Вы находитесь на странице: 1из 6

PEMASANGAN AKDR

No. :
Dokumen SOP/UKP/VII/KB/003
SOP No. Revisi :1
Tgl. Terbit : 1 Mei 2016
halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. Budiyono, MPH
GARUNG NIP.
196405071998031004

1. Pengertian Prosedur pemasangan AKDR merupakan teknik pemasangan alat


kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemasangan AKDR.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor : 001/UKP/VII/SK/2016 tentang
Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, yayasan bina
pustaka, jakarta, 2003
5. Prosedur 1. Bidan memanggil nama pasien
2. Bidan mempersilahkan pasien duduk dan menanyakan maksud
dan tujuan pasien
3. Bidan memberikan konseling tentang alat-alat kontrasepsi dan
membantu pasien memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk
pasien.
4. Bidan memberikan konseling tentang efektifitas, manfaat, cara
kerja, dan efek samping penggunaan AKDR.
5. Bidan memastikan bahwa klien telah mantap untuk memilih KB
IUD ( AKDR ).
6. Pasien menandatangani informed consent.
7. Bidan menganemnese sesuai dengan kartu K / IV / KB.
8. Bidan memeriksa tekanan darah, berat badan, dan pemeriksaan
kesehatan lain.
9. Kolaborasi dengan bagian laboratorium bila perlu.
10. Bidan memastikan kepada Calon akseptor telah buang air kecil
lebih dulu
11. Bidan menyiapkan alat ke dekat tempat tidur gyn bed.
12. Bidan mempersilahkan Calon akseptor untuk tidur di gyn bed
dengan nyaman
13. Bidan mengatur lampu sorot agar fokus
14. Bidan mencuci tangan kemudian dikeringkan.
15. Memakai sarung tangan steril
16. Bidan melakukan vulva hygiene dilanjutkan pemeriksaan genitalia
eksterna untuk memeriksa adanya ulkus,pembengkakan kelenjar
getah bening(bubo),kelenjar bartolin dan kelenjar skene
17. Bidan melakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan besar
posisi,konsistensi,dan mobilitas uterus dan memeriksa adanya
nyeri goyang serviks dan tumor pada adneksa atau kavum
douglasi
18. Bidan memasang spekulum sambil meminta pasien untuk nafas
dalam dan rileks
19. Bidan memeriksa adanya cairan vagina ,servisitis
20. Bidan memastikan bahwa tidak ada kontra indikasi untuk
pemasangan IUD dan memastikan calon akseptor siap, dan
diberikan pelayanan pemasangan IUD.
21. Bidan mencelupkan sarung tangan ke dalam klorin 0,5% dan
melepaskannya secara terbalik
PEMASANGAN AKDR
No. :
PUSKESMAS Dokumen SOP/UKP/VII/KB/003
dr. Budiyono, MPH
GARUNG SOP No. Revisi :1
Tgl. Terbit : 1 Mei 2016
halaman : 2/3

