Вы находитесь на странице: 1из 8

1.

6 Jenis-Jenis Bencana Alam di Indonesia


Bencana alam adalah suatu kejadian dikarenakan oleh alam, dimana bencana alam ini
dapat merubah dan merusak struktur dari alam itu sendiri. Di Indonesia bencana alam menjadi
suatu hal yang biasa dimana hampir setiap tahunnya di Indonesia banyak terjadi suatu peristiwa
bencana alam yang dashyat. Bencana ini antara lain :
1.6.1 Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena akibat pergeseran
lapisan bumi yang berasal dari bawah permukaan bumi. Faktor pemicu terjadinya adalah
bergesernya lapisan bawah bumi (gempa tektonik) dan juga disebabkan oleh letusan gunung
yang dahsyat (gempa vulkanik). Perlu diketahui Indonesia terletak diantara lempeng tiga
lempeng tektonik yang sangat aktif yaitu : lempeng australia, lempeng eurasia, dan lempeng
pasifik, yang mana diantara lempeng tersebut selalu bertumbuk satu sama lain yang
mengakibatkan gempa tektonik.
Gempa bumi terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatera
Barat pada pukul 17:16:10WIBtanggal30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas
pantaiSumatera,sekitar 50 km barat lautKota Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di
beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota
Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota
Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok,dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data
Satkorlak PB, setidaknya 6.234 orangtewasakibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4
kabupaten di Sumatera Barat ,korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688
orang,korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumahrusak sedang,
& 78.604 rumah rusak ringan. Menurut catatan ahli gempa wilayahSumatera Barat memiliki
siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abadke-21 telah memasuki masa berulangnya
siklus.Akibat yang di timbulkan oleh gempa bumi ini adalah putusnya jaringantelekomunikasi,
serta terjadinya kebakaran di sejumlah titik disamping korban jiwa dan kerusakan bangunan.

1.6.2 Tsunami di Aceh

Bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh, 24 Desember 2004 merupakan salah satu
bencana alamdahsyat di Indonesia bahkan di dunia untuk kurun waktu 40 tahun terahir. Menurut
PBB,sebanyak 229.826 korban gempa dan tsunami hilang dan 186.983 lainnya tewas.
TsunamiSamudra Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir. Gempa
berkekuatan9.3 SR (menurut Pacific Tsunami Warning Center) ini telah meluluh lantahkan aceh
bagianutara, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India,
SriLanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Bencana ini merupakan kematian
terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara
dengan jumlah kematian terbesar.Di Indonesia sebanyak 126 ribu jiwa melayang akibat bencana
tersebut, dan lebih dari30 ribu lainya dinyatakan hilang. Wilayah yang paling parah terkena
dampak bencana gempa bumi dan tsunami adalah meulaboh dan Banda aceh. Hampir 50 %
bangunan di wilayahtersebut hancur tekena dampak gempa bumi yang diikuti oleh gelombang
tsunami yangketinggiannya mencapai 9 meter.
1.6.3 Gunung Meletus

Gunung merapi merupakan salah satu gunung teraktif di dunia yang memiliki
siklus puncak erupsi setiap dua hinga lima tahun . Dalam kurun waktu 10 tahun terahir, tercatat
2letusan besar yang terjadi. Letusan besar pertama terjadi pada tahun 2006, tepatnya pada
Juni2006 dan yang kedua yaitu erupsi yang terjadi pada 5 November 2010.Erupsi Gunung
Merapi yang terjadi pada Jumat dini hari 5 November 2010merupakan erupsi terbesar sejak
tahun 1872. Luncuran awan panas mencapai yang 15 km merupakan luncuran awan panas
terpanjang sejak 1872 silam yang mencapai 11- 12 km.Letusan pada 5 November menewaskan
lebih dari 200 korban. Wilayah yang terkenadampak dari letusan gunung merapi merupakan
wilayah yang berjarak sekitar 16 sampai 18kilometer dari puncak Merapi. Letusan itu bahkan
menghempaskan kubah Merapi yang baruterbentuk.Jika dibandingkan dengan letusan yang
terjadi pada tahun 2006, letusan gunungMerapi pada november 2010 ini mengeluarkan energi
yang jauh lebih besar. Jika sebelumnyaguguran lava hanya menjangkau 3- 4 km dari puncak,
pada tahun 2010 jarak guguran lavamencapai lebih dari 10 km. Tanda tanda terjadinya erupsi
pun juga terdapat perbedaan, jika pada tahun 2006 terdapat kubah lava yang terbentuk terlebih
dahulu sehingga ketika kubahlava tersebut tidak stabil dan kemudian gugur, saat itulah terjadi
awan panas. Akan tetapi pada erupsi tahun 2010 hal tersebut tidak terjadi, justru yang terjadi
adalah erupsi yang berupa letusan( eksplosif) sehingga resikonya lebih besar. Selain hal- hal
yang telahdisebutkan sebelumnya, jika ditilik dari jumlah korban erupsi merapi pada tahun 2010
jauh lebuh banyak yaitu mencapai 275 korban ( menurut BNPB) yang mencakup warga DIY
dan jawa Tengah. Sedangkan erupsi pada tahun 2006 menelan 2 korban jiwa.
1.6.4 Bencana Banjir

