Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya dan dilaksanakan dengan baik.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan
penulis sepenuhnya memahami dan menyadari dalam pembuatan makalah ini
masih banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun penyusunannya untuk itu
kritik dan saran dari pembaca diharapkan dari penyusunan tugas akhir lebih lanjut.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1) Mengetahui apa yang di maksud dengan artikel konseptual
2) Mengetahui penenyusunan artikel konseptual
3) Membatu para penulis agar memahami prosedur penlisan artikel
konseptual
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.1 Judul
Judul artikel konseptual hendaknya mencerminkan dengan tepat
masalah yang dibahas. Pilihan kata-kata harus tepat, mengandung unsur-
unsur utama masalah, jelas dan setelah disusun dalam bentuk judul harus
memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca. Judul dapat ditulis
dalam bentuk kalimat berita atau kalimat tanya. Salah satu ciri penting
judul artikel konseptual adalah "provokatif", dalam arti merangsang
5
2.2.4 Pendahuluan
Bagian ini menguraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian
pembaca dan memberikan acuan (konteks) bagi permasalahan yang akan
dibahas, misalnya dengan menonjolkan hal-hal yang kontroversial atau
belum tuntas dalam pembahasan permasalahan terkait dalam artikel-
artikel atau naskah-naskah lain yang telah dipublikasikan terdahulu.
Bagian pendahuluan ini hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2
kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas dan tujuan
pembahasan Seperti tiga segmen bagian pendahuluan dalam contoh di
bawah ini.
Partisipasi masyarakat merupakan unsur yang penting sekali bagi
keberhasilan program pendidikan. Catatan sejarah pendidikan di
negara-negara maju dan dikelompok-kelompok masyarakat yang telah
berkembang kegiatan pendidikannya menunjukkan bahwa keadaan dunia
pendidikan mereka sekarang ini telah dicapai dengan partisipasi
masyarakat yang sangat signifikan di dalam berbagai bentuk. Di
Amerika Serikat dalam tingkatan pendidikan tinggi dikenal apa yang
disebut "Land grant universities." dst.
7
sejauh mungkin juga berciri komparatif dan menjauhi sifat tertutup dan
instruktif. Walaupun demikian, perlu dijaga agar tampilan bagian ini
tidak terlalu panjang dan menjadi bersifat enumeratif seperti diktat.
Penggunaan subbagian dan sub-subbagian yang terlalu banyak juga akan
menyebabkan artikel tampil seperti diktat. Berikut ini contoh petikan
bagian artikel.
Perubahan atau penyesuaian paradigma dan praktekpraktek
pendidikan adalah suatu keharusan jika dunia pendidikan Indonesia tidak
ingin tertinggal dan kehilangan perannya sebagai wahana untuk
menyiapkan generasi masa datang. Ironisnya, kalangan pendidikan
sendiri tidak dengan cepat mengantisipasi, mengembangkan dan
mengambil inisiatif inovasi yang diperlukan, walaupun kesadaran akan
perlunya perubahan-perubahan tertentu sudah secara luas dirasakan.
Hesrh dan Mckibbin (1983:3) menyatakan bahwa sebenarnya banyak
pihak telah menyadari perlunya inovasi(dari Ibnu,
1996:2)
Contoh bagian inti artikel konseptual di atas dapat dilihat dengan
jelas bagian yang paling vital dari jenis artikel ini yaitu posisi atau
pendirian penulis, seperti terlihat di dalam kalimat: Perubahan atau
penyesuaian paradigma dan praktek-praktek pendidikan adalah suatu
keharusan jika..