22. Bidan memasukkan lengan AKDR ke dalam kemasan sterilnya.


23. Bidan memakai sarung tangan yang steril.
24. Bidan mengusap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik.
25. Bidan menjepit serviks dengan tenakulum secara hati hati.
26. Bidan melakukan sonde uterus dengan tidak menyentuh dinding
vagina atau spekulum ke dalam kavum uteri untuk menentukan
posisi dan kedalaman kavum uteri.
27. Bidan mengatur leher biru pada tabung inserter sesuai dengan
kedalaman kavum uteri
28. Bidan masukkan AKDR secara hati hati ke dalam uterus sampai
leher biru tersebut menyentuh serviks atau sampai terasa adanya
tahanan
29. Bidan melepas lengan IUD dengan menggunakan teknik menarik
(withdrawal technique) Tahan pendorong ( Plunger ) dan tarik
selubung ( Inserter ) ke bawah sehingga lengan AKDR bebas.
setelah lengan IUD lepas dorong secara berlahan-lahan tabung
inserter ke dalam kavum uteri sampai leher biru menyentuh servic.
30. Bidan menarik sebagian tabung inserter,dan memotong benang
IUD kira-kira 3-4 cm panjangnya.
31. Bidan melepas tenakulum secara hati-hati
32. Bidan memeriksa serviks bila ada perdarahan dari tempat bekas
jepitan tenakulum, tekan dengan kasa selama 30 60 detik.
33. Bidan mengeluarkan spekulum dengan hati hati. Ibu disuruh
duduk dulu.
34. Bidan membuang bahan-bahan habis pakai yang terkontaminasi
dan membersihkan permukaan yang terkontaminasi
35. Bidan Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam
larutan klorin 0,5 % selama 10 menit untuk dekontaminasi.
36. Bidan mencelupkan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
dan melepaskan sarung tangan secara terbalik.
37. Bidan mengajarkan pada klien bagaiman memeriksa benang IUD
sendiri dan meminta klien untuk menunggu selama 15-30 menit
setelah pemasangan
38. Bidan merapikan alat
39. Bidan mencuci tangan dengan air sabun.
40. Bidan mencatat hasil pelayanan dalam form RM,kartu akseptor KB
pasien dan dalam buku register kunjungan KB
41. Bidan memberi tahu klien jadewal kunjungan ulang berikutnya dan
sewaktu-waktu jika ada keluhan
42. Bidan memberitahu bahwa tindakan telah selesai
43. Bidan membuat asuhan kebidanan pada rekam medik pasien
44. Bidan merapikan RM pasien
45. Bidan mengembalikan from ke unit pendaftaran.
6. unit terkait 1. Pelayanan KB
2. Pelayanan PKD
PEMASANGAN AKDR
No. :
PUSKESMAS Dokumen SOP/UKP/VII/KB/003
dr. Budiyono, MPH
GARUNG SOP No. Revisi :1
Tgl. Terbit : 1 Mei 2016
halaman : 3/3

7. Rekaman historis perubahan


Tgl mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
1. Tata naskah - 1 Mei 2016
PEMASANGAN AKDR
No.
: SOP/UKP/VII/KB/003
Dokumen
DAFTAR No. Revisi :1
TILIK Tanggal
: 1 Mei 2016
Terbit
Halaman : 3/3

Unit : ....................................
Nama Petugas : ....................................
Tanggal Pelaksanaan : ....................................

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Bidan memanggil nama pasien?
2. Apakah Bidan mempersilahkan pasien duduk dan
menanyakan maksud dan tujuan pasien?
3. Apakah Bidan memberikan konseling tentang alat-alat
kontrasepsi dan membantu pasien memilih alat
kontrasepsi yang cocok untuk pasien?
4. Apakah Bidan memberikan konseling tentang efektifitas,
manfaat, cara kerja, dan efek samping
penggunaan AKDR?
5. Apakah Bidan memastikan bahwa klien telah mantap
untuk memilih KB IUD ( AKDR )?
6. Apakah Pasien menandatangani informed consent?

