di
dalamnya, sehingga terjadi pertukaran bahan dan energi. Adapun metabolisme yang terjadi
dalam tubuh yang mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :
a. Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar intake makanan sehari-hari, dan sebagian
besar karbohidrat akan diubah menjadi lemak. Fungsi dari karbohidrat dalam metabolisme
adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi untuk proses-proses
metabolisme lainnya. ( William F. Ganong, 2009 ). Karbohidrat dalam makanan terutama
adalah polimer-polimer hexosa, dan yang penting adalah glukosa, laktosa, fruktosa dan
galaktosa Kebanyakan monosakarida dalam tubuh berada dalam bentuk D-isomer. Hasil yang
utama dari metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam darah adalah glukosa. ( William F.
Ganong, 2010 ). Glukosa yang dihasilkan begitu masuk dalam sel akan mengalami fosforilasi
membentuk glukosa-6-fosfat, yang dibantu oleh enzim hexokinase, sebagai katalisator. Hati
memiliki enzim yang disebut glukokinase, yang lebih spesifik terhadap glukosa, dan seperti
halnya hexokinase, akan meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang pada saat kelaparan
dan diabetes. Glukosa-6-fosfat dapat berpolimerisasi membentuk glikogen, sebagai bentuk
glukosa yang dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi terutama
dalam hati dan otot rangka. ( William F. Ganong, 2010 )
b. Metabolisme gula darah
Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam aliran darah masuk ke hati,
dan disintesis menghasilkan glikogen kemudian dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau
dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke dalam sel tubuh yang memerlukannya. Kadar
gula
dalam tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu hormon insulin, jika hormon insulin yang
tersedia kurang dari kebutuhan, maka gula darah akan menumpuk dalam sirkulasi darah
sehingga glukosa darah meningkat. Bila kadar gula darah ini meninggi hingga melebihi
ambang ginjal, maka glukosa darah akan keluar bersama urin ( glukosuria ). ( Depkes RI,
2008 )
Beberapa jaringan di dalam tubuh, misalnya otak dan sel darah merah, bergantung
pada glukosa untuk memperoleh energi. Dalam jangka panjang, sebagian besar jaringan juga
memerlukan glukosa untuk fungsi lain misalnya membentuk gugus ribose pada nukleotida
atau bagian karbohidrat pada glikoprotein. Oleh karena itu, agar dapat bertahan hidup
manusia harus memiliki mekanisme untuk memelihara kadar gula darah.
a) Sumber glukosa darah
Setelah makan, karbohidrat dalam makanan berfungsi sebagai sumber utama glukosa
darah. Sewaktu kadar glukosa darah kembali ke rentang puasa dalam 2 jam setelah makan,
glikogenolisis dirangsang dan mulai memasok glukosa ke darah. Kemudian, glukosa juga
dihasilkan melalui glukoneogenesis. Selama puasa 12 jam, sumber utama glukosa adalah
glikogenolisis. Namun setelah puasa sekitar 16 jam, glikogenolisis dan glukoneogenesis
memiliki peran yang sama dalam memelihara glukosa darah. Tiga puluh jam setelah makan,
simpanan glikogen di dalam hati habis. Akibatnya, glukoneogenesis adalah satu satunya
sumber glukosa darah. Mekanisme tersebut yang menyebabkan lemak digunakan sebagai
bahan bakar utama dan yang memungkinkan kadar glukosa darah dipertahankan selama masa
kekurangan makanan menyebabkan protein tubuh dapat dipertahankan. Karena itu, manusia
dapat bertahan hidup tanpa mendapat makanan dalam jangka waktu alam, sering melebihi
satu bulan bahkan lebih.
b) Kadar glukosa darah dalam keadaan kenyang
Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar glukosa darah adalah konsentrasi
glukosa darah itu sendiri, dan hormone terutama insulin dan glucagon. Ketika makan terjadi
peningkatan kadar glukosa darah yang kemudian meransang sel B pankreas untuk
meningkatkan sekresi insulin. Asam amino tertentu, terutama arginin dan leusin, juga
merangsang pengeluaran insulin dari pancreas. Kadar glukagon yang diskresikan sel A
pankreas, dalam darah mungkin meningkat atau menurun, bergantung pada isi makanan.
Kadar glukagon menurun sebagai respons terhadap makanan tinggi karbohidrat, tetapi kadar
glucagon meningkat sebagai respons terhadap makan makanan tinggi protein.
Setelah makan makanan campuran khusus yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak,
kadar glucagon relatif tetap sedangkan kadar insulin meningkat.
c) Kadar glukosa darah pada keadaan puasa
Selama puasa, kadar glukosa darah menurun, insulin menurun dan kadar glucagon
meningkat. Perubahan hormone hormone ini menyebabkan hati menguraikan glikogen
(glikogenolisis) dan membentuk glukosa melalui proses glukoneogenesis sehingga kadar
glukosa darah dapat dipertahankan.
Kadar glukosa darah pada berbagai tahapan puasa
Glukosa (mg/dL)
Glukosa, 700 g/hari iv 100
Puasa 12 jam 80
Kelaparan 3 hari 70
Kelaparan 5-6 minggu 65

