Вы находитесь на странице: 1из 38

Dokumen.

tips
Upload Login / Signup

LEADERSHIP
TECHNOLOGY
EDUCATION
MARKETING
DESIGN
MORE TOPICS

SEARCH

1. Home
2. Documents
3. 151669275 Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Anak Usia
Sekolah

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA


KELOMPOK TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Komunitas II
Oleh : Rusdianingseh, S.Kep.,Ns
Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN / VII B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RS ISLAM
SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN..................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 3
1.2 Tujuan ............................................................................................ 4
1.3 Manfaat ......................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi dan deskripsi Komunitas................................................... 4
2.2 Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko ................................ 7
2.3 Framework/ Model yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas 7
2.4 Peran Perawat Komunitas Terkait Anak Usia Sekolah.....................
BAB 3 PROSES KEPERAWATAN
1
3.1.......................................................................................................... Pengkajian
.......
.............................................................................................................. 14
3.2.........................................................................................................Diagnosa
Keperawatan ........................................................................................ 25
3.3.........................................................................................................Intervensi
Keperawatan ........................................................................................28
3.4.........................................................................................................Implementasi
....
.............................................................................................................. 30
3.5.........................................................................................................Evaluasi
............
.............................................................................................................. 32
BAB 4 SIMPULAN
4.1..........................................................................................................Simpulan
...........
.............................................................................................................. 33
4.2 Saran ............................................................................................... 33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak
dari latar
belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang
terjadi dan
berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas masyarakat suatu
daerah bila
di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang sangat rentan
terhadap kondisi
kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak usia sekolah. Salah satu upaya
yang
dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan
melakukan
kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya terdapat
kelompok
khusus anak sekolah.
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan di kelurahan Wonokromo
Surabaya
yang dilakukan pada tanggal 12 November 2012. Ditemukan sebagian besar anak
SDN IV
2
Wonokromo yang memiliki masalah kebersihan diri (personal hygiene), cukup
banyak antara
lain 45 murid yang bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 %, 25 murid
yang tidak
menggosok gigi dengan persentase 20.3%, 6 murid yang tidak tidak mencuci
tangan sebelum
makan dengan persentase 4.9%, 15 murid yang tidak mencuci kaki sebelum tidur
dengan
persentase 12.1 %, 7 murid tidak biasa memakai alas kaki dengan persentase 5.7
%, 20 murid
tidak biasa potong kuku dengan persentase 16.2% , 5 murid yang mempunyai
kebiasaan
mandi 1 kali sehari dengan persentase 4%. Dampak negatif dari perilaku tersebut
adalah
menimbulkan berbagai penyakit yang terjadi seperti karies gigi, diare, cacingan,
dan gatal-
gatal. Sehingga perlu untuk ditindak lanjuti dengan pemberian asuhan
keperawatan.
Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia anak
sekolah
maka diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu
menangani masalah
tersebut baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas agregat
anak
usia sekolah di Kelurahan Wonokromo Surabaya termasuk upaya
pencegahan dan
penanganannya melalui pendekatan proses keperawatan komunitas.
Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat anak usia
sekolah.
2. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia sekolah.
3. Merumuskan 3 diagnosa keperawatan komunitas agregat anak usia sekolah.
4. Membuat perencanaan tindakan terkait diagnosa keperawatan.
5. Melakukan intervensi sesuai prioritas terhadap komunitas agregat anak usia
sekolah.
6. Mengevaluasi tindakan intervensi terhadap anak usia sekolah di institusi
pendidikan.
3
C. Manfaat
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan di atas, asuhan keperawatan yang
ditujukan pada
komunitas agregat anak usia sekolah di Kelurahan Wonokromo Surabaya
diharapkan
dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Membantu anak usia sekolah dalam mencegah terjadinya perilaku berisiko.
2. Memberikan informasi data tentang anak usia sekolah dan risiko yang
mungkin
terjadi.
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait
anak
usia sekolah.
4. Membantu masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak usia sekolah
dalam
memberikan intervensi.
5. Sebagai bahan informasi tambahan bagi petugas kesehatan dalam
memberikan
penanganan masalah kesehatan pada anak usia sekolah dalam hal
promotif dan
preventif.
6. Membantu anak usia sekolah lainnya melalui kelompok peernya baik dalam
institusi
pendidikan formal maupun masyarakat luar sekolah.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi dan deskripsi Komunitas
1. Definisi Komunitas
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem
sosial
tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan
masyarakat. Salah
satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong
kelompok
berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku
tidak sehat.
Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai
definisi tentang
anak usia sekolah yaitu:
1. Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu golongan anak yang
berusia
antara 7-15 tahun , sedangkan di Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12
tahun.
2. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun
2. Deskripsi wilayah Komunitas
Sebagai komunitas yang dikaji adalah komunitas agregat anak usia sekolah di
SDN IV
Wonokromo Surabaya pada tanggal 12 November s.d 26 November 2012. Luas
wilayah
komunitas 700 m
2
dengan batas wilayah sebelah utara rumah penduduk RT.5 Kel.
Wonokromo, sebelah selatan rumah penduduk RT.4 Kel. Wonokromo, sebelah
Barat
Masjid Qomarudin Wonokromo dan sebelah timur rumah penduduk RT.4
Kel.
Wonokromo.
3. Besarnya Komunitas
5
Komunitas agregat anak usia sekolah yang menjadi sasaran pengkajian adalah
anak usia
sekolah SD dengan umur 6 12 tahun berjumlah 123 (Data SDN IV
Wonokromo
Surabaya, November 2012).
B. Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang
masih duduk
di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya.
Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang
dihubungkan
dengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti
bahwa
jika faktor risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat
berakibat
potensial terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara
optimal dari
populasi. Anak usia sekolah merupakan populasi risiko karena beberapa hal yaitu:
C. Framework/ Model yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah
menggunakan
pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah)
digambarkan
sebagai inti (core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan
keyakinan
dengan 8 (delapan) subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan
fisik,
pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi,
politik dan
pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi (Anderson, Mc Farlane, 2000
dalam
Ervin, 2002).
6
Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan
diagnosa
keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan, melaksanakan rencana
tindakan
dan mengevaluasi hasil intervensi.
i. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah,
menentukan
kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah terhadap pengambil
keputusan, mempersiapkan anak usia sekolah untuk mandiri.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH
Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan di SDN Wonokromo
IV
Surabaya menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian
status
kesehatan anak sekolah, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan
11

