Вы находитесь на странице: 1из 49

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT , karena dengan karunia dan ridhonya saya
dapat menyelesaikan PROGRAM BK ini tepat pada waktunya walaupun dalam bentuk yang
sangat sederhana.

Program Bimbingan dan Konseling merupakan perangkat yang harus disusun guru BK
sebelum melaksanakan pelayanan di sekolah , dengan tujuan agar guru BK dalam
melaksanakan kegiatan layanan nya dapat terarah dan berjalan dengan baik sehingga dapat
membantu suksesnya kegiatan belajar mengajar disekolah . Dalam kesempatan ini saya
menyampaikan terima kasih kepada Ibu Sri Murni, S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah
"Praktikum BK Pribadi Sosial". Saya menyadari bahwa program kerja Guru BK ini sangat
sederhana dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak demi sempurnanya program kerja Guru BK ini untuk
tahun yang akan datang.

Bandar Lampung , 23 April 2016


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

1. Rasional
2. Kompetensi Yang Dikembangkan
3. Dasar Dan Landasan Operasional
4. Deskripsi Kebutuhan
5. Visi Dan Misi Program
6. Tujuan Program
7. Komponen Progran
8. Personil Yang Terlibat
9. Mekanisme Kerja Antar Personil
10. Rencana Operasional
11. Pengembangan Tema Dan Topik
12. Pengembangan Satuan Layanan
13. Waktu Pelaksanaan
14. Sarana Dan Prasarana
15. Evaluasi Dan Tindak Lanjut
16. Satuan Kegiatan / RPL
17. Materi Layanan Dan Daftar Pustaka
PEMBAHASAN

A. RASIONAL

Upaya pengembangan manusia tidak lain adalah upaya pengembangan segenap potensi
yang ada pada diri manusia secara individu dalam seluruh dimensi kemanusiaannya agar
dirinya menjadi manusia yang seimbang antara kehidupan individu dan sosialnya.

Bimbibgan konseling sebagai bagian yang terpisahkan dari proses pendidikan secara
keseluruhan merupakan upaya yang memungkinkan peserta didik mengenal dan menerima
diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungan secara positif dan dinamis, serta
mampu mengambil keputusan , mengarahkan dan mewujudkan diri secara efektif dan
produktif sesuai dengan peran yang diinginkannya dimasa depan.

Dalam pasal 27 peraturan pemerintah No 29 tahun1990 menegaskan bahwa bimbingan


merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dalam rangka menemukan
pribadi dimasudkan agar peserta didik mengenal lingkungan secara obyektif, baik lingkungan
sosial maupun lingkungan fisik , dan menerima berbagai lingkungan itu dalam kehidupan
sehari-hari. Diharapkan dengan mengenali lingkungan sosial dapat menunjang proses
penyesuaian peserta didik dan memanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri
secara mantap dan berkelanjutan.

Bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik
mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya.

Sedangkan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan disekolah tiada lain dalah untuk
menunjang pengembangan potensi para siswa secara utuh dan menyeluruh. Oleh karena itu
agar layanan bimbingan dan konseling dapat menunjang secara penuh perkembangan siswa ,
maka layanan itu harus diselenggarakan secara profesional dengan berpedoman kepada
rambu-rambu tertentu, yang dituangkan dalam program yang lengkap sesuai dengan situasi
dan kondisi sekolah masing-masing.

B. KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN

Untuk meningkatkan perkembangan siswa dalam bidang pribadi maupun sosial agar dapat
berkembang secara optimal dan dapat menyelesaikan masalahnya supaya dapat mencapai
kebahagiaan .
C. DASAR DAN LANDASAN OPERASIONAL

1. Kurikulum 1975 . Tiga jenis layanan pada jalur pendidikan formal ,yaitu :

Layanan Manajemen dan Supervise


Layanan Pembelajaran
Layanan Bimbingan dan penyuluhan

2. UU No.2 tahun 1989, Bab X pasal 1 Ayat 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan pengajaran dan latihan bagi peranannya
dimasa yang akan datang
3. PP No.28 dan 29 tahun 1990, Bab X pasal 25 Ayat 1 dan 2 . Bimbingan adalah bantuan
kepada peserta didik untuk memahami diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa
depan .Bimbingan dilakukan oleh Guru Pembimbing.
4. Keputusan Men PAN No. 84 tahun 1993. Tentang jabatan fungsional guru dan angka
kreditnya , tugas pokok guru pembimbing adalah menyususun program bimbingan , analisis
hasil pelaksanaan bimbingan dan tindak lanjut pelaksanaan program bimbingan terhadap
peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.
5.UU No. 20 tahun 2003 , Bab 1 pasal 1 Ayat 1. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor , pamong belajar, widyaiswara , tutor , instruktur
, fasilitator dan sebutan lain sesuai dengan kekhususannya sertabpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
6. PP No. 19 tahun 2005 pasal 5-18 , Standar Nasional Pendidikan tentang standar isi unit
satuan pendidikan dasar menengah.

7. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah yang membuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur KTSP ditafsirkan
dan/pembimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan.

8. Keputusan dirjen PMPTK 2007 tentang rambu-rambu penyelenggaraan BK dalam jalur


pendidikan formal yang berisi panduan penyelenggaraan BK di jalur pendidikan formal.

9. Peraturan pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang guru, Bab III pasal 15 salah satu
persyaratan bagi pendidik yang telah menyandang sertifikat pendidik untuk memperoleh
tunjangan profesi adalah apabila pendidik yang bersangkutan. Melaksanakan tugas sebagai
guru bimbingan dan konseling atau konselor.

10. Permendiknas No. 27 tahun 2008, pasal 1 ayat 1 tentang standar kualifikasi akademi dan
kompetensi konselor untuk dapat diangkt sebagai konselor seseorang wajib memenuhi
standar kualifikasi akademi dan kompetensi konselor yang berlaku secara nasional.
D.DESKRIPSI KEBUTUHAN SISWA
1.Landasan Hidup Religius
Mempelajari hal ihwal ibadah
Mengembangkan pemikiran tentang kehidupan beragama
Melaksanakan ibadah atas keyakinan sendiri disertai sikap toleransi
2.Landasan Perilaku Etis
Mengenal keragaman sumber norma yang berlaku dimasyarakat
Menghargai keragaman sumber norma sebagai rujukan pengembilan keputusan
Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek etis
3.Kematangan Emosi
Mempelajari cara-cara menghindari konflikdengan orang lain
Bersikap toleran terhadap ragam ekspresi perasaan diri sendiri dan orang lain
Mengeskpresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas, terbuka dan tidak
menimbulkan konflik
4.Kematangan Intelektual
Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara
objektif
Menyadari akan keragaman alternatif keputusan dan konselkuensi yang dihadapinya
Mengambil keputusan dan pemecahan masalan atas dasar informasi/data secara
objektif
5.Kesadaran Tanggung Jawab Sosial
Mempelajari keragaman interaksi sosial
Menyadari nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam konteks keragaman
interaksi sosial
Berinteraksi dengan orang lain atas dasar kesamaan (equalifity)
6.Kesadaran Gender
Mempelajari perilaku kalaborasi antar jenis dalam ragam kehidupan
Menghargai keragaman peran laki-laki atau perenpuam sebagai aset kaloborasi dan
keharmonisan hidup
Berkalaborasi secara harmonis dengan lain jenis dalam keragaman peran
7.Pengembangan Pribadi
Mempelajari keunikan diri dalam konteks kehidupan sosial
Menerima keunikan diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya
Menampilkan keunikan diri secara harmonisdalam keragaman
8.Perilaku Kewirausahaan (Kemandirian Perilaku Ekonomi)
Mempelajari strategi dan peluang untuk berperilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh,
dan kompotitif dalam keragaman kehidupanMenerima nilai-nilai hidup hemat, ulet,
sungguh-sungguh, dan kompetitif sebagai aset untuk memcapai hidup mandiri
Menampilkan hidup hemat, ulet, sungguh-sungguh dan kompetitif atas dasar
kesadaran sendiri
9.Wawasan dan Kesiapan karir
Mempelajari kemampuan diri, peluang dan ragam pekerjaan, pendidikan dan aktifitas
yang terfokus pada pengembangan alternatif karir yang lebih terarah
Internalisasi nilai-nilai yang melandasi pertimbangan pemilihan alternatif karir
Mengembangkan alternatif perencanaan karir dengan mempertimbangkan
kemampuan, peluang dan ragam karir
10.Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Mempelajari cara-cara membina kerja sama dan toleransi dalam pergaulan dengan
teman sebaya
Menghargai nilai-nilai kerjasama dan toleransi sebagai dasar untuk menjalin
persahabatan dengan teman sebaya
Mempererat jalinan persahabtan yang lebih akrab dengan memperhatikan norma
yang berlaku
11.Kesiapan Diri untuk Menikah dan Berkeluarga
Mengenal norma-norma pernikahan dan berkeluarga
Menghargai norma-norma pernikahan dan berkeluarga sebagai landasan bagi
terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis
Mengekspresikan keinginannya untuk mempelajari lebih intensif tentang norma
pernikahan dan berkeluarga

Tugas Pokok Perkembangan siswa


1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mencapai kematangan dalam hubungan dengan teman sebaya, serta kematangan
dalam peranannya sebagai pria dan wanita
3. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat
4. Mengembangkan penguasaan ilmu teknologi dan seni sesuai dengan program
kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi
5. Mencapai kematangan dalam pilihan karir
6. Mencapai kematangan gambar dan sikaptentang kehidupan mandiri, secara
emosional, sosial, intelektual dan ekonomi
7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga,
memasyarakat, berbangsa dan bernegara
8. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi sosial dan intelektual serta aspresiasi
seni
9. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai
E. VISI DAN MISI BK

VISI BIMBINGAN DAN KONSELING


Terwujudnya perkembangan dari dan kemandirian secara optimal dengan hakekat
kemanusiaan sebagai hamba Tuhan YME, sebagai makhluk individu, dan makhluk
socialdalam berhubungan dengan manusia dan alam semesta.

