Вы находитесь на странице: 1из 3

PENYUSUNAN LAPORAN KP PRODUK RENCANA RDTR PKSN NUNUKAN

Kerja Praktek merupakan proses mahasiswa untuk mengetahui kehidupan dunia kerja agar
mendapatkan pengalaman praktik dilapangan dengan menerapkan kemampuan akademis yang
didapatkan dari perkuliahan. Lembaga atau instansi yang dipilih oleh penulis yaitu PT Deltra
Wijaya Konsultan yang berada di Kota Bandung. Sehubungan dengan hal ini, penulis
berkesempatan untuk mengikuti proses pembuatan produk perencanaan yaitu Penyempurnaan
Kawasan Perbatasan RDTR PKSN Nunukan. Nunukan merupakan kawasan strategis nasional yang
wilayah penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh penting secara nasional
terhadap kedaulatan Negara serta pertahanan dan keamanan negara. Produk ini merupakan hal
yang baru bagi penulis sehingga meningkatkan rasa keingintaunan dan kompetensi dari praktikan

Dengan mengikuti proses pembuatan produk RDTR PKSN Nunukan, penulis mempelajari
berbagai hal yang baru yaitu bagaimana sebuah konsultan mendapatkan proyek hingga proses
penyusunan Laporan Pendahuluan dan Laporan Antara. Pada dasarnya untuk mendapatkan
proyek terdapat beberapa tahapan yang dilalui yaitu pencarian informasi mengenai pengadaan
proyek, kemudian pendaftaran secara online dengan melengkapi berkas adsminitrasi. Langkah
selanjutnya ialah menyusun suatu dokumen berupa Usulan Teknis (Ustek) ke pihak pemberi kerja.
Ustek ini berisi mengenai pemahaman terkait proyek, tanggapan terhadap KAK, metodologi
pendekatan, rencana tenaga ahli, hingga Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pada tahap akhir ialah
pengumuman pemenang lelang yang dilakukan setelah penilaian Ustek yang dikerjakan oleh
pihak konsultan. Lebih jelasnya dapat dilihat di diagram dibawah ini

Pencarian informasi
Menyusun dokumen
mengenai pengadaan Pendaftaran adsminitratif Pengumuman lelang
Usulan Teknis (Ustek)
proyek

Tahap selanjutnya ialah penyusunan Laporan Pendahuluan RDTR PKSN Nunukan. Pada
saat penyusunan laporan ini praktikan bekerja pada bagian pembentukan peta restrukturisasi
deliniasi wilayah dan revisi BAB III mengenai metode pelaksanaan pekerjaan aspek prasarana
jaringan drainase. Namun, terdapat beberapa kendala yang dirasakan yaitu proses asistensi dari
pihak BIG (Badan Informasi Geografis) dimana salah satu persyaratanya yaitu menggunakan peta
dari citra satelit kemudian dilanjutkan pada tahap ortoks. Proses ini memerlukan waktu yang lebih
panjang dan menganggu proses selanjutnya sehingga terjadi keterlambatan dan ketidaksesuaian
pada timeline pekerjaan. Kemudian, praktikan tidak dapat mengikuti proses survey di kawasan
perbatasan Nunukan sehingga tidak memahami dengan detail mengenai kondisi eksisting di
kawasan perbatasan Nunukan.
Pada proses penyusunan Laporan Antara praktikan ditugaskan untuk merekapulasi data
yang dibutuhkan untuk penyusunan Laporan RDTR, baik rekapitulasi data dari survey primer, studi
literature, maupun instansi terkait. Pada tahap proses pengerjaan Laporan Antara didapatkan
bahwa kondisi perekonomian di Kawasan Perbatasan Nunukan mengalami laju pertumbuhan
yang fluktuatif dimana terdapat penurunan dan peningkatan pada setiap sektor perekonomuian.
Sektor yang mengalami laju pertumbuhan yang signifikan ialah sektor pengadaan listrik dan gas
sektor jasa, dan sektor pertanian, kehutanan, perikanan pada kurun waktu 2012-2016. Teknik
analisis yang dilakukan oleh praktikan yaitu analisa kontribusi sektor, analisa LQ, dan analisa
tipologi Klassen. Ketiga analisis tersebut digunakan praktikan untuk mengetahui sektor basis dan
sektor non basis di kawasan perencanaan serta mengetahui kontribusi sektor terbesar yang
mempengaruhi perkembangan ekonomi. Kemudian dengan menggunakan analisis Tipologi
Klassen praktikan dapat mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi
pada masing-masing daerah.

