Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
HCC meliputi 5,6% dari seluruh kasus kanker pada manusia serta
wilayah tingkat kekerapan HCC, yaitu tingkat kekerapan rendah (kurang dari
tiga kasus per 100.000 penduduk); menengah (tiga hingga sepuluh kasus per
100.000 penduduk); dan tinggi (lebih dari sepuluh per 100.000 penduduk).
4
5
HCC jarang terjadi pada usia muda, kecuali di wilayah endemik infeksi
HBV serta banyak terjadi transmisi HBV perinatal. Pada semua populasi,
tersering pada usia antara 50-60 tahun dengan predominansi laki-laki. Rasio
antara kasus laki-laki dan perempuan berkisar antara 2-6 : 1. Hal ini dikaitkan
dengan faktor risiko HCC seperti virus hepatitis maupun alkohol yang lebih
peran onkogen dan gen terkait. Walaupun penyebab pasti hepatoma belum
diketahui, tetapi sudah dapat diprediksi faktor resiko yang memicunya. Faktor
resiko dari HCC meliputi: infeksi HBV dan HCV, sirosis hati, alfatoksin,
6
antara lain : 1). Penyakit hati autoimun (hepatitis autoimun; PBC/sirosis bilier
a. Infeksi HBV
HBV kronis dan pembawa HBV (carrier) memiliki risiko terkena HCC
yang lebih tinggi dari populasi normal. Hal ini dibuktikan pada penelitian
di Taiwan, dimana lebih dari 20.000 pria diteliti secara prospektif untuk
atau akibat dipicu oleh ekspresi berlebihan suatu atau beberapa gen yang
b. Infeksi HCV
faktor risiko penting dari HCC. Meta analisis dari 32 penelitian kasus-
infeksi HCV adalah 17 kali lipat dibandingkan dengan risiko pada bukan
jauh lebih tinggi pada kasus HCC dengan HBsAg-negatif daripada yang
serum dan jaringan hati lebih tinggi pada pasien HCC dengan HBsAg-
Pada sisi lain, ada beberapa individu yang terinfeksi HCV kronis
yang menderita hepatoma tanpa sirosis. Suatu protein inti (pusat) dari
mengganggu fungsi dari suatu gen (gen p53) penekan tumor yang
normal. Akibat dari aksi-aksi ini adalah bahwa sel-sel hati terus berlanjut
c. Sirosis Hepatis
melatarbelakangi lebih dari 80% kasus HCC. Setiap tahun, 3-5% dari
utama kematian pada sirosis hepatis. Otopsi pada pasien sirosis hepatis
dapat ditemukan adanya HCC. Prediktor utama HCC pada sirosis hepatis
adalah jenis kelamin laki-laki, peningkatan kadar alfa feto protein (AFP)
d. Alfatoksin
korelasi kuat antara pajanan aflatoksin dalam diet dengan morbiditas dan
mortalitas HCC. Risiko relatif HCC dengan aflatoksin saja adalah 3,4,
e. Obesitas
hati pada kelompok individu dengan berat badan tertinggi (Indeks masa
f. Diabetes mellitus
baik untuk penyakit hati kronik maupun untuk HCC melalui terjadinya
melaporkan bahwa dari 115 kasus HCC dan 230 pasien non-HCC, rasio
odd dari DM adalah 4,3, meskipun diakui bahwa sebagian dari kasus DM
dari dua kali lipat dibandingkan dengan insidensi HCC kelompok bukan
faktor risiko HCC tanpa memandang umur, jenis kelamin dan ras.1
g. Alkohol
dan berlangsung lama) berisiko untuk menderita HCC melalui sirosis hati
dan HCC pada pengidap infeksi HBV atau HCV. Sebaliknya, pada
terjadinya HCC pada pasien dengan hepatitis kronik atau sirosis akibat
terjadinya HCC.1
h. Idiopatik
hati yang luas yang pada akhirnya menimbulkan sirosis dan kanker hati.8
2.4 Klasifikasi
masif yang biasanya di lobus kanan, berbatas tegas, dapat disertai nodul-
nodul kecil di sekitar masa tumor dan bisa dengan atau tanpa sirosis; (ii)
noduler, dengan nodul di seluruh hati; dan (iii) difus, seluruh hati terisi sel
tumor. Secara mikroskopis, sel-sel tumor biasanya lebih kecil dari sel hati
12
lebih sering ditemukan pada hati nonsirotik. Menurut WHO, secara histologik
2.5 Patogenesis
peningkatan perputaran (turnover) sel hati yang diinduksi oleh cedera (injury)
dan regenerasi kronik (chronic injury) dalam bentuk inflamasi dan kerusakan
parenkim hepar yang disertai stimulasi regenarasi dan remodelling hepar yang
dengan inaktivasi gen supresor tumor. LOH atau delesi alelik adalah
hilangnya satu salinan dari bagian suatu genom. Pada manusia, LOH dapat
