Вы находитесь на странице: 1из 6

Proyek pembangunan

METODE PEKERJAAN Ruang Terbuka Hijau (RTH)


Tajamara Kab. Sumenep
PENGADAAN DAN PENANAMAN
VEGETASI TAMAN

LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan tanah merah/kebun, pupuk kandang, rumput tanaman semak


dan pohon pelindung, serta penanaman rumput, tanaman semak dan pohon
pelindung, pada tempat-tempat di halaman sesuai dengan yang tercantum
didalam gambar rencana.
Lokasi dari pada bagianbagian yang harus digali atau yang ditimbun sesuai dengan
gambar perencanaan. Sifat penggalian dan pengurukan secara teknis hanya
setempatsetempat, khususnya penambahan keindahan sesuai dengan
perencanaan.
Transit nursery, penanaman, perawatan sampai dengan masa pemeliharaan
taman.

Adapun motode pekerjaan dimaksud adalah sebagai berikut:

A. Pengelolaan muka tanah


a. Pengelolaan tanah untuk penanaman pohon
- Pertama kali ditentukan patok dimana pohon akan ditanam sesuai dengan gambar
rencana.
- Halaman dipersiapkan, diurug dengan tanah merah/kebun sampai peil yang
dikehendaki.
- Dibuat galian lubang 50 x 50 x 50 cm3 untuk pohon dan Tanah/lubang-lubang tanaman
harus disiram lebih dahulu dengan air sampai basah sebelum ditanami.

b. Pengelolaan tanah untuk tanaman pot


- Pot dibersihkan dahulu dari berangkal-berangkal dan sebagainya.
- Pot tanaman diisi dengan tanah merah/kebun sampai +10 cm dibawah permukaan
atas pot.
- Penyiangan gulma selama masa penanaman.
- Pemupukan alami, dengan menggunakan pupuk kandang dan kompos. Pemupukan
non alami dengan menggunakan bahan kimia mis. Urea dan NPK.

B. Syarat Penanaman
a) Kualitas dan ukuran tanaman yang akan dipakai harus berasal dari stock
nursery yang sudah dalam keadaan tumbuh.
b) Tanaman yang harus dipakai harus dalam ukuran standar (atau sesuai dengan
dokumen perencanaan) yang sudah dipersiapkan dan siap dipindahkan, dalam
keadaan terbungkus atau dalam keranjang (root ball).
c) Penjagaan tanaman dengan baik dengan cara menyediakan pelindung terhadap
matahari dan angin sebelum penanaman
d) Tanaman yang didatangkan dari luar kota harus masuk dulu ke nursery
sementara/transit nursery untuk mendapat penyesuaian iklim selama 1 (satu)
minggu.
e) Untuk Pohon Pule, Siwalan, Palem Sadeng dan Tabebuia pada saat transit
nursery di site diberi perawatan dengan cara pemberian pupuk cair perangsang
akar.
f) Untuk Tanaman Perdu pada saat transit nursery di site diberi perawatan
dengan cara penyemprotan obat untuk mensterilkan tanah dari gulma.

