Вы находитесь на странице: 1из 12

JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret


2015

STRUKTUR HATI MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN


EKSTRAK DAUN KALIANDRA MERAH (Calliandra calothyrsus Meissn.)

STRUCTURE OF MICE LIVER AFTER GIVING RED CALLIANDRA LEAF


EXTRACT

Haryo Seto Wicaksono, Inna Narayani*, Iriani Setyawati**


*Lab. Fisiologi Hewan, **Lab. Struktur dan Perkembangan Hewan Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Udayana
Kampus Bukit Jimbaran, Kuta
Email: Hsetowicaksono@gmail.com

ABSTRAK
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kaliandra merah terhadap
bobot, anatomi dan histologi hati mencit jantan. Perlakuan diberikan secara oral dengan dosis
yang bervariasi (2, 4, dan 6 mg/kg bb), kelompok kontrol diberikan NaCl 0,9%. Penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 12 kelompok masing-masing
dengan tiga ulangan. Hasil pengamatan menunjukkan pemberian ekstrak daun kaliandra
merah berpengaruh nyata terhadap kerusakan histologi hati mencit jantan. Terjadi
peningkatan kerusakan degenerasi lemak dan inti piknotik seiring peningkatan dosis pada
perlakuan selama 7 dan 21 hari, serta pelebaran vena sentralis pada perlakuan selama 7 hari.
Jumlah kerusakan bertambah seiring makin lamanya waktu perlakuan pada kerusakan
degenerasi lemak (dosis 2 mg/kg bb), inti piknotik (dosis 2 dan 6 mg/kg bb), infiltrasi sel
radang (dosis 4 mg/kg bb), kongesti sinusoid (dosis 2, 4 dan 6 mg/kg bb), serta pelebaran
vena sentralis (dosis 2 dan 4 mg/kg bb).
Kata Kunci: kaliandra merah, mencit jantan, histologi hati

ABSTRACT
This research aims to determine the effect red calliandra leaf extract on weight, anatomy and
histology of male mice liver. Treatment was administered orally with varying doses (2, 4, 6
mg/ kg). Control grups was given 0,9% NaCl. This study used a completely randomized
design (CRD), consisting of 12 groups with three replications. Histological observations
showed that red calliandra leaf extract significantly affected the damage of male mice liver.
Damage level of nucleus pyknotic and fatty degeneration increased in line with the increasing
doses in treatment for 7 and 21 days, as well as the dilation of central venous in treatment for
7 days. The damage increase in line with the leght of treatment in the fatty degeneration (dose
2 mg/kg bw), nuclues pyknotic (doses 2 and 6 mg/kg bw), infiltration of inflammatory cells
(dose 4 mg/kg bw), sinusoid congestion (doses 2, 4 and 6 mg/kg bw), and central venous
dilatation (dose 2 and 4 mg/ kg bw).
Keywords : Red calliandra, male mice, liver histology
semak yang memiliki beberapa spesies,

PENDAHULUAN salah satunya yaitu jenis kaliandra

Kaliandra merupakan bunga merah (Calliandra

tanaman leguminosa pohon atau calothyrsus). Kaliandra mampu

258
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret
2015

beradaptasi pada berbagai jenis tanah dan rematik, pembersihan darah, kanker
asam dengan pH 4,5 yang rendah akan rahim, dan pilek (Taylor, 2013). Kaliandra
unsur hara dan dapat tumbuh pada juga dapat mempengaruhi aktivitas

ketinggian di atas 1700 m dpl serta curah mikroba. Ekstrak akar dan daun

hujan yang tinggi (Herdiawan dkk., 2006). Calliandra portoricensis dapat bermanfaat
di bidang farmakologi sebagai analgesik
Kaliandra banyak dimanfaatkan
dan antikonvulsan (Ofusori and Adejuwon,
sebagai pakan ternak dan juga berpotensi
2011).
sebagai obat herbal. Bagi kebanyakan
masyarakat terutama di Indonesia, obat Hati merupakan organ yang sangat

