Вы находитесь на странице: 1из 10

Kristal merupakan bentuk polyhedral tetap yang dibatasi oleh permukaan halus,

dimana berisi senyawa kimia dibawah pengaruh interaksi gaya interatomic, ketika
melewati batas kondisi tertentu dari keadaan cair atau gas ke padat. Atau Kristal
merupakan padatan yang berisi susunan atom-atom yang terpola secara tetap dan
periodic. Kristal merupakn zat padat, namun zat padat belum tentu Kristal.
Terdapat keadaan yang disebut amorf. Dalam sistem amorf atom tidak tersusun

secara tetap dan perodik contohnya adalah gelas.

Gambar kristal (kanan) dan amorf (kiri)

Karakteristik Kristal dan keadaan vitreous Fakta yang paling terkenal , difraksi
sinar-x menampakan bahwa Kristal terdiri dari atom atau kelompok atom yang
disusun secara tetap dan berulang. ketelitian sangat kecil pada atom dan molekul
bagaimanapun menyebabkan Kristal memunculkan sifat homogenya secara
makroskopik. Akibat langsung dari susunan tetap internal ini adalah bahwa dalam
skala mikroskopik Kristal heterogenus atau anisotropic. Mereka tidak, pada
umumnya, sama dalam arah nonparallel, dan tentu sifat fisis yang bergantung
pada susunan structural menunjukan variasi terhadap arah. Hal ini dikenal dengan
directional atau vectorial properties. Vectorial properties dibagi menjadi dua kelas
yaitu sifat eksternal dan sifat internal. Sifat eksternal terdiri dari (1) produksi
muka bidang selama pertumbuhan, (2) sudut interfacial yang tetap, (3) simetri, (4)
sifat pemutusan. Beberapa sifat internal meliputi (1) sifat optic, (2) ekspansi
termal dan konduktivitas termal, (3) elastisitas, (4) kekerasan, dan (5) sifat listrik
dan magnet. Beberapa sifat yang telah disebutkan bisa saja nonvectorial di
Kristal-kristal tertentu. Kristal kubik misalnya natrium klorida isotropic secara
optic tetapi anisotropic dengan kekerasannya. Dilain pihak calcite yang terbentuk
dari calcium carbornat, adalah anistropi secara kekerasan dan optic, namun dalam
sifat lain yaitu densitas dan volume spesifik sama sekali tidak bergantung pada
arah. Lebih jauh karakteristik keadaan Kristal adalah titik leleh yang tajam dan
difusi panas tertentu. Dengan meningkatnya temperature, ketika mencapai titik
temperature tertentu dimana gaya ikat atom atau molekul mendominasi, terjadi
pelelehan. Pada temperature ini energy persatuan berat dibutuhkan untuk
memunculkan gaya Kristal dan bentuk kalor laten diteliti. Sebagai contoh kalor
laten dari fusi es adalah 79.91 cal/gram. Bahan vitreous, secara kontras adalah
isotropic dan sifatnya tidak berubah terhadap arah. Ketika dipanaskan, mereka
tidak meleleh pada suhu tertentu, tetapi secara berangsur-angsur melunak tak
terlihat dan menjadi lebih cair. Mereka tidak menggambarkan kalor laten fusi.
Meskipun mereka menampakan sifat rigid, mereka secara perlahan mengalir
dibawah tekanan. Ketika menghasilkan kesatuan yang tidak teratur dengan lika
liku permukaan, patahan dikatakan menjadi conchoidal. Mereka dibentuk oleh
pendinginan liquid dibawah kondisi bahwa meleleh gagal untuk kristalisasi.
Viskositas lelehan secara konstan meningkat dengan menurunya temperature
hingga materi menjadi masa yang rigid. Semua sifat bahan vitreous tertuju pada
susunan acak atom internal, ion atau molekul seperti yang terjadi pada liquid.
Material polikristalin dalam massa yang besar (besar dibandingkan dengan
ukuran Kristal individu) secara umum akan bersifat isotropic jika orientasi Kristal
acak. Sifat mereka yang diberikan pada setiap arah direpresentasikan oleh rata-
rata sifat vectorial setiap Kristal individu. Bentuk Eksternal dan kebiasaan
Kristal Permukaan halus bidang yang membatasi Kristal disebut muka Kristal.
Dalam pemebentukan Kristal yang baik, penyusunan muka adalah seperti untuk
memberi pada Kristal seluruh karakteristik simetri yang terbentuk. Hal ini jarang
terjadi, bagaimanapun bahwa Kristal tumbuh dibawah kondisi menguntungkan
untuk menghasilkan bentuk polyhedral yang sempurna. Deviasi normal dari
bentuk ideal ada dua jenis. Muka ekivalen dalam Kristal individual mungkin
bervariasi dalam ukuranatau beberapa mungkin hilang. Biasanya, muka tidak
halus atau mengkilap secara absolut, tetapi kasar oleh sedikit elevasi, tekanan dan
lain lain. Kristal yang dibentuk oleh senyawa kimia dapat memiliki bentuk yang
beragam. Dengan mengubah banyaknya muka, sesuai dengan ukuran relatifnya,
yang disebut habit bervariasi hampir tak hingga. Hal ini biasaany terjadidiantara
spesies mineral dari tempat yang berbeda. Hal ini sering di observasi di
laboratorium specimen. Dalam gambar 2 di ilustrasikan beberapa bentuk yang
diteliti. Struktur internal bahan seluruhnya konstan pada variasi habit, dan
beberapa sampel memiliki komposisi kimia yang identic namun memiliki bentuk

