Вы находитесь на странице: 1из 15

B. Organisasi-Organisasi Pergerakan Nasiona! Indonesia 1.

BudiUtomo

Berdin'nya Budi Utomo diawali dan' upaya dr. Wahidin Sudirohusodo berkeliling Jawauntuk membentuk
5tudfe Fond (Dana BeLajar) untuk membenkan beasfswa bagi siswa yang tidak mampu, namun
berpotensi. Pada akhir tahun 1907, dr. Wahidin bertemu pemuda Sutomo, pelajar STOVIA di Jakarta.
Karena adanya kesamaan pemikiran antara kedua tokoh tersebut, maka pada han Rabu, 20 Mei 1908, di
Gedung STOVIA

(Gedung Kebangkitan Nasional sekarang) dibentuklah organisasi modern pertama yang diberi nama Budi
Utomo. Sebagai ketua pertamanya terpilih dr. Soetomo.

Tujuan PNI adalah bekelja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan tersebut hendak dicapal dengan azas
percaya pada din sendiri. Artinya memperbaiki keadaan politik, ekonomi dan sosial dengan kek.uatan
dan kebiasaan sendiri. Selain itu sikapnya yang non-kooperatif, diwujudkan diantaranya dengan tidak Ikut
dalam dewan-dewan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial.

Dengan menjadikan studieclub sebagai basisnya, maka cabang-cabang pertama didinkan di Bandung,
lalu Surabaya, kemudian Batavia. Menyusul kemudian dalam tahun 1928 berdin beberapa cabang baik

di Jawa maupun di luar Jawa, seperti di Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Palembang, Makasar, dan
Menado.

Kemajuan yang dicapai oleh PNI telah mengkhawatirkan orang-orang reaksioner Belanda di Indonesia.
Mereka kemudian membentuk Vanderlandsche Club pada tahun 1929, yang merupakan organisasi
orang_

orang Belanda yang sangat anti terhadap pergerakan nasional, khususnya PNI. Semakin memanasnya
situasi politik pada waktu itu makin mengarah kepada terjadinya konfrontasi. '

n II.._-._ .mmmmm Innn Dnrca-l-uan


Pada bulan Oktober 1908, diadakan kongres Budi Utomo yang pertama di Yogyakarta, yang
menghasilkan kepustusan~keputusan sebagai berikut :

Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik

Kegiatan Budi Utomo ditujukan kepada bidang pendidikan dan kebudayaan Ruang gerak terbatas pada
daerah Jawa dan Madura.

Kongres tersebut juga memutuskan susunan pengurus besar Budi Utomo. Bupati Karanga Anyar, R.T.
Tirtokusumo, dipilih sebagai ketuanya. Pusat organisasi ditetapkan di Yogyakarta.

Dalam perkembangannya, Budi Utomo kurang diminati oleh golongan muda. Hal ini disebabkan karena:

Budi Utomo lebih memetingkan golongan priyayi.

Budi Utomo lebih memperhatikan reaksi pemerintah kolonial daripada reaksi rakyat pribumi.

Budi Utomo lebih mengutamakan pemakaian Bahasa Belanda daripada Bahasa Indonesia Budi Utomo
tidak berpolitik

2. Serikat Islam

Pada mulanya, pada tahun 1911, Haji Samanhudi mendirikan Senkat Dagang Islam (SDI) di Solo, dengan

tujuan untuk membela kepentingan pedagang-pedagang Indonesia dari ancaman pedagang Cina.
Dengan_ masuknya Umar said Cokroaminoto, SDI diubah namanya menjadi Serikat Islam (SI), agar
anggotanya
tidak terbatas pada golongan pedagang saja. Adapun tujuan dari Serikat Islam adalah sebagai berikut :
mengembangkan jiwa dagang

membantu para anggotanya yang mempunyai kesulitan dalam usahanya memajukan pengajaran

memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru tentang Islam.