evaluasi. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader UKS, guru


pada institusi
pendidikan, anak sekolah dan orang tua, dan kepala sekolah.
I. Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as
partner
meliputi : data inti komunitas dan subsystem.
A. Data inti komunitas, terdiri dari:
1. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monografi
SDN Wonokromo IV Surabaya untuk usia 6 12 tahun + 123 siswa, jumlah anak
sekolah menurut jenis kelamin dan golongan umur tergambar pada grafik di
bawah
ini.
Diagram 1 : Karakteristik anak sekolah Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di
SDN Wonokromo IV Surabaya bulan November tahun 2012
Dari 123 siswa SDN IV Wonokromo antara siswa laki-laki yang berumur 8 9
tahun dan
anak perempuan berumur 8 9 tahun mempunyai prosentase yang hampir sama
yaitu 20.5 %
dan 20 %.
2. Status perkawinan
100% dari anak usia sekolah belum kawin.
3. Nilai, kepercayaan dan agama :
Agama yang dianut oleh anak sekolah tergambar pada diagram di bawah ini :
Diagram 2 : Karakteristik anak usia sekolah Berdasarkan Agama di SDN IV
Wonokromo
Surabaya pada November 2012
12

Dari diagram di atas mayoritas responden beragama Islam yaitu 96,9 %.