herbal cukup penting. Selain lebih mudah rentan terhadap pengaruh senyawasenyawa

diperoleh dan relatif murah, obat herbal kimia. Menurut Wulandari (2008), hati

juga dapat diperoleh tanpa resep dokter sering mengalami kerusakan akibat

(Pudjarwoto dkk., 1992). Tanaman masuknya bahan toksik. Sekitar 80% suplai

kaliandra telah diketahui mengandung darah ke hati berasal dari saluran

senyawa kimia yang terdiri dari saponin, pencernaan, maka bahan-bahan toksik

glikosida, steroid, asam lemak, alkaloid, yang diabsorbsi usus akan dibawa ke hati

polifenol, antrakuina, 2-hidroksi-4-metoksi melalui vena porta. Bahan toksik dapat

asam benzoat, asam galat, metil galat, menyebabkan bermacam-macam

myricitrin, quercitrin, myricetin 3-O-- jenis efek toksik seperti steatosis, nekrosis,

D4C1-lukopiranosida, afzelin, kolestasis, dan sirosis (Lu, 1995).

isoquercitrin, myrecitin 3-O-(6 - O- Patologi hati erat kaitannya dengan

galloyl)--Dglukopiranosida, myricitrin 2 makanan dan minuman yang dikonsumsi

-O-galat, quercitrin 2 - Ogalat, afzelin 2 - oleh suatu individu. Perubahan struktur

Ogalat,1,2,3,4,6-penta-O-galloyl--D- histologi pada hati dapat dipengaruhi oleh

4C1glukopiranosida, myrictrin 2 , 3 - di- masuknya jumlah dan jenis senyawa

Ogalat, quercetin 3-O-metil eter, asam tertentu ke dalam organ hati, karena

kafeat, asam betulinat, glikosida digital senyawa-senyawa yang masuk ke dalam

(Onyeama et al., 2012; Moharram et al., tubuh akan mengalami absorbsi, distribusi,

2006; Hua, 2012). metabolisme, dan ekskresi di dalam tubuh

Di Peru, akar, kulit kayu, daun, dan (Guyton dan Hall, 2006). Oleh karena itu,

bunga di buat menjadi jamu dan perlu diteliti bagaimana pengaruh ekstrak

dimanfaatkan untuk mengobati arthritis

259
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret
2015

daun kaliandra merah (Calliandra kelompok K1-3 (kontrol), A1-3 (dosis 2


calothyrsus) terhadap organ hati. mg/kg bb), B1-3 (dosis 4 mg/kg bb), dan C1-
3
(dosis 6 mg/kg bb) dibedah setelah 7 hari
MATERI DAN METODE
Penelitian ini menggunakan mencit perlakuan, kelompok K4-6 (kontrol), A4-6
(Mus musculus L.) jantan dewasa dengan (dosis 2 mg/kg bb), B4-6 (dosis 4 mg/kg bb),
kisaran umur 2-3 bulan dan berat badan 25- dan C4-6 (dosis 6 mg/kg bb) dibedah setelah
30 gram. Sebelum diberi perlakuan, 36 14 hari perlakuan, kelompok K7-9 (kontrol),
ekor mencit jantan dewasa diaklimatisasi
A7-9 (dosis 2 mg/kg bb), B7-9 (dosis 4 mg/kg
selama tujuh hari di dalam kandang
bb), dan C7-9 (dosis 6 mg/kg bb) dibedah
pemeliharaan berupa bak plastik dengan
setelah 21 hari perlakuan.
penutup kawat dan dialasi sekam. Mencit
diberi pakan konsentrat yang diberikan Pembuatan preparat awetan dilakukan

secara ad libitum dan air minum isi ulang dengan metode parafin, dengan tebal irisan

Aqua. 5 m dan pewarnaan HematoxylinEosin.

