Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
1. Priyo Tri Raharjo C1013029
2. Rizal Diakmal C1013030
3. Rizqi Ramadhan C1013031
4. Septian Munfiq I C1013032
5. Siti Fatimatul Jahro C1013033
Kelompok : 4
2. Tujuan penulisan
Tujuan Umum: Mahasiswa mampu mengetahui Asuhan Keperawatan pada pasien dg Isolasi
sosial (Menarik diri).
Tujuan Khusus:
a. Mahasiswa mampu mengetahui Definisi Isolasi Sosial
b. Mahasiswa mampu mengetahui Penyebab Isolasi Sosial
c. Mahasiswa mampu mengetahui Akibat Isolasi Sosial
d. Mahasiswa mampu mengetahui Pathways Isolasi Sosial
e. Mahasiswa mampu mengetahui strategi pelaksanaan Isolasi Sosial
f. Mahasiswa mampu mengetahui Asuhan Keperawatan pada pasien Isolasi Sosial
BAB II
TINJAUAN TEORI
3. PENYEBAB
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor Perkembangan
Pada dasarnya kemampuan seseorang untuk berhubungan sosial berkembang sesuai
dengan proses tumbuh kembang mulai dari usia bayi sampai dewasa lanjut untuk dapat
mengembangkan hubungan social yang positif, diharapkan setiap tahap perkembangan dilalui
dengan sukses. Sistem keluarga yang terganggu dapat menunjang perkembangan respon sosial
maladaptif.
2) Faktor Biologis
Faktor genetic dapat berperan dalam respon social maladaptif.
3) Faktor Sosiokultural
Isolasi sosial merupakan factor utama dalam gangguan berhubungan. Hal ini diakibatkan
oleh norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain, tidak mempunyai anggota
masyarakat yang kurang produktif seperti lanjut usia, orang cacat dan penderita penyakit
kronis. Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku dan system nilai yang berbeda
dari yang dimiliki budaya mayoritas.
4) Faktor dalam Keluarga
Pada komunikasi dalam keluarga dapat mengantar seseorang dalam gangguan
berhubungan, bila keluarga hanya menginformasikan hal- hal yang negative dan mendorong
anak mengembangkan harga diri rendah. Adanya dua pesan yang bertentangan disampaikan
pada saat yang bersamaan, mengakibatkan anak menjadi enggan berkomunikasi dengan orang
lain.
b. Faktor Presipitasi
1) Stress sosiokultural
Stres dapat ditimbulkan oleh karena menurunnya stabilitas unit keluarga dan berpisah dari
orang yang berarti, misalnya karena dirawat di rumah sakit.
2) Stress psikologi
Ansietas berat yang berekepanjangan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan
untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan orang dekat atau kegagalan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan ketergantungan dapat menimbulkan ansietas tingkat tinggi.
(Ernawati, dkk, 2009)
Tanda dan Gejala
1) Ansietas tingkat tinggi
2) Enggan berkomunikasi dengan orang lain
3) Harga diri rendah
4) Sedih, efek datar
5) Perhatian dan tindakan yang tidak sesuai dengan perkembangan usianya
4. AKIBAT
a. Penyebab
1) Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit
2) Rasa bersalah terhadap diri sendiri
3) Gangguan hubungan sosial
4) Percaya diri kurang
5) Mencederai diri
b. Tanda dan Gejala
1) Rambut botak karena terapi
2) Mengkritik/menyalahkan diri sendiri
3) Menarik diri
4) Sukar mengambil keputusan
5) Akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri
kehidupannya.
5. PATHWAYS
Gangguan ISOS
Harga diri Rendah
ISOLASI SOSIAL (Menarik diri)
7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Gangguan konsep diri (Harga Diri rendah)
Do: Kurangnya rasa percaya kepada orang lain, Panik, Regresi ke tahap perkembangan
sebelumnya, Sukar berinteraksi dengan orang lain pada masa lampau, Perkembangan ego yang
lemah, Represi rasa takut.
