Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Bijih besi atau yang juga kita kenal dengan sebutan besi saja
merupakan salah satu unsur yang paling sering kita manfaatkan dalam
kehidupan sehari hari. Besi ini memang diperoleh dari bijih besi yang
kemudian dilebur dan dicampur dengan unsur lain lalu kemudian menjadi
banyak sekali jenis jenis besi. Manfaat biji besi sangat besar perannya
dalam kehidupan sehari hari.
1
Kapur yang mengandung mineral magnetik. Zona ini terbentang dari bagian
Tenggara Benua Asia (Thailand) kemudian menerus ke Semenanjung
Malayasia dan berakhir di kepulauan Bangka- Belitung.
Untuk mengetahui apa itu bijih besi, Bagaimana Genesa Bijih Besi dan
juga manfaat dari Bijih Besi , Persebaran Bijih Besi di Indonesia , dan juga
Seperti apa Teknik Eksplorasi dari Bijih Besi.
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
kandungan Ti mencapai 2-15%, magnetite disebut Titaniferous
magnetite.
Hematite Komposisi kimia 2 3 (69,94% Fe, 30,06% O). warna
abu-abu sampai merah, bersifat magnet dan merupakan jenis bijih besi
yang paling penting dalam industri baja.
Limonite Merupakan hydrous oxide (oksida besi yang mengandung
air) yang secara mineralogis terdiri dari beberapa macam campuran
mineral goethite. Goethite adalah mineral yang mempunyai komposisi
kimia 2 (62,85% Fe, 27,01% O, dan 10,14% air), berwarna
kuning atau coklat mendekati hitam.
Ilmenite mempunyai komposisi kimia 3 (36,80% Fe, 31,57%
Ti, dan 31,63% O). Ilmenite sering dapat bersama-sama dengan
magnetite, ilmenite juga dikenal sebagai besi titanat. Umumnya,
ilmenite ditambang untuk mendapatkan unsur titaniumnya, sedangkan
Fe hanya sebagai produk samping. Siderite Merupakan mineral besi
karbonat. Komposisi kimia 3 (48,20% Fe, 37,99% CO2, dan
13,81% O). berwarna putih sampai abu-abu kehijauan dan coklat.
Umumnya mengandung sejumlah kalsium, magnesium, dan mangan.
Bijih besi karbonat biasanya di kalsinasi terlebih dahulu sebelumnya
dimasukkan kedalam tanur tinggi (blast furnace). Karena
mengandung Ca dan Mg dalam jumlah yang cukup, unsur-unsur
tersebut bertindak sebagai flux yang berasal dari bijih sendiri
2. Berbentuk pasir :
Pasir besi titan (2 ) yang mengandung oksida besi kira-kira 70%
dan bercampur dengan oksida titan (2 2) 9% - 10%.
3. Berbentuk butiran halus campur tanah liat :
Pasir besi spat (3) atau disebut (sperosiderit) dengan kandungan
besi 40% bercampur dengan tanah liat. Pasir besi spat ini mengandung
karbon 10% - 25%.
4
KARAKTERISTIK / SIFAT FISIK
5
Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat
dengan adanya peristiwa tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa
tektonik, terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona
lemah yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma
menerobos batuan tua, dicirikan dengan penerobosan batuan granitan (Kgr)
terhadap Formasi Barisan (Pb,Pbl). Akibat adanya kontak magmatik ini,
terjadilah proses rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian
(replacement) pada bagian kontak magma dengan batuan yang
diterobosnya.
6
Beberapa jenis genesa dan endapan yang memungkinkan endapan besi
bernilai ekonomis antara lain :
Perubahan ini disebabkan karena adanya panas dan bahan cair (fluida)
yang berasal dari aktivitas magma tersebut. Proses penerobosan magma
pada zona lemah ini hingga membeku umumnya disertai dengan kontak
metamorfosa. Kontak metamorfosa juga melibatkan batuan samping
sehingga menimbulkan bahan cair (fluida) seperti cairan magmatik dan
metamorfik yang banyak mengandung bijih.
7
Cebakan mineral alochton dibentuk oleh kumpulan mineral berat
melalui proses sedimentasi, secara alamiah terpisah karena gravitasi dan
dibantu pergerakan media cair, padat dan gas/udara. Kerapatan konsentrasi
mineral-mineral berat tersebut tergantung kepada tingkat kebebasannya dari
sumber, berat jenis, ketahanan kimiawi hingga lamanya pelapukan dan
mekanisma. Dengan nilai ekonomi yang dimilikinya para ahli geologi
menyebut endapan alochtontersebut sebagai cebakan placer.
Jenis cebakan ini telah terbentuk dalam semua waktu geologi, tetapi
kebanyakan pada umur Tersier dan masa kini, sebagian besar merupakan
cadangan berukuran kecil dan sering terkumpul dalam waktu singkat karena
tererosi. Kebanyakan cebakan berkadar rendah tetapi dapat ditambang
karena berupa partikel bebas, mudah dikerjakan dengan tanpa
penghancuran; dimana pemisahannya dapat menggunakan alat semi-
mobile dan relatif murah. Penambangannya biasanya dengan cara
pengerukan, yang merupakan metoda penambangan termurah.