Dalam waktu yang relatif singkat Serikat Islam mendapatkan simpati dan jumlah anggota yang sangat
besar. Hal ini disebabkan oleh :

Serikat Islam terbuka bagi semua golongan Serikat Islam berpolitik untuk memperjuangkan kebenaran
dan keadilan

Serikat Islam membela kepentingan rakyat pribumi yang menderita karena penjajahan

Serikat Islam dipimpin oleh tokoh-tokoh yang dihormati, seperti alim ulama dan kiai-kiai Agama Islam
dianut oleh mayon'tas bangsa Indonesia.

Pada tahun 1915 di Surabaya didirikan Central Serikat Islam (CSI) dengan tugas mengatur kerjasama
antar SI daerah. Sementara itu ISDV (Indische Social Democratische Vereniging) yang berhaluan komunis
yang didirikan oleh H.J.F.M. Sneevliet meakukan penyusupan (infiltrasi) ke dalam tubuh SI. ISDV berhasil
mempengaruhi tokoh-tokoh muda SI, seperti :Semaun, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin Prawirodirjo
melalui SI cabang Semarang. Dalam perkembangannya teljadi pertentangan antara kelompok SI Putih
dan SI Merah

yang berhaluan komunis. Oleh karena itu pada konggres SI, Oktober 1921 diputuskan diberlakukannya
disiplin partai. Pada tahun 1924, SI Merah berganti nama menjadi Sarekat Rakyat.

Tujuan PNI adalah bekelja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan tersebut hendak dicapal dengan azas
percaya pada din sendiri. Artinya memperbaiki keadaan politik, ekonomi dan sosial dengan kek.uatan
dan kebiasaan sendiri. Selain itu sikapnya yang non-kooperatif, diwujudkan diantaranya dengan tidak Ikut
dalam dewan-dewan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial.

Dengan menjadikan studieclub sebagai basisnya, maka cabang-cabang pertama didinkan di Bandung,
lalu Surabaya, kemudian Batavia. Menyusul kemudian dalam tahun 1928 berdin beberapa cabang baik

di Jawa maupun di luar Jawa, seperti di Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Palembang, Makasar, dan
Menado.

Kemajuan yang dicapai oleh PNI telah mengkhawatirkan orang-orang reaksioner Belanda di Indonesia.
Mereka kemudian membentuk Vanderlandsche Club pada tahun 1929, yang merupakan organisasi
orang_

orang Belanda yang sangat anti terhadap pergerakan nasional, khususnya PNI. Semakin memanasnya
situasi politik pada waktu itu makin mengarah kepada terjadinya konfrontasi. '

n II.._-._ .mmmmm Innn Dnrca-l-uan

Pada bulan Oktober 1908, diadakan kongres Budi Utomo yang pertama di Yogyakarta, yang
menghasilkan kepustusan~keputusan sebagai berikut :

Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik

Kegiatan Budi Utomo ditujukan kepada bidang pendidikan dan kebudayaan Ruang gerak terbatas pada
daerah Jawa dan Madura.

Kongres tersebut juga memutuskan susunan pengurus besar Budi Utomo. Bupati Karanga Anyar, R.T.
Tirtokusumo, dipilih sebagai ketuanya. Pusat organisasi ditetapkan di Yogyakarta.
Dalam perkembangannya, Budi Utomo kurang diminati oleh golongan muda. Hal ini disebabkan karena:

Budi Utomo lebih memetingkan golongan priyayi.

Budi Utomo lebih memperhatikan reaksi pemerintah kolonial daripada reaksi rakyat pribumi.

Budi Utomo lebih mengutamakan pemakaian Bahasa Belanda daripada Bahasa Indonesia Budi Utomo
tidak berpolitik

2. Serikat Islam

Pada mulanya, pada tahun 1911, Haji Samanhudi mendirikan Senkat Dagang Islam (SDI) di Solo, dengan

tujuan untuk membela kepentingan pedagang-pedagang Indonesia dari ancaman pedagang Cina.
Dengan_ masuknya Umar said Cokroaminoto, SDI diubah namanya menjadi Serikat Islam (SI), agar
anggotanya

tidak terbatas pada golongan pedagang saja. Adapun tujuan dari Serikat Islam adalah sebagai berikut :
mengembangkan jiwa dagang

membantu para anggotanya yang mempunyai kesulitan dalam usahanya memajukan pengajaran

memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru tentang Islam.

