Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Kelompok 6
Lathifah Wulandari S 1410531032
Gita Rahayu 1410532054
Intan Permana 1410532063
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2016/2017
ACCOUNTING FOR TIME: REENGINEERING BUSINESS PROCESS TO
IMPROVE RESPONSIVENESS
JIT.
Filosofi JIT merupakan slaah satu cara dari pemikiran ulang bagaimana proses
tersebut dikelola. Dalam catat Dodd, waktu merupakan satu dari elemen kritis dari JIT:
JIT terus menerus focus pada siklus waktu. Hal tersebut menekankan kebutuhan
untuk mengurangi waktu setup, menghilangkan waktu tunggu, mengurangi atau
menghilangkan buffer stock, dan mengurangi waktu pindah dan jarak. Semua
praktek ini terus menerus meningkatkan kecepatan persediaan sebagai JIT
mengidentifikasi kemacetan dan penekanan secara terus menerus peningkatan
proses. Semua praktek ini memberikan kontribusi untuk meningkatkan kemampuan
pengiriman.
Performance measurement.
Waktu juga salah satu pengukuran kinerja yang diidentifikasi dengan pendekatan
balanced scorecard untuk mengevaluasi perusahaan. Maise mencatat sebagai berikut:
Sejak penciptaan nilai dimulai dengan pelanggan, adalah wajar bahwa
pengukuran kinerja harus dimulai dengan melihat produk atau jasa melalui mata
pelanggan. Untuk itu, pengukuran pelanggan sering dapat dibagi menjadi lima
atribut: waktu, kualitas, pelayanan, biaya, dan pangsa pasar. Perusahaan kini
menetapkan langkah-langkah untuk melacak atribut tersebut.
Contoh dari identifikasi pengukuran waktu tertentu meliputi siklus pengembangan
produk, siklus pemesanan dan pengiriman, dan siklus layanan.
ILLUSTRATION
Setelah Perusahaan mengimplementasikan ABC, perusahaan bisa menggunakan informasi
tentang aktivitas dan biaya mereka untuk membantu dalam mempertanggungjawabkan proyek yang
akan meningkatkan pertanggungjawaban. Untuk menggambarkan bagaimana data keuangan bisa
digunakan asumsikan ada sebuah perusahaan yang menghasilkan dua produk, A dan B, dengan
menggunakan 2 bahan baku X dan Y. (table 1 menunjukkan data produksi dan penggunaan bahan
baku pada periode lalu). Rata-rata penggunaan bahan baku perhari didasarkan pada 250 hari kerja
per tahun. Analisis berikut ini menunjukkan bagaimana data keuangan bisa digunakan untuk
mendukung 3 metode yang telah didiskusikan sebelumnya untuk pengurangan dan penghapusan
noncontributing time.
1. USING THE INFORMATION IN THE SUPPLY CHAIN TO AVOID REDUNDANCIES
Pembelian sebuah barang adalah sebuah contoh bagaiman EDI bisa digunakan untuk
menghindari redundansi dalam proses yang melibatkan aktivitas sekuensial. Untuk melengkapi
data tentang pembelian pada table 1 perusahaan harus mengumpulkan informasi berikut yang
berkaitan dengan aktivitas pembelian.
1. Cycle times for purchase orders. Siklus aktu untuk pesanan pembelian adalah 25
hari yang terdiri dari:
4 hari persiapan: Setiap kali jumlah persediaan dalam sistem informasi berada di
bawah titik pemesanan ulang, sistem akan menghasilkan sebuah kertas laporan yang
selanjutnya kan dikirim ke manajer persediaan untuk menyetujui pesanan. Sistem
kemudian akan menyiapkan order pembelian. Seorang pegawai pembelian
memverifikasi permintaan manager dan pembelian pesanan disetujui.