d) Kadar glukosa darah selama puasa jangka panjang (kelaparan)


Selama puasa jangka panjang terjadi sejumlah perubahan dalam pemakaian bahan
bakar yang menyebabkan jaringan lebih sedikit menggunakan glukosa dibandingkan dalam
keadaan puasa singkat dan lebih banyak menggunakan bahan bakar yang berasal dari
triasilgliserol adipose (yaitu, asam lemak dan turunannya, badan keton). Oleh karena itu
kadar glukosa darah tidak turun secara drastis. Sebenarnya bahkan setelah kelaparan 5-6
minggu, kadar glukosa darah tetap dalam rentang 65 mg/dL.
Regulasi glukosa darah dapat berasal dari :
1. Karbohidrat makanan,
2. Lemak dan protein makanan ataupun yang ada dalam darah sendiri
3. Glikogen yang disimpan dalam otot tubuh
Karbohidrat dari makanan (ubi2an, biji2 an, buah2 an) setelah sampai diusus akan dicerna
dan terurai menjadi glukosa dan derivate lainnya. Glukosa yang ada dalam rongga usus oleh
jonjot2 mukosa usus akan diserap dan dibawa oleh darah keseluruh bagian tubuh. Kalau
tubuh memerlukan enerji untuk gerak, berpikir dan lainya, maka yang mula2 digunakan
sebagai sumber enerji adalah glukosa darah. Glukosa darah akan diproses oleh insulin yang
dihasilkan pancreas menjadi kalori (untuk enerji), air (H2O) dan CO2. Kalau tubuh tidak
memerlukan enerji maka glukosa darah oleh glucagon akan diubah dan disimpansebagai
glikogen otot . Kalau kadar glukosa darah tidak mencukupi maka glikogen otot oleh glucagon
akan diubah menjadi glucose. Sumber lain untuk mencatu glucose darah adalahlemak tubuh ,
protein tubuh melalui proses glukoneogenesis menjadi glucose.
Ada beberapa factor yang mengatur kadar glucose tidak melaui ambang batas:
1. INSULIN yang dihasilkan PANKREAS tubuh. Insulin mengubah glucose darah
menjadi enerji
2. GLUKAGON yang dihasilkan PANKREAS; apabila kadar glucose berlebih akan
diubah menjadi glikogen, atau sebaliknya apabial kadar glucose darah rendah akan mengubah
glikogen menjadi glucose
3. Proses glukoneogenesis yang akan mengubah Lemak dan protein tubuh menjadi glucose
darah apabila kadar glucose darah rendah

3. ABSORBSI GLUKOSA DARAH


Tubuh setelah mendapat intake makanan yang mengandung gula akan melakukan
proses pencernaan, dan absorbsi akan berlangsung terutama di dalam duodenum dan jejunum
proksimal, setelah absorbsi akan terjadi peningkatan kadar gula darah untuk sementara waktu
dan akhirnya kembali pada kadar semula baseline. ( Sylvia Anderson Price, 2008 ). Besarnya
kadar gula yang diabsorbsi sekitar 1 gram/kg BB tiap jam. Kecepatan absorbsi gula di dalam
usus halus konstan tidak tergantung pada jumlah gula yang ada atau kadar dimana gula
berada. Untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam memetabolisme karbohidrat dapat
ditentukan dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). ( Sylvia Anderson Price, 2009 )