Dalam waktu yang relatif singkat Serikat Islam mendapatkan simpati dan jumlah anggota yang sangat
besar. Hal ini disebabkan oleh :
Serikat Islam terbuka bagi semua golongan Serikat Islam berpolitik untuk memperjuangkan kebenaran
dan keadilan

Serikat Islam membela kepentingan rakyat pribumi yang menderita karena penjajahan

Serikat Islam dipimpin oleh tokoh-tokoh yang dihormati, seperti alim ulama dan kiai-kiai Agama Islam
dianut oleh mayon'tas bangsa Indonesia.

Pada tahun 1915 di Surabaya didirikan Central Serikat Islam (CSI) dengan tugas mengatur kerjasama
antar SI daerah. Sementara itu ISDV (Indische Social Democratische Vereniging) yang berhaluan komunis
yang didirikan oleh H.J.F.M. Sneevliet meakukan penyusupan (infiltrasi) ke dalam tubuh SI. ISDV berhasil
mempengaruhi tokoh-tokoh muda SI, seperti :Semaun, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin Prawirodirjo
melalui SI cabang Semarang. Dalam perkembangannya teljadi pertentangan antara kelompok SI Putih
dan SI Merah

yang berhaluan komunis. Oleh karena itu pada konggres SI, Oktober 1921 diputuskan diberlakukannya
disiplin partai. Pada tahun 1924, SI Merah berganti nama menjadi Sarekat Rakyat.

3. Indische Partij

Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai, yaitu :

E.F.E. Douwes Dekker atau Danudilja Setiabudi Suwardi Suryaningrat

dr. Cipto Mangunkusumo

Tujuan didinkannya Indische Partij ini adalah untuk mempersatukan semua Indiers sebagai persiapan
menuju kehidupan bangsa yang merdeka. Yang dimaksud dengan Indiers adalah semua orang yang lahir
di
Indonesia dan mengaku bertanah air Indonesia, baik orang Indo-Belanda, Cina, Arab maupun pn'bumi
asli. Cita-cita Indische Partij ini disebarluaskan melalui surat kabar De Express.

Karena sikap dan programnya yang tegas dan bercita-cita Hindia Merdeka untuk pertama kah'nya,
maka surat permohonan untuk mendapatkan pengakuan sebagai badan hukum ditolak pemerintah
Hindia Belanda. Sikap kn'tis Indische Partij ini juga tampak dalam artikel yang ditulis oleh Ki Hajar
Dewantara dalam surat kabar De Express yang berjudut ALs ik en Nederlanders Was (Seandainya Aku
Seorang Belanda),

Artikel tersebut ben'si sindiran terhadap pemenntah Hidia Belanda yang mengajak bangsa IHdOnesia
untuk memperingati han' kemerdekaan Belanda yang ke-seratus.

Tujuan PNI adalah bekelja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan tersebut hendak dicapal dengan azas
percaya pada din sendiri. Artinya memperbaiki keadaan politik, ekonomi dan sosial dengan kek.uatan
dan kebiasaan sendiri. Selain itu sikapnya yang non-kooperatif, diwujudkan diantaranya dengan tidak Ikut
dalam dewan-dewan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial.

Dengan menjadikan studieclub sebagai basisnya, maka cabang-cabang pertama didinkan di Bandung,
lalu Surabaya, kemudian Batavia. Menyusul kemudian dalam tahun 1928 berdin beberapa cabang baik

di Jawa maupun di luar Jawa, seperti di Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Palembang, Makasar, dan
Menado.

