Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas hukum kekekalan massa.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai hukum dasar kimia. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan - kekurangan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
PENDAHULUAN
Hukum kimia adalah suatu keteraturan dalam ilmu kimia yang berlaku secara umum.
Hukum-hukum kimia perlu dipahami karena merupakan dasar untuk mempelajari kimia baik
secara kuantitatif, seperti ketertaitan jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia, maupun
secara kualitatif, seperti penentuan jenis zat.
Hukum-hukum dasar kimia terbagi menjadi lima hukum, yaitu hukum kekekalan massa
(hukum Lavoisier), hukum perbandingan tetap (Hukum Proust), hukum kelipatan berganda
(Dalton), hukum perbandingan volum (Gay-Lussac), dan hipotesis Avogadro. Namun pada
makalah ini hanya membahas tentang hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier).
Hukum ini dikemukan oleh seorang ilmuwan bernama Antonie Laurent Lavoisier. Di
mana, hukum ini berbunyi bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Hukum
ini pula yang menumbangkan teori Flogiston. Dalam kehidupan ini, jika sebuah teori sudah
tidak mampu lagi menjelaskan fakta-fakta yang ada, maka teori tersebut dapat diganti dengan
teori baru. Pun halnya dengan teori flogiston, teori ini sudah tidak dapat lagi menjelaskan
fakta teori tentang pembakaran. Pada zaman itu,ilmuwan percaya bahwa zat yang dapat
terbakar mengandung apa yang disebut plogiston. Ketika suatu zat terbakar, plogistonnya
dilepas ke udara. Proses terbakar akan berhenti jika plogistonnya telah dilepas habis atau
udara tidak dapat lagi menyerap plogiston dari zat itu. Sesuai dengan teori ini, maka zat yang
terbakar akan berkurang massanya. Akan tetapi, ilmuwan mengamati bahwa beberapa zat
justru bertambah massanya ketika terbakar. Pada masa itu, ilmuwan belum begitu paham
benar pengertian massa. Malahan, sebagian dari mereka menganggap bahwa plogiston dapat
bermassa negatif.
Hal inilah yang membuat Lavoisier tertarik untuk membuktikan kebenaran dari teori
flogiston. Hingga akhirnya Lavoisier ini dapat menumbangkan teori flogiston. Hukum
kekekalan massa, kekekalan artinya tidak berubah jika direaksikan suatu zat dengan zat lain.
Baik suatu benda itu di bakar maupun dua zat di campur, massa zat tersebut akan tetap.
Fakta ini sangat menarik sekali bukan, sebagai contoh selama ini kita beranggapan bahwa
massa kayu sebelum dibakar dengan sesudah dibakar akan berbeda, namun berdasarkan
hukum kekekalan massa ini ternyata anggapan kita ini salah. Oleh sebab itu, kami ingin
mengetahui sejarah Antonie Laurent Lavoisier serta temuannya tentang hukum kekekalan
massa, sehingga makalah ini kami buat.
1.2 Tujuan
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan massa?
2. Bagaimana sejarah lavoiser, lahirnya hukum kekekalan massa dan penemuannya?
3. Bagaimana bunyi hukum kekekalan massa?
4. Bagaimana aplikasi dan contoh dari hukum kekekalan massa?
5. Apa penyimpangan dari hukum kekekalan massa?
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
Hukum kekekalan massa ditemukan oleh seorang ahli kimia Perancis bernama
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) pada tahun 1785. Namun, Lavoisier bukanlah yang
pertama mengemukakan teori ini. Sebelumnya, ada seorang ilmuan Rusia yang juga pernah
mempublikasikan teori ini beserta pembuktiannya pada tahun 1748. Nama ilmuan itu adalah
Mikhail Lomonosov (1711-1765). Oleh karena penemuan mereka berdua hukum kekekalan
massa dikenal sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier.
Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-
Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan
konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut(dalam sistem
tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan). Pernyataan yang
umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah
bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam
suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang
seperti kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas
spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap
dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa
peristiwa radiasi, dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini
terjadi ketika suatu benda berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya.
Karena massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan
energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun,
dalam hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa
dapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit.
Hukum kekekalan massa ini menjelaskan tentang massa suatu materi takkan pernah
berkurang ataupun bertambah. Massanya akan tetap sama sebelum atau sedudah dilakukan
reaksi. Seperti yang dikatakan oleh Lavoisier pada tahun 1785 yaitu :
Tidak ada suatupun yang diciptakan, baik itu dari proses seni atau dari alam semesta
sendiri. Dan ini dapat dijadikan konsep umum dimana pada suatu proses terdapat kuantitas
yang sama dari materi sebelum dan sesudah proses tersebut. Kualitas dan kuantitas unsur
tetap sama, yang terjadi hanya perubahan atau modifikasi. Hal ini berlaku untuk semua rekasi
kimia, semua reaksi harus mengasumsikan kesetaraan antara unsur dari suatu zat yang
direaksikan.Dari apa yang dikatakan diatas, jelas bahwa suatu materi itu hanya bisa diubah
bentuknya tetapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan. Artinya, selama perubahan
bentuk atau bereaksi tidak ada atom-atom pereaksi dan hasil reaksinya yang hilang. Seperti
contoh pada kasus kayu yang terbakar, terjadi perubahan bentuk zat yaitu dari awalnya
berbentuk kayu kemudian menjadi abu. Sebenarna selain berubah menjadi abu, ada
perubahan bentuk lainnya yang terjadi. Ada beberapa zat berpindah tempat karena reaksi
terjadi pada wadah yang terbuka. Zat-zat tersebut seperti karbon dioksida, asap dan uap air.
Jika dapat dijumlahkan massanya maka massa abu ditambah karbon dioksida, asap dan uap
air akan sama dengan massa kayu sebelum dibakar. Hukum kekekalan massa dapat
dibuktikan bila dilakukan dalam wadah tertutup yang dapat mencegah adanya suatu rekasi
yang keluar dari wadah. Sehingga massanya tetap terjaga.
Sudah lama orang mengetahui bahwa pada pembakaran kayu akan dihasilkan arang
atau abu yang massa lebih ringan, sedangkan logam menjadi lebih berat setelah menjadi karat
atau setelah dibakar. Akan tetapi, sampai pertengahan abad ke-17 pada ilmuwan tidak dapat
menjelaskan adanya perubahan massa dalam reaksi kimia. Hal ini disebabkan keterlibatan
udara dalam suatu reaksi belum dipahami secara jelas pada saat itu.
#1 Teori Flogiston
Ide awal teori flogiston berasal dari Johann Joachim Becker (1635 1682) yang
kemudian menarik perhatian Gerge Ernst Stahl (1660 1734). Teori flogiston pada
prinsipnya menyatakan bahwa:
Semua materi mengandung zat ringan yang disebut flogiston
Suatu reaksi kimia merupakan perpindahan flogiston dari suatu materi ke materi yang lain.
Becker dan Stahl memberikan contoh pada pembakaran suatu logam, massanya akan
berubah menjadi lebih berat dibandingkan massa logam awal. Logam akan kehilangan
phlogiston sehingga berubah menjadi calx logam (sekarang disebut oksida logam).
Untuk memperoleh kembali logam tersebut, calx harus dibakar bersama karbon yang
kaya flogiston, karena flogiston semula sudah menghilang di udara. Calx akan menyerap
flogiston dari udara sehingga akan berubah menjadi logam semula.
Dalam sistem tertutup untuk setiap reaksi kimia, jumlah massa zat-zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama.
Untuk menyetarakannya maka jumlah unsur sejenis di ruas kiri dan kanan harus sama.