eksternal yang berbeda.

variasi habit kristal

Keragaman habit Kristal yang ditunjukan oleh bahan yang diberikan telah
didemonstrasikan untuk hasil dari variasi dibawah kondisi pengkristalan. Terdapat
fakta fakta eksperimen bahwa kehadiran sedikit material-material asing dalam
proses kristalisasi dapat berefek timbulnya habit. Kisi simetri dikaji dalam kristal
sebagai perwujudan oleh permukaan kristal adalah karena keteraturan susunan
atom dalam struktur kristal. susunan atom dalam kristal disebut kisi. dalam dua
dimensi bidang kisi terdiri dari susunan titik2. susunan ini didefinisikan oleh spasi
antar titik dan arah (atau sudut) antar titik. sehingga susunan ini dapat dibuat
kembali dengan menetapkan atau menentukan jarak dan sudut untuk bergerak dari
titik ke titik. hal ini dikenal dengan simetri translasi.dalam contoh disini susunan
dibuat ulang dengan bergerak kebawah sejauh a dan bergerak ke kanan sejauh b.
sudut antar dua arah translasi dalam kasus ini adalah 90

pada contoh gambar dibawah, jarak translasi a dan b tidak sama dan sudut antar
keduanya tidak sama dengan 90.
tentunya, kristal dibangun oleh susunan atom tiga dimensi. susunan tiga dimensi
atom ini disebut kisi ruang. kita akan mngkaji bidang kisi dan mencatat semua
aplikasi darii kisi dua dimensi yang juga berlaku dalam kisi 3 dimensi.

ada 4 poin penting tentang kisi kristal yang perlu diketahui, yaitu

1. muka kristal dibangun sepanjang bidang yang didefinisikan oleh titik dalam
kisi. dengan kata lain semua muka kristal harus memotong atom atau molekul
yang mengisi titik. biasanya muka dibangun dalam kristal jika ia memotong
banyak titik kisi.hal ini dikenal sebagai hukum Bravais.

sebagai contoh, dalam bidang kisi yang ditunjukan sebelah kanan, muka akan
lebih sering mucul seperti pada label 1, bisa juga dengan label 2, jarang dan sngat
jarang terbentuk seprti label 3, 4 dan 5.