Kemajuan yang dicapai oleh PNI telah mengkhawatirkan orang-orang reaksioner Belanda di Indonesia.
Mereka kemudian membentuk Vanderlandsche Club pada tahun 1929, yang merupakan organisasi
orang_

orang Belanda yang sangat anti terhadap pergerakan nasional, khususnya PNI. Semakin memanasnya
situasi politik pada waktu itu makin mengarah kepada terjadinya konfrontasi. '
n II.._-._ .mmmmm Innn Dnrca-l-uan

Pada bulan Oktober 1908, diadakan kongres Budi Utomo yang pertama di Yogyakarta, yang
menghasilkan kepustusan~keputusan sebagai berikut :

Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik

Kegiatan Budi Utomo ditujukan kepada bidang pendidikan dan kebudayaan Ruang gerak terbatas pada
daerah Jawa dan Madura.

Kongres tersebut juga memutuskan susunan pengurus besar Budi Utomo. Bupati Karanga Anyar, R.T.
Tirtokusumo, dipilih sebagai ketuanya. Pusat organisasi ditetapkan di Yogyakarta.

Dalam perkembangannya, Budi Utomo kurang diminati oleh golongan muda. Hal ini disebabkan karena:

Budi Utomo lebih memetingkan golongan priyayi.

Budi Utomo lebih memperhatikan reaksi pemerintah kolonial daripada reaksi rakyat pribumi.

Budi Utomo lebih mengutamakan pemakaian Bahasa Belanda daripada Bahasa Indonesia Budi Utomo
tidak berpolitik

2. Serikat Islam

Pada mulanya, pada tahun 1911, Haji Samanhudi mendirikan Senkat Dagang Islam (SDI) di Solo, dengan
tujuan untuk membela kepentingan pedagang-pedagang Indonesia dari ancaman pedagang Cina.
Dengan_ masuknya Umar said Cokroaminoto, SDI diubah namanya menjadi Serikat Islam (SI), agar
anggotanya

tidak terbatas pada golongan pedagang saja. Adapun tujuan dari Serikat Islam adalah sebagai berikut :
mengembangkan jiwa dagang

membantu para anggotanya yang mempunyai kesulitan dalam usahanya memajukan pengajaran

memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru tentang Islam.

Dalam waktu yang relatif singkat Serikat Islam mendapatkan simpati dan jumlah anggota yang sangat
besar. Hal ini disebabkan oleh :

Serikat Islam terbuka bagi semua golongan Serikat Islam berpolitik untuk memperjuangkan kebenaran
dan keadilan

Serikat Islam membela kepentingan rakyat pribumi yang menderita karena penjajahan

Serikat Islam dipimpin oleh tokoh-tokoh yang dihormati, seperti alim ulama dan kiai-kiai Agama Islam
dianut oleh mayon'tas bangsa Indonesia.

Pada tahun 1915 di Surabaya didirikan Central Serikat Islam (CSI) dengan tugas mengatur kerjasama
antar SI daerah. Sementara itu ISDV (Indische Social Democratische Vereniging) yang berhaluan komunis
yang didirikan oleh H.J.F.M. Sneevliet meakukan penyusupan (infiltrasi) ke dalam tubuh SI. ISDV berhasil
mempengaruhi tokoh-tokoh muda SI, seperti :Semaun, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin Prawirodirjo
melalui SI cabang Semarang. Dalam perkembangannya teljadi pertentangan antara kelompok SI Putih
dan SI Merah
yang berhaluan komunis. Oleh karena itu pada konggres SI, Oktober 1921 diputuskan diberlakukannya
disiplin partai. Pada tahun 1924, SI Merah berganti nama menjadi Sarekat Rakyat.

3. Indische Partij

Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai, yaitu :

E.F.E. Douwes Dekker atau Danudilja Setiabudi Suwardi Suryaningrat

dr. Cipto Mangunkusumo

Tujuan didinkannya Indische Partij ini adalah untuk mempersatukan semua Indiers sebagai persiapan
menuju kehidupan bangsa yang merdeka. Yang dimaksud dengan Indiers adalah semua orang yang lahir
di

Indonesia dan mengaku bertanah air Indonesia, baik orang Indo-Belanda, Cina, Arab maupun pn'bumi
asli. Cita-cita Indische Partij ini disebarluaskan melalui surat kabar De Express.