MISI BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Mewujudkan keberhasilan pribadi, meliputi :
memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, memahami diri (self
understanding), memiliki sikap positif, memiliki sikap mandiri secara emosional, sosial
dan ekonomis.
2. Mewujudkan keberhasilan sosial, meliputi :
memiliki rasa empati, kooperatif, toleransi, demokratis, berkomunikasi, memiliki
hubungan sosial yang positif.
3. Mewujudkan keberhasilan akademik, meliputi :
Memiliki kemampuan dan ketrampilan belajar, memiliki kemauan dan dorongan
belajar yang tinggi, mampu berpikir logis, mampu memecahkan masalah (problem
solving), mampu mengambil keputusan (decision making), kreatif, dan memiliki
prestasi belajar yang baik / tinggi.
4. Mewujudkan keberhasilan karir, meliputi :
memiliki bersikap positif terhadap suatu ketrampilan dalam mempersiapkan karir,
memiliki perencanaan dan pengembangan karir.

F. TUJUAN PROGRAM
Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME
Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai
pria dan wanita
Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan
dalam bentuk persahabatan, persaudaraan atau silaturahmi dengan sesama manusia.
Memantapkan nilai dan cara bertingkahlaku yang dapat diterima dalam kehidupan
yang lebih luas
Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah kecenderungan karir dan
apresiasi seni
Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengikuti dan melanjutkan
pelajaran dan atau mempersiapkan atau berperan dalam kehidupan di masyarakat
Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial dan ekonomi
Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidu sebagai mandiri, anggota
masyarakat dan warga negara
Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri
Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen, terhadap
tugas dan kewajibannya.

G. KOMPONEN PROGRAM

Menurut Winkel:1997: 45 .
Komponen penting dalam sebuah program bimbingan antara lain :
1. Pengumpulan Data, komponen ini mencakup semua usaha untuk memperoleh data
tentang peserta didik, menganalisa dan menafsirkandata serta menyimpan data.
Tujuannya ialah untuk mendapatkan pengertian yang lebihluas, lebih lengkap dan
lebih mendalam tentang masing-masing peserta didik serta membantu siswa
mendapatkan pemahaman akan dirinya sendiri.
2. Pemberian Informasi dan Orientasi,komponen ini mencakup usaha-usaha untuk
membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan
hidupnya dan tentang proses perkembangan anak.
3. Penempatan, komponen ini mencakup segala usaha membantu siswa merencanakan
masa depannya selama masih di sekolah dan sesudah tamat. Tujuannya ialah agar
siswa menempatkan diri dalam program studi akademik dan lingkup kegiatan non
akademik yang menunjang perkembanganya serta semakin merealisasikan rencana
masa depannya.
4. Konseling, komponen ini mencakup usaha-usaha membantu siswa merefleksikan diri
melalui wawancara, konseling secara individual dan konseling kelompok lebih-lebih
bila siswa menghadapi masalah yang belum dapat terselesaikan secara tuntas.
5. Konsultasi, komponen ini mencakup semua usaha memberikan asistensi kepada staf
pendidik di sekolah dan kepada orang tua untuk perkembangan siswa yang lebih baik.
6. Evaluasi Program, komponen ini mencakup usaha menilai efisiensi dan efektivitas dari
pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu bimbingan.
H.PERSONIL YANG TERLIBAT

Personil yang bertugas melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan


pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah,Dalam hal ini adalah Pengawas sebagaimana
dimaksudkan dalam petunjuk pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
1. Kepala Sekolah ( bersama Wakil KepalaSekolah)
Adalah penanggung jawab pendidikan pada satuan pendidikan ( SLTP, SMA, SMK)
secara keseluruhan, termasuk penanggung jawab dalam membuat kebijakan
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
2. Koordinator Bimbingan dan Konseling ( bersama guru pembimbing/ konselor sekolah
) adalah pelaksana utama pelayanan bimbingan dan konseling.
3. Guru (Mata Pelajaran atau Praktik), adalah pelaksana pengajaran dan praktik/latihan.
4. Wali kelas, adalah guru yang ditugasi secara khusus untuk mengurusi pembinaandan
administrasi (seperti nilai rapor, kenaikan kelas, kehadiran siswa) satu kelas tertentu.
5. Siswa, adalah peserta didik yang menerima pelayanan pengajaran, praktik/latihan,
dan bimbingan di SLTP, SMA, dan SMK.
6. Tata Usaha, adalah pembantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan administrasi
dan ketatausahaan.8.Komite Sekolah, adalah organisasi yang terdiri dari unsur
sekolah, orangtua dan tokoh masyarakat, yang berperan membantu penyelenggaraan
satuan pendidikan yang bersangkutan

I. MEKANISME KERJA ANTAR PERSONIL

Berikut tugas dan tanggung jawab masing-masing personil tersebut di atas:

Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas kepala sekolah
adalah:mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan;
1. menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan;
2. memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling di
sekolah;
3. melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah;
4. Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas koordinasi
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama
guru pembimbing (konselor);
5. membuat surat tugasguru pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada
setiapawal semester;
6. menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai
bahan usulan angka kredit bagi guru pembimbing (konselor);
7. mengadakan kerjasama dengan instansi lain;
8. Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap minimal 40 siswa bagi
kepala sekolah yang berlatar belakang pendidikan bimbingan dan konseling.

Wakil Kepala Sekolah


Wakil kepala Sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam hal:
1. mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada semua
personil sekolah;
2. melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling; dan
3. melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 75 siswa, bagi wakil kepala
sekolah yang berlatar belakang pendidikan bimbingandan konseling.

Koordinator Guru Pembimbing (Konselor)


Tugas koordinator guru pembimbing dapat dirinci sebagai berikut:
mengkoordinasikan para guru pembimbing (konselor) dalam:
1. memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
2. menyusun program
3. melaksanakan program
4. mengadministrasikankegiatan bimbingan dan konseling
5. menilai program
6. mengadakan tindak lanjut.
membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya tenaga,
sarana dan prasarana
mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling kepada
kepala sekolah.

Guru Pembimbing (Konselor)


Guru pembimbing atau konselor bertugas :
1. memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling;
2. merencanakan program bimbingan dan konseling
3. melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling;
4. melaksanakan layanan pada berbagai bidang bimbingan terhadap sejumlah siswa
yang menjadi tanggung jawabnya;
5. melaksanakan kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling;
6. mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling;
7. menganalisis hasil evaluasi;
8. melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis evaluasi.
9. mengadministrasikankegiatan bimbingan dan konseling; dan
10. mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru
pembimbing.

Guru Mata Pelajaran


Guru mata pelajaran bertugas :membantu memasyarakatkanlayanan bimbingan dann
konseling kepada siswa.melakukan kerjasama dengan guru pembimbing dalam
mengidentifikasi siswayang memerlukan layanan bimbingan dan konseling;
1. mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan kepada guru pembimbing;
2. mengadakan upaya tindak lanjut layananbimbingan (program perbaikan dan
program pengayaan);
3. memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan bimbingan dan
konseling dari guru pembimbing;
4. membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
layanan bimbingan;
5. ikut serta dalam program layanan bimbingan.
6. berpartisipasi dalam kegiatan pendukung seperti konferensi kasus.
7. berpartisipasi dalam upaya pencegahan munculnya masalah siswa dalam
pengembangan potensi .

Wali Kelas
Sebagai mitra kerja guru pembimbing (konselor), wali kelas mempunyai tugas:
1. membantu guru pembimbing melaksanakan layanan yang menjadi tanggung
jawabnya;
2. membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas
yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti layanan bimbingan;
3. memberikan informasi tentang siswa di kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk
memperoleh layanan bimbingan.
4. menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu
diperhatikan khusus; dan
5. ikut serta dalam konferensi kasus.
Staf Tata usaha/ Administrasi
Staf tata usaha atau administrasi adalah personil yang bertugas:
1. membantu guru pembimbing dan koordinator dalam mengadministrasikanseluruh
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah;
2. membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling;
3. membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan bimbingan dan
konseling.
4. membantu melengkapi dokumen tentang siswa seperti catatan kumulatif siswa.

J. RENCANA OPERASIONAL
Rencana kegiatan yang diperlukan untuk menjamin program bimbingan dan konseling dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
1. Persiapan
a. Penyusunan Prota Jenjang ( Termasuk program dan alokasi waktu )
b. Pembuatan Program Satuan Pelajaran ( Termasuk LKS )
c. Penyediaan Fasilitas ( Ruang BK, meja dan kursi, lemari, papan tulis, dll )
2. Pengumpulan Data
a. Observasi ( Individual dan Kelompok )
b. Interview ( Langsung dan Tidak Langsung )
c. Angket ( Siswa dan Orang Tua )
d. Tes Psikologis ( Kemampuan, bakat, minat , dsb )
e. Hasil Prestasi Belajar ( Nilai Ulangan , Nilai Raport )
f. Daftar Kehadiran dan Absens
g. Laporan Kasus ( Dari Guru, Orang Tua, Teman , dll )
3. Layanan Bimbingan dan Konseling Yang Diberikan
a. Layanan Orientasi
b. Layanan Informasi
c. Layanan Bimbingan Penetapan dan Penyaluran
d. Layanan Bimbingan Belajar , Karir ,pribadi, Sosial
e. Layanan Bimbingan kelompok/klasikal
f. Layanan Konseling Individual
g. Layanan Konseling Kelompok
4. Konsultasi
a. Guru-guru ( formal atau informasi )
b. Orang Tua ( panggilan dari sekolah atau kunjungan ke rumah )
c. Psikolog / Psikiater / Dokter , dsb
5. Pertemuan / Rapat
a. Rapat rutin bidang BK
b. Kegiatan Sanggar
c. Pertemuan Guru BK antar jenjang
6. Pelatihan atau penataran
Dengan tujuan meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan guru BK.