Jadi persamaan barunya adalah :
Suatu hukum, terkadang tak selamanya berlaku untuk setiap keadaan. Kadang kala,
ada hukum yang tidak sesuai atau bahkan menyimpang. Begitu pun halnya dengan hukum
kekekalan massa, hukum ini pun memiliki penyimpangan, salah satunya adalah tidak berlaku
untuk sistem terbuka. Jika dilakukan dalam system terbuka, maka hukum kekekalan massa ini
tidak lagi berlaku karena dalam system terbuka dapat terjadi perpindahan energy dan
perpindahan atau pertukaran materi. Zat-zat yang direaksikan dalam system terbuka dapat
bereaksi dengan udara dari luar atau dapat pila bereaksi dengan senyawa-senyawa lain yang
ada di udara tersebut, sehingga massa zat sesudah reaksi tidak sama dengan massa zat
sebelum reaksi.
Tetapi penyimpangan hukum kekekalan massa dapat terjadi pada sistem terbuka
dengan proses yang melibatkan perubahan energi yang sangat signifikan seperti reaksi nuklir.
Salah satu contoh reaksi nuklir yang dapat diamati adalah reaksi pelepasan energi dalam
jumlah besar pada bintang. Hubungan antara massa dan energi yang berubah dijelaskan
oleh Albert Einstein dengan persamaan E = m.c2. E merupakan jumlah energi yang terlibat, m
merupakan jumlah massa yang terlibat dan c merupakan konstanta kecepatan cahaya. Namun,
perlu diperhatikan bahwa pada sistem tertutup, karena energi tidak keluar dari sistem, massa
dari sistem tidak akan berubah.
Kekekalan massa vs. penyimpangan
Ketika energi seperti panas atau cahaya diijinkan masuk ke dalam atau keluar dari
sistem, asumsi hukum kekekalan massa tetap dapat digunakan. Hal ini disebabkan massa
yang berubah karena adanya perubahan energi sangatlah sedikit. Sebagai contoh adalah
perubahan yang terjadi pada peristiwa meledaknya TNT. Satu gram TNT akan melepaskan
4,16 kJ energi ketika diledakkan. Namun, energi yang terdapat dalam satu gram TNT adalah
sebesar 90 TJ (kira-kira 20 miliar kali lebih banyak). Dari contoh ini dapat terlihat bahwa
massa yang akan hilang karena keluarnya energi dari sistem akan jauh lebih kecil (dan
bahkan tidak terukur) dari jumlah energi yang tersimpan dalam massa materi.
CONTOH SOAL HUKUM KEKEKALAN MASSA
1. Kawat tembaga dibakar dalam pembakaran bunsen sehingga terbentuk tembaga oksida
(CuO). Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
2Cu(s) + O2(g) 2CuO(s)
Jika berat Cu semula adalah 32 g dan CuO yang terbentuk 40 g, berapakah berat O 2 yang
bereaksi?
Jawab
Menurut Hukum Kekekalan Massa, dalam reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa.
Oleh karena itu, berat O2 yang bereaksi adalah 40 g 32 g = 8 g.
32 g Cu(s) + 8 g O2(g) 40 g CuO(s)
2. Unsur hidrogen dan oksigen bereaksi membentuk air (H2O) dengan perbandingan 1 : 8.
Apabila diketahui massa hidrogen yang bereaksi adalah 10 gram, hitunglah berapa massa
air yang dihasilkan.
Jawab
massa H : massa O = 1 : 8
massa hidrogen yang bereaksi = 10 gram
sehingga perbandingannya 10 gram : massa O = 1 : 8
massa O = 8/1 10 gram = 80 gram.
Jadi, massa air yang dihasilkan = 10 gram + 80 gram = 90 gram.
10 g H2(g) + 80 g O2(g) 90 g H2O(l)
3. Jika 1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram gas oksigen maka hitunglah massa air
yang dihasilkan ...
Jawab
Persamaan reaksi H2 + O2 H2O
1 gram + 8 gram ==> 9 gram
Jadi massa air adalah sebanyak 9 gram.