Daun kaliandra merah (Calliandra Variabel yang diamati adalah patologi hati

calothyrsus) diambil dari ranting 1-6 (daun yang meliputi bobot, anatomi dan histologi

tua), diperoleh di daerah Baturiti, Bedugul, hati. Evaluasi histopatologi dilakukan

kemudian dikering-anginkan dan setelah dengan melihat lobulus hati dengan cara
menghitung jumlah kerusakan yang
kering diblender hingga menjadi serbuk.
Sebanyak 500 gram serbuk daun kaliandra tampak pada struktur mikroskopis hati.
Data yang diperoleh dianalisis dengan
dimaserasi dengan alkohol 96% selama 72
menggunakan uji ANOVA (p0,5)
jam. Larutan hasil maserasi ini selanjutnya
dilanjutkan dengan Duncant Multiple
dievaporasi dan menghasilkan ekstrak
Range Test (DMRT) dengan menggunakan
kasar berbentuk pasta yang akan digunakan
program SPSS For Windows versi 22.
sebagai bahan perlakuan. Ekstrak diberikan
dengan metode gavage sebanyak 0,2 HASIL
ml/ekor/hari (dilarutkan dalam NaCl Berdasarkan hasil analisis statistik
0,9%), kelompok kontrol hanya diberi pemberian ekstrak daun kaliandra merah
NaCl 0,9%. tidak berbeda nyata antara kelompok
Tiga puluh enam ekor mencit dibagi kontrol dengan dosis ekstrak daun
menjadi 12 kelompok. Hewan pada kaliandra pada 7 hari perlakuan. Perlakuan

260
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret
2015

selama 14 hari menunjukkan kelompok terdapat perbedaan nyata antara dosis 4


kontrol berbeda nyata dengan dosis 2 dan 4 dan 6 mg/kg bb tetapi pada perlakuan
mg/kg bb, sedangkan pada perlakuan selama 14 hari perbedaan nyata terlihat
selama 21 hari kelompok kontrol berbeda pada dosis 6 mg/kg bb. Kerusakan berupa
nyata dengan semua dosis perlakuan, adanya infitrasi sel radang menunjukkan
namun antara dosis 2 dan 4 mg/kg bb tidak kontrol berbeda nyata dengan semua dosis
berbeda nyata. perlakuan 2, 4 dan 6 mg/kg bb. Antara
Tabel 1. Rerata bobot hati mencit (Mus musculus L.) jantan dewasa yang diberi perlakuan
ekstrak daun kaliandra merah.

Waktu (Hari)
Dosis
7 hari 14 hari 21 hari
a a
Kontrol 1,5630,228 1,5430,195 1,6970,006a
ab b
2 mg 1,7070,206 2,4930,266 1,9100,520b
4 mg 1,7670,120ab 2,3100,131b 1,8670,110b
b a
6 mg 2,0900,221 1,9130,218 2,0670,065c
Keterangan: Huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata (p<0,05)
dosis perlakuan, dosis 4 mg/kg bb berbeda
nyata dengan kedua dosis yang lain pada
Berdasarkan hasil analisa statistik
7, 14 dan 21 hari perlakuan (Tabel 2).
pada histologi hati ditemukan adanya
Kerusakan berupa kongesti sinusoid
kerusakan berupa degenerasi lemak.
terdapat perbedaan nyata antara kontrol
Perbedaan nyata terlihat antara kelompok
dengan kelompok perlakuan. Tidak
dosis 6 mg/kg bb dengan kelompok
terdapat perbedaan nyata antara dosis 2, 4,
kontrol, 2 dan 4 mg/kg bb, tetapi antara
dan 6 mg/kg bb pada perlakuan 7 hari,
kontrol dengan kelompok dosis 2 mg dan
namun pada perlakuan 14 dan 21 hari ada
4 mg/kg bb tidak berbeda nyata selama
perbedaan nyata diantara dosis perlakuan.
perlakuan 7 dan 21 hari. Perlakuan selama
Pada kerusakan kongesti pembuluh darah,
14 hari menunjukkan perbedaan nyata
kelompok kontrol berbeda nyata dengan
antara kontrol dengan kelompok dosis 4
semua perlakuan. Pada perlakuan selama
dan 6 mg/kg bb (Tabel 2).
14 hari antar dosis 2, 4 dan 6 mg/kg bb
Kerusakan berupa inti piknotik,
berbeda nyata namun pada perlakuan
perbedaan nyata terlihat antara kontrol
selama 21 hari tidak ada perbedaan nyata
dengan kelompok dosis 2, 4 dan 6 mg/kg
diantara dosis perlakuan. Pada kerusakan
bb. Pada perlakuan selama 7 dan 21 hari

