Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Terdapatnya batuan hasil vulkanik ini sangant menarik untuk dijadikan pretikum
petrologi di daerah tersebut. Daerah yang dijadikan lokasi penelitian yaitu berada di Desa
Masuru, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Lokasi penelitian dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat
dengan waktu tempuh dari Kota Gorontalo sekitar 2 jam. Rute perjalanan dari Kota
Gorontalo menuju kea rah barat melewati Kecamatan Limboto dan tiba di Desa Masuru,
Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo. Utara.
1
- GPS Garmin
- Peta topografi lokasi praktikum skala 1:25.000
- Peta geologi regional
- Kertas Hv
- Buku lapangan
- Komparator batuan beku
- Peta geologi regional
- Kantong sampel
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
permukaan yang disebut intrusive rock, maupun di atas permukaan yang disebut volcanic
rock (Jerram & Petford, 2010).
Pembagian batuan beku berdasarkan genetik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Batuan beku intrusif yakni sutau proses terobosan oleh magma pada perlapisan bumi
,dimana magma tersebut tidak sampai kepermukaan (membeku dibawah permukaan
bumi). Contohnya berupa siil, laccolith, lapolith, dike, batholit dan lainnya.
2. Batuan beku ekstrusif batuan yang terbentuk terdiri dari semua mineral yang
dikeluarkan kepermukaan bumi, baik di dataran maupun yang ada di permukaan laut
(membeku dipermukaan bumi). Contohnya berupa aliran lava, maupun batuan
piroklastik. (Djauhari Noor, 2008)
Batuan piroklastik berasal dari kata Pyro, yaitu api dan Clastics, yaitu
pecahan/butiran. Batuan Piroklastk merupakan suatu batuan yang tersusun atas fragmen-
fragmen hasil erupsi vulkanik secara eksplosif (Williams, Turner & Gilber, 1954).
Bahan rombakan yang diletuskan dari lubang volkanik, diangkut melalui udara
sebagai bahan maupun awan pijar dan diendapkan di atas tanah atau dalam tubuh air
(Hienrich, 1956).
Pembagian Batuan Piroklastik secara Genetik
a). Endapan jatuhan piroklastik (Pyroclastic Fall Deposit) Merupakan suatu Produk
endapan jatuhan piroklastik yang dihasilkan oleh Produk vulkanik hasil erupsi gunungapi.
b). Berupa material halus (ash) Ash merupakan fragment berukuran < 2 mm, pada
umumnya didominasi oleh broken glass shards, broken crystal dan lithic (fragment
batuan).
c). Endapan piroklastik jatuhan memiliki sortasi yang baik sampai membentuk perlapisan
d). Endapan Aliran Piroklastik (Pyroclastic Flow Deposit)
e). Pyroclastic surge deposits Hasil letusan pada saat pertama dan material dihentakan
Sistem pengendapan seretan (traksi).
f). Macam Lahar
Lava basaltik terutama hasil dari erupsi aliran lava shield volcanoes,fissure
systems, scoria cones dan spatter
Lava Andesitik- terutama hasil dari erupsi aliran lava stratovolcanoes, lava dome
4
Lava Dasitik hingga Rhyolitik, terutama hasil dari erupsi aliran lava
stratovolcanoes. Pada umumnya eksplosif dan berasosiasi dengan tepra dan
piroklastik aliran (pyroclastic flows)
5
BAB III
METODE DAN TAHAP PENELITIAN
6
BAB IV
A. Stasiun 1
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Mei 2017
Daerah : Desa Masuru, Kecamatan Kwandang, Kabupaten
Gorontalo Utara
Lintasan : Jalan Permukiman
Cuaca : Cerah
Koordinat : N 0004914,5 dan E 12205529,9
Deskripsi Singkapan :
7
Deskripsi Litologi
Diskripsi Singkapan :
a b
8
c
Gambar 3. (a). Kontak breksi dengan sill, (b). Lava terpakar kekar (c). Struktur Poliasi
(perlapisan)
9
- Sifat Batuan : Intermeidet
- Tingkat Kristalisasi : Hipokristalin
- Struktur : Masif
- Keseragaman : Equigranular
- Mineralogi : Olivine, kuarsa
- Nama Batuan : Dasit
Deskripsi Litologi 2
- Warna : Cokelat
- Struktur : Vesikular
- Ukuran Butir : Kerikil-Kerakal
- Fragmen : Quartz
- Matriks : Plagioklas, Tuff
- Keseragaman : Inequigranular
- Mineralogi : Quartz, Plagioclase
- Nama batuan : Breksi
Deskripsi Litologi 3
10
- Warna : Abu-abu terang
- Struktur : Masif
- Fragmen : Lapili
- Matriks : Tuff
- Keseragaman : Seragam
- Kemas : Tertutup
- Sortasi : Baik
- Mineralogi : Plagioclase, Quartz, Biotite
- Nama Batuan : Tuf Lapili
C. Stasiun 3
Hari/tanggal : Kamis, 11 Mei 2017