Berdasarkan winshield survey dan data dari monografi didapatkan tidak tersedia
musala
untuk tempat beribadah karena letak SD bersebelahan dengan masjid, kegiatan
keagamaan
dilaksanakan di masjid tersebut. Di sekolah terdapat mata pelajaran Agama.
Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru agama, menyatakan bahwa
nilai/norma/budaya
yang dianut anak-anak SD baik, kehidupan beragama berjalan dengan harmonis,
dan anak-
anak rajin dan antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan.
B. Data subsystem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.
Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga dengan baik, terdapat 1
kantin di dalam sekolah yang menjual makanan yang kurang terjamin
kebersihannya. Terdapat banyak penjual makanan di depan gerbang
sekolah. Jenis makanan yang dijual tidak terjamin kebersihannya.
13
Terdapat 2 kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi anak laki-laki
dan perempuan. Kondisi terawat dengan baik.
Auskultasi : Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa di sekolah SDN IV
Wonokromo terdapat kegiatan ekstrakulikuler yang sudah lama berjalan
seperti olahraga meliputi sepak bola dan senam, kesenian meliputi tari dan
musik dan kegiatan keagamaan seperti pengajian.
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang
baik
bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang
membiasakan tidak menggosok gigi sebelum tidur sehingga kebiasaan ini
diikuti oleh anak usia sekolah.
2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Pelayanan kesehatan di sekolah SDN IV Wonokromo terdapat UKS untuk
tempat
istirahat dan pemeriksaan bagi anak yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK
(Bimbingan Konseling) untuk konsultasi siswa.
3. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang tua para siswa
mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan berdagang untuk mencari nafkah.
4. Keamanan dan Transportasi
a. Keamanan
Terdapat satpam sekolah yang membantu anak sekolah menyebrang jalan raya,
akan tetapi ditemukan kebiasaan yang mengancam kesehatan anak usia sekolah :
1) Kebiasaan jajan sembarangan
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan jajan
sembarangan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut :
14
Diagram 3 : Kebiasaan jajan sembarangan yang dilakukan oleh anak usia sekolah
di
sekolah SDN IV Wonokromo
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan
sembarangan sebesar 98 anak (80%). Ini merupakan hal yang negatif bagi
kesehatan anak usia sekolah karena kebersihan makanan dan kandungan gizi
yang ada di dalam makanan tersebut bisa menimbulkan berbagai macam
masalah kesehatan untuk anak usia sekolah.
2) Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan jajan
sembarangan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut :
Diagram 4 : Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah SDN IV
Wonokromo
Pada diagram diketahui mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah
permen sebanyak 50 anak (40,6 %). Ini merupakan hal yang negatif bagi
kesehatan gigi anak usia sekolah karena dalam permen mengandung
kandungan gula yang tinggi sehingga berisiko tinggi terjadi kejadian karies
gigi pada anak usia sekolah di SDN IV Wonokromo.
3) Kebiasan menggosok gigi sebelum tidur
Diagram 5 : Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur yang dilakukan oleh
anak usia sekolah di sekolah SDN IV Wonokromo
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah tidak menggosok gigi
sebelum tidur sebanyak 92 anak (75 %). Ini merupakan hal yang negatif bagi
15