kelainan di kromosom 17 atau pada lokasi di dekat gen p53. Pada kasus HCC,
lokasi integrasi HBV DNA di dalam kromosom sangat bervariasi (acak). Oleh
karena itu, HBV mungkin berperan sebagai agen mutagenic insersional non-
dengan analisis Southern blot, potongan (sekuen) HBV yang telah terintegrasi
tumor. Produk gen X dari HBV, lazim disebut HBVx, dapat berfungsi sebagai
dikaitkan dengan peran dari: 1). Telomerase, 2). Insulin-like growth factor
(IGF), 3). Insulin receptor substrate 1 (IRS1). Untuk ploriferasi HCC, diduga
14
gejala dan tandanya sangat jelas disertai gagal hati. Gambaran klinis berupa
rasa nyeri tumpul umumnya dirasakan oleh penderita dan mengenai perut
bagian kanan atas, di epigastrium atau pada kedua tempat epigastrium dan
apapun juga. Nyeri yang terjadi terus menerus sering menjadi lebih hebat bila
bergerak. Nyeri terjadi sebagai akibat pembesaran hati, peregangan glison dan
perasaan lesu, penurunan berat badan dengan atau tanpa demam. Yang paling
Hepatoma fase subklinis atau stadium dini adalah pasien yang tanpa
gejala dan tanda fisik hepatoma yang jelas, biasanya ditemukan melalui
sering datang berobat karena kembung dan tak nyaman atau nyeri
bawah arcus costae kanan. Hepatoma lobus kiri tampil sebagai massa
saluran gastrointestinal.
tumor, jika tanpa bukti infeksi disebut demam kanker, umumnya tidak
disertai menggigil.
16
fungsi hati, juga dapat karena sumbatan kanker di saluran empedu atau
edema kedua tungkai bawah, kulit gatal dan lainnya. Manifestasi sirosis
spider nevi, vena dilatasi dinding abdomen, dll. Pada stadium akhir
hepatoma sering timbul metastasis paru, tulang, dan banyak organ lain.7
2.7 Diagnosis
biopsi serta derajat histologi. Ada beberapa hal yang membuat skrining dan
kuratif;
a. Tumor Marker
hati, sel yolk sac, dan sedikit sekali saluran gastrointestinal fetal. Pada
manusia, AFP mulai terdeteksi pada fetus umur 6-7 minggu kehamilan dan
mencapai puncaknya pada minggu ke-13. Pada bayi yang baru lahir,
17
pada usia 250-300 hari kelahiran kadarnya sama dengan kadar pada orang
dewasa, yaitu sekitar 0-20 ng/ml. Adanya peningkatan kadar AFP diduga
karena sel-sel hati mengalami diferensiasi menyerupai sel hati pada janin.9
Kadar AFP meningkat pada 60-70% pada pasien HCC, dengan kadar
lebih dari 400 ng/ml adalah diagnostik atau sangat sugestif untuk HCC.
jarang terdeteksi pada HCC awal bahkan yang telah progresif dan tak
pasien dengan HCV kronis yang disertai fibrosis hepar tingkat lanjut
trimester kedua dan ketiga kehamilan, serta pada pasien dengan tumor
yang berasal dari gonad (karsinoma sel embrional testis atau ovarium),
bisa memberikan peningkatan AFP positif palsu. Oleh karena itu, semua
atau merusak sel-sel hati oleh karena penekanan massa tumor atau karena
invasi sel tumor hingga terjadi gangguan hati yang tampak pada kelainan
ini tidak spesifik sebagai petanda tumor. Penanda tumor lainnya untuk
HCC adalah des gamma carboxy prothrombin (DCP) atau PIVKA-2, yang
kadarnya meningkat pada hingga 91% dari pasien HCC. Namun, penanda
18
kronik aktif atau metastasis karsinoma. Ada beberapa lagi penanda HCC,
sifatnya yang non invasif dan relatif murah. Kesulitan muncul bila ada
akustik posterior. HCC yang masih berupa nodul kecil cenderung bersifat
untuk membedakan HCC dari tumor hepatik lain dapat dipakai USG
diagnostik HCC juga semakin meningkat. Pada CEUS, HCC akan tampak
19
hipoekoik pada fase porta dan fase lambat. Nodul regenerasi dan displasia
arteri yang selektif yang tampak pada 91-96% lesi HCC mengkonfirmasi
HCC.4
pemeriksaan USG dan AFP enam bulan sekali pada kalangan yang
memiliki risiko tinggi. Kelompok risiko tinggi HCC tersebut dapat dilihat
pasien yang memang sudah diketahui ada keganasan namun hendak dicitra
untuk kali pertama sebagai usaha skrining adanya kalsifikasi, untuk pasien
besinya yang tinggi, serta untuk pasien dengan tumor hati yang difus.