4. PENGERTIAN GLIKOLISIS
Glikolisis adalah proses penguraian molekul glukosa yang memiliki enam atom karbon,
secara enzimatik untuk menghasilkan dua molekul piruvat yang memiliki tiga atom karbon.
Glikolisis dapat terjadi di luar tubuh setelah sampel darah dikeluarkan dari dalam tubuh, bila
tanpa zat penghambat glikolisis maka komponen yang ada dalam sampel darah seperti
eritrosit, lekosit, dan juga kontaminasi bakteri dapat menyebabkan kadar glukosa darah
menurun. Glikolisis juga dapat terjadi karena pengaruh suhu dan lama penyimpanan. ( Henry,
2011 )

5. PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN GLUKOSA DARAH


1. Hiperglikemia
karena penyakit kelenjar tiroid/gondok. Pada pembesaran kelenjar tiroid/gondok
maka akan terjadi peningkatan kadar glucose darah. Kenaikan kadar glucose darah
disebabkan hiper aktifitas dari hormone yang dikeluarkan kel gondok (tiroksin)
Hiperglikemi karena kelainan kelenjar otak (hipofise, hipotalamus)
Hiperglikemi karena kekurangan, kelemahan aktifitas hormone insulin yang
diproduksi dan dikeluarkan oleh pancreas> Kelainan in disebut Diabetes Mellitus.
2. Hipoglikemia
Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana kadar glukosa
darah berada dibawah normal , yang terjadi karena ketidakseimbangan antara makanan yang
dimakan , aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan. Syndrome hipoglikemia ditandai
dengan gejala klinis antara lain : penderita merasa pusing , lemas , gemetar , pandangan
menjadi kabur dan gelap , berkeringat dingin , detak jantung meningkat dan terkadang sampai
hilang kesadaran ( syok hipoglikemia ).
6. MACAM-MACAM PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
1. Glukosa darah sewaktu
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa memperhatikan
makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut.
( Dep kes RI,2008 )
2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan
Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah pasien
berpuasa selama 8-10 jam, sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah
pemeriksaan yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien menyelesaikan makan.
( Depkes RI, 2010 )

7. METODE PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH


a. Metode Kimia atau Reduksi
Prinsip : Proses kondensasi dengan akromatik amin dan asam asetat glacial pada suasana
panas, sehingga terbentuk senyawa berwarna hijau yang kemudian diukur secara fotometris.
Beberapa kelemahan / kekurangannya adalah metode kimia ini memerlukan langkah
pemeriksaan yang panjang dengan pemanasan, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan lebih
besar. Selain itu reagen pada metode ortho-toluidin bersifat korosif.
b.Metode Enzimatik
1. Metode Glukose Oksidase ( GOD-PAP )
Prinsip : enzim glukosa oksidase menkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi glukonalakton
dan hydrogen peroksida.
Enzim glukosa oksidase yang digunakan pada reaksi pertama menyebabkan
sifat reaksi pertama spesifik untuk glukosa, khususnya B-D glukosa, sedangkan
reaksi kedua tidak spesifik, karena zat yang bisa teroksidasi dapat menyebabkan
hasil pemeriksaan lebih rendah. Asam urat, asam askorbat, bilirubin dan glutation
menghambat reaksi karena zat-zat ini akan berkompetisi dengan kromogen
bereaksi dengan hidrogen peroksida sehingga hasil pemeriksaan akan lebih
rendah. Keunggulan dari metode glukosa oksidase adalah karena murahnya
reagen dan hasil yang cukup memadai.
2. Metode Heksokinase
Prinsip : Heksokinase akan mengkatalis reaksi fosforilasi glukosa dengan
ATP membentuk glukosa 6-fosfat dan ADP. Enzim kedua yaitu glukosa 6-fosfat
dehidrogenase akan mengkatalis oksidasi glukosa 6-fosfat dengan nikolinamide
adnine dinueleotide phosphate (NAPP+)

c. Reagen Kering (Gluco DR)


Adalah alat pemeriksaan glukosa darah secara invitro, dapat dipergunakan
untuk mengukur kadar glukosa darah secara kuantitatif, dan untuk screening
pemeriksaan kadar glukosa darah. Sampel dapat dipergunakan darah segar kapiler
atau darah vena, tidak dapat menggunakan sampel berupa plasma atau serum
darah.
Prinsip : Tes strip menggunakan enzim glukosa oksidase dan didasarkan pada
teknologi biosensor yang spesifik untuk pengukuran glukosa, tes strip mempunyai
bagian yang dapat menarik darah utuh dari lokasi pengambilan / tetesan darah
kedalam zona reaksi. Glukosa oksidase dalam zona reaksi kemudian akan
mengoksidasi glukosa di dalam darah. Intensitas arus electron terukur oleh alat
dan terbaca sebagai konsentrasi glukosa di dalam sampel darah yang di namakan ..
Persiapan Sampel Darah Untuk Pemeriksaan Glukose (Pra Analitik)

