Вы находитесь на странице: 1из 3

1.

Kasus distruptive innovation travel agency

Di tengah timbulnya disruption di banyak industri, industri telekomunikasi, transportasi, dan


tourism disruption diketika industri ini yang sedang dan paling merasakan dampak akan
timbulnya disruption. Revolusi teknologi digital ini tidak bisa dihindari, dan pasti terjadi. Secara
alamiah akan mengubah dunia, menciptakan model bisnis baru, sehingga jika pelaku industri
yang tidak mau berubah dengan platform digital, pasti akan ditinggalkan oleh konsumen.

Di industri pariwisata dalam travel agent konvensional jika tidak bisa mengikuti perubahan
zaman, dikhawatirkan akan bernasib sama seperti yang dialami oleh taksi konvensional saat ini
yang terbunuh dengan sendirinya. Travel agent konvensional akan sulit bersaing dengan online
travel Agent, seperti Traveloka, Booking.com, TripAdvisor, Ctrip, dan lainnya. Mereka para
online travel agent ini melakukan sharing economi, mengoptimalkan kapasitas, menjual yang
kosong dengan harga murah dan mencari return dari cross selling. Hal ini semua bisa berjalan
dengan cara digital. Bila travel agent masih konvensional berharap pada transaksi dengan
pertemuan, ini pasti akan bernasib sama seperti wartel yang mati dengan munculnya selullar.
Diam-diam industri travel konvensional tergerogoti oleh pemain digital. Disrupsi digital
mengintai pemimpin pasar yang sudah mapan untuk digeser. Misalnya di agen penjualan tiket,
mulai tergeser oleh Online Travel Agent (OTA). Lebih seru lagi Sky Scanner bekerjasama
dengan FB Messenger Bot, bisa membuat pemesanan tiket jadi lebih personal.

Hal ini lah yang dikatakan oleh Clayton M. Christensen bahwa disruption sebagai bentuk
gangguan oleh pendatang baru. Istilah Disruption dipopulerkan oleh Clayton M. Christensen
pada tahun 1997. Disruption pertama kali dipopulerkan dengan istilah teknologi yang
mengganggu. Pendatang baru tersebut berkompetisi dengan perusahaan incumbent yang
sudah mapan.
Gambar 1. Model Inovasi yang Mengganggu

Dalam teori persaingan pasar, dikenal structure, conduct, performance (SCP). Datangnya
pesaing baru yang membawa disruption, tentu akan merubah SCP dalam skala besar. Struktur
pasar akan berubah sedikit demi sedikit. Pergeseran akan terjadi menuju industri jasa yang
menawarkan kemudahan dan kemurahan. Selanjutnya, conduct yang dipengaruhi oleh
konsumen mulai bergeser sesuai dengan kemampuan konsumen untuk mengakses
teknologi. Terakhir performance yang dilakukan pasti akan menyesuaikan bagaimana pasar
membentuk titik keseimbangan. Teknologi yang mengganggu yang kemudian menjadi
disruption muncul bukan karena tidak disengaja. disruption muncul sebagai jawaban atas
penggunaan teknologi terbaru untuk bisnis. Dengan kata lain, perkembangan pasar akan
memaksa SCP dalam industri untuk berubah guna memenuhi kebutuhan konsumen sesuai
dengan arus modernisasi.

Mereka yang ada diindustri ini harus segera berbenah, pemikiran tentang digital bukan hanya
masalah komunikasi pemasaran melalui kanal ini. Para pemimpin puncak harus mulai waspada
akan kelangsungan perusahaan bisa musnah karena disrupsi digital, yang serangannya bisa
sangat tiba-tiba lalu merenggut hampir semuanya kalau tidak diantisipasi, dan melakukan
inovasi. Sehingga dengan maraknya persaingan dengan industri travel agent online mulai banyak
yang mulai memanfaatkan pemasaran dengan system digital dan menawarkan berbagai macam
produk baru seperti paket tour dengan bekerja sama dengan pihak maskapai dan hotel dimana
industri ini sebelumnya hanya menawarkan jasa penjualan tiket saja.

2. Pengembangan Strategi dan Pertumbuhan kewirausahaan

Pengembangan sebuah rencana strategis bersifat kritis dalam menciptakan keunggulan


bersaing (competitive advantage) bagi bisnis kecil. Keunggulan bersaing adalah kumpulan
faktor-faktor yang membedakan suatu perusahaan dari pesaingnya dan memberikan posisi
yang unik dalam pasar. Pengembangan keunggulan bersaing merupakan hasil dari
pemikiran strategis, dan wirausaha yang berhasil adalah mereka yang memiliki kemampuan
dalam berpikir strategis. Mereka tahu apa yang harus dilakukan agar berhasil dipasar
mereka bersaing. Mereka tahu bahwa mereka harus menginvestasikan sumberdaya mereka
yang terbatas itu secara bijaksana. Para wirausahawan ini memikirkan setiap gerakan
strategis yang mereka lakukan untuk memastikan bahwa semua tindakan yang diambil akan
memperkuat focus strategi perusahaan.

Memperoleh keunggulan bersaing merupakan sasaran yang bergerak dan tidak harus
merupakan sesuatu yang tetap. Hal-hal rinci yang membentuk keunggulan beperusahaan
memerlukan modifikasi dan adaptasi terus menerus agar memenuhi kebutuhan yang berubah-
ubah. Suatu bisnis mungkin dapat mempertahankan keunggulan ini salama puluhan tahun
tetapi ada juga yang kehilanggan keunggulan terhadap pesaing dalam waktu yang sangat
pendek. Agar dapat menjadi maju dan lebih besar, sebuah usaha kecil perlu menetapkan suatu
rencana bisnis untuk menciptakan citra yang unik dalam pikiran calon pelanggan.
Penyusunan suatu rencana strategis mencegah suatu bisnis kecil mengalami kegagalan dalam
usahanya karena ketidak mampuan membedakan dirinya terhadap para pesaingnya.

Beberapa keputusan strategi yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan kewirausahaan .yaitu:

a. Perubahan produk barang dan jasa


b. Strategi yang menyankut penetrasi pasar.
c. Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan
pengembangan
d. Analisis sumber daya manusia sehingga mempunyai keterampilan yang unik untuk
mengimplementasikan strategi.

Вам также может понравиться