Dengan iklim tropis, Indonesia merupakan negara yang paling banyak hujan, dimana bila
hujan itu terjadi terus-menerus maka akan menyebakan banjir. Contohnya terjadi di Jakarta
dimana setiap tahunnya selalu terjadi banjir, akibat buruknya perilaku warga setempat yang
mebuang sampah di sungai.

1.6.5 Banjir Bandang


Banjir bandang yang terjadi tepatnya di Wasior . 4 Oktober 2010, Teluk Wondama,
Papua Barat inidisebabkan karena kerusakan yang terjadi di hutan wasior sehingga ketika hujan
secara terusmenerus mengguyur kota tersebut mengakibatkan terjadinya luapan pada sungai
batang Salai.Walhi memperkirakan sekitar 30 40% hutan di kawasan tersebut mengalami alih
fungsisehingga memicu terjadinya luapan pada sungai- sungai akibat tidak terserapnya dengan
baik air hujan ke dalam tanah. Aktivitas penebangan pohon sejak tahun 1990- an dinilai
menjadi penyebab utama kerusakan hutan yang berakibat pada terjadinya banjir bandang.Banjir
yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di
Wasior, sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah sakit, jembatan dan juga
beberapa gereja.Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir yang terjadimembawa serta batu-
batuan besar, batang-batang pohon, lumpur.

Bencana banjir bandangyang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan


listrik terputus dan aktifitasmasyarakat lumpuh.Banjir bandang juga menyebabkan 158 orang
tewas dan 145 orang masih dinyatakanhilang Sementara sebagian besar korban luka-luka dibawa
keManokwaridan Nabire. Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat
ditampung di tempat-tempat pengungsian. Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah warga
dan infrastruktur banyak warga yang selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan
menggunakankapal laut.

1.6.6 Badai

Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai saljusampai badai
pasir dan debu. Badai disebut juga siklon tropis olehmeteorolog, berasal
dari samudera yang hangat.Badai bergerak di ataslaut mengikuti arah angin dengan kecepatan
sekitar 20 km/jam. Badai bukan anginribut biasa. Kekuatan anginnya dapat
mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap
bangunandengan mudah. Tiga hal yang paling berbahaya dari badai adalahsambaran petir, banjir
bandang, dan angin kencang. Terdapat berbagai macam badai, seperti badai hujan, badai guntur,
dan badai salju. Badai paling merusak adalah badai topan (hurricane), yang dikenal
sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik.

Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut.


Perubahan di dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan
badai.Badai tropis iniberpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang
sumbernya berada di daerah tropis. Pada saat terjadi angin ribut ini,tekanan udara sangat rendah
disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam.Hal ini bisa terjadi
di Indonesia maupun negara-negara lain.Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu di Samudera
Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.

1.6.7 Longsor

Longsor merupakan peristiwa diamana tanah bergerak turun dengan cepat yang biasanya
terjadi di daerah yang terjal dan curam. Longsor juga tejadi akibat gundulnya hutan-hutan
khususnya di daerah perbukitan yang terjal, dimana tanah tidak ada penahan akibat pohon di
daerah itu tidak ada.
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor
yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor
lainnya yang turut berpengaruh:

erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut
yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah
pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

1.6.8 Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan terjadi akibat panjang musim kemarau yang mengakibatkan


keringnya daerah hutan atau terjadi akibat tindakan seseorang yang itu membakar
sesuatu yang mengakibatkan kebakaran hutan yang tak terkendali. Di Riau dan kalimantan
adalah daerah di Indonesia yang sering terkadi kebakaran hutan.
Kesimpulannya kita sebagai generasi penerus, setidaknya dapat memahami bahwa
sangat rawannya negara kita terhadap bencana alam. Untuk itu perlu kita sikapi bagaimana di
kemudian hari agar bencana alam dapat di antipasi dan dapat mengurangi korban jiwa yang
diakibatkan bencana alam.

1.6.9 Kekeringan
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang
berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila
suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim
kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis
akibatpenguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia.
Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah
kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian danekosistem yang
ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga
batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan
yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.
PBB memperhitungkan bahwa setiap tahun wilayah lahan subur seluas Ukraina hilang akibat
kekeringan, pembabatan hutan,dan ketidakteraturan iklim. Akibat yang dapat ditimbulkan oleh
kekeringan dalam demografi adalah migrasi massal, sebagaimana yang terjadi di wilayah Tanduk
Afrika danSahel.

Вам также может понравиться