K. PENGEMBANGAN TEMA DAN TOPIK


Berdasarkan data-data yang didapatkan dari hasil penyebaran inventori . Tugas
perkembangan siswa membutuhkan materi-materi layanan bimbingan sebagai berikut :

NO TUGAS MATERI YANG DIKEMBANGKAN


PERKEMBANGAN
1. Landasan hidup religius Pengembangan sikap dalam meyakini agama yang
merupakan pedoman hidup.
Pengembangan pengetahuan tentang ilmu agama.
pengembangan sikap dalam mengamalkan nilai nilai
agama dalam kehidupan sehari hari.

2. Landasan perilaku etika Pengembangan sikap sopan dan santun


Pengembangan sikap mentaati segala peraturan yang
berlaku di lingkungan nya
Pengembangan sikap saling menghormati dengan orrang
lain

3. Kematangan intelektual Siswa mampu bersikap rasional dalam mengambil suatu


keputusan
siswa mampu membedakan antara hak dan kewajiban
Siswa mampu membedakan antara yang benar dan salah
L. PENGEMBANGAN SATUAN PELAYANAN

Sekolah : MTSN 01 PAHOMAN/BANDAR LAMPUNG


Kelas/Semester : VII/1
Tahun : 2015/2016

A. Bahasan/Topik
Permasalahan : MENGETAHUI BAKAT DAN MINAT
B. Bidang Bimbingan : Karir
C. Jenis Layanan : Informasi klasikal
D. Fungsi Layanan : Pemahaman,pengembangan,dan pemeliharaan
E. Tujuan Layanan : Siswa dapat mengerti tentang bakat dan minat
F. Uraian Kegiatan
1.Strategi Penyajian : Klasikal ( Ceramah, tanya jawab, diskusi )
2. Materi Layanan : Terlampir
G. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
H. Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit
I. Penyelenggaraan Layanan : Fartiana Vilofa (14110036)
J. Alat dan kelengkapan : Materi , Alat Tulis , Buku Sumber

Mengetahui, Bandar lampung, April 2016


Kepala Sekolah Guru Pembimbing,
M. WAKTU PELAKSANAAN
Agar layanan bimbingn dapat terlaksana secara efektif , maka kegiatannya memerlukan
waktu tertentu. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling mempunyai artidan
keperluan yang sama dengan kegiatan pelajaran.

N. SARANA DAN PRASARANA

1. Sarana

Sarana dan prasana pelaksanaan bimbingan dan konseling merupakan tanggung jawab
sekolah,dan di konsultasikan sebelum tahun pelajaran baru dimulai,oleh konselor,guru mata
pelajaran,serta wali kelas dan kepala sekolah serta komite sekolah.sarana dan prasana yang
diperlukan antara lain:

a) Alat Pengumpul Data

Seperti:Format-format,pedoman observasi,pedoman wawancara,angket siswa,angket orang


tua,catatan harian,daftar nilai prestasi belajar kartu konsultasi,instrumen pengumpulan data
dan minat

b) Alat Penyimpan Data

Seperti:Buku/Kartu pribadi siswa,map dll.

c) Perlengkapan Teknis

Seperti:Buku Pedoman/Petunjuk,buku informasi, ( pribadi-sosial,belajar dan karier),paket


bimbingan,(pribadi-sosial, belajar dan karier

d) Perlengkapan Teknis Lainnya

Seperti:Blanko surat,agenda surat,alat alat tulis dan lainnya.

2. Prasarana

Prasarana penunjang layanan bimbingan diantaranya adalah:ruang bimbingan( ruang


tamu,ruang konsultasi,ruang bimbingan kelompok,lemari,papan tulis,locker/rak untuk
menyimpan file,dan papan data)
O. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

A. Tujuan Evaluasi

Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian dan evaluasi
diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektifan layanan bimbingan yang
telah dilaksanakan.Dari informasi hasil penilaian tersebut dapat diketahui sampai sejauh
derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling tersebut.

B. Jenis Evaluasi

Ada dua macam kegiatan penilaian program bimbingan dan konseling, yaitu:

1. Penilaian proses

Penilaian proses yang dimaksud adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektifan
layanan bimbingan dan konseling dilihat dari prosesnya.

2. Penilaian hasil

Dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan bimbingan dan konseling


dilihat dari hasilnya.
PROGRAM TAHUNAN PELAYANAN KONSELING

SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

KELAS : VII

GURU PEMBIMBING :

N KEGIATAN MATERI PENGEMBANGAN


O
PRIBADI SOSIAL

1 2 3 4

1 Orientasi 1. Fasilitas OR, latihan 1. Kegiatan gotong royong


2. Sanggar seni budaya 2. Perjamuan seminar, lokakarya,
3. Tempat peribadatan diskusi, dan kegiatan kelompok
4. Fasilitas yg ada di sekolah lainnya

2 Informasi 1. Pengembangan IQ, bakat, 1. Kiat-kiat berteman


minat 2. Hubungan antara remaja
2. Pemahaman diri 3. Hubungan dengan guru, orang tua
3. Menjadi pribadi 4. Data sosiogram
menyenangkan
4. Tugas-tugas perkembangan
5. Tahap perkembangan
6. Perbedaan individual
7. Rokok dan bahayanya

3 Penempatan 1. Penempatan siswa pada 1. Penyaluran siswa pada kegiatan


Penyaluran posisi duduk dalam kelas ekstra kurikuler
2. Penempatan siswa pada
kepaniatiaan

4 Penguasaan 1. Mengatur jadwal keg 1. Cara berbicara dengan teman


Konten sehari-hari sebaya, orang tua, guru
2. Mengambil keputusan 2. Kemampuan berpidato
3. Penggunaan waktu luang 3. Kemampuan berdiskusi,
4. Memperkuat ibadah bermusyawarah
keagamaan
5. Mengendalikan diri
6. Cara bergaul yang baik
5 Konseling 1. Pengentasan masalah - 1. Pengentasan masalah sosial siswa
Perorangan masalah- masalah pribadi
siswa
6 Bimbingan 1. Potensi diri 1. Hubungan muda mudi
kelompok 2. Kiat menyalurkan bakat, 2. Hubungan antar siswa-siswa, guru-
minat, kegemaran, hobi siswa
3. Kejadian sehari-hari di 3. Peristiwa brutal, demo,
masyarakat 4. Toleransi, solidaritas

7 Konseling 1. Pembahasan dan 1. Pembahasan dan pengentasan


kelompok pengentasan masalah masalah sosial siswa
pribadi siswa

8 Konsultasi 1. Pembahasan masalah 1. Pembahasan masalah sosial siswa


pribadi siswa yang yang disampaikan konsulti
disampaikan konselor

9 Mediasi 1. Penanganan hubungan sosial siswa


yang berselisih
10 Aplikasi 1. Pengungkapan kondisi 1. Pengungkapan kondisi sosial siswa
Instrumentasi pribadi siswa melalui angket melalui sosiometri
2. Pengungkapan IQ, bakat,
minat, kreatifitas siswa
11 Himpunan 1. Menghimpun data Pribadi 1. Menghimpun data sosial siswa
data siswa

12 Konfrensi 1.Absensi siswa 1. Mengganggu teman


Kasus 2.Tingkah laku menyimpang 2. Menyendiri
13 Kunjungan 1. Konsultasi dengan orang 1. Konsultasi dengan orang tua tentang
Rumah tua tentang masalah pribadi masalah sosial siswa
siswa
14 Tampilan Menuntun siswa pada materi Menuntun siswa pada materi bacaan yang
Kepustakaan bacaan yang sesuai kebutuhan sesuai kebutuhan sosial
pribadi
1 Suasana hubungan saya oke,kamu
1 Tahap-tahap perkembangan oke
2. Tugas-tugas perkembangan 2 Kiat bergaul
3. Bahan relaksasi 3 Kepemimpinan
4. Motiv berprestasi 4 Mengatasi konflik dengan wiwin
solution

15 Alih Tangan 1 Alih Tangan Kasus masalah 1 Alih Tangan Kasus masalah sosial
Kasus pribadi

Mengetahui , Bandar Lampung, Juli 2015

Kepala Sekolah Guru pembimb


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik pembahasan : Mengetahui bakat dan minat


2. Jenis layanan : Informasi klasikal
3. Bidang bimbingan : Karir
4. Fungsi layanan : Pemahaman, pengembangan, dan pemeliharaan
5. Tujuan layanan : Agar siswa mengerti tentang bakat dan minat
6. Sasaran layanan : Kelas VII
7. Uraian kegiatan
Kegiatan Guru Siswa
Kegiatan awal Mengucapkan salam Menjawab salam dan
Menyapa siswa menjawab sapaan guru
Mengambil absen Mendengarkan guru
mengabsen
Kegiatan inti Memberikan materi Siswa mendengarkan
layanan serta penjelasan guru
penjelasan: Bertanya tentang
Mengetahui bakat dan penjelasan yang tidak
minat mengerti
Kegiatan akhir Penutup Penutupan

8. Metode : Ceramah dan Diskusi


9. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas
10. Waktu : 45 menit
11. Penyelenggaraan layanan :Fartiana vilofa
BAKAT DAN MINAT

A.Pengertian Bakat
Bakat adalah sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang dibawa sejak lahir,
misalnya menulis. Ada juga kata bakat yang terpendam, artinya bakat alami yang dibawah
sejak lahir tapi tidak dikembangkan. Misalnya seseorang memilki bakat menjadi seorang
pelari, tetapi tidak dikembangkan, sehingga kemampuannya untuk berlari juga tidak
berkembang.
Bakat memiliki tiga arti yaitu achievement (kemampuan aktual), capacity (Kemampuan
potensial), dan aptitude (sifat dan kualitas)
.Ciri-ciri bakat, yaitu:

Bakat merupakan kondisi atau kualitas yang dimiliki seseorang, yang memungkinkan
seseorang tersebut akan berkembang pada masa mendatang.