7. Apakah Bidan menganemnese sesuai dengan kartu K /


IV / KB?
8. Apakah Bidan memeriksa tekanan darah, berat badan,
dan pemeriksaan kesehatan lain?
9. Apakah Kolaborasi dengan bagian laboratorium bila
perlu?
10. Apakah Bidan memastikan kepada Calon akseptor telah
buang air kecil lebih dulu?
11. Apakah Bidan menyiapkan alat ke dekat tempat tidur
gyn bed?
12. Apakah Bidan mempersilahkan Calon akseptor untuk
tidur di gyn bed dengan nyaman?
13. Apakah Bidan mengatur lampu sorot agar fokus?
14. Apakah Bidan mencuci tangan kemudian dikeringkan?
15. Apakah Memakai sarung tangan steril?
16. Apakah Bidan melakukan vulva hygiene dilanjutkan
pemeriksaan genitalia eksterna untuk
memeriksa adanya ulkus,pembengkakan
kelenjar getah bening(bubo),kelenjar bartolin
dan kelenjar skene?
17. Apakah Bidan melakukan pemeriksaan dalam untuk
menentukan besar posisi,konsistensi,dan
mobilitas uterus dan memeriksa adanya nyeri
goyang serviks dan tumor pada adneksa atau
kavum douglasi?
18. Apakah Bidan memasang spekulum sambil meminta
pasien untuk nafas dalam dan rileks?
19. Apakah Bidan memeriksa adanya cairan vagina,
servisitis?
20. Apakah Bidan memastikan bahwa tidak ada kontra
indikasi untuk pemasangan IUD dan
memastikan calon akseptor siap, dan diberikan
pelayanan pemasangan IUD?
21. Apakah Bidan mencelupkan sarung tangan ke dalam
klorin 0,5% dan melepaskannya secara
terbalik?
22. Apakah Bidan memasukkan lengan AKDR ke dalam
kemasan sterilnya?
23. Apakah Bidan memakai sarung tangan yang steril?
24. Apakah Bidan mengusap vagina dan serviks dengan
larutan antiseptik?
25. Apakah Bidan menjepit serviks dengan tenakulum
secara hati hati?
26. Apakah Bidan melakukan sonde uterus dengan tidak
menyentuh dinding vagina atau spekulum ke
dalam kavum uteri untuk menentukan posisi dan
kedalaman kavum uteri?
27. Apakah Bidan mengatur leher biru pada tabung inserter
sesuai dengan kedalaman kavum uteri?
28. Apakah Bidan masukkan AKDR secara hati hati ke
dalam uterus sampai leher biru tersebut
menyentuh serviks atau sampai terasa adanya
tahanan?
29. Apakah Bidan melepas lengan IUD dengan
menggunakan teknik menarik (withdrawal
technique) Tahan pendorong ( Plunger ) dan
tarik selubung ( Inserter ) ke bawah sehingga
lengan AKDR bebas. setelah lengan IUD lepas
dorong secara berlahan-lahan tabung inserter
ke dalam kavum uteri sampai leher biru
menyentuh servic?
30. Apakah Bidan menarik sebagian tabung inserter,dan
memotong benang IUD kira-kira 3-4 cm
panjangnya?
31. Apakah Bidan melepas tenakulum secara hati-hati?
32. Apakah Bidan memeriksa serviks bila ada perdarahan
dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan
dengan kasa selama 30 60 detik?
33. Apakah Bidan mengeluarkan spekulum dengan hati
hati. Ibu disuruh duduk dulu?
34. Apakah Bidan membuang bahan-bahan habis pakai
yang terkontaminasi dan membersihkan
permukaan yang terkontaminasi?
35. Apakah Bidan Rendam seluruh peralatan yang sudah
dipakai dalam larutan klorin 0,5 % selama 10
menit untuk dekontaminasi?
36. Apakah Bidan mencelupkan sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5% dan melepaskan sarung
tangan secara terbalik?
37. Apakah Bidan mengajarkan pada klien bagaiman
memeriksa benang IUD sendiri dan meminta
klien untuk menunggu selama 15-30 menit
setelah pemasangan?
38. Apakah Bidan merapikan alat?
39. Apakah Bidan mencuci tangan dengan air sabun?
40. Apakah Bidan mencatat hasil pelayanan dalam form
RM,kartu akseptor KB pasien dan dalam buku
register kunjungan KB?
41. Apakah Bidan memberi tahu klien jadewal kunjungan
ulang berikutnya dan sewaktu-waktu jika ada
keluhan?
42. Apakah Bidan memberitahu bahwa tindakan telah
selesai?
43. Apakah Bidan membuat asuhan kebidanan pada rekam
medik pasien?
44. Apakah Bidan merapikan RM pasien?
45. Apakah Bidan mengembalikan from ke unit
pendaftaran?

CR : %.
Garung,..

Observer Tindakan

(...........)

Вам также может понравиться