Вы находитесь на странице: 1из 3

MENGHENTIKAN PERDARAHAN

No.Revisi Halaman
No.Dokumen
0 1-3
Ditetapkan oleh

PROSEDUR
Tanggal Terbit
TETAP

PENGERTIAN Suatu tindakan untuk menghetikan perdahan yang terjadi baik pada kasus
bedah dan non bedah.
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya syok.
2. Mencegah terjadinya perdarah yang hebat.
3. Supaya tindakan dilakukan dengan tepat dan benar.
KEBIJAKAN

PETUGAS 1. Dokter.
2. Perawat

PERALATAN Alat-alat yang dipersiapkan sesuai dengan tehnik yang akan dilaksanakan.
Untuk kasus bedah sbb :
1. Alat pelindung diri (APD).
2. Balut tekan.
3. Kain kassa steril.
4. Sarung tangan.
5. Torniquet.
6. Plester.
7. Hecting set.
8. Obat disinfectan.
9. Sanksteken Blackmore Tube (SB Tube), jika diperlukan.
10. Spuit 20 dan 50cc.
11. Waskom berisi Nacl 0,9% dingin.
12. Jelly pelicin
PROSEDUR 1. Pasien
Pasien / keluarga harus diberitahu penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan.
2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
b. Gunakan APD.
c. Perawat ? dokter I :
1). Menekan pembuluh darah proksimal dari luka yang dekat dengan
permukaan kulit menggunakan jari tangan.
MENGHENTIKAN PERDARAHAN
No.Revisi Halaman
No.Dokumen
0 1-3
Ditetapkan oleh

PROSEDUR
Tanggal Terbit
TETAP

2). Atur possisi pasien dengan cara meninggikan daerah yang luka.
d. perawat II :
1). Mengatur posisi pasien.
2). Memakai sarung tangan.
3).Meletakkan kain kassa steril diatas luka, kemudian ditekan
dengan ujung-ujung jari.
4). Letakkan lagi kain kassa steril diatas kain kassa yang pertama,
kemudian tekan dengan ujung jari apabila perdarahan masih berlangsung
(tindakan ini dapat dilakukan secara berulang-ulang sesuai kebutuhan tanpa
mengangkat kassa yang ada).
5). Balut tekan
a. Letakkan kain kassa steril diatas luka.
b. Pasang verband balut tekan, kemudian letakkan benda keras(
verban atau kayu balut kassa) di atas luka.
c. Balut luka dengan menggunakan verband balut tekan.
6). Memasang Torniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan
Traumatics Amputas.
a. Tutup luka dengan ujung tungkai yang putus dengan
menggunakan kain kassa steril.
b. pasang torniquet lebih kurang 10 cm sebelah ujung proksimal
luka, kemudian ikatlah dengan kuat.
c. Torniquet harus di longgarkan setiap 15 menit sekali secara
periodik.
7). Memasang SB Tube :
a. siapkan peralatan untuk pemasangan SB Tube.
b. Atur posisi pasien.
c. Damping dokter selama pemasangan SB Tube.
d. Observasi TTV.
Hal- hal yang perlu diperhatikan selama pemasangan SB Tube :
1. Pemasangan torniquet merupakan tindakan terakhir jika tindakan
lainnya tidak berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan amputasi atau
sebagai life saving.
MENGHENTIKAN PERDARAHAN
No.Revisi Halaman
No.Dokumen
0 1-3
Ditetapkan oleh
Direktur RSPUR
PROSEDUR
Tanggal Terbit
TETAP
Dr.PRIA AGUSTUS YADI, Sp.B-KBD
2. Selama dilakukan tindakan perhatikan :
a. Keadan umum pasien dan TTV.
b. Ekspresi wajah pasien.
c. Perkembangan pasien.
3. Pada pemasangan SB Tube dilanjutkan dengan pengompresan dan
irigasi melalui selang.
DOKUMEN
TERKAIT
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat yang menangani pasien dengan perdarahan.

Вам также может понравиться