2. sudut antara muka kristal diatur oleh jarak antara titik kisi.

seperti yang dapat kita lihat dalam gambar kisi kristal dua dimensi yang
ditunjukan disini, sudut q antara muka yang secara diagonal melintasi kisi dan
muka horizontal akan tergantung pada jarak antar titik kisi. catatan bahwa sudut
antar muka diukur sebagai sudut antar normal terhadap muka. hal ini juga berlaku
pada kisi 3 dimensi.
merubah jarak kisi mengubah hubungan angular. kisi yang ditunjukan disini
memiliki jarak horizontal yang sma dengan sebelumnya, tetapi memiliki jarak
vertikal yang lebih kecil. catatan bahwa bagaimana sudut f antara diagonal muka
dan horizontal muka dalam contoh ini lebih kecil dari contoh sebelumnya.

3. karena semua kristal dari bahan yang sama akan memiliki jarak antar titik kisi
yang sama (mereka memiliki struktur kristal yang sama), sudut antar muka yang
bersesuaian dari mineral yang sama akan memiliki besar yang sama.hal ini
dikenal sebagai Law of constancy of interfacial angles.

4. simetri kisi akan menentukan hubungan angular antar muka kristal. sehingga
dalam kristal yang tidak sempurna atau kristal yang terdistorsi demana panjang
tepi atau simetri muka tidak sama , simetri masih dapat ditentukan oleh sudut
antar muka.

dalam contoh yang ditunjukan disini. gambar atas menunjukan kristl sempurna
dengan muka-muka yang simetris. gambar dibawahnya menunjukan kristal yang
sama namun dengan muka yang terdistorsi. catatan bahwa jarak antar muka pada
kristal yang terdistorsi sama dengan sudut antar muka dalam kristal sempurna.
Untuk mengetahui kesesuaian muka dengan berbagai kristal yang berbeda, kita
membutuhkan beberapa koordinat standar sistem diatas dimana kita dapat
mengorientasi kristal dan sehingga terdapat perbedaan arah dan perbedaan bidang
dalam kristal tesebut. sistem koordinat ini didasarkan konsep sumbu kristalografi.

Sumbu kristalografi

sumbu kristalografi merupakan garis khayal yang kita gambar dalam kisi kristal.
sumbu ini akan mendefinisikan kordinat sistem dalam kristal. untuk kisi 3 dimensi
kita membutuhkan tiga atau dalam kasus tertentu 4 sumbu untuk mendefinisikan
arah dalam kisi.bergantung pada simetri kisi, arah bisa saja atau tidak, tegak lurus
satu sama lain, pembagian sepanjang sumbu kordinat bisa sama bisa juga tidak
sepanjang sumbu.seperti yang akan kita lihat selanjutnya, panjang sumbu dalam
berbagai cara sebanding dengan jarak kisi sepanjang sumbu dan ini didefinisikan
oleh titik grup terkecil yang dibutuhkan untuk melakukan simetri translasi untuk
membuat ulang kisi.

kita disini membahas konsep dasar sumbu kristalografi. seperti yang akan kita
lihat, sumbu didefinisikam berdasarkan simetri kisi dan kristal. setiap sistem
kristal memiliki ketentuan berbeda yang mendefinisikan orientasi sumbu dan
panjang relatif sumbu.\
Kisi Kristal bravais

Bravais space lattice (kisi ruang Kristal Bravais),adalah bentuk geometri 3(tiga)
dimensi struktur internal Kristal yang tersusun oleh unit-cell dari ikatan struktur
atom unsur kimia tersebut.

Bentuk kisi ruang ruang Kristal bravais mempunyai variasi posisi unit cell yang
ditentukan berdasarkan keberadaan titik-titik kisi bidang Kristal. Dikenal yaitu
4(empat) variasi posisi titik Kristal (lattice points),yaitu:

- titik kisi Kristal pada ujung bidang,disebut titik sisi kirstal primitive,bersimbol P.

- titik kisi Kristal pada bagian tengah bidang kisi Kristal, disebut face center
simbol F.

- titik kisi Kristal pada bagian tengah ruang Kristal, disebut body center simbol
I.