3 hari pesanan melalui mail: Supplier menerima pesanan dalam bentuk mail
4 hari penerimaan: Supplier membuka mail, kemudian pesanan dientrykan
5 hari dalam proses: Supplier membuat laporan order pembelian, memverifikasi status
kredit costumers dan mengirimkan memo pada perusahaan
5 hari konfirmasi supplier: Supplier mengkonfirmasikan tanggal pengiriman dengan
perusahaan, menyiapkan dokumen ekspedisi dan mengirimkan pesanan ke gudang
4 hari pengiriman: supplier memuat ke truk, pengantaran truk, dan mengirim material
ke dok persedian perusahaan.
2. Inventory reorder point for raw material.
Titik pemesan kembali persediaan untuk setiap bahan baku adalah 16,000 unit yang
yang ditentukan dengan mengalikan 400 unit per hari dengan 40 hari waktu yang
dibutuhkan untuk persediaan minimum (25 hari cycle time untuk pembelian ditambah 15
hari untuk safety stock)
Suatu sumber dari waktu yang tidak berkontribusi dalam proses pembelian adalah
persetujuan pemasok terhadap informasi pesanan dari kertas order pembelian perusahaan.
Jika perusahaan memililki sisitem pengorderan yang otomatis dan supplier juga memiliki
sistem penerimaan order yang otomatis tentu hal ini akan membantu perusahaan untuk
menghindari aktivitas yang berlebihan. Jika perusahaan dan pemasok menggunakan EDI
untuk mengirim dan menerima order pembelian dan menghubungkan informasi antar
perusahaan, preparation, mail transit, receipt supplier, supplier process dan supplier
confirmation, semua fungsi tersebut dapat dilakukan secara elektronik.
EDI adalah suatu sistem pertukaran antar computer mengenai format bisnis dan
data tekhnikal seperti:
Quotations
Purchase order
Acknowledgement (tanda terima)
Transportations plans
Invoices / faktur
Remittance advices (pemberitahuan pengiriman)
Pertukaran tersebut bisa dilakukan secara langsung antara perusahaan dan supplier
atau secara tidak langsung melalui penyedia layanan pihak ketiga.
EDI bisa diselesaikan dengan menggunakan computer semua ukuran, terlepas dari
bagaimana EDI diimplementasikan, perusahaan memerlukan alat komunikasi dan software
penerjemah sistem akuntansi mereka sendiri. Mereka bisa membuat software sendiri,
membelinya menyew tau membayar pihak ketiga untuk menggunakan software tersebut.
Jadi EDI bisa digunakan untuk seluruh perusahaan.
Jika sebuah perusahaan dan supplier menimplementasikan EDI untuk mengorder
dan pengisian order, keduanya bisa bermanfaat dalam penurunan waktu proses.
20.5
=
40
= %
Jika di rata ratakan (pada exhibit 1) penggunaan masing masing bahan baku adalah 400
unit perhari. Maka persediaan yang dapat dikurangi adalah:
= 20.5 400
=
Penghemata biaya pembelian bahan baku yang dapat dilakukan perusahaan jika
menggunakan EDI adalah sebagai berikut:
Untuk bahan baku X
=
8200 800.000
=
100.000
= .
65.600
8200 1.200.000
=
100.000
= .
98.400
Total biaya yang dapat dikurangi untuk ke dua BB1 164.000
Sekarang kompetisi berdasarkan waktu menjadi lebih penting, dengan berbasis waktu kita
menjadi lebih mudah untuk mengubah proses dalam menganggapi perubahan apa yang dibutuhkan
oleh pelanggan, sehingga kita dapat menjaga (keep) atau meningkatkan pangasa pasar kita. Industri
yang telah menggunakan persaingan berbasis waktu biasanya mengalami pergeseran dalam proses.
Saat ini banyak industri sudah menggunakan persaingan berbasis waktu, karena beberapa dari
mereka sudah merasa perlu dalam mempebesar basis pelanggan untuk mendukung biaya tetap
mereka.