Ds: Menyendiri dalam ruangan, Tidak berkomunikasi, menarik diri, tidak melakukan kontak
mata, Sedih, afek datar, Perhatian dan tindakan yang tidak sesuai dengan perkembangan
usianya, Berfikir menurut pikirannya sendiri, tindakan berulang dan tidak bermakna,
Mengekspresikan penolakan atau kesepian pada orang lain.
2) Gangguan Isolasi Sosial (Menarik Diri)
Do: Ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain, Panik, Regresi ke tahap perkembangan
sebelumnya, Menarik diri
Ds: Tidak ada asosiasi antara ide satu dengan lainnya, Menggunakan kata-kata simbolik
(neologisme), Menggunakan kata yang tak berarti, Kontak mata kurang / tidak mau menatap
lawan bicara.
3) Gangguan perubahan sensori (Halusinasi)
Do: pasien mengatakan sering mendengar suara-suara, sering melihat bayangan-bayangan
yang mengajaknya untuk mengikutinya
Ds: pasien terlihat selalu menyendiri, selalu menghindar jika didekati, sering terlihat ketakutan.
2. Fase Kerja
Bapak kita akan bincang-bincang tentang kegemaran bapak..! tapi sebelumnya saya mau tanya
dulu, boleh pak?? Kenapa bapak selalu merenung?? Dan kalau di tanya selalu merunduk dan
menghindar? Bapak kalau bisa coba untuk tetap tersenyum dan tidak merengut terus, pasti
bapak kelihatan tambah gantengnya!! Tuh kan ganteng!! Dan kalau ada yang bertanya bapak
harus menjawabnya, bapak gak usah takut karena tidak ada yang menyalahkan bapak?? Bapak
sudah mengerti?? Bapak mau melakukannya?? Baiklah .. sekarang tegakkan kepala bapak,
kemudian jawab pertanyaan saya Pak kalau boleh saya tau, apa saja yang menjadi kegemaran
bapak??
Wah.. banyak sekali ya pak?? Diantara yang bapak sebutkan semua tadi, manalah yang paling
bapak sukai?? Baik pak sekarnga kita akan membuat jadwal kegiatan bapak-bersama-sama,
nanti di sini bapak bisa menulis kegiatan bapak sehari-hari,
Ni kertasnya pak!! Bapak bisa mengisikegiatan bapak sehari-hari
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang??
b. Evaluasi Obyektif
Bapak bisa ulangi apa yang sudah kita ajarkan?? Wah bagus sekali..
c. Rencana Tindak Lanjut
Nanti bapak bisa mengisi segala kegiatan di buku tadi, biar bapak tidak termenung terus, ya
pak
d. Kontrak
Baiklah pak hari ini kita cukupkan dulu perbincangan kita, besok saya akan ke sini lagi, untuk
berbincang-bincang lagi dengan bapak untuk masalah yang selanjutya yah pk...
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.H DENGAN ISOLASI SOSIAL
(Menarik Diri)
I. TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
a) Identitas pasien
Nama : Tn.H
Usia : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Desa Rancabango blok D.13
Pendidikan : SMU
b) Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny.S
Usia : 30 tahun
Hubungan : Istri
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
c) Identitas Rumah Sakit:
Tanggal masuk: 07-09-2014
Ruang : Bukit barisan
Dx Medis : Skizoid
No. RM : 00.01.80
2. Alasan masuk
Klien sering bingung, suka melamun, suka menyendiri, tidak mau mandi, ketawa sendiri,
mondar-mandir di tempat dan klien pernah melakukan pemukulan terhadap diri sendiri.
3. Faktor predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ( ) Ya ( ) Tidak
b. Pengobatan sebelumnya. ( ) Berhasil ( ) Kurang berhasil ( ) Tidak berhasil
c. Perilaku Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
1) Aniaya fisik ( ) Ya ( ) Tidak
2) Aniaya seksual ( ) Ya ( ) Tidak
3) Penolakan ( ) Ya ( ) Tidak
4) Kekerasan dalam keluarga ( ) Ya ( ) Tidak
5) Tindakan Kriminal ( ) Ya ( ) Tidak
d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
( ) Ya ( ) Tidak
e. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan:
Klien menyatakan kecewa terhadap keluarganya, karena tidak peduli dengannya.
