Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
palpebralis melapisi permukaan posterior kelopak mata dan melekat erat ke tarsus.
Di tepi superior dan inferior tarsus, konjungtiva melipat ke posterior (pada forniks
Konjungtiva palpebral
Konjungtuva bulbi
8
9
3.2 HISTOLOGI
Secara histologis, lapisan sel konjungtiva terdiri atas dua hingga lima
lapisan sel epitel silindris bertingkat, superfisial dan basal. Sel-sel epitel
superfisial mengandung sel-sel goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus
yang diperlukan untuk dispersi air mata. Sel-sel epitel basal berwarna lebih pekat
konjungtiva dibagi menjadi satu lapisan adenoid (superfisialis) dan satu lapisan
berkembang sampai setelah bayi berumur 2 atau 3 bulan. Lapisan fibrosa tersusun
dari jaringan penyambung yang melekat pada lempeng tarsus dan tersusun
palpebralis. Kedua arteri ini beranastomosis dengan bebas dan bersama dengan
3.4 KONJUNGTIVITIS
DEFINISI
ETIOLOGI
karena dihuni oleh flora normal.Untuk itu, terdapat mekanisme defensi alamiah
menangkap debris, kedipan mata, perfusi yang baik, dan aliran air mata yang
yaitu immunoglobulin (IgA dan IgG), lisozim, dan interferon.1,5 Inflamasi dapat
Infeksi
Bakterial
Viral
Non-infeksi
Alergi
Autoimun
3.5.1Konjungtivitis Bakteri
Definisi
bakteri. Pada konjungtivitis ini biasanya pasien datang dengan keluhan mata
Penyebab yang paling sering pada bentuk konjungtivitis bakteri subakut adalah H
influenza dan Escherichia coli, sedangkan bentuk kronik paling sering terjadi
nasolakrimalis.7
mengenai mata yang sebelah melalui tangan dan dapat menyebar ke orang lain.
Penyakit ini biasanya terjadi pada orang yang terlalu sering kontak dengan
Patofisiologi
mekanisme pertahanan tubuh ataupun pada jumlah koloni flora normal tersebut
dapat menyebabkan infeksi klinis. Perubahan pada flora normal dapat terjadi
12
perubahan flora normal pada jaringan mata, serta resistensi terhadap antibiotik.10
sistem imun yang berasal dari perdarahan konjungtiva, lisozim dan imunoglobulin
yang terdapat pada lapisan air mata, mekanisme pembersihan oleh lakrimasi dan
berkedip. Adanya gangguan atau kerusakan pada mekanisme pertahanan ini dapat
Gejala Klinis
injeksi konjungtiva baik segmental ataupun menyeluruh. Selain itu sekret pada
dan pada kasus yang ringan sering dijumpai edema pada kelopak mata.3
konjungtivitis bakteri namun mungkin sedikit kabur karena adanya sekret dan
debris pada lapisan air mata, sedangkan reaksi pupil masih normal. Gejala yang
paling khas adalah kelopak mata yang saling melekat pada pagi hari sewaktu
bangun tidur.6
Diagnosis
Pada saat anamnesis yang perlu ditanyakan meliputi usia, karena mungkin
saja penyakit berhubungan dengan mekanisme pertahanan tubuh pada pasien yang
lebih tua. Pada pasien yang aktif secara seksual, perlu dipertimbangkan penyakit
menular seksual dan riwayat penyakit pada pasangan seksual. Perlu juga
Komplikasi
pada pasien yang sangat muda yang bukan sasaran blefaritis. Parut di konjungtiva
paling sering terjadi dan dapat merusak kelenjar lakrimal aksesorius dan
akueosa dalam film air mata prakornea secara drastis dan juga komponen mukosa
karena kehilangan sebagian sel goblet. Luka parut juga dapat mengubah bentuk
palpebra superior dan menyebabkan trikiasis dan entropion sehingga bulu mata
dapat menggesek kornea dan menyebabkan ulserasi, infeksi dan parut pada
kornea.1
Penatalaksanaan
diplokokus gram-negatif harus segera dimulai terapi topical dan sistemik . Pada
14
Definisi
berbagai jenis virus, dan berkisar antara penyakit berat yang dapat menimbulkan
cacat hingga infeksi ringan yang dapat sembuh sendiri dan dapat berlangsung
adenovirus adalah virus yang paling banyak menyebabkan penyakit ini, dan
herpes simplex virus yang paling membahayakan. Selain itu penyakit ini juga
Penyakit ini sering terjadi pada orang yang sering kontak dengan penderita
dan dapat menular melalu di droplet pernafasan, kontak dengan benda-benda yang
Patofisiologi
Gejala Klinis
biasanya dijumpai demam dan mata seperti kelilipan, mata berair berat dan
atau keratitis setelah terjadi konjungtivitis dan bertahan selama lebih dari 2 bulan.1
Pada konjungtivitis ini biasanya pasien juga mengeluhkan gejala pada saluran
pernafasan atas dan gejala infeksi umum lainnya seperti sakit kepala dan
demam.15
(HSV) yang biasanya mengenai anak kecil dijumpai injeksi unilateral, iritasi,
sekret mukoid, nyeri, fotofobia ringan dan sering disertai keratitis herpes.
