Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis (Undang Undang No 36 tahun 2009)1

Perilaku sehat (Higienitas) adalah usaha kesehatan masyarakat yang

mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, usaha

mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut,

serta membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin

pemeliharaan kesehatan. Termasuk upaya melindungi memelihara dan

mempertinggi derajat kesehatan manusia (perseorangan/masyarakat).6

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan, dari aspek fisik yaitu atap, lantai dan dinding rumah serta dilengkapi

fasilitas kesehatan lingkungan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat,

sarana air yang bersih, tempat pembuangan sampah yang bersih, sarana

pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, dan kepadatan hunian rumah

yang sesuai. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat

kesehatan merupakan factor resiko penularan berbagai jenis penyakit, khususnya

penyakit berbasis lingkungan, seperti demam berdarah dengue, malaria, flu

burung, TBC, ISPA. Pada tahun 2012 di Jawa Tengah sebanyak 4.686.852

(57.3%) rumah yang diperiksa. dan yang memenuhi syarat rumah sehat sebesar

1
3.190.839 (68.1%) sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 yang

mencapai 2.441.984 (62.95%) dan tahun 2010 (65.01%)

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), yaitu suatu penyakit yang

terbanyak diderita oleh anak baik di negara berkembang maupun di negara maju

dan sudah mampu. World Health Organization (WHO) memperkirakan insidens

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka

kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun

pada golongan usia balita. Menurut WHO 13 juta anak balita di dunia meninggal

setiap tahun dan sebagian besar kematian tersebut terdapat di Negara berkembang, dimana

pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian dengan membunuh 4 juta

anak balita setiap tahun (Depkes, 2000 dalam Asrun, 2006).

Di Indonesia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selalu menempati

urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain itu

ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Survei

mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA

sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30%

dari seluruh kematian balita (Anonim, 2008).

Di Jawa Tengah, penyakit ISPA juga merupakan masalah kesehatan utama

masyarakat. Penyakit pneumonia adalah penyebab nomer satu (15,7%) dari

penyebab kematian balita di Rumah Sakit. Pada tahun 2004, cakupan penemuan

pneumonia balita di Jawa Tengah mencapai 24,72%. Pada tahun 2005 mengalami

penurunan menjadi 21,6%. Angka tersebut mengalami peningkatan pada tahun

2006 yaitu menjadi 26,62% dan pada tahun 2007 mengalami penurunan menjadi

2
24,29%. Pada tahun 2008, angka ISPA di Jawa Tengah menjadi 23,63% (Profil

Kesehatan Jawa Tengah, 2008).

Hingga saat ini, angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi,

disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan berat.

Program pemberantasan ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun

1984, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan kesakitan dan kematian

khususnya pada bayi dan anak balita yang disebabkan oleh ISPA, namun

kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi seperti

yang telah dilaporkn berdasarkan penelitian yang telah disebutkan di atas.

B. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

Hubungan antara perilaku sehat dan kepemilikan rumah sehat dengan

kejadian ISPA di Dusun Munggang Desa Lesanpuro Kecamatan Kejoran

Kabupaten Magelang?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara perilaku

sehat dan kepemilikan rumah sehat dengan kejadian ISPA di Dusun Munggang

Desa Lesanpuro Kecamatan Kejoran Kabupaten Magelang pada periode Oktober

2013.

3
2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan perilaku merokok di dalam rumah dengan kejadian

ISPA di Desa Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang pada

periode Oktober 2013.


2. Mengetahui hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun sebelum makan

dengan kejadian ISPA di Desa Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten

Magelang pada periode Oktober 2013


3. Mengetahui hubungan perilaku membuka jendela dengan kejadian ISPA di

Desa Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang pada periode

Oktober 2013.
4. Mengetahui hubungan perilaku membersihkan rumah dengan kejadian ISPA

di Dusun Munggang Desa Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten

Magelang pada periode Oktober 2013.

D. Manfaat

Dengan mengetahui hubungan antara perilaku sehat dan kepemilikan

rumah sehat dengan angka kejadian ISPA di Dusun Munggang Desa Lesanpuro

Kecamatan Kejoran Kabupaten Magelang diharapkan dapat membantu program

pemberantasan ISPA yaitu dalam :

a. Menentukan cara dan langkah yang tepat dalam mengurangi angka

kejadian penyakit ISPA.

b. Menetapkan metode dan materi penyuluhan yang tepat kepada

masyarakat agar sedapat mungkin mengurangi risiko ISPA.

4
c. Memberi informasi dan sebagai acuan yang dapat digunakan untuk

penelitian-penelitian selanjutnya yang lebih komprehensif.

Вам также может понравиться