- titik kisi Kristal pada bagian tengah sebagian bidang kisi Kristal, disebut
center,C.

bentuk struktur internal Kristal isometrik, yaitu jarak antara titik kisi Kristal
adalah sama, kisi Kristal membentuk sudut orthogonal ; mempunyai 3 (tiga)
variable posisi titik kisi Kristal, yaitu simbol P , I , dan F, dengan unsur-unsur
Kristal yaitu a=b=c;.
Bentuk struktur internal heksagonal,yaitu jarak antar titik Kristal pada bidang
horizontal adalah sama, namun tidak sama dengan jarak titik Kristal pada bidang
Vertikal, horizontal kisi Kristal membentuk sudut ortogonal, sedangkan antar 6
(enam) bidang tegak membentuk posisi sudut 120 ; mempunyai 2 (dua) variabel
posisi titik Kristal,yaitu bersimbol C , P, dengan unsure-unsur Kristal yaitu a=b#c;
,.

Bentuk struktur internal kristal rhombohedral, yaitu jarak antar titik kisi Kristal
adalah sama,memiliki sudut potong antar bidang kisi Kristal membentuk sudut
nonortogonal ; mempunyai 1 (satu) variabel posisi titik kisi Kristal, yaitu
bersimbol P, dengan unsur-unsur Kristal yaitu a=b=c ; .

Bentuk struktur internal Kristal tetragonal, yaitu jarak titik kisi Kristal pada
bidang horizontal adalah sama , namun tidak sama dengan jarak titik kisi Kristal
pada posisi vertical, dan membentuk sudut ortogonal ; mempunyai 2(dua) variabel
posisi titik kisi Kristal,yaitu P dan I, dengan unsur-unsur Kristal yaitu a=b#c ; .

Bentuk struktur internal Kristal orthoromblik, jarak antar kisi Kristal adalah
tidak sama, dengan sudut potong antar bidang kisi Kristal membentuk sudut
ortogonal ; mempunyai 4 (empat) variabel posisi titik kisi Kristal, yaitu bersimbol
P , C ,I dan F, dengan unsur-unsur Kristal yaitu a#b#c ; .
sel satuan

panjang dari berbagai sumbu kristalografi didefinisikan dalam basis sel satuan.
ketika susunan atom atau molekul diletakan dalam ruang kisi kita defnisikan grup
atom tersebut sebagai sel satuan. sel satuan ini berisi semua point yang
dibutuhkan dalam kisi yang dapat ditranslasikan untuk mengulang dirinya sendiri
dalam susunan yang tidak berhingga. dengan kata lain, sel satuan mendefinisikan
dasar blok bangunan kristal dan seluruh kristal dibangun oleh sel satuan yang
bertranslasi secara berulang.

dalam mendefinisikan sel satuan kristal ada beberapa pilihan, namun pilihan
terbaik adalah seperti yang diuraikan dibawah ini.

1. tepi sel satuan harus tepat dengan simetri kisi.


2. tepi selsatuan harus dihubungkan oleh simetri kisi.
3. kemungkinan sel terkecil yang berisi semua elemen harus di pilih.

sebagai contih dalam kisi 2 dimensi yang ditunjukan disini, terdapat 6 pilihan
yang mungkin untuk mendefinisikan sel satuan, yang diberi label a sampai f. kisi
memiliki simetri rotasional 2-fold yang sumbunya tegak lurus dengan halaman
ini. karena kisi tidak memiliki simetri translasi 3-fold atau 6-fold, pilihan a dan b
tidak dapat dipilih untuk sel satuan.pilihan f dapat kita eliminasi karena
merupakan setengahn dari pilihan b. tepi dari c dan e tidak tepat paralel dengan
setaiap sumbu 2-fold yang terletak pada bidang kertas. sehingga pilhan terbaik
adalah sel d.

kita telah memilih sel satuan untuk kristal, lalu selanjutnya sel dapat
diorientasikan dalam sumbu kristalografi untuk mendefinisikan sudut antar sumbu
dan mendefinisikan panjang axial. hal ini akan membawa kita untuk
emndefinisikan arah dalam kristal yang akan menjadi penting ketika kita sadar
bahwa banyak sifat kristal yang bergantung pada arah dlam kristal. sifat yang
bergantung pada arah kristal disebut Vectorial Properties

Вам также может понравиться