261
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret
2015

vena sentralis, kontrol berbeda nyata


dengan kelompok dosis pada perlakuan
selama 7 dan 14 hari (Tabel 2).
Tabel 2. Rerata histopatologi hati mencit (Mus musculus L.) jantan dewasa yang diberi
perlakuan ekstrak daun kaliandra merah.

Waktu (Hari)
Kerusakan
Dosis 7 hari 14 hari 21 hari
Kontrol 00a 00a 00a
Degenerasi 2 mg 2,670,577a 20,6716,503ab 23,0020,000a
Lemak 4 mg 19,0016,000a 96,004,000c 23,0021,000a
6 mg 70,0030,000b 60,6746,501bc 104,674,509b
Kontrol 00a 00a 00a
2 mg 40,670,577b 43,670,577bc 46,002,000b
4 mg 41,671,528bc 30,6715,503b 50,670,577c
Inti Piknotik
6 mg 43,672,517c 47,002,000c 52,670,577c
Kontrol 00a 00a 00a
2 mg 19,002,000bc 18,005,000b 23,000,000b
Infiltrasi Sel 4 mg 24,001,000c 24,671,528c 28,003,000c
Radang 6 mg 16,006,000b 24,672,517c 15,000,000b
Kontrol 00a 00a 00a
Kongesti 2 mg 35,000,000b 37,672,517b 45,005,000b
Sinusoid 4 mg 42,001,000b 70,000,000d 75,000,000c
6 mg 40,0010,000b 50,0010,000c 60,0020,000bc

Kontrol 00a 00a 00a


Kongesti 2 mg 11,670,500b 15,670,577c 14,670,577b
Pembuluh 4 mg 10,670,577b 17,000,000d 15,671,582b
Darah 6 mg
15,672,517c 11,670,577b 13,678,505b
Kontrol 00a 00a 00a
Pelebaran 2 mg 7,8700,463b 11,1433,143b 12,1841,447a
Vena 4 mg b b
Sentralis
7,7040,296 12,2622,738 31,25018,750b
6 mg
11,2841,759c 12,4040,639b 8,8414,492a
Keterangan: Huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata (p<0,05)

262
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret 2015

a b

c d

Gambar 1. Struktur anatomi hati mencit jantan yang diberi ekstrak daun kaliandra.
Keterangan: a. Kelompok kontrol (normal), b. Perlakuan dosis 2 mg terlihat warna pucat c. Perlakuan dosis 4
mg terlihat bintik-bintik putih dan warna pucat, dan d. Perlakuan dosis 6 mg warna pucat.