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital : TD:120/80 mmhg N80x/i S 36oC P 20x/ menit
b. Ukur: TB195 cm BB 55 kg
c. Keluhan Fisik: ( ) Ya ( ) Tidak
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
5. Psikososial
a. Genogram
= Laki-Laki
= Perempuan
= Klien
= Meninggal
Keterangan
b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri: Klien merasa senang dengan tubuhnya, terutama bagian wajahnya dan
badannya,
2) Identitas Diri: Klien merasa tidak puas dengan dirinya
3) Peran Diri: Klien menyatakan kecewa dengan dirinya karena tidak dapat melaksanakan
peran sebagai anak.
4) Ideal Diri: Klien menyatakan ingin menjadi orang yang sukses dan ingin cepat sembuh.
5) Harga diri: Klien jarang bersosialisasi dengan tetangganya karena klien merasa terasing
karena mengalami gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri, harga diri rendah.
c. Hubungan Sosial:
1) Orang yang berarti: Orang tuanya atau ibunya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/sosial: peran serta dalam kegiatan pokok/sosial: klien
jarang ikut dalam kegiatan kelompok/ masyarakat.
3) Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: Kurang percaya diri terhadap diri sendiri,
karena klien lebih suka diam.dan mengatakan malu bergaul dengan orang lain
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial menarik diri.
d. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan: pasien beragama islam dan selalu berusaha mengerjakan sholat
2) Kegiatan ibadah: pasien sering kali menyempakan untuk sholat berjamaah di masjid dekat
rumahnya.
6. Status Mental
a. Penampilan
( ) Tidak rapi ( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai ( ) Berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Klien tidak rapi, baju klien terlihat terbalik, kusam, kotor, rambut kusut dan kuku
terlihat kotor
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri.
b. Pembicaraan
( ) Cepat keras ( ) Gugup ( ) Inkoheren
( ) Apatis ( ) Lambat ( ( Membisu
( ) Tidak mampu mulai pembicaraan
Jelaskan : Klien selama berkomunikasi secara kontak mata, klien menjawab dengan lambat.
Masalah keperawatan : Gangguan Komunikasi Verbal.
c. Aktivitas Motorik
( ) Lesu ( ) Tegang ( ) Inkoheren ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasem ( ) Tremor ( ) Kompulsip
Jelaskan : Tangan Klien gemetar saat diajak bersalaman, dan pada saat beraktifisa klien
tampak tremor.
Masalah Keperawatan : Gangguan aktivitas motorik/intoleransi aktivitas.
d. Alam perasaan :
( ) sedih ( ) ketakutan ( ) putus asa ( ) gembira
Jelaskan : Klien merasa keluarga tidak peduli dengannya dan klien terlihat sedih karena
berada di RSJ medan.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah.
e. Afek
( ) datar ( ) tumpul ( ) labil ( ) tidak sesuai
Jelaskan : ekspresi wajah klien datar, klien kadang-kadang termenung.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial menarik diri.
f. Interaksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) tidak kooperatif ( ) mudah tersinggung
( ) curiga` ( ) defenitif ( ) kontak mata kurang
Jelaskan : Klien tampak tidak kooperatif saat di ajak berbicara kontak mata (-) suka
menunduk
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial menarik diri.
g. Persepsi halusinasi
( ) pendengaran ( ) penglihatan ( ) perabaan
( ) pengecapan ( ) penciuman
Jelaskan : Klien mengalami halusinasi terbukti dengan klien melihat/mendengar suara-suara
yang aneh.
Masalah keperawatan : Gangguan perubahan sensori (Halusinasi).
h. Proses pikir
( ) sirkumtansia ( ) tangensial ( ) kehilangan asosiasi
( ) flig if ideas ( ) bloking ( ) pengulangan pembicaraan
Jelaskan : Selama wawan cara klien dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan topik
pembicaraan.