perilaku anak usia sekolah karena kebiasaan ini harusnya ditanamkan sejak
dini, selain itu apabila tidak menggosok gigi dapat menyebabkan berbagai
macam masalah kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan wawancara dari petugas UKS menyatakan bahwa anak-anak
SDN IV Wonokromo sudah mendapat pengetahuan tentang cara menggosok
gigi. Alasan kebiasaan anak SD tidak menggosok gigi sebelum tidur dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1: Frekuensi alasan anak SDN IV Wonokromo tidak menggosok gigi
sebelum
tidur
Alasan tidak gosok gigi Jumlah Persentase
Malas 50 40.6 %
Tidak disuruh ortu 60 48.7 %
Lupa 13 10.5 %
Total 123 100 %
b. Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN IV Wonokromo adalah sepeda,
jalan kaki, dan diantar oleh orang tua.
5. Politik dan pemerintahan
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah keikut
sertaan anak dalam organisasi sosial di sekolah serta kebijakan pemerintah
terhadap
masalah yang terkait dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada
organisasi di
sekolah yaitu mengikuti kegiatan kepramukaan.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk memperoleh
informasi
pengetahuan tentang gosok gigi berasal dari media, para guru dan orang tua. Hasil
pengkajian yang telah diperoleh adalah sebagai berikut:
16
Diagram 6 : Sumber informasi yang digunakan anak usia sekolah
untuk
memperoleh pengetahuan tentang gosok gigi di sekolah SDN IV
Wonokromo
Berdasarkan data di atas mayoritas anak mengetahui mengenai
informasi
tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media khusunya televisi tentang
iklan pasta gigi sebesar 45%. Media informasi yang digunakan anak ini
mempunyai
dampak positif dan negatif.
b. Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah di sekolah SDN IV
Wonokromo meliputi data tentang diskusi yang dilakukan anak dengan orang
tua,
peran orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak, keterlibatan
orang
tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak. Agar lebih jelasnya dapat
dilihat pada uraian dibawah ini :
Diagram 7 : Frekuensi diskusi yang dilakukan antara anak dengan orang tua di
sekolah SDN IV Wonokromo
Berdasarkan diagram di atas, maka mayoritas anak menjawab jarang
mengadakan diskusi dengan orang tua dalam mengatasi masalah anak yaitu
sebesar 74
responden (60%). Keadaan ini sangat berisiko terhadap terjadinya perilaku anak
untuk
mencari informasi melalui orang lain atau media yang belum tentu kebenarannya.
Sehingga diharapkan orang tua berperan sebagai pendengar aktif dan pemberi
solusi
bagi permasalahan yang dihadapi oleh anaknya.
Diagram 8 : Perlunya orang tua membantu mengatasi masalah anak di sekolah
SDN
IV Wonokromo
17