Daerah : Desa Masuru, Kecamatan Kwandang, Kabupaten
Gorontalo Utara
Lintasan : Melewati kebun jagung dan sungai
Cuaca : Cerah
Koordinat : N 000499,8 dan E 1220 5538,5
Diskripsi Singkapan :
Dimensi Singkapan : Panjang 20 meter, tinggi 10 meter
Kondisi Singkapan : Kondisi Singkapan sebagian besar lapuk
Warna singkapan : Coklat tua
Jenis batuan : Batuan beku
Diskripsi geomorfologi :
Relief : Bentuk puncak membulat, tidak terdapat
lembah
dengan tingkat pelapukan sedang
Lereng :Terjal
Daerah Geomorfologi : Dekat tubuh sungai
Vegetasi : Sedang
11
Deskripsi Litologi
12
Deskripsi Geomorfologi :
Warna tanah : Merah
Kecepatan Aliran : Rendah
Jenis aliran : Laminar
Vegetasi : Sedang
Deskripsi Litologi 1
- Warna : Hitam
- Tekstur : Afanitik
13
- Fenokris :-
- Struktur : Amygloidal
- Sifat batuan : Ultramafik
- Tingkat Kristalisasi : Holohialin
- Keseragaman : Equigranular
- Mineralogi : Pyrite, Olivine
- Nama Batuan : Basalt
4.2. Pembahasan
Warna dari tanah dipengaruhi oleh batuan asal pembentuknya. Batuan yang berada
pada bagian hilir telah mengalami pelapukan akibat aliran sungai dan, sedangkan pada bagian
hulu batuannya mesih segar. Pada stasiun 3 batuan lava berada di bawah batuan breksi.
Kedua batuan ini merupakan hasil proses vulkanik, sehingga dapat ditafsirkan batuan yang
berada di bawah lebih tua dibangingkan yang di atasnya. Sealin itu pada batuan lava yang
terdapat di pos 3 terdapat struktur foliasi yang biasanya terdapat pada batuan sedimen.
Struktur foliasi ini kemungkinan terbentuk akibat aliran lava yang dilapisi oleh fluida.
Pada stasiun 1 terdapat perbedaan warna tanah, sebelah utara bewarna coklat dan
sebelah selatan bewarna merah. Kenampakan pada peta topografi menunjukkan pola kontur
yang berbeda antara warna tanah tersebur. Warna tanah coklat pola konturnya lebih
membulat yang menandakan batuan pemebntuknya kurang resisten. Sedangkan pada warna
tanah merah pola konturnya meruncing yang menandakan batuan pembentuknya resisten.
Kondisi batuan pada stasiun 3 telah mengalami pelapukan intensif yang diakibat
struktur geologi yang bekerja di lokasi tersebut. Struktur yang bekerja berupa struktur kekar
dan sesar. Sesar tersebut merupakan sesar menganan yang memiliki arah utara-selatan yang
memotong batuan breksi. Akibat dari struktur sesar ini aliran sungai yang terdapat pada
struktur sesar tersebut menjadi tergeser.
Kondisi mineralogy pada batuan sebagian telah mengalami alterasi yang diakibatkan
oleh pengaruh suhu, tekanan, dan tenaga-tenaga yang bekerja di sekitar batuan. Seperti yang
terdapat pada pos 2 mineral pirit telah mengalami perubahan bentuk yang awalnya kubus
menjadi pecahan. Kemungkinan berubahnya mineral ini karena akibat proses transportasi
oleh aliran sungai. Selain mineral pirit, mineral quarsa dan plageoklas juga telah mengalami
14
alterasi. Mineral kuarsa berubag menjadi kuarsit dan mineral plageoklas berubah menjadi
kaolin.
Keterdapatan batuan pada lokasi pratikum berupa batuan breksi wubudu dan
gunungapi bilungala yang sesuai dengan peta geologi regional lembar tilamuta. Batuan yang
terdapat berupa breksi, tuff, lava, andesit, aglomerat dan lapili.
15
BAB V
KESIMPULAN
Pola kontur menggambarkan kondisi batuan pada lokasi, seperti pola kontur yang
meruncing menggambarkan batuan yang resisten dan pola kontur yang membulat
menggambarkan batuan yang tidak resisten. Kondisi geomorfologi pada lokasi dipengaruhi
oleh batuan penyusunnya. Mineralisasi yang teralterasi dipengaruhi oleh adanya struktur
geologi yang bekerja pada batuan tersebut yang merubah bentuk dari mineral pada batuan.
Bentuk mineral yang teralterasi dipengaruhi oleh tenaga-tenaga yang bekerja pada batuan
yang mengalami alterasi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kavalieris, I., van Leeuwen, T. M, Wilson, M. 1992. Geological setting and styles of
mineralization, north arm of Sulawesi, Indonesia
S. Bachri, Sukido & N. Ratmen. 1989. Geology of the Tilamuta Slteet, Sulawesi
Williams, H., Turner, F.J., dan Gilbert, C.M., 1954, Petrography, An Introduction to
the Study of Rock in Thin Sections, W.H. Freeman and Company, New. York.
17