Masalah keperawatan: Tidak terdapat masalah keperawatan.
i. Isi pikir
( ) obsesi ( ) fobia ( ) hipokondria
( ) derpersonalisasi ( ) ide yang terkait pikiran magis
Waham :
( ) agama ( ) somatik ( ) kebesaran ( ) curiga
( ) nihilistik ( ) sisip pikir ( ) siar pikir ( ) kontrol pikir
Jelaskan :
klien tidak ada masalah dalam dalam gangguan waham
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan.
j. Tingkat kesadaran
( ) bingung ( ) sedasi ( ) stupor disorientasi
( ) waktu ( ) tempat ( ) orang
Jelaskan
Klien tau bahwa ia berada di RSJ Medan
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan.
k. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang
( ) gangguan daya ingat saat ini konfabulasi
Jelaskan : Klien masih ingat kejadian yang ia alami masa lalu dan sekarang.
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) mudah beralih ( ) tidak mampu berkonsentrasi
( ) tidak mampu berhitung sederhan
Jelaskan: Klien mampu berhitung 20-100
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan yang ditemukan.
m. Kemampuan penilaian
( ) gangguan ringan ( ) gangguan bermakna
Jelaskan : Klien dapata membedakan antara kotor dan bersih..
Masalah keperawatan: Tidak terdapat masalah keperawatan.
n. Daya tilik diri
( ) mengingkari penyakit yang diderita ( ) menylahkan hal diluardirinya
Jelaskan : Klien tidak menunjukkan adanya gangguan daya tilik diri.
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan.
7. Kebutuhan persiapan pulang
a. Makan
( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
b. Bak / Bab
( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
c. Mandi
( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
d. Berpakaian / berhias
( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
e. Intirahat tidur
( ) tidur siang lama : 14-00 s/d 15-00 WIB
( ) tidur malam : 20-00 s/d 05-00 WIB
f. Penggunaan obat
( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
g. Pemeliharaan Kesehatan
Keperawatan lanjutan Ya () Tidak ( )
Sistem pendukung Ya () Tidak ( )
h. Kegitan didalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya ( ) Tidak ( )
Menjaga kerapian rumah Ya ( ) Tidak ( )
Mencuci pakaian Ya ( ) Tidak ( )
Pengaturan uang Ya ( ) Tidak ( )
i. Kegiatan diluar rumah
Belanja Ya ( ) Tidak ( )
Trnfortasi Ya ( ) Tidak ( )
Lain-lain Ya ( ) Tidak ( )
Jelaskan : Klien malas keluar rumah dan bergaul dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial menarik diri
8. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
( ) berbicara dengan orang lain ( ) minum alkohol
( ) mampu menyelesaikan masalah ( ) reasksi lambat
( ) tehnik relaksasi ( ) berkerja berlebihan
( ) aktivitas konstruktif ( ) menghindar
( ) olah raga ( ) menciderai diri
( ) lainnya
Masalah keperawatan : Koping Individu inefektik.
9. Masalah Psikososial
a. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien merasa teman nya menghindar/menjauhi dirinya setelah sakit.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik:
Klien tidak terima berada di RSJ Medan
c. Masalah dengan pendidikan, spesifik Klien tamatan SMU
d. Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Klien pernah bekerja di suatu pabrik dan sekarang sudah berhenti
e. Masalah dengan perumahan, spesifik
Klien tinggal bersama orang tua, rumah milik peribadi
f. Masalah dengan ekonomi, spesifik
Klien memiliki masalah ekonomi yang cukup dan biaya pengobatan di tanggung oleh orang
tua.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Klien tidak mempunyai masalah dengan pelayanan kesehatan.
h. Masalah lainnya, spesifik
Masalah keperawatan : Gangguan hubungan sosial menarik diri.
10. Pengetahuan Tentang Koping
( ) penyakit jiwa ( ) sistem pendukung
( ) faktor presipitasi ( ) penyakit fisik
( ) Koping ( ) obat-obatan
( ) Lainnya
Masalah keperawatan: Koping individu inefektif .