(Guyton dan Hall, 2006). Hati mempunyai


PEMBAHASAN
kemampuan yang tinggi untuk mengikat
Hati mempunyai fungsi yang sangat zat-zat kimia melebihi organ lainnya. Hati
penting yaitu sebagai penawar racun yang merupakan organ tubuh terpenting dalam
juga didukung oleh regenerasi hepatosit
detoksifikasi zat kimia yang berlebih yang memetabolisme beberapa zat
bersifat toksik. Hati juga mempunyai kimia
kemampuan untuk mensekresi dan (Mansur, 2008).
senyawa toksik yang terkandung dalam
Pada penelitian ini struktur anatomi
tanaman. Pada
hati pada kelompok kontrol terlihat tidak
kelompok perlakuan gambar hati terlihat
mengalami kelainan (Gambar 1.a), hal ini
semakin pucat (Gambar 1.b dan 1.d)
disebabkan karena pada kelompok kontrol
maupun adanya bintik-bintik putih
hanya diberikan NaCl dan pakan secara ad

libitum. Menurut Aprilia (2010) dan

Larasati (2011), hati hewan coba pada

kelompok kontrol yang tidak diberi

perlakuan tidak akan mengalami kerusakan

yang parah karena tidak terpapar oleh

263
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret
2015

(Gambar 1.c).

a b

e
VS

c g
d

e
e h

Gambar 2. Kerusakan histologi pada kelompok perlakuan.


Keterangan: Vena sentralis (VS) dan jaringan hati normal (a), pelebaran vena sentralis darah
setelah pemberian 2 mg (b), 4 mg (c), dan 6 mg (d) ekstrak daun kaliandra merah yang diikuti
dengan kongesti pembuluh (e) serta jaringan hati yang mengalami kongesti sinusoid (f), 264 inti
piknotik (g), dan degenerasi lemak (h) (gambar utama perbesaran 400x, gambar insert perbesaran
1000x)
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret
2015

Ekstrak daun kaliandra merah lemak. Peningkatan berat yang terjadi


mengandung senyawa yang dapat merusak disebabkan oleh substansi lemak yang
sel hati diantaranya alkaloid, saponin, dan terdapat pada jaringan sehingga dapat
asam kafeat (Onyeama et al., 2012; berpengaruh pada berat total hati.
Moharram et al., 2006). Toksikologi dari
ketiga senyawa tersebut terhadap organ
Pada gambaran histologi hati
tubuh masih diperdebatkan karena
kelompok perlakuan ditemukan kerusakan
beberapa penelitian yang dilakukan
berupa degenerasi lemak, inti piknotik,
terhadap alkaloid, saponin, dan asam kafeat
infiltrasi sel
menunjukkan manfaat bagi tubuh. Akan
radang, kongesti sinusoid, kongesti
tetapi, pada penelitian lainnya
pembuluh darah dan pelebaran vena
menunjukkan ketiga senyawa tersebut
sentralis akibat pemberian ekstrak daun
dapat merusak sel maupun jaringan bahkan
kaliandra merah yang mengandung
menyebabkan kematian pada hewan
senyawa toksik. Degenerasi lemak
percobaan.
(Gambar 2.H) dapat terjadi akibat adanya
Alkaloid golongan pyrrolizidine
gangguan metabolisme lemak, seperti
dapat menyebabkan pembesaran
gangguan terhadap fungsi mitokodria,
hati
hipoksia yang dapat menghambat oksidasi
(hepatomegali) (Hanafi, 2012). Menurut lemak yang nantinya masuk ke dalam sel,
Irfai (2013), kelainan pada hati ditandai dapat juga disebabkan terjadinya
dengan pertambahan ukuran dan bobot hati malnutrisi protein. Degenerasi sel biasanya
dimana terjadi pembengkakan dan terjadi karena kurangnya pakan yang
penebalan pada salah satu lobulus hati. disediakan, kekurangan oksigen di dalam
Selain itu hati akan bekerja lebih keras agar jaringan, adanya intoksikasi dan ketuaan
zat toksik tersebut tidak merusak tubuh umur jaringan. Apabila degenerasi lemak
sehingga bobot hati akan semakin terjadi terus menerus, nantinya hepatosit
bertambah. Menurut Anggraini (2008), jika dapat mengalami nekrosis (Sudiono dkk,
pada hati terjadi degenerasi lemak maka 2003).
akan berakibat pada pertambahan bobot Nekrosis pada sel dimulai dengan
organ hati. Dalam penelitian ini organ hati perubahan berupa piknotik pada inti sel.
pada kelompok perlakuan lebih berat dari Pada penelitian ini juga ditemukan
kontrol, selain itu terjadi pula degenerasi kerusakan berupa inti piknotik (Gambar

