Вы находитесь на странице: 1из 5

METODE KERJA

PENGECORAN PILE CAP & SLAB LANTAI


BASEMENT 2 TAHAP II

Pengecoran pile cap dan slab lantai basement 2 tahap II yang akan dilaksanakan
meliputi pekerjaan Pile cap, balok retaining wall dan slab dari As C(1-8) s/d
F(1-8) Gbr terlampir.

Pengecoran pile cap dan slab dilaksanakan mulai dari elevasi yang terendah
sampai pada elevasi bawah slab basement 2 dengan menggunakan beton K350
tanpa campuran water proofing. Setelah pengecoran elevasi bawah slab
basement 2 selesai, kemudian dilanjutkan dengan pengecoran slab dengan beton
yang sudah dicampur water proofing.

Sistem pengecoran menggunakan 3 unit pompa beton (concrete pump).


Pada pengecoran tahap awal dengan volume beton K350 tanpa campuran water
proofing kira-kira 250 m3 dengan menggunakan 3 pompa pada satu jalur
pengecoran. Pada tahap awal dengan volume beton 250 m3 diperkirakan akan
selesai kira-kira 4 jam. Dengan perincian 1 mixer (20 m3) beton dapat
dibongkar selama kira-kira 10 menit.
Setelah pengecoran mencapai elevasi bawah slab lantai, 1 (satu) unit pompa
akan dipergunakan untuk melayani beton yang sudah dicampur water proofing.
Demikian seterusnya 2 pompa untuk melayani beton tanpa camapuran water
proofing, dan 1 pompa untuk melanyani beton dengan campuran water proofing.

Yaitu : Pompa posisi no 1 sebagai pompa yang melayani beton water proofing
Pompa posisi no 2 dan 3 sebagai pompa yang melayani beton normal
(tanpa water proofing).

Persiapan pengecoran
Sebelum pengecoran dilaksanakan terlebih dahulu dibuat bekisting sebagai
konstruksi pemberhentian pengecoran. Untuk perataan dan kemiringan yang
dinginkan akan dipasang relat-relat yang akan dijadikan sebagai acuan perataan
permukaan beton.

Floor Hardener
Pekerjaan floor hardener dilaksanakan setelah pengecoran beton selesai kira-kira
2 jam setelah pengecoran. Material hardener ditaburkan diatas permukaan beton
dengan dosis 3 Kg/m2 permukaan beton. Selanjutnya melakukan
pemadatan/menggosok dengan roskam lalu dengan menggunakan mesin trowel.

Curing/perawatan beton
Untuk menghindari retak akibat panas yang disebabkan oleh proses pengeringan
beton, maka perlu diadakan curing. Curing permukaan beton yang dihardener
menggunakan material khusus. Pemakaiannya dengan cara melapisi permukaan
beton dengan bahan tersebut. Selanjutnya selama proses pengeringan
permukaan beton secara keseluruhan akan ditutup dengan plastic dan bagian atas
ditutup dengan lembaran stayro foarm dengan pemberat.

Selama proses pengeringan beton (Curing) suhu beton akan dimonitor dengan
alat Thermo kapel. Thermo kapel dipasang pada dua tempat pada lokasi yang
akan dicor. Lokasi dan tempat perletakan kabel thermo kapel dapat dilihat pada
gambar metode kerja.

Pemantauan suhu beton


Pemantauan suhu beton selama masa pengeringan bertujuan untuk memastikan
tidak terjadinya perbedaan suhu beton antara dipermukaan dan didalam beton
yang cukup besar, sehingga dapat menimbulkan retak pada beton.
Perbedaan suhu beton yang ideal antara permukaan dan lapisan bagian dalam
beton tidak lebih besar dari 20 derajat celcius.
METODE KERJA GALIAN TANAH BASEMENT

PROYEK
APARTEMENT TAMAN RASUNA
Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan
Jakarta Selatan

METODE KERJA GALIAN TANAH BASEMENT

PROYEK
APARTEMENT TAMAN RASUNA

Jakarta, Agustus 2005

PT. Hutama Karya (Persero) PT. Arkonin PT. Wiratman & Associates
Ir. Budi Rachmat K. Ir. Adrian Ir. John JJ Retor
Project Manager Perencana Team Leadre Project

Вам также может понравиться