11. Aspek Medis
Diagnosa medik : Skizoprenia Paranoid episode berulang
Terapi Medik: Cparpromazin 100 mg 3x1
Trihexyphenidry 2 mg 2x1
Halopheridole 5 mg 2x1
a. CPZ (Cparpromazin)
Indikasi: untuk sindrom psikis yaitu berdaya berat dalam kemampuan menilai realitas,
kesadaran diri terganggu, daya nilai norma sosial dan tilik diri terganggu, berdaya berat
dalam fungsi mental, waham halusinasi, gangguan perasaan, perilaku yang aneh dan tidak
terkendali, berdaya berat dalam kehidupan sehari-hari tidak mau bekerja, hubungan sosial
dan melakukan kegiatan rutin.
Komposisi: Tiap tablet mengandung Clorpromazine HCL 25 mg, Clorpromazine 5 mg
b. THP (Trihexyphenidry)
Indikasi: sekala jenis penyakit parkinson, termasuk ensepalitis dan indiopatik, sindrom
prankinson akibat obat misalnya reserpina dan fenitiazine.
Komposisi: tiap tablet mengandung Trihexyphenidril hidroklorida 2 mg
c. HLP (Halopheridole)
Indikasi: berdaya berat dalam menilai kemampuan realita dan fungsi nertal serta dalam fungsi
kehidupan sehari-hari.
Komposisi: Tiap tablet mengandung 0,5 mg Haloperidol.
B. Analisa Data
Hari/tgl/ No. Masalah
Data paraf
Jam Dx Keperawatan
Kamis, 1. Ds: Klien mengatakan tidak suka berada Gangguan
9/9/14 di rumah sakit jiwa, Klien mengatakan Isolasi sosial:
10.00 takut dengan teman-temannya. menarik diri
Do: Klien suka melamun, Klien tampak
sedih, Klien suka menyendiri.
Kamis, 2. Ds: Klien mengatakan malu saat Gangguan
9/9/14 wawancara dengan perawat konsep diri:
10.00 Klien mengatakan malu untuk Harga diri
bergabung dengan teman-temannya rendah
Do: Klien menunduk saat menjawab
pertanyaan perawat
Kontak mata kurang menjawab
pertanyaan perawat
Kamis, 3. Ds: pasien mengatakan sering Gangguan
9/9/14 mendengar suara-suara, sering melihat perubahan
10.00 bayangan-bayangan yang mengajaknya sensori
untuk mengikutinya (Halusinasi)
Do: pasien terlihat selalu menyendiri,
selalu menghindar jika didekati, sering
terlihat ketakutan.
G. Catatan Perkembangan
Nama : Tn.H No.RM : 00.01.80
Ruang : Bukit barisan Dx.Medis : Skizoid
Implementasi Evaluasi
Data: S: pasien mengatakan mendengar suara-
1. Ds: keluarga pasien mengatakan pasien suara dan melihat bayangan-bayangan saat
selalu murung, enggan bersosialisasi sendirian
dengan orang lain, pasien selalu merasa
tidak percaya diri karena kaka-kakanya
juga berada di RSJ
Do: paien tampak menutup diri, setiap
berbicara tidak fokus dan tatapan mata
menghindari lawan bicara, pasien selalu
menunjukan sikap tidak percaya diri. O: pasien masih terlihat menutup diri,
2. Ds : Klien menyatakan tidak mau bergaul pasien, pasien masih belum fokus jika
dengan teman-teman sekamarnya karena
berbicara, masih sering merasa ketakutan,
ia merasa dirinya sudah sembuh
Do : Klien tampak tampak lebih sering pasien masih sering Berhalusinasi, merasa
menyendiri ditempat tidurnya, Klien lebih dirinya tidak berharga, tidak mudah
banyak tidur siang
3. Ds: pasien mengatakan sering mendengar percaya dengan orang yang baru
suara-suara, sering melihat bayangan- dikenalnya
bayangan yang mengajaknya untuk
mengikutinya
Do: pasien terlihat selalu menyendiri,
selalu menghindar jika didekati, sering A: Masalah-masalah yg masih ada
terlihat ketakutan.