C. Cara penanaman

1. Cara Peneneman Jenis Pohon

a) Waktu yang paling baik untuk penanaman adalah pada musim hujan.
Penanaman pada musim kemarau, dapat dilaksanakan dengan syarat sumber
airnya tersedia dengan cukup.
b) Bibit yang dipergunakan ialah bibit yang telah jadi (dalam keranjang/pollybag
yang siap dipindahkan).
c) Sebelum bibit itu ditanam, terlebih dahulu harus dikurangi daun-
daunnya/ranting-rantingnya terutama yang telah terlalu lama.
d) Untuk Pohon Pule, Siwalan, Palem Sadeng dan Tabebuia pada saat transit
nursery di site diberi perawatan dengan cara pemberian pupuk cair perangsang
akar.
e) Bibit tanaman ditanam ke dalam tanah tepat pada batas pangkal pohon.
f) Tanah/lubang-lubang tanaman harus disiram lebih dahulu dengan air sampai
basah sebelum ditanami.
g) Pembungkus akar pohon yang dibuka hanya di bagian bawah agar akar bawah
langsung menyentuh tanah dan menumbuhkan akar tunggal. Sedangkan
pembungkus akar pohon di bagian samping tidak dibuka untuk mengontrol
pertumbuhan akar serabut pohon agar tidak merusak fasilitas sekitar seperti
kansitin beton atau paving.
h) Setelah selesai penanaman, tanaman harus disiram secukupnya.
i) Penanaman yang paling baik dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10.00 atau
sore setelah jam 16.00.
j) Jarak lingkaran akar (root ball) terhadap dinding lubang, minimal 15 cm.
k) Setelah pohon diletakkan lubang galian kemudian diurug dengan tanah
taman/merah sampai tepat pada batas pangkal pohon.
l) Pohon yang sudah ditanam harus diberi penguat berupa minimal 2 (dua) buah
kayu atau bambu yang ditancapkan dengan kuat pada tanah dan diikat dengan
kawat. Bahan dapat dipakai dari bambu atau dolken atau kayu persegi 5/5.
m) Setelah 3 minggu penanaman, di atas tanah tersebut diberi pupuk kandang
setebal 4 cm.

2. Cara penanaman Rumput Manila/Jepang

a) Terlebih dahulu tanah harus digemburkan dengan menggunakan cangkul. Tanah


dicangkul dan balikkan hingga kedalaman sekitar 20 cm. Setelah itu, permukaan
tanah diratakan.
b) Siapkan rumput dalam bentuk dan ukuran kecil. Pecah rumput besar menjadi
ukuran lebih kecil, antara 3 cm-5 cm. Setelah itu, benamkan rumput ke dalam
tanah hingga seluruh akarnya tertimbun. Benamkan rumput secara zigzag
sehingga nantinya pertumbuhan rumput subur, rapat, dan rapi.
c) Perkuat ikatan rumput dengan tanah. Pukul perlahan permukaan rumput
hingga akarnya melekat ke dalam tanah. Ratakan juga posisi rumput dan
permukaan tanah dengan menggunakan permukaan lebar batu bata atau balok
kayu. Diamkan rumput selama satu minggu hingga akarnya tumbuh.
d) Siram dengan air menggunakan tekanan rendah guna menghindari
penggenangan air pada tanah dan rumput yang dapat mengakibatkan
pembusukan rumput.
e) Pemasangan rumput manila pada lahan harus dilakukan sampai dengan lahan
tertutup sempurna, dan tidak ditanam secara berjarak.
f) Setelah 3 minggu penanaman, tanaman sudah siap diberi pupuk kandang.

3. Cara penanaman tanaman perdu

a) Bibit yang dipergunakan ialah bibit yang telah jadi (dalam keranjang/pollybag
yang siap dipindahkan).
b) Pada saat transit nursery di site diberi perawatan dengan cara penyemprotan
obat untuk mensterilkan tanah dari gulma.
c) Tanah/lubang-lubang tanaman harus disiram lebih dahulu dengan air sampai
basah sebelum ditanami.
d) Tanaman dipindahkan dari pembungkus akar/pollybag ke lubang yang sudah
disiapkan dengan hati-hati sehingga tidak merusak akar tanaman.
e) Setelah selesai penanaman, tanaman harus disiram secukupnya.
f) Setelah tanaman diletakkan dalam lubang galian kemudian diurug dengan
tanah taman/merah sampai tepat pada batas pangkal tanaman.
g) Setelah 3 minggu penanaman, tanaman baru siap diberi pupuk.
h) Pemupukan bisa dilakukan melalui akar atau daun, setiap tiga bulan sekali.
Pemupukan melalui akar dengan cara disiram atau ditabur di atas media
sedangkan pemupukan melalui daun dengan penyemprotan. Dosis yang
digunakan disesuaikan dengan jenis pupuk.