coxsackie virus memiliki gejala klinis nyeri, fotofobia, sensasi benda asing,
Diagnosis
sistemik maupun ocular, keparahan dan frekuensi gejala, faktor-faktor resiko dan
Pada anamnesis penting juga untuk ditanyakan onset, dan juga apakah hanya
berdasarkan gejala klinisnya dan untuk itu harus dilakukan pemeriksaan lanjutan,
biaya.14
Komplikasi
dan timbul parut linear halus atau parut datar, dan keterlibatan kornea serta timbul
Penatalaksanaan
Konjungtivitis virus yang terjadi pada anak di atas 1 tahun atau pada orang
dewasa umumnya sembuh sendiri dan mungkin tidak diperlukan terapi, namun
Definisi
Konjungtivitis alergi adalah bentuk alergi pada mata yang paing sering dan
disebabkan oleh reaksi inflamasi pada konjungtiva yang diperantarai oleh sistem
tumbuhan biasanya disebabkan oleh alergi tepung sari, rumput, bulu hewan, dan
disertai dengan rinitis alergi serta timbul pada waktu-waktu tertentu. Vernal
konjungtivitis sering disertai dengan riwayat asma, eksema dan rinitis alergi
Gejala Klinis
keluhan utama adalah gatal, kemerahan, air mata, injeksi ringan konjungtiva, dan
mengeluhkan mata sangat gatal dengan kotoran mata yang berserat, konjungtiva
tampak putih susu dan banyak papila halus di konjungtiva tarsalis inferior. Sensasi
palpebra yang eritematosa dan konjungtiva tampak putih susu. Pada kasus yang
Diagnosis
Diperlukan riwayat alergi baik pada pasien maupun keluarga pasien serta
Gejala yang paling penting untuk mendiagnosis penyakit ini adalah rasa gatal
pada mata, yang mungkin saja disertai mata berair, kemerahan dan fotofobia.18
Komplikasi
Komplikasi pada penyakit ini yang paling sering adalah ulkus pada kornea dan
infeksi sekunder.7
Penatalaksanaan
topikal dan kompres dingin untuk mengatasi gatal-gatal dan steroid topikal jangka
mata dan bersifat rekuren. Pada mata ditemukan giant papil yang secara histologis
19
merupakan hiperplasi dan hialinisasi jaringan ikat disertai proliferasi sel epitel dan
sebukan sel limfosit, sel plasma dan sel eosinofil. Benjolan ditemukan di
konjungtiva tarsal dengan permukaan yang rata, gatal yang berat, keluar sekret.
Pada kornea terdapat keratitis, neovaskularisasi, dan tukak indolen. Pada tipe
limbal terlihat benjolan di daerah limbus, dengan bercak horner trantas yang
berwarna keputihan.1
Bentuk
Penyakit ini bersifat rekuren dan bilateral terjadi terutama pada musim
panas. Mengenai pasien usia muda 3-25 tahun dan kedua jenis kelamin sama.
a b
Gambar 3.4 : Gambaran klinis konjungtivitis vernal
Keterangan : a) gambaran hipertrofi papil pada konjungtiva palpebra yang disebut
cobble stone b) gambaran hipertrofi papil pada limbal superior yang disebut
Trantas dot
20
Pengobatan
Antihstamin digunakan sebagai profilaksis dan pegobatan pada kasus yang sedang
karena alergi terhadap bakteri atau antigen tertentu. Alergen yang dapat
leismaniasis, dan infeksi parasit. Kelainan ini sering ditemukan pada anak-anak
yang tinggal dipemukiman yang padat, dengan gizi kurang atau sering mendapat
kadang didapatkan pada kedua mata. Pada konjungtiva terlihat sebagai bintik
putih yang dikelilingi daerah hiperemi, seperti suatu mikroabses yang terletak
didekat limbus.keluhan pasien bisa disertai dengan mata berair, sakit, fotofobia
ringan sampai berat. Keadaan bisa lebih berat bisa terkena kornea yang disertai
dengan blefarospasme.12
21
Pengobatan
antibiotika salep mata saat tidur, dan airmata buatan. Sebaiknya penyebab utama
Konjungtivitis Atopik
Patofisiologi
perubahan imunitas ini, penderita biasanya juga rentan mengalami keratitis karena
musim. Sering terjadi pada orang dewasa. Biasanya merupakan reaksi alergi
22
terhadap polen, keluhan bisa berupa demam, memberikan gejala mata berair,
Pengobatan
merupakan infeksi yang jarang terjadi. Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak
putih dan dapat timbul pada pasien diabetes dan pasien dengan keadaan sistem
imun yang terganggu. Selain Candida sp, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh
jarang.1
23
konjungtivitis, seperti asam, alkali, asap dan angin, dapat menimbulkan gejala-
Selain itu penyakit ini dapat juga disebabkan oleh pemberian obat topikal
jangka panjang seperti dipivefrin, miotik, neomycin, dan obat-obat lain dengan
Selain disebabkan oleh bakteri, virus, alergi, jamur dan parasit, konjungtivitis
juga dapat disebabkan oleh penyakit sistemik dan penyakit autoimun seperti
penyakit tiroid, gout dan karsinoid. Terapi pada konjungtivitis yang disebabkan
oleh penyakit sistemik tersebut diarahkan pada pengendalian penyakit utama atau
penyebabnya.1
Konjungtivitis juga bisa terjadi sebagai komplikasi dari acne rosacea dan