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Ilmu Pendidikan. 1999. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal. Malang: Jurnal
Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Sofro, AS. 2001. Penulisan Naskah Publikasi. Makalah disajikan dalam Seminar
dan Lokakarya Metodologi Penelitian. Banjarbaru. Mei 2001
Suhadi Ibnu. 2000. Penulisan Artikel Konseptual dan Artikel Hasil Penelitian.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Waseso, MG. 2000. Menulis Artikel Untuk Jurnal Ilmiah. Malang: Universitas
Negeri Malang
12
LAMPIRAN
Oleh :
PENDAHULUAN
jauh dari pusat perkotaan membuat Desa tersebut tidak terpantau oleh pemerintah
Kota Banjarnegara. Beberapa cara telah dilakukan oleh pihak Kepala Desa,
namun belum mendapatkan tanggapan dari pemerintah Kota. Kebanyakan anak-
anak di Desa Silangit hanya berpendidikan Sekolah Dasar, setelah itu mereka
bekerja menjadi tulang punggung keluarga. Biaya dan jarak yang jauh membuat
anak-anak di Desa Silangit terhalang akan pendidikan tinggi.
Tindak kekerasan kerap kali terjadi terutama pada warga perempuan.
Penduduk Desa Silangit mempunyai watak keras dan bersikap kasar terhadap
wagra lain. Jumlah warga yang banyak dengan pendidikan yang rendah. Desa
Silangit menjadi incaran salah satu partai politik dalam pemilihan DPRD
Banjarnegara. Rendahnya pendidikan membuat mereka bersedia untuk
menukarkan suara sebagai rakyat yang baik dengan uang. Politik uang terjadi baik
itu pemilihan DPRD maupun Kepala Desa. Beberapa waktu lalu sempat terjadi
kericuhan ketika perhitungan suara menunjukan kekalahan terhadap calon
dukungan warga Desa Silangit. Saling bentrok terjadi antara warga Desa yang
berbeda suara. Peristiwa itu menunjukan bahwa warga Desa Silangit belum
memiliki kesadaran sebagai warga negara yang baik. Baik itu pada ketentuan
pemilihan umum, maupun pada bagaimana perilaku warga negara yang tercermin
dalam kehidupan sehari-hari.
PEMBAHASAN
15
Istilah pendidikan berasal dari kata didik, lalu kata ini mendapat awalan
me sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberi latihan.
Mendidik dan pendidikan merupakan suatu hal yang saling berhubungan. Definisi
pendidikan menurut para ahli :
Tenaga pendidik menjadi acuan dan contoh peserta didiknya, baik perilaku
maupun tindakannya. Oleh karena itu, tenaga pendidik harus bisa menjadi penutan
17
bagi peserta didik. Seorang pendidik harus mampu melakukan apa yang diajarkan
pada peserta didik. Artinya seorang guru harus dapat mengajar dan melakukan,
atau praktik dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tahap Kedua
3. Tahap Ketiga
4. Tahap Keempat
5. Tahap Kelima
5). Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang melandasi iman dan
takwa,
6). Menciptakan kerukunan umat beragama,
7). Ikut serta dalam memajukan pendidikan nasional,
8). Memelihara nilai-nilai positif, seperti hidup rukum dan gotong royong,
9). Merubah budaya negatif yang dapat menghambat kemajuan bangsa,
10).Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, dan
11).Menjaga keselamatan bangsa Indonesia dari segalan ancama
PENUTUP
Kesimpulan
Peran sebagai warga negara yang baik sangat penting terutama untuk
generasi penerus bangsa. Golden Precept sebagai upaya untuk menanamkan
kesadaran mengenai pentingnya Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan di Desa
Silangit, karena dilihat dari kondisi masyarakat, Desa Tersebut dinilai masih
membutuhkan bimbingan akan bagaimana menjadi warga negara yang baik.
Kegiatan Golden Precept tentu tidak terlepas dari tujuan awal yaitu untuk
menanamkan kesadaran masyarakat di Desa Silangit mengenai pendidikan
kewarganegaraan, serta masyarakat dapat menjadi warga negara yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
21
http://pancasilazone.blogspot.com/2012/03/pendidikan-kewarganegaraan.html
http://tujuan pendidikan.blogspot.com