265
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret
2015

2.G). Sel yang bagian intinya sangat gelap mengakibatkan hemoragic shock (Robbins
dan kompak serta juga menutupi seluruh dan Kumar, 1992).
bagian yang ada pada inti sel adalah sel Kongesti sinusoid dalam penelitian ini
piknotik. Sel yang nantinya akan diduga disebabkan karena adanya senyawa
mengalami piknosis akan terlihat adanya alkaloid, sejalan dengan penelitian Atere
kromatin yang mengumpul sebagai and
globulus tunggal dan intinya terlihat gelap. Ajao (2009) yang melaporkan bahwa
Piknosis dapat terjadi senyawa alkaloid menyebabkan kongesti
akibat kerusakan di dalam sel yaitu sinusoid pada histopatologi hati. Penelitian
kerusakan membran yang selanjutnya lain juga melaporkan 10 mol/kg asam
diikuti aparatus golgi dan mitokondria kafeat phenethyl ester (CAPE)
yang nantinya sel tidak dapat lagi menyebabkan pelebaran sinusoid hati pada
mengeliminasi air dan juga trigliserida tikus (Motor et al., 2014). Sedangkan
sehingga tertimbun pada sitoplasma sel senyawa saponin dengan dosis 100- 600
(Robbins dan Kumar, 1992). Diduga inti mg/kg bb dapat menyebabkan kongesti
piknotik dalam penelitian ini disebabkan sinusoid dan vena pada tikus (Diwan et al.,
karena kandungan senyawa asam kafeat, 2000; Ajibade and Famurewa, 2012).
yang sejalan dengan penelitian Motor et al. Kerusakan pada sinusoid juga dapat
(2014), bahwa asam kafeat phenethyl ester terjadi akibat terjadinya degenerasi lemak
dosis 10 mol/kg menyebabkan inti yang parah sehingga terbentuk vakuola
piknotik pada hati tikus. lemak yang akan menimbulkan ruang
Pada penelitian ini ditemukan kosong pada sinusoid dan menyebabkan
kerusakan berupa kongesti sinusoid sinusoid melebar. Penyebab lainnya
(Gambar 2.F) dan kongesti pembuluh darah kemungkinan akibat desakan pada dinding
(Gambar 2.E). Kongesti sinusoid terjadi sinusoid karena adanya bendungan pada
karena pecahnya pembuluh darah kapiler vena berupa darah yang disebabkan oleh
yang dapat menyebabkan darah masuk ke zat
sinusoid. Tingkat kerusakan kongesti toksik. Secara umum pembendungan
sinusoid juga tergantung dari hilangnya dimulai dari vena sentralis yang
volume darah, jika volume darah selanjutnya ke bagian tengah lobulus
menghilang 20%, dapat menghasilkan (Wulandari dkk, 2007; Price dan Wilson,
gejala klinik yang rendah. Apabila terjadi 1995).
pendarahan dalam skala yang besar dapat
266
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret
2015

Gambar 3. Histopatologi hati berupa infiltrasi sel radang (Perbesaran 400x)