Karena sikap dan programnya yang tegas dan bercita-cita Hindia Merdeka untuk pertama kah'nya,
maka surat permohonan untuk mendapatkan pengakuan sebagai badan hukum ditolak pemerintah
Hindia Belanda. Sikap kn'tis Indische Partij ini juga tampak dalam artikel yang ditulis oleh Ki Hajar
Dewantara dalam surat kabar De Express yang berjudut ALs ik en Nederlanders Was (Seandainya Aku
Seorang Belanda),

Artikel tersebut ben'si sindiran terhadap pemenntah Hidia Belanda yang mengajak bangsa IHdOnesia
untuk memperingati han' kemerdekaan Belanda yang ke-seratus.

4. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia didirikan pada tahun 1908 di Den Haag, Belanda. Pada mulanya bernama

Indische Veereniging (IV). Pendirinya adalah orang-orang Indonesia yang berada di Belanda, antara lain
Sultan Kasayangan dan R.M. Noto Suroto. Pada mulanya organisasi ini hanya berupa organisasi sosial
untuk mengurus kepentingan bersama orang-orang Indonesia di perantauan. Unsur-unsur potitik mulai
tampak dengan diterbitkannya majatah Hindia Putra pada bulan Maret 1916. Organisasi ini semakin
berkembang

dengan kedatangan tokoh-tokoh tiga serangkai pendiri Indische Partij yang sedang menjalani hukuman
buang di negeri Belanda.

Untuk mendapatkan dukungan internasional, maka PI ikut aktiic dalam kegiatan-kegiatan organisasi

internasional menentang penjajahan, seperti :

Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial

Liga Demokrasi Internasional

Kongres Wanita Internasional

Mengadakan hubungan dengan Komunisme Internasional (Kamintern).

Pada tahun 1920~an pengaruh PI di tanah air semakin luas. Beberapa organisasi lahir di tanah air

karena mendapat pengaruh dari PI, seperti : PPPI, PNI, dan Jong Indonesia. Pada tahun 1927 diadakan
penggeledahan terhadap pemimpin-pemimpin PI. Empat tokoh PI, yaitu : Moh. Hatta, Nazir Datuk
Pamuncak, Ali Sastroamijoyo, dan Abdul Majid Joyoadiningrat ditangkap pemerintah kolonial Hindia
Belanda. Mereka dituduh akan melakukan pemberontakan dan pemerintah kolonial menduga ada
hubungan antara pemberontakan PKI, 1926 dengan PI.

S. Pariai Komunis Indonesia

Lahimya Benih-benih Komunisme

Banirhberih paxam Marxisme datang dan ditanamkan di Indonesia sejak sebelum Perang Dunia I,
yaitu ; . '

if. {an daia'ignya seorang pemimpin buruh Negeri Belanda bernama H.J.F.M Sneevliet. Ia adalah anggota
586ml Deem'ctsche Arbeiderspartrj (SDAP) atau Partai Buruh Sosial Demokrat.

Di Indonesia ia mula-mula bekelja sebagai anggota staf redaksi pada surat kabar Soerabajasch
Evanaesajsd, tdak lama kemudian pada tahun 1913 ia pindah ke Semarang dan menjadi sekretaris pada

Semestrgsea chdedvereniging. Bagi Sneevliet tinggal di Semarang lebih menguntungkan sebab


Semarang adaah pusat dari Ve'e'ziging van Spoor en Tramweg Personeel (VSTP) yang merupakan serikat
buruh tertua

d Irdonesia dan sudah tersusun baik.

6. Iniiltrasi ISDV

Sebagai pemimpin sosialis yang berpengalaman dalam waktu singkat Sneevliet berhasil membawa VSTP
ke arah yang lebih radikal. Pada tanggal 9 Mei 1914 bersama-sama dengan orang-orang sosialis

lainnya seperti J.A. Brandsteder, H.W. Dekker dan P. Bergsma ia berhasil mendirikan Indische Sociaal~
emok'afische Vereniging (ISDV). Sneevliet dan kawan-kawan merasa ISDV tidak dapat berkembang cepat.