Bakat merupakan potensi bawaan yang masih membutuhkan latihan agar dapat
terwujud secara nyata.

Bakat dapat muncul perlu digali, ditemukan, dilatih, dan dikembangkan.

Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan
tetapi harus ditunjang dengan minat, latihan, pengertian, pengetahuan, pengalaman,
dan dorongan.

Bakat yang tidak disertai minat, maupun minat yang tidak disertai bakat, akan
menimbulkan gap. Bila orang tua tidak cukup cermat misalnya dengan hal ini akan
berdampak buruk bagi anak.
Aspek-aspek Bakat:

Aspek perseptual: meliputi kemampuan dalam memberikan penilaian atau pemahaman


terhadap sesuatu.

Aspek psikomotor: meliputi kemampuan fisik seperti kekuatan fisik, kecepatan gerak,
ketelitian dan ketepatan, koordinasi dan keluwesan anggota tubuh.

Aspek intelektual: meliputi kemampuan mengingat dan mengevaluasi suatu informasi


Bakat ada dua bidang yaitu :
1. Bakat di bidang akademis adalah prestasi yang diraih/diperoleh di sekolah untuk
melihat bakat di bidang akademis dapat dilakukan dengan melihat / merinci nilai
raport.
2. Bakat di bidang non akademis adalah prestasi di bidang seni, olahraga,
ketrampilan dll. Misalnya : olah raga, kesenian, memasak, menjahit dll.
B.Pengertian Minat

Minat adalah seberapa besar seseorang merasa suka/tertarik atau tidak suka/mengabaikan
kepada suatu rangsangan. Minat adalah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan
segala sesuatu yang menjadi keinginannya. Minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan
bakat dan keberadaannya merupakan faktor utama dalam pengembangan bakat.Kata minat
lebih menggambarkan motivasi, yang mempengaruhi perhatian, berpikir dan berprestasi
Spesifikasi minat dapat dibedakan menjadi:

Minat pribadi (personal interest), yaitu ciri pribadi individu yang relatif stabil. Minat
pribadi ditujukan pada suatu kegiatan atau topik yang spesifik (misalnya minat pada
olah raga, ilmu pengetahuan, musik, tarian, komputer, dan lain-lain).

Minat situasional, yaitu minat yang ditumbuhkan oleh kondisi atau faktor lingkungan,
misalnya peran pendidikan formal, informasi yang diperoleh melalui buku, internet
atau televisi.

Minat sebagai keadaan psikologis, yakni bila seseorang memiliki penilaian yang tinggi
untuk suatu kegiatan (value of activity) dan pengetahuan yang tinggi terhadap kegiatan
tersebut.
Minat ada 2 bidang yaitu:
1. Minat bidang akademis, minat ini erat hubungannya dengan masalah
Sekolah misalnya :
- Setelah lulus SMP, mana yang akan dipilih SMA atau SMK ?
- Mata pelajaran apa yang anda senangi
2.Minat bidang pekerjaan , minat ini merupakan pendorong dalam mencapai cita-cita.

Misalnya :

Rina mempunyai cita-cita ingin menjadi guru, dalam kegiatan yang ia lakukan, senang belajar
kelompok untuk melatih mengungkapkan / mengutarakan pendapat, senang mengajari
anak-anak yang usia di bawahnya.
Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi
dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan
kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala
sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

Minat adalah suatu pengetahuan yang dikenal lebih dahulu, baru setelah mengenalnya akan
timbul keinginan dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, contoh Rahmad senang dengan
pengetahuan mesin otomotif dan ia sering pergi ke bengkel untuk mengamatinya, maka si
Rahmad apabila lulus SMP berminat melanjutkan sekolah di SMK Teknik dibidang mesin
otomotif.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik pembahasan : Mengenal diri sendiri


2. Jenis layanan : Informasi dan bimbingan kelompok
3. Bidang bimbingan : Pribadi dan sosial
4. Fungsi layanan : Pemahaman
5. Tujuan layanan : Siswa mampu memahami diri dalam hal
pengenalan diri,maksud dan tujuan hidup,serta meniti diri untuk kehidupan
yang akan datang sehinggamencapai kematangan dalam gambaran dan sikap
tentang kehidupan mandiri secara emosional, social, intelektual, dan ekonomi.
6. Sasaran layanan : Kelas X
7. Uraian kegiatan
Kegiatan Guru Siswa
Kegiatan awal Mengucapkan salam Menjawab salam dan
Menyapa siswa menjawab sapaan guru
Mengambil absen Mendengarkan guru
mengabsen
Kegiatan inti Memberikan materi Siswa mendengarkan
layanan serta penjelasan guru
penjelasan: Bertanya tentang
a. siapakah aku ini? penjelasan yang tidak
b. untuk apa aku lahir mengerti
dan hidup?
c. menjadi apakah aku
nanti?
Kegiatan akhir Penutup Penutupan
8. Metode : Ceramah dan diskusi
9. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas
10. Waktu : 45 menit
11. Penyelenggaraan layanan :Fartiana vilofa
MENGENAL DIRI SENDIRI

Setiap orang pasti mendambakan kehidupan bahagia dan ingin mencapai setiap kesuksesan
yang telah direncanakannya. Namun, kenyataan yang ada tidak semua orang mampu
mencapai goal atau impian seperti yang diinginkannya. Hal ini seringkali terjadi karena orang
tersebut tidak memiliki keyakinan dan keteguhan yang tinggi terhadap apa yang ingin dia
capai dalam hidup. Anda yang membaca artikel ini tentu juga memiliki keinginan untuk
mendambakan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidup. Karena ternyata kebahagiaan
dan kesuksesan merupakan suatu fitrah yang ada pada manusia.
Untuk mencapai kesuksesan, kita perlu mengenali dulu siapa diri kita ini. Orang-orang
yang mencapai puncak kesuksesan pasti sudah mengenal dengan baik siapa dirinya dan mau
dibawa kemana hidupnya. Ibarat sebuah baju, ketika kita sudah mengenali diri kita, maka
kita akan dengan bangga dan senang dengan apa yang kita pakai. Orang yang sudah
mengenali dirinya akan senantiasa membuat hidup menjadi lebih tenang dan tentram.
Bagaimana tidak ? Karena orang yang sudah mengenal diri akan mampu mengendalikan
perasaan (emosinya). Jadi dalam kondisi apapun orang yang sudah memahami dirinya akan
mampu mengarahkan hidupnya sesuai dengan apa yang diinginkan.
Ada beberapa kunci dalam memahami diri kita. Kunci yang paling mendasar adalah
dengan cara mengenali dan memahami hati kita. Hati bisa memperlihatkan secara jelas siapa
diri kita dan bagaimana watak kita. Hati yang bersih bisa memperlihatkan kebersihan,
kejernihan pada diri kita. Untuk itu, kita perlu dengan berani melihat siapa diri kita melalui
evaluasi diri. Dengan kata lain kita melihat ke dalam hati kita.
Kita hanya akan mampu memahami diri kita melalui proses introspeksi diri dan ini tentunya
bisa berjalan efektif manakala kita mampu menata suasana hati, misalnya dalam
keheningngan dan dalam upaya keluar dari masalah kegalauan yang dihadapi. Apa saja yang
harus kita lakukan untuk mengenal diri kita ?
1. Cermati Potensi Diri
Hal ini merupakan bagian yang paling mendasar dalam memahami diri kita. Potensi adalah
sesuatu yang bisa membuat anda berkembang dan lebih lebih baik dalam hidup. Misalkan
jika kita memiliki potensi dalam bidang komunikasi. Jika kita sudah mengenali potensi diri
kita ini, maka tinggal kita latih terus agar kemampuan yang kita miliki bisa berkembang
secara optimal. Untuk mengenal potensi diri, kita perlu bantuan dari orang lain yang bisa
menilai diri kita secara objektif. Anda bisa datang ke konselor sekolah (guru Bimbingan dan
Konseling) untuk melakukan penelusuran mengenai potensi yang dimiliki.
Hal praktis lain yang bisa kita lakukan adalah dengan cara meminta pendapat dari orang lain
mengenai kelebihan dan kelemahan kita. Orang lain akan menilai diri kita secara objektif dan
berpotensi memunculkan kritikan. Tapi jangan risau karena semuanya adalah demi kebaikan
dan kemajuan diri kita. Kritik adalah senjata ampuh untuk mengenal lebih jauh kelemahan
diri kita. Alergi terhadap kritik berarti kita akan membuat tumbuh suburnya potensi negatif
pada diri kita. Memang tidaklah mudah bagi seseorang menerima kritik, apalagi yang benar-
benar menyakitkan. Ada kecenderungan bahwa kita ingin membela diri. Namun jika kita
memelihara terus penyakit alergi terhadap kritik, bersiaplah kta semakin asing dengan diri
sendiri. Kita benar-benar tidak
Tidak yakin bahwa diri kita ini sombong, iri, menyebalkan dan mau menang sendiri.

