Modul Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini disajikan untuk menambah
pengetahuan Para Peserta Program S1 Jurusan Geologi dalam memperlancar tugas-tugas di lapangan, baik dalam penentuan posisi di lapangan, pengeplotan posisi di peta dasar, pembuatan peta topografi dan pembuatan peta sejenisnya, penentuan tinggi titik (beda tiggi), penentuan selisih koordinat, mengetahui luasan polygon, membuat polygon tertutup, dan lain sebagainya. Di dalam modul ini akan dibahas mengenai koordinat titik, cara pengukuran poligon, cara pengukuran situasi, menghitung luas dan cara menghitung volume dan cara pembuatan peta topografi menggunakan perbedaan tinggi titik dari titik awal dan seterusnya.
Koordinat dapat memberi gambaran tentang letak lokasi tertentu di peta
dan di lapangan; sedangkan pengukuran polygon merupakan kerangka dasar bagi pembuatan peta, baik peta topografi, peta tambang, peta pengairan, peta kehutanan dan jenis-jenis peta lainnya. Pembuatan titik tetap adalah sebagai landasan untuk menentukan azimut awal dan azimut akhir, harga koordinat serta ketinggian dari muka air laut (mdpl). Hal ini dilakukan apabila pada daerah pengukuran tidak terdapat titik tetap / titik trianggulasi.
Transformasi koordinat adalah untuk menentukan jenis proyeksi yang
diperlukan, baik pada bidang datum atau bidang proyeksi. Perhitungan luas dan volume berdasarkan metoda tertentu sesuai dengan ketelitian yang diperlukan. Diharapkan setelah mempelajari materi pelajaran ini, Para Peserta Program S1 dapat melakukan pengukuran pemetaan, mengolah data lapangan dan membuat peta.