Hasil yang ditemukan ialah sektor pertanian, perkebunan sayur dan perkebunan buah di
Kecamatan Nunukan Selatan merupakan sektor basis dan berkontribusi besar untuk Kabupaten
Nunukan, yang mana termasuk pada kuadran I. Pada kuadran ini dapat menunjukkan sektor
pertanian, buah dan sayur merupakan sektor maju untuk masa sekarang ataupun untuk beberapa
tahun kedepanya. Pada sektor pertanian komoditi yang diprioritaskan untuk pengembangan
selanjutnya ialah ubi jalar dan kacang tanah, kemudian sektor perkebunan buah ialah komoditi
belimbing, sirsak, jambu, salak, papaya, nangka. Lalu pada sektor perkebunan sayur ialah komoditi
bayam. Sedangkan untuk sektor perikanan termasuk pada sektor berkembang yang tidak
berkontrusi besar untuk Kabupaten Nunukan. Jadi dapat disimpulan untuk pengembangan sektor
ekonomi di Kecamatan Nunukan Selatan diprioritaskan pada sektor; (1) Sektor perkebunan buah,
sayur, dan sektor pertanian, (2) sektor perkebunan, (3) sektor perikanan. Sedangkan untuk
Kecamatan Nunukan sektor perkebunan sayur dengan komoditi bayam termasuk pada kuadran I
yaitu sektor maju dan sektor yang layak dikembangkan untuk beberapa tahun kedepan. Kemudian
sektor komoditi kelapa dan kelapa sawit yang tergolong pada sektor maju namun tertekan.
Sedangkan yang termasuk pada kuadran terakhir yaitu kuandran ke IV yaitu sektor perikanan
dimana sektor ini tidak tergolong sektor basis dan tidak berkontribusi besar di Kabupaten
Nunukan. Sehingga dapat dirumuskan prioritas pengembangan perekononomian di Kecamatan
Nunukan ialah; (1) sektor perkebunan sayur, (2) sektor perkebunan dengan komoditi unggulan
kelapa dan kelapa sawit (3) sektor peternakan

Sedangkan pada proses penyusunan analisa drainase menggunakan perhitungan debit


lintasan total guna mengetahui limpasan air hujan pada guna lahan . Hasil dari perhitungan ini
didapatkan bahwa bulan September dan bulan Mei merupakan limpasan tertinggi di Kabupaten
Nunukan dan perlu adanya peninjauan lebih lanjut untuk menangani dampak dari debit limpasan
air yang tinggi. Berikut ini grafit debit limpasan Kabupaten Nunukan
Berdasarkan dari hasil penyusunan Laporan Pendahuluan dan Laporan Antara yang
dilakukan oleh penulis ditemukan berbagai persoalan yang didapat diantaranya ialah;

1. Permasalahan pelaksanaan pekerjaan


2. Permasalahan komunikasi dengan Tim
3. Minimnya koordinasi maupun konsultasi dengan Tim Leader maupun Tenaga Ahli
4. Minimnya ahli pemetaan di IKP yang membuat pekerjaan sedikit terlambat dan terjadi
kemunduran jadwal dari timeline yang sudah ditetapkan

Disusun Oleh :

Rachmatina Retno Septiani

(08211440000050)

Вам также может понравиться