Terus bagaimana caranya supaya kita bisa menjadi lebih baik dalam mengenali diri kita ?.
Upaya memperbaiki diri akan efektif, jika kita menggerakan seluruh segenap potensi yang
kita miliki. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengenali kemampuan-kemampuan yang kita
miliki baik berupa kemampuan intelektual kita, kepribadian kita dan keterampilan-
keterampilan lain yang menunjang diri anda untuk sukses. Untuk itu, anda bisa melakukan
konsultasi kepada Konselor Sekolah yang professional memiliki pemahaman dan
keterampilan untuk membantu anda.
2. Fokuskan pada diri sendiri
Setelah kita mengetahui kemampuan kita, maka langkah selanjutnya yang harus kita
lakukan adalah memfokuskan pada kelebihan dan kemampuan kita. Kita perlu memahami
kelemahan kita agar kita bisa memperbaiki dan menjalin hubungan yang baik dengan orang
lain. Orang yang mengenali diri juga memberikan manfaat kepada lingkungannya. Sehingga
dimanapun dia berada, dia memfokuskan diri untuk berbuat kebaikan kepada sesame.
Keinginan kuat atau kerinduan melihat sebuah kebaiikan agar terjadi di lingkungan kita akan
memotivasi diri untuk meebarkan kebaikan dalam diri kita. Kita tidak akan sungkan
melakukan pembersihan jika melihat kekotoran di sekeliling. Kita dengan senang hati
mencipatkan suasana yang membuat orang lain bahagia, apakah itu tersenyum, menolong
dan berupaya memberikan solusi. Pada akhirnya akan terkondisikan keadaan yang dalam hal
ini diri kita menjadi pusat kebaikan dan solusi bagi orang-orang sekeliling kita.

3. Ubahlah Persepsimu
Mulai sekarang, ubahlah persepsi atau cara pandang anda melihat hidup. Persepsi adalah
jendela kita melihat dunia, jika seandainya selama ini kita salah dalam mempersepsi baik diri
ataupun orang lain, maka mulailah untuk mengubah itu sekarang juga karena dengan
mengubah berarti kita senantiasa memperbaiki diri kita.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik pembahasan : Menjadi remaja cerdas dan disiplin


2. Jenis layanan : Informasi
3. Bidang bimbingan : Pribadi
4. Fungsi layanan : Pemahaman, pengembangan,dan pemeliharaan
5. Tujuan layanan : Agar siswa dapat menjadi remaja cerdas dan
disiplin
6. Sasaran layanan : Kelas VII
7. Uraian kegiatan
Kegiatan Guru Siswa
Kegiatan awal Mengucapkan salam Menjawab salam dan
Menyapa siswa menjawab sapaan guru
Mengambil absen Mendengarkan guru
mengabsen
Kegiatan inti Memberikan materi Siswa mendengarkan
layanan serta penjelasan guru
penjelasan: Bertanya tentang
Menjadi remaja cerdas penjelasan yang tidak
dan disiplin mengerti
Kegiatan akhir Penutup Penutupan

8. Metode : Ceramah dan diskusi


9. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas
10. Waktu : 45 menit
11. Penyelenggaraan layanan : Fartiana vilofa
MENJADI REMAJA CERDAS DAN DISIPLIN

Menjadi Remaja Cerdas Dan Disiplin memang banyak cara yang dilakukan oleh orang tua
untuk mewujudkannya mulai dari membiasakan belajar dan melakukan hal kecil untuk
melatih kedisiplinan.

Cara membuat anak menjadi lebih disiplin menjadi dambaan setiap orang tua yang memiliki
anak, hal ini dikarena mereka ingin memiliki keturunan yang disiplin dan juga cerdas, banyak
orang tua yang mengajar dan mendidik anak mereka untuk menjadi yang mereka inginkan,
namun sebagian dari mereka salah dalam mendidik anak, berikut beberapa kesalahan orang
tua dalam mendidik anak yang perlu kita ketahui.

1. Lepas kontrol terhadap anak, terlalu memberi kebebasan terhadap anak berdampak
buruk terhadap perilaku anak tersebut, karena jika sudah menjadi kebiasaan maka sulit
untuk dihilangkan.
2. Melarang dengan kalimat negatif misalnya melarangnya dengan memberikan
perkataan kasar
3. Tidak taat aturan, sebagai orang tua kita harus lebih taat kepada aturan dan
memberikan contoh kepadanya, karena berujung kembali kepada kebiasaan yang
nantinya sulit untuk dihilangkan dibenak si anak.
4. Selalu memberi imbalan, hal ini memang baik jika diberikan kadang-kadang misalnya
ketika dia mendapatkan nilai bagus saat ujian semester, namun jika hal ini diberikan
secara sering maka akan berdampak buruk bagi perkembangan si anak tersebut
5. Disiplin namun tidak konsisten, ketika kita berikan peraturan kedisiplinan usahakan
untuk konsisten agar menjadi kebiasaan si anak di masa dewasa nantinya.

Itulah beberapa kesalahan mendidik anak yang mengakibatkan anak tidak tambah disiplin
namun sebaliknya. Masih banyak kesalahan lain yang mungkin dapat ditemukan di lain waktu.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik pembahasan : Cara menjadi pendengar yang baik


2. Jenis layanan : Penguasaan konten
3. Bidang bimbingan : Pribadi
4. Fungsi layanan : Pemahaman,pengembangan, dan pemeliharaan
5. Tujuan layanan : Agar siswa memahami dan mengembngkan
menjadi pendengar
6. Sasaran layanan : Kelas VII
7. Uraian kegiatan
Kegiatan Guru Siswa
Kegiatan awal Mengucapkan salam Menjawab salam dan
Menyapa siswa menjawab sapaan guru
Mengambil absen Mendengarkan guru
mengabsen
Kegiatan inti Memberikan materi Siswa mendengarkan
layanan serta penjelasan guru
penjelasan: Bertanya tentang
Cara menjadi pendengar penjelasan yang tidak
yang baik mengerti
Kegiatan akhir Penutup Penutupan

8. Metode : Ceramah dan diskusi


9. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas
10. Waktu : 45 menit
11. Penyelenggaraan layanan : Fartiana vilofa
LANGKAH UNTUK MENJADI SEORANG PENDENGAR YANG BAIK

Menjadi seorang pendengar yang baik bukan sesuatu yang mustahil. Siapapun dapat
mengasah keterampilan mendengar mereka. Ada ungkapan, Mendengar adalah suatu
proses yang aktif. Bukan berarti hanya duduk diam serta melotot menatap seseorang.
Belajar keterampilan mendengarkan dengan baik dapat menolong Anda meningkatkan
hubungan Anda, memahami orang lain lebih baik, serta meraih sukses lebih besar dalam
pekerjaan dan kehidupan. Berikut adalah beberapa petunjuk untuk membantu Anda
menjadi seorang pendengar yang baik.

Posisi siap

Bersikaplah nyaman dan perlihatkan kepada orang yang akan berbicara bahwa Anda siap
untuk mendengar apa yang akan dia katakan. Duduklah di kursi dan jika Anda harus
berdiri, bersandarlah ke tembok dan santailah.

Buat Kontak Mata

Kontak mata adalah sangat penting karena hal ini menunjukkan kepada orang yang bicara
bahwa Anda terlibat. Ini membuat Anda tetap memusatkan perhatian serta mengurangi
gangguan-gangguan.

Mengakui

Tanda yang sederhana seperti menganggukkan kepala atau mengucapkan sepatah kata dari
Anda menandakan bahwa Anda sedang mendengarkan. Hal ini menandakan kepada orang
yang sedang berbicara itu bahwa Anda sedang mendengarkan dengan aktif.

Bertanya

Bertanyalah sebagai kelanjutan dari apa yang orang itu katakan. Tapi berhati-hatilah
jangan sampai memotong poembicaraan dia. Bertanya akan menunjukkan bahwa Anda
menaruh perhatian terhadap apa yang dia katakan.

Peduli

Biarkan orang yang bicara itu tahu bahwa Anda peduli dengan apa yang dia sedang
katakan dan gunakan banyak kata saya. Misalnya, Anda katakan Saya mengerti apa
yang Anda rasakan atau Saya yakin itu membuat Anda marah.
Jangan pernah memotong pembicaraan

Jangan memotong pembicaraan orang tersebut. Jika Anda perlu mengatakan sesuatu,
tunggu ketika ada kesempatan. Juga jangan terfokus pada apa yang Anda ingin katakan
karena hal ini dapat mengganggu konsentrasi Anda dalam mendengarkan orang tersebut.