Pada penelitian ini ditemukan mg/kg bb dapat menyebabkan infiltrasi sel
kerusakan berupa pelebaran vena sentralis, histiosit atau sel radang pada tikus (Diwan
yang diduga disebabkan karena adanya et al., 2000; Ajibade and Famurewa, 2012).
senyawa alkaloid dalam ekstrak daun
kaliandra merah SIMPULAN
(Gambar 2.B, 2.C, dan 2.D). Penelitian Pemberian ekstrak daun kaliandra
yang dilakukan oleh Udoh et al. (2011), merah dengan dosis 2, 4, dan 6 mg/kg bb
melaporkan bahwa pemberian alkaloid 200 terhadap mencit jantan menunjukkan
dan 700 mg/kg yang diekstrak dari perubahan struktur anatomi hati yaitu
tanaman Gnetum africanum dapat warna organ memucat, adanya bintik-
menyebabkan dilatasi vena sentralis. bintik putih dan peningkatan bobot.
Infitrasi sel radang yang ditemukan pada Ekstrak juga menyebabkan kerusakan
sinusoid hati (Gambar 3) dalam penelitian berupa degenerasi lemak, inti piknotik,
ini diduga disebabkan oleh senyawa infiltrasi sel radang, kongesti sinusoid,
saponin, berdasarkan penelitian bahwa kongesti pembuluh darah dan pelebaran
senyawa saponin dengan dosis 100-600 vena sentralis.
KEPUSTAKAAN Aprilia, L. 2010. Efek Protektif Ekstrak
Ajibade, V.A., and O. Famurewa. 2012. Etanol Mahkota Dewa (Phaleria
Histopathological and Toxicological macrocarpa (Scheff.) Boerl)
Terhadap Gambaran Histopatologi
Effects of Crude Saponin Extract
Hati Mencit (Mus musculus L.)
from Phyllanthus niruri, L (Syn. P.
franternus.Webster) on Organs in Jantan Galur BALB/C yang diinduksi
Animal Studies. Global Journal of oleh Etanol. Fakultas Kedokteran
Medical Research. 12(1):30-37 Universitas Lampung.
(Skripsi).
Anggraini, D.R. 2008.Gambaran
Atere, T. G and A. T., Ajao. 2009.
Makroskopis dan Mikroskopis Hati
Toxicological Implications of Crude
dan Ginjal Mencit Akibat Pemberian
Alkaloidal Fraction from Cnestis
Plumbum Asetat. Fakultas
ferruginea D.C Root on Liver
Kedokteran Universitas Sumatra
Function Indices of Male Wistar
Utara. (Thesis).
Rats. Internasional Journal of
267
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret
2015