D. Cara pelaksanaan pemeliharaan

1. Penyiraman

- Penyiraman tanaman wajib dilakukan setiap hari


- Waktu yang baik untuk penyiraman adalah pada waktu pagi hari sampai dengan
jam 09.00 atau sore hari setelah jam 16.00.
- Pada waktu selesai penanaman sampai dengan tanaman tersebut dibutuhkan 2
(dua) kali penyiraman dalam satu hari dan dilakukan secara teratur. Setelah
tanaman tumbuh, penyiraman cukup 1 (satu) kali dalam sehari.
- Penyiraman pohon dilakukan secukupnya hingga terserap 15 cm ke dalam tanah.
- Penyiraman tidak boleh berlebihan (terutama untuk tanaman yang telah
tumbuh) dan juga tidak boleh kekurangan.

2. Penyiangan

- Tanah disekitar batang pohon harus selalu digemburkan. Semua tumbuhan lain,
terutama rumput, ilalang dan tumbuhan-tumbuhan yang dapat mengganggu
pertumbuhan pohon yang ditanam, yang berada disekitar pohon harus dicabut
dan dibuang.
- Daun-daun yang tua atau kering dan ranting-ranting kering harus dibuang.
- Pemotongan rumput dilakukan 2 kali dalam seminggu menggunakan alat yang
tidak merusak lapisan tanah.
- Hasil potongan rumput dikumpulkan dan di pindahkan kelokasi tempat
pembuangan yang tidak menggangu/merusak lingkungan hidup.
- Hasil potongan rumput tidak boleh berada di lokasi pekerjaan lebih dari 1 (satu)
hari.

3. Penyulaman
- Untuk tanaman yang mati dan rusak perlu diadakan penyulaman dalam arti
penggantian tanaman dengan yang baru dan segar dengan ukuran, kualitas,
jenis yang sama sampai berakhirnya Masa Pemeliharaan

4. Pemupukan
Jenis pupuk yang dipergunakan terbagi atas 2 ( dua ) macam, yaitu :

Pupuk majemuk : adalah pupuk yang mengandung unsur hara/NPK yang disebut
juga Compound Fertilizer. Misalnya : Pupuk Alam (berasal dari kotoran
hewan, tanaman dan jasad renik) dan Pupuk buatan Kimia (Pupuk Kimia).
Pupuk tunggal : adalah pupuk yang mengandung salah satu unsur hara aja,
misalnya D.S. (Doubele Superfosfat), T.S. (Triple Superfosfat), dan yang
mengandung unsur hara Nitropen seperti : Urea.

Waktu pemberian pupuk :

Pemupukan I : 3 (tiga) minggu setelah penanaman


Pemupukan II : 4 (empat) minggu setelah penanaman
Pemupukan III : 5 (lima) minggu setelah penanaman
Untuk selanjutnya pemupukan minimal 1 (satu) kali setiap bulannya.

Dosis penggunaan pupuk sesuai dengan aturan pakai yang dianjurkan oleh Pabrik.

5. Pembasmian hama dan penyakit


- Untuk pencegahan hama dan penyakit harus diadakan penyemprotan secara
periodik setelah tanaman tumbuh yaitu 1 (satu) bulan setelah penanaman. Jadi
didalam masa pemeliharaan 3 (tiga) bulan dilakukan 3 (tiga) kali penyemprotan.
Penyemprotan dilakukan pada seluruh tanaman dengan menggunakan larutan yang
ditentukan seperti :
-
Untuk insectisida : Basudin 60, wereng
Untuk fungisida : Paraton

- Dosis ditentukan dengan aturan pakai penyemprotan dilakukan setelah tanaman


disiram dengan memperhitungkan waktu yang efektif seperti pertimbangan angin,
cuaca dan yang tidak membahayakan aktivitas sekelilingnya. Untuk memberantas
hama dilakukan sesuai dengan kondisi tingkat populasi dan jenis hama.

Вам также может понравиться