Genesa Jenis
8
Placer residual : Partikel mineral/bijih pembentuk cebakan
terakumulasi langsung di atas batuan sumbernya (contoh : urat mengandung
emas atau kasiterit) yang telah mengalami pengrusakan/peng-hancuran
kimiawi dan terpisah dari bahan-bahan batuan yang lebih ringan. Jenis
cebakan ini hanya terbentuk pada permukaan tanah yang hampir rata,
dimana didalamnya dapat juga ditemukan mineral-mineral ringan yang
tahan reaksi kimia (misal : beryl).
Placer sungai atau aluvial : Jenis ini paling penting terutama yang
berkaitan dengan bijih emas yang umumnya berasosiasi dengan bijih besi,
dimana konfigurasi lapisan dan berat jenis partikel mineral/bijih menjadi
faktor-faktor penting dalam pembentukannya. Telah dikenal bahwa fraksi
mineral berat dalam cebakan ini berukuran lebih kecil daripada fraksi
mineral ringan, sehubungan : Pertama, mineral berat pada batuan sumber
(beku dan malihan) terbentuk dalam ukuran lebih kecil daripada mineral
utama pembentuk batuan. Kedua, pemilahan dan susunan endapan sedimen
dikendalikan oleh berat jenis dan ukuran partikel (rasio hidraulik).
9
berat dan ke bagian atas berangsur menjadi lebih kasar dan/atau sedikit
mengandung mineral berat.
10
sebagai penopang konstruksi konstruksi dari proyek proyek bangunan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari besi baja :
2. Sebagai bahan dasar pembuatan tiangtiang rambu lalu lintas dan LPJ (
lampu penerangan jalan )
Bjih besi yang dilebur dapat dicampur dengan unsur lain, seperti
jenis alumunium untuk membuat tiang tiang lampu jalanan dan rambu lalu
yang kuat, namun ringan. Selain itu campuran ini juga dinilai ekonomis dan
mudah dalam perawatan, serta memiliki ketahan terhadap korosi atau karat
yang cukup bagus.
Besi tuang merupakan salah satu jenis logam ferro. Logam ferro
merupakan jenis logam yang dibuat dengan campuran antara besi dan
karbon. Hasil campuran ini akan menciptakan logam yang sangat kuat dan
tahan lama. Biasanya jenis besi tuang ini diaplikaskan dan dimanfaatkan
untuk :
Alas mesin
Meja perata
Blok silinder pada mesin kendaraan dan mesin konstruksi
Cincin torak
11
4. Besi tempa
Beberapa bijih besi akan dicetak dengan ukuran ukran tertentu dan
dibuat menjadi lembaran lembaran. Hal ini diperuntukkan untuk keperluan
besi tempa. Besi tempa merupakan jenis besi yang mengandung 99% bijih
besi, yang akan dibuat menjadi suatu barang. Berikut ini adalah beberapa
aplikasi dari besi tempa :
Berbeda dengan besi baja murni yang sangat kuat, terutama untuk
pembuatan proyek konstruksi, baja lunak merupakan campuran antara bijih
besi dengan karbon, dengan kandungan campuran karbon sebanyak 0.1
0.3%. biasanya jenis baja ini dapat ditempa, dan mudah dipotong dengan
menggunakan gergaji tangan. Berikut ini beberapa pemanfaatan dari baja
lunak :
6. Baja sedang
Merupakan jenis baja yang lebih keras dan kuat dibandingkan baja
lunak. Baja sedang memiliki kandungan campuran besi dan karbon, dengan
kadar karbon sebanyak 0.4 0.6%. Baja sedang ini sering dimanfaatkan
sebagai alas dan poros dari peralatn berat. berikut ini beberapa manfaat dari
baja sedang :
12
As roda dari alat berat dan beberapa truk besar
Membuat rel kereta
Alat tempa
Bijih besi yang dibuat menjadi baja jenis ini biasanya memiliki
kandungan campuran karbon sebanyak 0.7 1.5 % dan juga biasanya sering
ditambahkan campuran unsur lain, seperti nikel, kobalt, dan krom. Baja
jenis ini memiliki kualitas yang baik dari segi kekuatan dan ketahanan dan
biasanya anti karat. Berikut ini adalah beberapa pemanfaatan dari baja jenis
ini :
13
9. Sebagai bahan pembuatan rangka kendaraan
Bijih besi yang sudah menjadi besi juga dapat menjadi bahan baku
pembuatan rangka kendaraan, seperti sepeda, motor dan mobil. Dengan
menggunakan rangka dari bahan besi, kualitas kendaraan akan menjadi
lebih baik, dan kuat, namun mudah mengalmi korosi alias karat, sehingga
harus dirawat dengan tepat.
14
5. Longkana, Sulawesi Tengah
6. Peg. Verbeek, Sulawesi Tengah
7. Pulau Demawan, Kalimantan Selatan
8. Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan
9. Pulau Suwang, Kalimantan Selatan.
Pengolah bijih besi terbesar adalah PT. Krakatau Steel yang berada di Cilegon,
Jawa.