Biomedical and Health Sciences. Dewasa Galur Sprague Dawley


5(3):145-156. yang Diinduksi oleh Etanol.
Fakultas Kedokteran Unversitas
Diwan, F.H., I.A., Abdel-Hassan, and S.T., Lampung.
Mohammed. 2000. Effect of Saponin (Skripsi).
on Mortality and Histopathological
Changes in Mice. Lu, F.C. 1995. Toksikologi Dasar; Asas,
Eastern Mediterranean Organ Sasaran, dan Penilaian
Health Journal. 6(23):345-351. Resiko. Edisi ke-2. Penerbit
Universitas Indonesia. UI Press.
Guyton, A.C. and J.E., Hall. 2006. Textbook Jakarta.
of Medical Physiology. 11th ed.
Elsevier Saunders. Mansur. 2008. Toksikologi dan Distribusi
Philadelphia. USA. Agen Toksik, [Online], Available:
http://library.usu.ac.id/download/f
Hanafi, M. 2012. Alkaloid Sebagai Obat k/ kedokteran-mansyur2.pdf, [14
Moderen dan Dalam Tanaman Obat. April 2014].
[Online], Available:
http://mhanafi123.wordpress.com/2 Moharram, FA., M.S.A. Marzouk, M.T.
012/09/18/alkalo id-sebagai- Ibrahim, T.J. Marby. 2006.
obatmoderen-dan-dalam-tanaman- Antioxidant Galloylated Flavanol
obat/, [1 Mei 2014]. Glycosides from Calliandra
haematocephala. Natural Product
Herdiawan, I., A. Fanindi, dan A. Semali. Research. 20:927-934.
2006. Karakteristik dan Pemanfaatan
Kaliandra (Calliandra calothyrsus). Motor, S., H. Alp, S. Senol, N. Pinar, V,
Balai Penelitian Ternak. Lokakarya K., Motor, I. Kapalan, A. Alp, C.
Nasional Tanaman Pakan Ternak. Gokce. 2014. Comparison of The
141-148. Chronic Effects of Ribavirin and
Caffeic Acid
Hua, M.R. 2012. Calliandra Phenethyl Ester (CAPE) on
haematocephala Hassk, Pancreatic Damage and
[Online], Available: Hepatotoxicity. Int J Clin Exp Med.
http://stuartxchange.com/RedPowd 7(4):1005-1013.
e rPuff.htmg [1 Oktober 2013].
Ofusori, D.A. and A.O. Adejuwon 2011.
Irfai, I. 2013. Efektifitas Pemberian Histopathological Studies of Acute
Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) and Chronic Effects of Calliandra
terhadap Bobot Karkas, Organ portorinencis Leaf Extract on the
Pencernaan, Hati, dan Kolesterol Stomach and Pancreas of Adult Swiss
Daging Ayam Albino Mice. Asian Pacific Journal
Kampung (Gallus gallus of Tropical Biomedicine. 182-185.
Domesticus). Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor. (Skripsi). Onyeama, H.P., H.A., Ibekwe,
P.Y., Ofemile, A., Peter, M.S.,
Larasati, N. D., 2011. Efek Protektif Madu Ahmed, and P.O., Nwagbo. 2012.
Terhadap Kerusakan Hepar Tikus Screening and Acute Toxicity
Putih (Rattus norvegicus) Jantan Studies of Calliandra
268
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 258- 268 ISSN: 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a Maret
2015

portoricensis (ERI AGBO In Piruvat Transaminase Serum Mencit


Igbo) Used in the (Musmusculus) yang Terpapar Diazinon.
Treatment of Snake Bite in South Bioteknologi 4. 4(2): 53-58.
Eastern Nigeria. Vom Journal of
Veterinary Science. 9:17-24.

Pudjarwoto, T., C.H. Simanjuntak, dan I.P.


Nur. 1992. Daya Antimikroba Obat
Tradisional Diare terhadap Beberapa
Jenis Bakteri Enteropatogen. Cermin
Kedokteran. 76(1): 45-47.
Robbins, S.L. dan V. Kumar 1992. Buku Ajar
Patologi I. Penerjemah Staff Pengajar
Laboratorium Anatomik. Edisi 4.
Fakultas Kedokteran. Universitas
Airlangga. Jakarta. 1329.
Sudiono, J. B., Kurniadhi, Hendrawan, A.,
dan Djinantoro, B. 2003. Ilmu
Patologi. Penerbit EGC. Jakarta.

Taylor, L. 2013. Bobinsana (Calliandra


angustifolia), [Online], Available:
http://www.raintree.com/bobinsana.
htm#.Um0HU1P 4WSo [10
Oktober 2013].

Udoh, F.V., A.P., Ekanem, and P.E., Ebong.


2011. Effect of Alkaloids Extract of
Gnetum africanum on
Serum Enzymes Levels in Albino
Rats. Journal of Applied
Pharmaceutical Science. 01(09): 29-
32.

Wulandari, R. 2008. Pengaruh Penambahan


Yeast pada Pemberian
Lamtoro Merah (Acacia villosa)
terhadap Histopatologi Hati Tikus.
Fakultas Kedokteran Hewan Institut
Pertanian Bogor. (Skripsi).

Wulandari, T., M. Harini, S. Listyawati.


2007. Pengaruh Ekstrak
Daun Sambiloto (Andrographis
paniculata) terhadap Struktur
Mikroanatomi Hepar dan Kadar Glutamat
269

Вам также может понравиться