1. Gangguan konsep diri (+)
Diagnosa:
2. Gangguan Isolasi Sosial (+)
1. Gangguan konsep diri (Harga Diri
3. Gangguan perubahan sensori (+)
rendah)
2. Gangguan Isolasi Sosial (Menarik Diri)
3. Gangguan perubahan sensori (Halusinasi)
P: Lanjutkan intervensi dengan:
Tindakan:
1. Membina hubungan saling percaya 1. Melatih pasien untuk melawan
a. Memberi Salam terapeutik halusinasinya
b. Memperkenalkan diri dengan sopan
c. Menanyakan nama lengkap 2. Rencanakan bersama klien aktifitas yang
d. Menanyakan nama panggilan yang dapat dilakukannya setiap hari sesuai
disukainya dengan kemampuannya
e. Menjelaskan tujuan pertemuan
3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan
f. Membuat kontrak
g. Mendengarkan ungkapan klien yang boleh dilakukan
2. Diskusikan kemampuan dan aspek yang
dimilki
3. Setiap bertemu dengan klien hindarkan
penilaian
4. Utamakan pujian/pemberian pujian yang
ralistis
5. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
kondisi klien
6. Bantu klien mengenal halusinasi dengan
cara :
a. Jika menemukan klien yang sedang
halusinasi tanyakan apakah ada suara
yang di dengar
b. Jika klien menjawab ada lanjutkan apa
yang dikatakan halusinasinya
c. Katakan bahwa perawat percaya klien
mendengar suara itu. Namun perawat
sendiri tidak mendengarnya (dengan nada
sahabat tanpa menuduh)
d. Katakan pada klien bahwa ada klien yang
seperti dia
e. Katakan bahwa perawat akan membantu
klien
RTL:
1. Adakan kontak sering dan singkat secara
bertahap
2. Observasi tingkah laku klien terkait
halusinasinya, berbicara dan tertawa
tanpa stimulus memandang ke kiri dan ke
kanan seolah ada teman bicara
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Menarik diri adalah usaha menghindari interaksi dengan orang lain, individu tersebut
merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tindakan mempunyai kesempatan untuk
membagi perasaan pikiran, prestasi atau kegagalan:
Klien dengan menarik diri mempunayai tingkah laku: tidak nafsu makan kurang
bergairah aktifitas menurun, ekspresi wajah kurang berseri. Mekanisme koping yang sering
digunakan pada menarik diri adalah koping yang berkaitan dengan kepribadian anti sosial dan
koping berhubungan dengan gangguan keperibadian.
Setelah diberikan pengobatan klien sudah mampu mengontrol emosi dan rasa menarik
dirinya dengan perlahan-lahan
2. SARAN
Kepada tim kesehatan yang ada di rumah sakit jiwa supaya dapat meningkat kan
kerjasama. Agar prosses keperawatan dapat tercapai seoptimal mungkin dan memberikan
keterampilan kepada kllien untuk mengisi hari2 yang telah di lewati klien di ruangan agar tidak
sering melamun.
Diharapkan kepada keluarga dan perawat yang menerapkan pendekatan diri dalam
mengarahkan klien menujukesembuhan pada klien yang sudah di rehabilitasi untuk selalu
memriksakan secara teratur dan tidak menghentikan keperawatan, nasehat dari dokter. Bagi
keluarga dan perawat diharapkan dapat menghindar klien dari berbagai stiuasi yang dapat
menimbulkan kembali gangguan/gejala dari penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://apd273.blogspot.com/2014/04/asuhan-keperawatan-jiwa-halusinasi_6.html
file:///E:/ /kep.jiwa/Isolasi/20Sosial/2012Henri%20Setiawan/20Blog/27s.htm
file:///E:/meteri/keperawatanjiwa/kasus/2013/isos.htm