Perbaiki keterampilan mendengar Anda dan orang-orang akan merasa bahagia memiliki
Anda sebagai teman, pasangan atau teman sekerja mereka. Jadi mulailah berlatih. Ini
merupakan keuntungan bagi semua pihak.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik pembahasan : Motivasi belajar untuk mendapatkan hasil yang


memuaskan
2. Jenis layanan : Informasi
3. Bidang bimbingan : Klasikal
4. Fungsi layanan : Pemahaman,pengembangan,dan pemeliharaan
5. Tujuan layanan : Agar siswa dapat mengembangkan motivasi
belajar dan mengetahui factor penghambatnya
6. Sasaran layanan : Kelas VII
7. Uraian kegiatan
Kegiatan Guru Siswa
Kegiatan awal Mengucapkan salam Menjawab salam dan
Menyapa siswa menjawab sapaan guru
Mengambil absen Mendengarkan guru
mengabsen
Kegiatan inti Memberikan materi Siswa mendengarkan
layanan serta penjelasan guru
penjelasan: Bertanya tentang
Motivasi belajar untuk penjelasan yang tidak
mendapatkan hasil yang mengerti
memuaskan
Kegiatan akhir Penutup Penutupan

8. Metode : Ceramah dan diskusi


9. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas
10. Waktu : 45 menit
11. Penyelenggaraan layanan : Fartiana vilofa
MOTIVASI BELAJAR UNTUK MENDAPATKAN HASIL YANG MEMUASKAN

Pengertian Motivasi Belajar


Di dalam lembaga pendidikan yaitu di sekolah, motivasi yang dimaksud adalah motivasi
dalam belajar. Motivasi belajar merupakan suatu tenaga yang mendorong siswa agar selalu
semangat dan memiliki energi serta kekuatan dalam melakukan aktivitas belajar, sehingga
mencapai tujuan yang diharapkan. Tidak semua siswa akan selalu semangat dan sungguh-
sungguh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Terkadang, siswa segan dan
malas mengikuti pembelajaran di kelas. Hal tersebut tidak dapat dibiarkan, karena dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru hendaknya selalu membuat peserta didiknya selalu
semangat dan menumbuhkan motivasi dalam diri siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Sebagai seorang guru, hendaknya mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, motivasi
belajar siswa dapat tumbuh dengan baik, jika guru berusaha:
1) memberikan pemahaman kepada siswa, kalau belajar merupakan suatu kebutuhan bagi
siswa, dengan belajar, maka apa yang dicita-citakan siswa akan tercapai;
2) memberikan suasana yang nyaman dan kondusif, sehingga terjalin hubungan yang
harmonis antara siswa dengan guru dan tercipta perasaan suka terhadap pelajaran yang
disampaikan guru;
3) menyiapkan bahan ajar yang menarik;
4) menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan;
5) meyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi;
6) memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi yaitu berupa hadiah yang memiliki
potensi yang mendorong siswa menyukai pelajaran yang disampaikan guru;
7) melakukan manajemen kelas yang memungkinkan terciptanya suasana yang nyaman bagi
anak, misalnya penempatan meja yang bervariasi agar siswa tidak bosan;
8) mengundang sumber belajar untuk berbagi pengalaman dengan siswa;
9) melakukan pembelajarn di luar kelas, bahkan di luar sekolah, agar siswa tidak bosan,
karena pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik pembahasan : Nilai dan cara bertingkah laku


2. Jenis layanan : Informasi
3. Bidang bimbingan : Klasikal
4. Fungsi layanan : Pemahaman,pengembangan,dan pemeliharaan
5. Tujuan layanan : Agar siswa dapat menjadi seseorang yang bertata
kramah,dan bertingkah laku yang baik.
6. Sasaran layanan : Kelas X
7. Uraian kegiatan
Kegiatan Guru Siswa
Kegiatan awal Mengucapkan salam Menjawab salam dan
Menyapa siswa menjawab sapaan guru
Mengambil absen Mendengarkan guru
mengabsen
Kegiatan inti Memberikan materi Siswa mendengarkan
layanan serta penjelasan guru
penjelasan: Bertanya tentang
Nilai dan cara bertingkah penjelasan yang tidak
laku mengerti
Kegiatan akhir Penutup Penutupan

8. Metode : Ceramah dan diskusi


9. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas
10. Waktu : 45 menit
11. Penyelenggaraan layanan : Fartiana vilofa
NILAI DAN CARA BERTINGKAH LAKU

Nilai
Dalam kamus bahasa Indonesia, nilai adalah harga, angka kepandaian. Adapun menurut
Spranger, nilai diartikan sebagai suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk
menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu.

Dalam perspektif Spranger, kepribadian manusia terbentuk dan berakar pada tatanan nilai-
nilai dan kesejahteraan. Meskipun menempatkan konteks sosial sebagai dimensi nilai dalam
kepribadian manusia, tetapi spranger tetap mengakui kekuatan individual yang dikenal dengan
istilah roh subjektif (subjective spirit) dan kekuatan nilai-nilai budaya merupakan roh
objektif (objevtive spirit). Roh objektif akan berkembang manakala didukung oleh roh
subjektif, sebaliknya roh subjektif terbentuk dan berkembang dengan berpedoman kepada roh
objektif yang diposisikan sebagai cita-cita yang harus dicapai.

Tingkah Laku

Fishbein (1975) mendefenisikan tingkah laku adalah predisposisi emosional yang dipelajari
untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek. Tingkah laku merupakan variabel laten
yang mendasari, mengarahkan dan mempengaruhi perilaku. Tingkah laku tidak identik dengan
respons dalam bentuk perilaku, tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat disimpulkan
dari konsistensi perilaku yang dapat diamati. Secara operasional, tingkah laku dapat
diekspresikan dalam bentuk kata-kata atau tindakan yang merupakan respons reaksi dari
tingkah lakunya terhadap objek, baik berupa orang, peristiwa, atau situasi.

Menurut Chaplin (1981) dalam Dictionary of Psychology menyamakan tingkah laku dengan
pendirian. Chaptin menegaskan bahwa sumber dari tingkah laku tersebut bersifat kultural,
familiar, dan personal. Artinya, kita cenderung beranggapan bahwa tingkah laku-tingkah laku
itu akan berlaku dalam suatu kebudayaan tertentu, selaku tempat individu dibesarkan. Jadi,
ada semacam tingkah laku kolektif (collective attitude) yang menjadi stereotipe tingkah laku
kelompok budaya masyarakat tertentu. Sebagian besar dari tingkah laku itu berlangsung dari
generasi ke generasi di dalam struktur keluarga. Akan tetapi, beberapa darin tingkah laku
individu juga berkembang selaku orang dewasa berdasarkan pengalaman individu itu sendiri.
Para ahli psikologi sosial bahkan percaya bahwa sumber-sumber penting dari tingkah laku
individu adalah propaganda dan sugesti dari penguasa-penguasa, lembaga pendidikan, dan
lembaga-lembaga lainnya yang secara sengaja diprogram untuk mempengaruhi tingkah laku
dan perilaku individu.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik pembahasan : Sukses menghadapi kegagalan


2. Jenis layanan : Informasi
3. Bidang bimbingan : Pribadi
4. Fungsi layanan : Pemahaman,pengembangan,dan pemeliharaan
5. Tujuan layanan : Agar siswa dapat mengembangkan KES dan
dapat menangani KES-T
6. Sasaran layanan : Kelas VII
7. Uraian kegiatan
Kegiatan Guru Siswa
Kegiatan awal Mengucapkan salam Menjawab salam dan
Menyapa siswa menjawab sapaan guru
Mengambil absen Mendengarkan guru
mengabsen
Kegiatan inti Memberikan materi Siswa mendengarkan
layanan serta penjelasan guru
penjelasan: Bertanya tentang
Sukses menghadapi penjelasan yang tidak
kegagalan mengerti
Kegiatan akhir Penutup Penutupan

8. Metode : Ceramah
9. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas
10. Waktu : 45 menit
11. Penyelenggaraan layanan :Fartiana vilofa
SUKSES MENGHADAPI KEGAGALAN

1. Bersikap dan berpikir Positif terhadap Kegagalan


Ingat! kegagalan bukanlah suatu yang harus ditakuti. Tanpa ada sikap positif, Anda akan
semakin stress setelah mengalami kegagalan. Anda seakan kehilangan energi untuk bangkit
kembali karena selalu dibayang-bayangi takut gagal. Dengan bersikap positif, Anda mampu
memandang suatu kegagalan sebagai peristiwa hidup yang harus dialami (proses kehidupan).
Dengan demikian, mental Anda akan semakin kuat. Percayalah pasti ada sebuah hikmah dari
sebuah kegagalan.