1. Cara Pengambilan Sampel

Sampel darah vena diperoleh melalui punksi vena

a. Alat

1) Spoit atau semprit, vacutenner system

2) Tabung vial tanpa antikoagulan

3) Karet pembendung

4) Kapas alkohol 70%

b. Cara kerja

1) Tempat yang akan ditusuk dibersihkan dengan kapas alkohol 70% dan biarkan

sampai mengering.

2) Jika memakai vena fossa cubiti; pasanglah ikatan pembendung pada lengan atas

dengan tujuan adanya statis vena.


3) Tegangkanlah kulit diatas vena itu dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak

dapat bergerak.

4) Tusuklah vena yang terlihat dengan semprit sampai ujung jarum masuk kedalam

lumen vena.

5) Pembendung direnggangkan atau dilepaskan dan perlahan-lahan tarik pengisap

semprit sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat.

6) Taruhlah kapas kering diatas jarum dan tariklah semprit tersebut.

7) Mintalah kepada orang yang darahnya diambil supaya tempat tusukan itu ditekan

selama beberapa menit dengan kapas tadi.

8) Darah dialirkan kedalam wadah atau tabung yang tersedia melalui dinding tabung.

E. ANALITIK

1. Alat

- Fotometer

- Klinipet

- Centrifuge

- Timer

- Spoit

- Rak Tabung

- Tabung Reaksi

- Tip Blue dan Tip Yellow

2. Bahan

- Serum

- Reagen Glukose dengan komposisi :

Buffer fosfat 0,1 mol/l

4 Aminofenazon 0,25 mmol/l


Phenol 0,75 mmol/l

Glucose oxidase > 15 KU/l

Peroxidase >1,5 KU/l

Mutarotase 2,0 KU/l

F. Cara Kerja (Analitik)

1. Siapkan 3 Buah tabung untuk blangko, standar dan sampel

2. Pipet reagen glucose sebanyak 1000 l kedalam 3 tabung yang telah disediakan

yaitu blangko, standard an sampel.

3. Pipet reagen standar sebanyak 10 l kedalam tabung standar

4. Pipet serum sebanyak 10 l kedalam tabung sampel

5. Inkubasi pada suhu ruangan selama 10 menit

6. Baca pada Fotometer

G. Pembacaan Hasil Pemeriksaan (Pasca Analitik)

Pembacaan pemeriksaan glucose dilakukan dengan cara fotometer yaitu

dengan metode GODPAP, dimana hasil pemeriksaan bisa langsung dicatat oleh

pemeriksa atau bisa juga di prient out melalui alat fotometer tersebut.

STANDART OPERATING PROSEDUR (SOP)


PEMERIKSAAN GULA DARAH
PEMERIKSAAN GLUKOSA DALAM DARAH (GDS)
Pengertian Pemeriksaan gula darah digunakan untuk mengetahui kadar gula
darah seseorang.
Nilai Normal GDS Dewasa : serum dan plasma = 140 mg/dl darah lengkap =
120mg/dl
Anak : 120 mg/dl
Lansia : serum dan plasma = 160 mg/dl darah lengkap = 140
mg/dl
Indikasi 1. Klien yang tidak mengetahui penyakitnya
2. Penderita DM
Tujuan Untuk mengetahui kadar gula sewaktu sebagai indikator adanya
metabolisme karbohidrat
Persiapan alat 1. Glukometer / alat monitor kadar glukosa darah
2. Kapas Alkohol
3. Hand scone bila perlu
4. Stik GDA / strip tes glukosa darah
5. Lanset / jarum penusuk
6. Bengkok
7. Tempat sampah
Persiapan lingkungan 1. Menjaga privasi klien
2. Sebelum dilakukan tindakan probandus / orang coba
diberi informasi untuk tidak makan (puasa) mulai jam
10 malam (sekitar 12 jam sebelum praktikum dimulai)
Prosedur 1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.
2. Mencuci tangan.
3. Memakai handscone bila perlu
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin.
5. Dekatkan alat di samping pasien.
6. Pastikan alat bisa digunakan.
7. Pasang stik GDA pada alat glukometer.
8. Mengurut jari yang akan ditusuk (darah diambil dari salah satu
ujung jari telunjuk, jari tengah, jari manis tangan kiri / kanan).
9. Desinfeksi jsri ysng sksn ditusuk dengan kapas alkohol
10. Menusukkan lanset di jari tangan pasien, dan biarkan darah
mengalir secara spontan
11. Tempatkan ujung strip tes glukosa darah (bukan diteteskan ) secara
otomatis terserap ke dalam strip
12. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang stik GDA.
13. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol.
14. Alat glukometer akan berbunyi dan bacalah angka yang tertera
pada monitor.
15. Keluarkan strip tes glukosa dari alat monitor
16. Matikan alat monitor kadar glukosa darah
17. Membereskan alat.
18. Mencuci tangan.
19. Dokumentasi : catat hasil pada buku catatan
STANDART OPERATING PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN GULA DARAH