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa hampir 100 % responden menyatakan
perlu mendapatkan bantuan orang tua untuk mengatasi masalah yang terjadi pada
dirinya.
7. Pendidikan
Semua anak bersekolah di sekolah SDN IV Wonokromo Surabaya.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya biasanya
ke
Kebun Binatang Surabaya (KBS), taman-taman kota, Pantai Kenjeran,
dan Taman
Hiburan Remaja (THR). Untuk pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan
seni di
sekolah SDN IV Wonokromo terdapat lapangan sepak bola, sanggar senam, dan
tari.
18
C. Analisa Data
Data Masalah
1. Lingkungan fisik :
- Adanya kebiasaan pada lingkungan
anak usia sekolah yang kurang baik
bagi perkembangan anak yaitu orang
tua dan lingkungan anak yang
membiasakan tidak menggosok gigi
sebelum tidur sehingga kebiasaan ini
diikuti oleh anak usia sekolah
2. Keamanan dan transportasi:
a. Kebiasaan jajan sembarangan
- 80% anak usia sekolah memiliki
kebiasaan jajan sembarangan
- mayoritas jenis jajanan anak usia
sekolah adalah permen sebanyak
50 anak (40,6 %)
- 45 murid yang bermasalah pada
gigi dengan persentase 36.5 %
b. Kebiasan menggosok gigi sebelum
tidur
- 75% anak usia sekolah
tidak menggosok gigi sebelum
tidur
- Alasan tidak menggosok
gigi karena tidak disuruh oleh
orang tuanya (48.7%)
Defisit kebersihan diri pada agregat anak
usia sekolah
Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada
agregat anak usia sekolah
Risiko penyalahgunaan media cetak dan
elektronik pada anak untuk memperoleh
informasi yang tidak sesuai dengan
perkembangannya
Ketidakefektifan komunikasi anak dengan
orang tua
19
3. Komunikasi
a. Komunikasi
Formal
Anak mengetahui mengenai
informasi tentang gosok gigi
sebelum tidur bersumber dari media
khusunya televisi tentang iklan pasta
gigi sebesar 45%
b. Komunikasi Informal
- Sebesar 60% anak
sekolah jarang diskusi dengan
orang tua untuk menyelesaikan
masalah
- Sebesar 99% anak usia
sekolah menganggap perlu peran
ortu untuk mengatasi masalah
anak
II. Diagnosa Keperawatan Komunitas
1. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan
pada
lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik
2. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b/d
kebiasaan
anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebesar 75%, mayoritas
jenis
jajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak 50 anak (40,6 %), 45 murid
yang
bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 % dan sebesar 48.7% anak
usia
sekolah beralasan tidak menggosok gigi karena tidak disuruh oleh orang tuanya
20
3. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk
memperoleh
informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya b/d sumber informasi yang
digunakan anak untuk mengetahui informasi tentang gosok gigi sebelum
tidur
bersumber dari media khusunya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%
4. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang diskusi
dengan
orang tua untuk menyelesaikan masalah sebesar 60% dan perlunya peran ortu
untuk
mengatasi masalah anak sebesar 99%
III. Perencanaan
a. Prioritas masalah
Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah memprioritaskan
diagnosa
keperawatan dengan menggunakan ranking dari semua diagnosa yang
telah
ditemukan. Tujuan dari prioritas masalah adalah untuk mengetahui
diagnosa
keperawatan komunitas yang mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu dengan
masyarakat.
Prioritas untuk diagnosa komunitas pada agregrat anak usia sekolah di SDN IV
Wonokromo Kelurahan Wonokromo Surabaya adalah sebagai berikut :
Diagnosa keperawatan pada
agregat anak usia sekolah
Pentingnya
penyelesaian
masalah
1 : rendah
2 : sedang
3 : tinggi
Perubahan
positif untuk
penyelesaian
di komunitas
0 : tidak ada
1 : rendah
2 : sedang
3 : tinggi
Penyelesaian
untuk
Peningkatan
kualitas
hidup
0 : tidak ada
1 : rendah
2 : sedang
3 : tinggi
Total
score
Defisit kebersihan diri pada
agregat anak usia sekolah
3238
21

Risiko terjadinya kejadian


karies gigi pada agregat
anak usia sekolah
3339
Risiko penyalahgunaan
media cetak dan elektronik
pada anak untuk
memperoleh informasi yang
tidak sesuai dengan
perkembangannya
2114
Ketidakefektifan
komunikasi anak dengan
orang tua
2125
Kesimpulan : masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah risiko kejadian
karies
gigi pada agregat anak usia sekolah dan yang akan dijadikan implementasi adalah
upaya
preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya kejadian karies gigi pada
agregat anak
usia sekolah di SDN IV Wonokromo Kelurahan Wonokromo Surabaya.
22
b. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
keperawatan
Tujuan
Rencana
Tindakan
Sasaran Metode Waktu Tempat
1. Risiko
terjadinya
kejadian
karies gigi
pada agregat
anak usia
sekolah
1. Jangka
panjang
Terbentuknya
kelompok
anak usia
sekolah yang
peduli
terhadap
kesehatan gigi
2. Jangka
pendek
- Agregat
anak usia
sekolah
tidak
mengalami
karies gigi
- Agregat
anak usia
sekolah
mendapatka
n
pengetahua
n yang
cukup
tentang
pencegahan
1. Lakukan
pendekatan
secara formal
dengan
kepala
sekolah, guru,
dan petugas
UKS
2. Berikan
penyuluhan
kesehatan
tentang karies
gigi pada
kelompok
anak usia
sekolah
3. Demonstr
asikan cara
menggosok
gigi dengan
baik dan
benar pada
kelompok
anak usia
- Kepala sekolah,
guru, dan petugas UKS
SDN IV Wonokromo
Surabaya
- Kelompok anak usia
sekolah di SDN IV
Wonokromo Surabaya
- Puskesmas Wonokromo
- Komunikasi
dan
informasi
- Ceramah dan
diskusi
- Edukasi dan
demonstrasi
3 Desember
2012
31 Desember
2012
SDN IV
Wonokromo
Surabaya
23
masalah
karies gigi
sekolah
4. Beri
kesempatan
pada
kelompok
anak usia
sekolah untuk
bersama-
sama
mempraktika
n cara
menggosok
gigi dengan
baik dan
benar
5. Lakukan
kerjasama
dengan
puskesmas
setempat
untuk
melakukan
monitoring
terhadap
kelompok
anak usia
sekolah di
SDN IV
Wonokromo
Surabaya
- Monito
ring
24
Download
of 29