2. Mencari penyebab Kegagalan


Renungkan diri sendiri, apa yang menjadi penyebab Anda gagal? Secara umum, ada dua
faktor utama penyebab kegagalan, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri. Ada kalanya Anda kurang memiliki
semangat dan motivasi dalam mengerjakan sesuatu atau mungkin Anda tidak disiplin dan
ceroboh dalam bekerja. Jika Anda menyadari penyebab internal ini, maka harus Anda sendiri
yang merubahnya. Ingat! sukses atau tidaknya Anda dimulai dari dalam diri sendiri, jika Anda
bisa memotivasi diri sendiri, selanjutnya Anda akan lebih ringan melangkah. Sedangkan
faktor Eksternal merupakan faktor penyebab di luar diri sendiri. Misalnya kurangnya
dukungan dari orang terdekat, pesaing yang terlalu banyak dan ketat, atau kurangnya fasilitas,
dll.
3. Atasi Kegagalan
Setelah mengetahui penyebab kegagalan, Anda harus segera mencoba mengatasinya. Tidak
perlu harus mengatasi semua penyebab kegagalan sekaligus, ada baiknya dilakukan secara
bertahap tetapi pasti. Prioritaskan penyebab utama, kemudian penyebab lainnya. Karena itu,
buat catatan tentang hal-hal yang sering membuat Anda gagal, apakah faktor internal atau
eksternal (buat skala prioritas). Jangan mencari kambing hitam dalam mencari penyebab
kegagalan Anda.
4. Gali kekuatan Diri
Selain mencari penyebab kegagalan, catatlah apa saja kekuatan dan potensi diri Anda, baik
yang tersembunyi maupun yang nampak. Coba gunakan kekuatan dan potensi Anda secara
maksimal. Galilah potensi-potensi tersembunyi Anda yang masih bisa dikembangkan. Jika
Anda bisa mengembangkan potensi Anda dengan baik, maka sukses takkan jauh jauh dari
Anda.
5. Tangkap Peluang
Jangan hanya diam merenungi nasib. Anda harus jeli menangkap peluang atau kesempatan.
Ingat, Anda tidak akan pernah mendapatkan kesempatan itu jika Anda sendiri tidak pernah
berusaha mencarinya. Begitu Anda tahu ada peluang, tangkaplah peluang tersebut, jangan
tunggu sampai besok.
6. Trial and Error
Untuk meraih kesuksesan Anda perlu melakukan trial and error. hal ini merupakan salah satu
tolak ukur untuk menggapai kesuksesan. Tinggal sejauh mana kita mau dan berani mencoba
kembali kegagalan itu. Sebelum mencoba lagi, pikirkan masak-masak langkah yang akan
ditempuh. Kalaupun terjadi kesalahan kembali, jangan ragu-ragu melakukan perbaikan dan
terus mencoba sampai Anda berhasil mengatasinya. Kunci utama trial and error adalah kerja
keras dan tetap semangat.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik pembahasan : Menjadi pribadi yang mandiri


2. Jenis layanan : Informasi
3. Bidang bimbingan : Pribadi
4. Fungsi layanan : Pemahaman,pengembangan,dan pemeliharaan
5. Tujuan layanan : Agar siswa dapat hidup dengan efektif sehari-hari
6. Sasaran layanan : Kelas VII
7. Uraian kegiatan
Kegiatan Guru Siswa
Kegiatan awal Mengucapkan salam Menjawab salam dan
Menyapa siswa menjawab sapaan guru
Mengambil absen Mendengarkan guru
mengabsen
Kegiatan inti Memberikan materi Siswa mendengarkan
layanan serta penjelasan guru
penjelasan: Bertanya tentang
Menjadi pribadi yang penjelasan yang tidak
mandiri mengerti
Kegiatan akhir Penutup Penutupan

8. Metode : Ceramah
9. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas
10. Waktu : 45 menit
11. Penyelenggaraan layanan :Fartiana vilofa
MENJADI PRIBADI YANG MANDIRI

Kemandirian seseorang sangat penting di era yang semakin moderen dewasa ini. Meskipun
kemandirian merupakan hal yang tidak mudah untuk diterapkan, apalagi bagi kaum wanita
yang sering di anggap memiliki ketergantungan yang besar pada kaum pria.

Kemandirian merupakan kondisi pribadi yang telah mampu memperkembangkan pancadaya


kemanusiaan bagi tegaknya hakikat manusia pada dirinya sendiri dalam bingkai dimensi
kemanusiaan. Pancadaya, yaitu daya takwa, cipta, rasa, karsa dan karya telah berkembang dan
terwujudkan sedemikian rupa sehingga ia menjadi individu yang menjunjung hakikat
kemanusiaan (yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memanfaatkan
kemampuan diri secara optimal, bermoral tinggi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam status
dan kedudukannya, serta menepati kewajiban dan hak dasar diri sendiri dan orang lain), yang
kesemuanya itu terlaksana dalam bingkai dimensi kemanusiaan (yaitu yang mendukung dan
mengutamakan teraktualisasikannya kebenaran dan keluhuran, potensi diri dan adanya
perbedaan dengan orang lain, komunikasi dan kebersamaan nilai dan moral, yang kesemuanya
itu dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa).

A. Sifat yang Mencerminkan Kemadirian

1. Bertanggung jawab.

Tampil mandiri berarti memiliki sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang telah
dilakukannya. Berani berbuat berarti berani bertanggung jawab,dan wujud tanggung jawab
adalah sesuatu yang bisa diterima dengan baik oleh banyak orang.

2. Mampu mengatasi kesulitan

Pribadi yang mampu mengatasi kesulitannya sendiri, mampu menyelesaikan masalahnya


sendiri . Meskipun pada awalnya terasa sulit tapi dapat mencari jalan keluar/solusi dari
permasalahan yang dihadapi.

3. Mengenal kemampuan diri sendiri

Menyadari sepenuhnya akan kemampuan yang dimiliki. Pada dasarnya manusia memiliki
kelebihan dan kekurangan. Pribadi mandiri yang mengenal dirinya, pasti tahu persis untuk
memaksimalkan kelebihannya dan meminimalisir kekurangannya.

4. Senantiasa berpikir positif


Berpikir positif terwujud dalam tindakan positif yang dilakukan pribadi mandiri. Dapat
mengambil keputusan yang positif dan bersikap bijaksana.

5. Berwawasan global

Pribadi mandiri memiliki wawasan global dan tidak berpikiran sempit yang mengarah pada
ketergantungan terhadap orang lain karena kurang percaya diri.

B. Tiga pola prilaku yang penting dalam membentuk perilaku mandiri

Berpikir mulai dari tujuan akhir peran kita dalam kehidupan

Setiap orang dalam melaksanakan perannya didalam kegiatannya baik bisnis ,organisasi dan
lingkungan hidupnya tentu mempunyai tujuan atau misi. Misi adalah sesuatu yang kita
jalankan atau perankan dalam hubungan kita bersama orang lain. Misi menjadikan kita
mempunyai arahan atau guiden dalam kita bersikap dan bertindak dalam hubungan kita
bersama orang lain. Sebagai contoh, dalam lingkungan kerja kita sebagi karyawan, kita
mempunyai tujuan atau misi yaitu menjadi karyawan yang selalu membantu rekan keraja kita
untuk melaksanakan tugasnya dalam mencapai kesuksesan bersama perusahan tempat kita
bekerja.

Mengambil peran (terlibat aktif)

Setelah kita mempunyai misi atau tujuan yang kita tetapkan dalam peran kita didalam
hubungan kita bersama orang lain baik organisasi atau lingkungan kita, maka kita berusaha
mengambil peran aktif yang secra sadar sebagi tanggung jawab atas misi yang telah kita
tetapkan. Secara proaktif(sikap mengambil tindakan yang menguntungkan) menetapkan cara-
cara pencapain misi/tujuan. Kemampuan memenuhi janji atas diri sendiri adalah ciri pribadi
yang mandiri. Disiplin dan komitmen adalah kunci sukses dari setiap pribadi yang sukses.

Mendahulukan hal-hal penting yang bermanfaat

Tentu saja dalam misi yang kita tetapkan kita perlu menentukan skala prioritas, mendahulukan
hal-hal penting( fundamental) yang berhubungan dengan pencapaian misi. Serta mampu
mengorbankan kesenangan yang sekarang untuk sebuah tujuan. Skala prioritas membantu kita
dalam focus pencapain misi sebab misi yang sangat tinggi tersusun oleh tujuan -tujuan jangka
pendek maupun menengah. Dengan skala prioritas membuat kita lebih realistik dalam
menetapkan misi, hal yang membedakan cita -cita dan angan-angan. Cita -cita adalah hal yang
mungkin karena kita mengetahui cara mencapai tujuan yang relistik.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik pembahasan : Kemandirian diusia remaja


2. Jenis layanan : Informasi
3. Bidang bimbingan : Klasikal
4. Fungsi layanan : Pemahaman,pengembangan,dan pemeliharaan
5. Tujuan layanan : Agar siswa dapat menyebutkan pengertian
kemandirian,macam-macam,faktor penghambat kemandirian.
6. Sasaran layanan : Kelas VII
7. Uraian kegiatan
Kegiatan Guru Siswa
Kegiatan awal Mengucapkan salam Menjawab salam dan
Menyapa siswa menjawab sapaan guru
Mengambil absen Mendengarkan guru
mengabsen
Kegiatan inti Memberikan materi Siswa mendengarkan
layanan serta penjelasan guru
penjelasan: Bertanya tentang
Kemandirian diusia penjelasan yang tidak
remaja mengerti
Kegiatan akhir Penutup Penutupan

8. Metode : Ceramah
9. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas
10. Waktu : 45 menit
11. Penyelenggaraan layanan :Fartiana vilofa
KEMANDIRIAN DIUSIA REMAJA

Pada usia remaja, terjadi pertumbuhan yang pesat, maka tampak remaja secara fisik tubuhnya
menjadi besar, namun dalam perkembangan psikhisnya masih bersifat kenaka-kanakan.
Karenanya tidak jarang remaja menajdi pemurung, mudah emosional dan tidak mau disebut
sebagai anak lagi, tetapi juga keberatan kalau disebut dewasa. Remaaj dikatakan dewasa
karena berkaitan dengan perkembangan kemandirian dan rasa tanggung jawab.

Perkembangan kemandirian merupakan suatu masalah penting sepanjang kehidupan manusia.


Kemandirian dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik, yang pada gilirannya memicu
terjadinya perubahan emosional. Perubahan logis yang memberikan pemikiran tentang cara
berfikir yang mendasari tingkah laku, serta perubahan nilai dalam peran sosial melalui
pengasuhan orangtua dan aktifitas individu. Masalah kemandirian menuntut persiapan
individu baik fisik maupun emosional untuk mengatur dan melakukan aktifitas atas tanggung-
tanggung jawabnya sendiri tanpa menggantungkan diri pada orang lain.