Oleh karena itu mereka menganggap lebih efektif untuk bersekutu dengan gerakan yang lebih besar.
Pada muLanya mereka bersekutu dengan Insulinde yang memiliki anggota lebih besar daripada ISDV.
Tetapi karena setelah satu tahun, kerjasama itu bubar.

Sasaran kemudian diarahkan kepada Sarekat Islam yang pada saat itu telah menjadi gerakan raksasa di
dalam pergerakan nasional Indonesia. ISDV ternyata berhasil melakukan penyusupan (infiltrasi) ke dalam
SI. Caranya dengan menjadikan anggota ISDV menjadi anggota SI dan sebaliknya menjadikan anggota SI
sebagai anggota ISDV. Dalam waktu satu tahun Sneevliet dkk. telah memiliki pengaruh yang kuat di

kalangan anggota-anggota SI.

Langkah Sneevliet berikutnya adalah menjadikan beberapa pemimpin muda SI sebagai pemimpin ISDV,
seperti Semaun dan Darsono. Semaun berhasil mengembangkan jumlah keanggotan SI Semarang
dengan pesat dan 1700 orang pada tahun 1916 menjadi 20.000 orang setahun kemudian. Akan tetapi
karena orientasinya yang Mann's dibawah pengaruh ISDV mereka berseberangan dengan CSI yang
dipimpin oleh HOS Cokroaminoto. SI cabang Semarang menyerang CSI sama sengitnya seperti
menyerang pemerintah kolonial dan kapitalis asing. Sehingga pada kongres SI pada bulan Oktober 1917
Sarekat Islam memutuskan

untuk menghentikan segala hubungan dengan ISDV.

7. Partai Nasional Indonesia

Salah satu dampak dan' kegagalan pemberontakan PKI pada tahun 1926 adalah semakin melemahnya ;

perjuangan perjuangan kaum pergerakan nasional. Oleh karena itulah kemudian muncul usaha untuk i
membentuk organisasi pergerakan nasional yang bercirikan nasionalisme modern dan radikal. Setelah
beberapa kali mengadakan pertemuan dan pembicaraan selama bulan Maret, April, dan Mei 1927 yang
antafa '

lain dihadiri oleh Ir. Ir. Sukarno, Iskaq, Budiarto, Cipto Mangunkusumo, Tilaar, Soedjadi, SunarYOI
akhirnya diputuskan untuk mendinkan PNI pada rapat yang diadakan pada tanggal 4 Juli 1927 di
Bandungr Dalam Pengurus Besar PNI Ir. Ir. Sukarno ditunjuk sebagai ketuanya, ISkaq sebagai sekretaris /
bendaharar

dan Dr. Samsi sebagai komisaris.

Tujuan PNI adalah bekelja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan tersebut hendak dicapal dengan azas
percaya pada din sendiri. Artinya memperbaiki keadaan politik, ekonomi dan sosial dengan kek.uatan
dan kebiasaan sendiri. Selain itu sikapnya yang non-kooperatif, diwujudkan diantaranya dengan tidak Ikut
dalam dewan-dewan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial.

Dengan menjadikan studieclub sebagai basisnya, maka cabang-cabang pertama didinkan di Bandung,
lalu Surabaya, kemudian Batavia. Menyusul kemudian dalam tahun 1928 berdin beberapa cabang baik

di Jawa maupun di luar Jawa, seperti di Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Palembang, Makasar, dan
Menado.

Kemajuan yang dicapai oleh PNI telah mengkhawatirkan orang-orang reaksioner Belanda di Indonesia.
Mereka kemudian membentuk Vanderlandsche Club pada tahun 1929, yang merupakan organisasi
orang_

orang Belanda yang sangat anti terhadap pergerakan nasional, khususnya PNI. Semakin memanasnya
situasi politik pada waktu itu makin mengarah kepada terjadinya konfrontasi. '

Вам также может понравиться