fokal pada hepar. Pada pasien sirosis, apabila didapatkan nodul solid yang
pada fase T2, disertai oleh adanya invasi ke vena atau hasil laboratorium
rencana reseksi pada pasien demikian, dan apabila lesinya memang khas
kondisi tidak adanya petunjuk spesifik HCC sama sekali, barulah dapat
dipertimbangkan biopsi.
hepar yang fokal. Pembedaan lesi metastasis dan keganasan primer dari
hemangioma dan lesi kistik didasarkan pada citra T2-weighted. Citra T2-
Fokus dengan intensitas tinggi di tengah area hipo- atau isointens pada
22
displasia dan HCC pada citra T1- dan T2-weighted membuat penggunaan
kebanyakan HCC terlihat dengan baik pada citra fase arterial. Hal ini
fibrosis fokal yang menyengat kontras selama fase porta.(9) Fung dkk.
penelitian.
e. Biopsi Hepar
pada lesi berukuran <2 cm jika penemuan radiologi tidak khas HCC.
Untuk lesi >2 cm, biopsy dapat dilakukan bila tidak ada kontraindikasi.
fungsi hati, keadaan umum pasien serta keefektifan terapi. Sistem yang
banyak digunakan untuk menulis status fungsional hati dan prediksi prognosis
tidak ditunjukkan untuk penilaian staging HCC melainan status klinis pasien.
Beberapa sistem staging HCC telah diajukan dan dipakai, antara lain:1
25
a. Tumor-Node-Metastases (TNM)
(GRETCH)
2.9 Tatalaksana
hepatis, jumlah dan ukuran tumor, serta derajat pemburukan hepatik. Berikut
a. Terapi Operasi
fungsi hati normal pilihan utama terapi adalah reseksi hepatik. Namun,
Karena tumor menyebar atau alasan lain yang tidak dapat dilakukan
b. Terapi Lokal
lebih tinggi daripada PEI dan efikasinya tertinggi untuk tumor yang
hidup pasien. Kekurangan teknik ini ialah biayanya yang lebih mahal
Teknik ini lebih baik untuk terapi hepatoma kecil yang tak sesuai
cara terapi yang sering digunakan untuk hepatoma stadium sedang dan
pasokan darah dari arteri hepatik, setelah embolisasi arteri hepatik, nodul
mendapat pasokan darah terutama dari vena porta sehingga efek terhadap
tumor sangat besar yang tak dapat direseksi, tumor dapat direseksi tapi
diperkirakan tak tahan operasi, hepatoma rekuren yang tak dapat direseksi,
d. Kemoterapi
sistemik kurang baik. Yang tersering dipaki adalah 5FU, ADR, MMC,
e. Radioterapi
itu sirosis hati tidak parah, pasien dapat mentolerir radioterapi. Radioterapi
Gambar di bawah adalah sistem staging BCLC untuk prognosis dan tata
Stage 0 : berarti tumor berukuran <2 cm, pasien merasa baik (PS,
Stage A : berarti terdapat satu tumor <5 cm, atau 3 buah tumor semuanya
<3cm. Pasien merasa baik dan aktif (PS 0) dan fungsi liver bekerja dengan
Stage B : berarti terdapat banyak tumor pada liver, tetapi pasien merasa
limfe, atau organ lain. Atau pasien merasa tidak baik (PS 1 atau 2). Fungsi
pasien merasa tidak baik dan memerlukan bantuan (PS 3 atau 4).
31
2.10 Prognosis
misalnya dengan cara sub segmenektomi, maka masa hidup penderita dapat