15
Analisis fisika yang dilakukan antara lain: mineragrafi, petrografi, berat
jenis (BD). Sedangkan pengolahan data adalah interpretasi hasil dari
penyelidikan lapangan dan analisis laboratorium.
16
perhitungan cadangan yang berlaku, karena akan berpengaruh terhadap
optimasi rencana usaha tambang, umur tambang dan hasil yang akan
diperoleh.
Studi Penginderaan Jarak Jauh dengan jenis data yang dapat digunakan
dalam studi ini meliputi : data Citra Landsat MSS TM/Tematic mapper,
SLAR, Spot image dan foto udara. Dengan data jarak jauh ini dapat
dilakukan interpretasi gejala-gejala geologi yang berguna sebagai
acuan dala eksplorasi pasir besi.
17
diterapkan untuk eksplorasi mineral seperti bijih besi dan mangan.
Namun akurasinya rendah dikarenakan nilai resistivitas skala
laboratorium untuk beberapa jenis mineral berbeda dengan skala
lapangan. Hal ini tentunya sangat dipengaruhi oleh struktur batuan.
Contoh lainnya adalah metode magnetik, cocok digunakan untuk
eksplorasi mineral megnetis seperti megnetit dan hematite. Metode ini
didasarkan pada nilai anomali medan magnet bumi di suatu kawasan
survey. Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi memiliki sifat seperti
magnet (dwikutub) yaitu kutub utara dan selatan. Dalam artikel ini akan
diulas secara singkat mengenai eksplorasi mineral dengan metode
magnetic atau biasa juga disebut sebagai metode geomagnetic. Untuk
memahami metode geomagnetic, ada baiknya diulas secara ringkas
beberapa teori dasar tentang kemagnetan dan beberapa kajian yang
berkaitan dengannya.
18
arahnya dibuat tegak lurus terhadap sumbu utama dengan
interval jarak tertentu.
19
Pola pemboran dan interval titik bor yang digunakan pada pekerjaan
ini disesuaikan dengan tahapan survey, sebagai contoh pada tahapan
eksplorasi rinci digunakan pola pemboran dengan intervakl 100 x 20
m.
Pembuatan sumur uji, pada umumnya dilakukan pada pasir besi undak
tua yang telah mengalami kompaksi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengambil conto-conto pasir besi pantai sampai mencapai permukaan
air dan untuk mengetahui profil/penampang tegak perlapisan pasir besi.
Pengambilan conto pasir besi dari sumur uji diambil dengan interval
setiap 1 meter menggunakan metoda chanel sampling dengan ukuran
5cm x 10cm.
20
Conto pasir hasil pemboran atau sumur uji ditampung pada
wadah dan diaduk hingga homogen.
Conto pasir hasil pemboran atau sumur uji ditampung pada suatu
wadah dan diaduk hingga homogen kemudian dikeringkan.
21
Hasil preparasi conto di lapangan sebanyak 1 kg, direduksi
hingga 100gram menggunakan splitter (conto hasil reduksi).
V = x r2 x t
= konstanta (3.14)
22
Kegiatan Setelah Pekerjaan Lapangan
Analisa fisika yang dilakukan antara lain analisa besar butir, analisa
ayak, analisa sifat magnetik dan analisa berat jenis. Analisa mineral
butir dilakukan untuk mengetahui jenis dan persen berat mineral baik
untuk fraksi magnetik maupun nonmagnetik. Conto yang dianalisa
mineral butir berasal dari conto komposit, yang mewakili wilayah/blok
pemboran. Analisa ayak dimaksudkan untuk mengetahui ukuran butiran
pasir besi yang dominan. Analisa ayak dilakukan terhadap conto pilihan
berasal dari bagian-bagian blok interval dalam bentuk conto komposit
berat 500 gram yang dibagi menjadi 6 fraksi, yakni:
23
gelas ukur. Untuk memudahkan perhitungan ditetapkan volume 200 cc,
apabila kenaikan air menjadi A cc maka volume pasir yang dimasukkan
= A-200 cc. Jadi berat jenis + 100/(A-200) gram/cc.
C = (L x t) x MD x SG
Di mana
24
Metoda Geostatistik
a. Estimasi kadar rata-rata suatu kadar yang di dapat dari analisis conto
pemboran/sumur uji.
25
b. Estimasi endapan bijih pada suatu tambang atau blok-blok
penambangan denagn menggunakan sistem poligon sebagai daerah
pengaruh, yang antara lain di dasari oleh titik-titik pengamatan
berkutnya, pembobotan secara proporsional yang berbanding terbalik
dengan jarak dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
26
3.1 KESIMPULAN
Bijih besi adalah cebakan yang digunakan untuk membuat besi
gubal.Bijih besi adalah batuan yang mengandung mineral-mineral besi dan
sejumlah mineral gangue seperti silika, alumina, magnesia, dan lain-lain.
Biji besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam
molekul.
27
3.2 SARAN
Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar dapat
mengetahui dan mengambil manfaat dari pengenalan Bijih Besi serta
mampu mampu menerapkan nya dalam kehidupan sehari-hari.
28