151669275 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK


ANAK USIA SEKOLAH
by andika-gusty-putra
on Dec 22, 2015
Report
Category:
DOCUMENTS

Download: 2
Comment: 0
49
views

Comments
Description
goodddd
Download 151669275 Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok
Anak Usia Sekolah
Transcript
X
RECOMMENDED
asuhan keperawatan komunitas anak usia sekolah
asuhan keperawatan anak usia sekolah

Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Anak Usia Sekolah


Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Anak Usia Sekolah

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK KHUSUS


ANAK
ASUHAN KEPERAWATAN, keperawatan komunitas, makalah keperawatan

Asuhan Keperawatan Komunitas Sekolah


ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS TAMAN KANAK-KANAK
DENGAN MASALAH PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) DI
TAMAN KANAK KANAK MARDI OTOMO, BULUSAN, SEMARANG A.
PENGKAJIAN SOSIAL
Asuhan Keperawatan Komunitas Kelompok
by me

Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
I. TEORI dan KONSEP ANAK Anak merupakan individu tersendiri yang

Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
Disusun oleh : Ns. Nipsyah Lega, S.Kep. Tahapan ini dimulai saat anak pertama
telah berusia 6 tahun & mulai masuk

Asuhan Keperawatan Pada Komunitas


askep komunitas

Askep Komunitas Pada Anak Usia Sekolah


Komunitas Keluarga

Asuhan Keperawatan Pada Anak


ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN ENCEPHALITIS OLEH
: ERFANDI A. Pengertian. Kesehatan Anak, 1985). mikroorganisme lain yang
non-purulen (+) (Pedoman diagnosis dan terapi,

Asuhan Keperawatan Pada Anak


ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK T DENGAN
GASTROENTERITIS DI RUANG RAWAT KEMALA RS BHAYANGKARA
Disusun O L E H : Zahara Indah Pratiwi PO.71.20.1.09.100 KEMENTRIAN
KESEHATAN
Asuhan Keperawatan Pada Lanjut Usia
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) DENGAN
MASALAH PSIKOSOSIAL Oktober 31, 2010 Trinoval Askep Lansia
Tinggalkan Komentar I. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG
PENULISAN

Asuhan Keperawatan Pada Usia Remaja


ASUHAN KEPERAWATAN PADA USIA REMAJA 1. Pengkajian a) Data
Biografi: Nama Usia Hobi Ras Suku Status Pendidikan Alamat Anak keKeluarga
di rumah (apabila bukan keluarga, orang

Asuhan Keperawatan Pada Praktek Komunitas


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Ch DENGAN CVA HAEMORAGIK
DI RUANG ICU RS DR. MOEWARDI SURAKARTA DISUSUN OLEH Ns.
DODY SETYAWAN, S. Kep PROGRAM PEMINATAN KEPERAWATAN
KRITIS PROFESI
Dokumentasi Pada Asuhan Keperawatan Komunitas
PENATALAKSANAAN DOKUMENTASI PADA ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS 1. Konsep Dasar Masyarakat dan Masalah Kesehatan
A. Defenisi 1) Kontjaningrat (1990)