PEMERIKSAAN GLUKOSA DALAM DARAH PADA


KONDISI PUASA DAN 2 JAM SETELAH MAKAN
Pengertian Pemeriksaan gula darah digunakan untuk mengetahui kadar gula
darah seseorang.
Nilai Normal Gula Darah Puasa
Dewasa : serum dan plasma = 70- 110 mg/dl
darah lengkap = 60 - 100mg/dl
Bayi baru lahir = 30 80 mg/dl
Anak : 60 - 100 mg/dl
Lansia : 70 - 120 mg/dl

Gula darah 2 jam PP


Dewasa : serum dan plasma = 140 mg/dl darah lengkap =
120mg/dl
Anak : 120 mg/dl
Lansia : serum dan plasma = 160 mg/dl darah lengkap = 140
mg/dl
Indikasi 1. Klien yang tidak mengetahui penyakitnya
2. Penderita DM
Tujuan Untuk mengetahui kadar gula sewaktu puasa dan 2 jam setelah
makan sebagai indikator kerja insulin
Persiapan alat 1. Glukometer / alat monitor kadar glukosa darah
2. Kapas Alkohol
3. Hand scone bila perlu
4. Stik GDA / strip tes glukosa darah
5. Lanset / jarum penusuk
6. Bengkok
7. Tempat sampah
8. Makanan dan minuman secukupnya
Persiapan lingkungan 1. Menjaga privasi klien
2. Sebelum dilakukan tindakan probandus / orang coba
diberi informasi untuk tidak makan (puasa) mulai jam
10 malam (sekitar 12 jam sebelum praktikum dimulai)
Prosedur 1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.
2. Mencuci tangan.
3. Memakai handscone bila perlu
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin.
5. Dekatkan alat di samping pasien.
6. Pastikan alat bisa digunakan.
7. Pasang stik GDA pada alat glukometer.
8. Mengurut jari yang akan ditusuk (darah diambil dari salah satu
ujung jari telunjuk, jari tengah, jari manis tangan kiri / kanan).
9. Desinfeksi jsri ysng sksn ditusuk dengan kapas alkohol
10. Menusukkan lanset di jari tangan pasien, dan biarkan darah
mengalir secara spontan
11. Tempatkan ujung strip tes glukosa darah (bukan diteteskan ) secara
otomatis terserap ke dalam strip
12. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang stik GDA.
13. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol.
14. Alat glukometer akan berbunyi dan bacalah angka yang tertera
pada monitor.
15. Keluarkan strip tes glukosa dari alat monitor
16. Matikan alat monitor kadar glukosa darah
17. Membereskan alat.
18. Mencuci tangan.
19. Dokumentasi : catat hasil pada buku catatan
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Didalam darah terdapat zat glukosa, glukosa ini gunanya untuk dibakar agar
mendapatkan kalori atau energi. Sebagian glukosa yang ada dalam darah adalah hasil
penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan energi dalam
jaringan. Glukosa yang ada di usus bisa berasal dari glukosa yang kita makan atau bisa juga
hasil pemecahan zat tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti atau dari
yang lain..
Glukosa, fruktosa dan galaktosa masuk melalui dinding usus halus kedalam aliran
darah. Fruktosa dan galaktosa akan diubah dalam tubuh menjadi glukosa. Glukosa
merupakan hasil akhir dari pencernaan dan diabsorbsi secara keseluruhan sebagai
karbohidrat. Kadar glukosa dalam darah bervariasi dengan daya penyerapan, akan menjadi
lebih tinggi setelah makan dan akan menjadi turun bila tidak ada makanan yang masuk
selama beberapa jam. Glikogen dapat lewat dengan bebas keluar dan masuk ke dalam sel
dimana glukosa dapat digunakan semata-mata sebagai sumber energi. Glukosa disimpan
sebagai glikogen di dalam sel hati oleh insulin (suatu hormon yang disekresi oleh pankreas).
Glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa oleh aksi dariglukogen (hormon lain yang
disekresi oleh pankreas) dan adrenalin yaitu suatu hormon yang disekresi oleh kelenjar
adrenalin.
DAFTAR PUSTAKA