4. Pada pembakaran 2,4 gram magnesium di udara, dihasilkan 4 gram oksida magnesium.
Berapa gram oksigen yang terpakai dalam reaksi tersebut...
Jawab
Persamaan reaksi Mg + O2 MgO
2,4 gram + a gram = 4 gram
Massa oksigen = ( 4 2,4) = 1,6 gram
Jadi, massa oksigen yang terpakai adalah 1,6 gram.
5. Pada wadah tertutup, 4 gram logam kalsium dibakar dengan oksigen, menghasilkan
kalsium oksida. Jika massa kalsium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram, maka berapa
massa oksigen yang diperlukan?
Jawab
Diketahui: m Ca = 4 gram
m CaO = 5,6 gram
Ditanya: m O 2 = ..?
Berdasarkan hukum kekekalan massa :
massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi
maka,
m Ca + m O2 = m CaO
m O 2 = m CaO - m Ca
= (5,6 4,0) gram
= 1,6 gram
Jadi massa oksigen yang diperlukan adalah 1,6 gram.
6. Sebanyak 254 gram tembaga dan 128 gram belerang (sulfur) bereaksi habis membentuk
senyawa tembaga sulfide. Berapa banyak tembaga sulfide yang akan diperoleh dari reaksi
tersebut?
Jawab
Reaksi: Tembaga + Belerang Tembaga sulfida
254 gram 128 gram ?
Menurut hukum kekekalan massa,
Massa tembaga + massa belerang = massa tembaga sulfida
254 gram + 128 gram = massa tembaga sulfida
382 gram = massa tembaga sulfida
Jadi, massa tembaga sulfida yang diperoleh dari reaksi tersebut adalah sebanyak 382 gram.
7. Dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5 gram tembaga. Setelah
dicampur lalu dipanaskan dalam tabung tertutup dan reaksi berjalansempurna maka terjadi
zat baru, yaitu tembaga ( II ) sulfida. Berapa massa zat baru tersebut ?
Jawab
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama.
2. Percobaan yang dilakukan sesuai dengan hukum kekekalan massa (lavoisier).
3. Hukum kekekalan massa tidak berlaku untuk sistem terbuka, tetapi dapat
terjadi pada sistem terbuka dengan proses yang melibatkan perubahan energi
yang sangat signifikan seperti reaksi nuklir.
4. Hukum kekekalan digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia,
teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida.
B. SARAN
Dalam makalah ini penulis membahas pengertian hukum kekekalan massa, sejarah
lavoisier beserta lahirnya hukum kekekalan massa dan penemuan hukum kekekalan
massa, bunyi hukum kekekalan massa, aplikasi hukum kekekalan massa serta contoh dan
penyimpangan. Jadi diharapkan kritik dan saran dari dosen sehingga pengetahuan saya
tentang hukum kekekalan massa ini bertambah luas.
DAFTAR PUSTAKA
http://laporanhukumlavosisiersari.blogspot.co.id/2015/04/drflaporan-praktikum-kimia-
hukum.html
http://blogmipa-kimia.blogspot.co.id/2017/08/hukum-kekekalan-massa-lavoisier.html
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Sejarah-Rumus-Penerapan-hukum-kekekalan-
massa-hukum-lavoisier.html
https://tiyasdlshuda.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-kimia-hukum-lavoisier.html
http://edu-gardener.blogspot.co.id/2015/04/makalah-kimia-hukum-kekekalan-massa.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_kekekalan_massa
https://rahmikimia.wordpress.com/kimia-kelas-x/5-hukum-hukum-dasar-kimia/a-hukum-
kekekalan-massa-lavoiser/
https://mfyeni.wordpress.com/kelas-x/hukum-hukum-dasar-kimia/
http://bedahrumus.blogspot.co.id/2016/02/materi-soal-dan-pembahasan-hukum-hukum.html