Kisi Kisi Pengkajian Komunitas Anak Usia Sekolah


leaflet gosok gigi

Komunitas Keluarga Anak Usia Sekolah Anemia


KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH ANEMIA KOMUNITAS 1 oleh
KELOMPOK 9 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS
JEMBER 2015 KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH ANEMIA KOMUNITAS
1 Oleh Eka

Asuhan Keperawatan Anak Sehat Usia Sekolah Dasar(By_Muhammad


Ulul AMrie)
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SEHAT USIA SEKOLAH DASAR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak I Dosen
pengampu: Ns. Dini Kurniawati, S.Kep, M.Psi PROGRAM STUDI

Asuhan Keperawatan Lanjut Usia


ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA : PERSONAL HYGIENE
KONSEP DASAR Pengertian lansia adalah periode dimana organisme telah
mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga

Asuhan Keperawatan Komunitas Doc


sdfgh

View more

Subscribe to our Newsletter for latest news.


NEWLETTER

About Terms DMCA Contact


STARTUP - Share & Download Unlimited

Вам также может понравиться

  • Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
    Документ19 страниц
    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Modul
    Daftar Isi Modul
    Документ1 страница
    Daftar Isi Modul
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Modul P
    Modul P
    Документ30 страниц
    Modul P
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Modul
    Daftar Isi Modul
    Документ1 страница
    Daftar Isi Modul
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan Diare
    Satuan Acara Penyuluhan Diare
    Документ9 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan Diare
    anikacaem
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Документ10 страниц
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Asli SSJ
    Asli SSJ
    Документ43 страницы
    Asli SSJ
    Titin
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ7 страниц
    Bab I
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Activity Daily Living
    Activity Daily Living
    Документ1 страница
    Activity Daily Living
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Peng Kaji An
    Peng Kaji An
    Документ11 страниц
    Peng Kaji An
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ18 страниц
    Bab Iii
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Peng Kaji An
    Peng Kaji An
    Документ11 страниц
    Peng Kaji An
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Cover Sap
    Cover Sap
    Документ1 страница
    Cover Sap
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Undangan Rs
    Undangan Rs
    Документ5 страниц
    Undangan Rs
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Sap Bumil
    Sap Bumil
    Документ11 страниц
    Sap Bumil
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Kata Kata Bijak
    Kata Kata Bijak
    Документ7 страниц
    Kata Kata Bijak
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Proposal
    Proposal
    Документ80 страниц
    Proposal
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Intervensi Dan Implemen PRINT
    Intervensi Dan Implemen PRINT
    Документ5 страниц
    Intervensi Dan Implemen PRINT
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • KORUPSI
    KORUPSI
    Документ18 страниц
    KORUPSI
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Intervensi Dan Implemen PRINT
    Intervensi Dan Implemen PRINT
    Документ5 страниц
    Intervensi Dan Implemen PRINT
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Akkes Askep
    Akkes Askep
    Документ19 страниц
    Akkes Askep
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Bab 2 Bab 3 Print
    Bab 1 Bab 2 Bab 3 Print
    Документ25 страниц
    Bab 1 Bab 2 Bab 3 Print
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Askep Hipertensi
    Askep Hipertensi
    Документ29 страниц
    Askep Hipertensi
    Lp Askep Cuii Eaty
    86% (28)
  • Soal Kewirausahaan Kelas B Seluruhnya
    Soal Kewirausahaan Kelas B Seluruhnya
    Документ27 страниц
    Soal Kewirausahaan Kelas B Seluruhnya
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Soal Lengkap
    Soal Lengkap
    Документ23 страницы
    Soal Lengkap
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Prom Kes
    Prom Kes
    Документ4 страницы
    Prom Kes
    sugiyantoo
    Оценок пока нет
  • Skenario Gawat Darurat
    Skenario Gawat Darurat
    Документ2 страницы
    Skenario Gawat Darurat
    nisa mustika
    Оценок пока нет
  • Sap PHBS
    Sap PHBS
    Документ18 страниц
    Sap PHBS
    nisa mustika
    Оценок пока нет