1. Mark DB, Mark AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan
Klinis. Jakarta : EGC; 2000. Pg 462-471
2. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC; 2006

3. F Pasaribu, P Sitorus, S Bahri - Journal of Pharmaceutics and , 2012 - jurnal.usu.ac.id


4. U Witasari, S Rahmawaty, S Zulaekah - 2009 - publikasiilmiah.ums.ac.id
5. S Anani - Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2012 - ejournal-s1.undip.ac.id

Вам также может понравиться

  • Leaflet Resiko Jatuh
    Leaflet Resiko Jatuh
    Документ3 страницы
    Leaflet Resiko Jatuh
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Tugas Ba 1 2 3
    Tugas Ba 1 2 3
    Документ10 страниц
    Tugas Ba 1 2 3
    auliya ulfa
    Оценок пока нет
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Документ29 страниц
    Asam Urat
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Standar Operasional Prosedur
    Standar Operasional Prosedur
    Документ4 страницы
    Standar Operasional Prosedur
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ2 страницы
    Bab I
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Intervensi
    Intervensi
    Документ2 страницы
    Intervensi
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ28 страниц
    Bab 2
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Leaflet
    Leaflet
    Документ2 страницы
    Leaflet
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ4 страницы
    Bab 1
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ4 страницы
    Bab 1
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Daftar pustaka HIV/AIDS
    Daftar pustaka HIV/AIDS
    Документ2 страницы
    Daftar pustaka HIV/AIDS
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Anemia Kehamilan
    Anemia Kehamilan
    Документ16 страниц
    Anemia Kehamilan
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Nama Alat Medis
    Nama Alat Medis
    Документ13 страниц
    Nama Alat Medis
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ24 страницы
    Bab 2
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Format Penilaian Tindakan Nebulizer 1
    Format Penilaian Tindakan Nebulizer 1
    Документ1 страница
    Format Penilaian Tindakan Nebulizer 1
    ka k
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    lidia fegi simodede
    Оценок пока нет
  • Proposal Yesi
    Proposal Yesi
    Документ13 страниц
    Proposal Yesi
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Kasus Anak
    Kasus Anak
    Документ15 страниц
    Kasus Anak
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ24 страницы
    Bab 2
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • SOP Senam Ibu Hamil
    SOP Senam Ibu Hamil
    Документ3 страницы
    SOP Senam Ibu Hamil
    Maya Sari Lingga
    100% (1)
  • Standar Operasional Prosedur
    Standar Operasional Prosedur
    Документ4 страницы
    Standar Operasional Prosedur
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Leaflet
    Leaflet
    Документ2 страницы
    Leaflet
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Kasus
    Kasus
    Документ8 страниц
    Kasus
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Masalah Keperawatan Komunitas
    Masalah Keperawatan Komunitas
    Документ3 страницы
    Masalah Keperawatan Komunitas
    nita
    Оценок пока нет
  • Jhdfgyy
    Jhdfgyy
    Документ2 страницы
    Jhdfgyy
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Kuesioner Hipertensi
    Kuesioner Hipertensi
    Документ2 страницы
    Kuesioner Hipertensi
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Analisa Proses Interaksi
    Analisa Proses Interaksi
    Документ17 страниц
    Analisa Proses Interaksi
    ilham thohir
    Оценок пока нет
  • Kasus
    Kasus
    Документ8 страниц
    Kasus
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет
  • Bab III Koping
    Bab III Koping
    Документ6 страниц
    Bab III Koping
    Maya Sari Lingga
    Оценок пока нет