Kemandirian biasanya ditandai dengan kemampuan menentukan nasib sendiri, kreatif dan
inisiatif, mengatur tingkah laku, bertaggung jawab, mampu menahan diri, membuat
keputusan, serta mampu mengaasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain. Kemandirian
merupakan sikap otonomi dimana individu relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat,
dan keyakinan orang lain. Dengan kemampuannya, individu diharapkan lebih bertanggung
jawab terhadap dirinya snediri. Kemandirian mengandung pengertian :

1. Suatu kondisi dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan
dirinya sendiri.
2. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
3. Memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugas
4. Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

Robert Havighurt (1972), membedakan kemandirian atas empat bentuk, yaitu :


1. Kemandirian Emosi, yaitu kemampuan mengontrol emosi sendiri dan tidak
tergantungnya ada kebutuhan emosi pada orang lain.
2. Kemandirian Ekonimi, yaitu kemampuan mengatur ekonimi sendiri dan tidak
tergantung kebutuhan ekonomi orang lain.
3. Kemandirian Intelektual, yaitu kemampuan untuk mengatas iberbagai masalah yang
sedang dihadapi.
4. Kemandirian sosial,yaitu kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain
dan tidak tergantung pada aksi orang lain.

Pentingnya kemandirian bagi seorang pelajar dapat dilihat dari situasi kompleksitas
kehidupan, yaitu secara langsung dan tidak langsung memberikan pengruh. Berbagai
fenomena yang sering terjadi karena kurangnya kemandirian pelajar, dan sangat perlu
perhatian, seperti: perkelaian antar pelajar, penyalahguanaan obat dan alkohol perilaku agresif,
dan berbgai perilaku yang menyimpang yang sudah mengarah pada tindak kriminal. Dalam
konteks proses belajar, fenomena pelajar yang kurang mandiri dalam belajar, yang dapat
menimbulkan gangguan mental pada pendidikan lanjutan, kebiasaan belajr yang kruang baik
(tidak betah belajar lama , atau belajar menjelang ujian, membolos, menyontek, dan mencari
bocoran soal-soal ujian).

Beberapa gejala yang berhubungan dengan permasalahan kemandirian yang erlu mendapat
perhatian, diantaranya adalah :

1. Ketergantungan disiplin pada kontrol luar bukan karena niat sendiri yang ikhlas.
Perilaku seperti itu mengarah pada tidak konsisten, perilaku formalistik, keterpaksaan,
sehingga menghambat etos kerja dan kehidupan yang mapan.
2. Sikap tidak peduli terhadap lingkungan hidu, yang menunjukan kemandirian masyarakat
yang masih rendah, karena manusia mandiri adalah manusia yang tidak lepas dari
lingkungannya.
3. Sikap hidup konformistis tanpa pemahaman dan konformistis dengan mengorbankan
prinsip, adanya faham segala sesuatu bisa diatur yang berkembang dalam masayarakat.
Hal tersebut menunjukan ketidak jujuran dalam berfikir dan bertindak sepeti
kemandirian yang masih rendah.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik pembahasan : Membina hubungan baik dengan teman sebaya


2. Jenis layanan : Layanan individual
3. Bidang bimbingan : Pribadi
4. Fungsi layanan : Pemahaman,pengembangan,dan pemeliharaan
5. Tujuan layanan : Agar siswa dapat membina hubungan dengan
teman sebaya,bersikap dan berprilaku baik,mampu mempertahankan
hubungan yang harmonis dengan teman sebaya.
6. Sasaran layanan : Kelas VII
7. Uraian kegiatan
Kegiatan Guru Siswa
Kegiatan awal Mengucapkan salam Menjawab salam dan
Menyapa siswa menjawab sapaan guru
Mengambil absen Mendengarkan guru
mengabsen
Kegiatan inti Memberikan materi Siswa mendengarkan
layanan serta penjelasan guru
penjelasan: Bertanya tentang
Membina hubungan baik penjelasan yang tidak
dengan teman sebaya mengerti
Kegiatan akhir Penutup Penutupan

8. Metode : Ceramah
9. Tempat penyelenggaraan : Ruang kelas
10. Waktu : 45 menit
11. Penyelenggaraan layanan : Fartiana vilofa
MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN TEMAN SEBAYA

Manusia dalam kegiatan sehari hari tidak lepas dari interaksi sesama manusia, baik yang
positif dan negatif. Disini saya mencoba berbagi cara bagaimana cara menjalin hubungan yang
baik dengan teman ataupun dengan orang yang belum kita kenal.
Berikut cara cara untuk menjaga sebuah hubungan pertemanan :
a. Hormatilah teman, teman biasanya sebaya dengan kita, bahkan ada yang lebih tua dari
kita, oleh karenanya sudah sepantasnya kita menghormati yang lebih tua.
b. Tidak bercanda keterlaluan. Kalau kita bersenda gurau hal hal yang kecil mugkin tidak
masalah, tetapi kalau sudah diluar batas, maka hubungan itu bisa langsung retak.
c. Sesekali kumpul. Biasanya jika ada waktu senggang ajak teman teman kita untuk hangout
bareng ke mall untuk makan ataupun sekadar jalan jalan, ini berfungsi untuk
mengakrabkan diri kita. Jangan terlalu sering karena akan merasa jenuh.
d. Bantu, bantulah teman jika mengalami kesulitan, ingat membantu dalam yang postif.
Jangan sesekali membantu teman jika berbuat salah apalagi melanggar hukum.
e. Ibadah berjamaah, selain mendapatkan pahala yang berlipat, beribadah dengan teman
akan semakin akrab dengan teman.
f. Saling mengingatkan, itu perlu karena sifat dasar manusia adalah pelupa.
g. Berbagi, saling memberi jika mempunyai rejeki lebih.

1. Belajar Menghargai
Pada dasarnya semua orang ingin dihargai, tidak peduli apakah ia orang berpangkat
atau tidak, orang miskin atau kaya, sesama agama atau tidak seagama, sesama suku atau tidak
sesama suku, semuanya ingin dihargai secara proporsional. Namun sayangnya, banyak orang
dikalangan kita yang tidak mau menghargai orang lain. Padahal menghargai orang lain bukan
berarti memberikan sesuatu yang besar nilainya. Misalnya saja menghargai pendapat orang
lain. Hal ini sangat penting dilakukan dalam membina hubungan yang baik. Kalau ingin
dihargai orang lain, maka kita harus menghargai orang terlebih dahulu.
2. Belajar Menghormati
Setiap orang selalu ingin dihormati. Oleh karena itu, janganlah kita menghormati
orang lain karena ia kebetulan punya pangkat atau kedudukan. Kita perlu menghormati orang
lain, bila kita melihat orang lain tersebut melakukan sesuatu yang baik. Kita juga perlu
menghormati orang yang lebih atau lebih maju dari kita. Atau dengan kata lain, ciptakan
suasana saling menghormati di antara kita.
3. Suka Menolong
Menolong merupakan suatu perbuatan yang mulia, misalnya menolong seseorang yang
sedang dalam kesusahan atau menolong orang menyelesaikan masalahnya. Menolong tidak
harus dengan mengeluarkan uang. Oleh karena itu jadilah orang yang suka menolong. Tapi
ingat dalam menolong jangan mengharapkan balasan. Bantulah orang lain dengan penuh
keikhlasan. Pertolongan yang demikian itu di hadapan Allah SWT, dinilai sebagai
suatuamalan ibadah dan berpahala.
4. Mau Mengerti
Sikap mau mengerti keadaan orang lain pada dasarnya merupakan perbuatan sangat
terpuji. Sebab, orang mempunyai sikap mau mengerti keadaan orang lain ini membutuhkan
kesadaran yang harus ditumbuhkan dari dalam hati nurani yang terdalam. Oleh karena itu
dalam membina hubungan yang baik, sudah seharusnya kita mau mengerti keadaan orang lain
tanpa pandang bulu. Artinya kita harus menghindari sikap acuh tak acuh atau tidak peduli
terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita.
5. Mau Memberikan Pujian
Bila kita melihat teman kita berprestasi dalam suatu bidang apapun karena hasil keras
dan jujur, maka sebaiknya kita mau memberikan pujian terhadap teman kita tadi dengan
penuh keihklasan. Sebab, pemberian pujian yang sesuai dengan keadaannya, artinya tanpa
dibuat-buat, akan memberikan pengaruh positif bagi teman kita, meskipun pujian yang kita
berikan itu dalam bentuk sekecil apapun. Oleh karena itu, dalam rangka membina hubungan
yang baik antar sesama teman, sebaiknya kita jangan pelit memberikan pujian.

6. Mau Memberikan Motivasi


Perjalanan hidup seseorang tidak selamanya berjalan mulus, artinya ada kalanya ia
mengalami masalah, seperti patah semangat atau putus asa dan lain sebagainya, sehingga ia
kehilangan semangat, malas, tidak bergairah. Bila kita mempunyai teman yang mengalami
demikian itu, maka sebagai teman yang baik tentunya akan memberikan motivasi (dorongan),
sehingga teman kita tadi tumbuh kembali rasa percaya dirinya. Oleh karena itu
dalammembina hubungan yang baik, sebaiknya kita harus pandai-pandai memberikan
motivasi, khususnya terhadap teman yang sedang mengalami suatu masalah.

Вам также может понравиться