Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara ketiga terbesar dalam kontribusi penderita tuberkulosis (TB)
dunia sesudah India dan Cina. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan kerja keras dari
semua pengelola program penanggulangan TB di semua sektor. Penanggung jawab utama
terlaksananya Program TB adalah Pemerintah. Namun disadari bahwa tanpa dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat /LSM maka pencapaian
target sulit tercapai.
Pada pertengahan tahun 2003 Indonesia mendapat bantuan dana dari Global Fund
(Lembaga Donor Dunia). Sejak saat itu program penanggulangan TB dapat berkembang.
Perdhaki kala itu pun mendapat sebagian dana bantuan untuk penanggulangan TB. Kegiatan
dikembangkan untuk wilayah Kota Palopo yaitu di RS Sawerigading Palopo dan satelit
satelitnya, sebanyak 6 unit pelayanan kesehatan (UPK).
Pada Bulan Agustus dan September 2017 yang lalu Pengelola UPK telah mengikuti
Pelatihan Manajemen Penanggulangan TB strategi directly observed treatment shortcourse
(DOTS). Pelatihan di laksanakan di 3 lokasi. Bulan Oktober, November dan Januari 10,
sebanyak 4 petugas Laboratorium telah mengikuti Pelatihan pemeriksaaan dahak mikroskopis.
Dilaksanakan di Makasar. Kedua macam pelatihan tersebut difasilitasi oleh Fasilitator dari.
Provinsi dan WHO. Untuk memantau kontribusi UPK kepada Program Penanggulangan TB
maka perlu melaksanakan monitoring dan evaluasi (MONEV).
MONEV merupakan salah satu fungsi manajeman untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Monitoring /pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus
agar segera dapat mendeteksi apabila ditemukan masalah dalam pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan, supaya dapat secepatnya dilakukan perbaikan. Dengan monev dapat dinilai sejauh
mana tujuan dan target yang telah ditetapkan sebelumnya dicapai. Dalam mengukur keberhasilan
tersebut diperlukan indikator. Dalam penanggulangan TB indikatornya antara lain adalah case
detection rate (CDR), pelaksanaan pencatatan dan pelaporan dengan pengisian formulir yang
sudah standar (TB 01 s/d TB 12). Pelaksana program yang akan dipantau adalah UPK peserta
program TB DOTS di RSUD Sawerigading Kota Palopo.
BAB II
TUJUAN

Adapun tujuab dari pelaksanaan MONEV tersebut adalah


1. Umum
Memonitor pelaksanaan validasi data serta pemutakhiran informasi, ketenagaan maupun
logistik.
2. Khusus
Memonitor dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan UPK selama ini (pasca
pelatihan), guna mendukung pelaksanaan program TB sesuai dengan tujuan pelatihan.
Terjadinya jejaring antara UPK /LSM dengan Puskesmas / Dinas Kesehatan (Dinkes).
Terseragamnya sistem pelaporan dan pencatatan program dengan mempergunakan
formulir yang standar sehingga memudahkan membuat rekap data di Kabupaten masing-
masing.
BAB III
MATERI MONEV

A. OUT PUT
1. Rekap laporan program TB ( TB01 TB06 ) lengkap dan valid.
2. Data ketenagaan, logistik untuk TB dan kebutuhan UPK mengenai hak dan kewajiban
dipenuhi.

B. PESERTA MONEV: pengelola UPK dan petugas laboratorium (Lab) UPK


1. Direktur Utama RSU Sawerigading Kota Palopo
2. Direktur Pelayanan RSU Sawerigading Kota Palopo
3. Kabid Peyanan Medis
4. Kabid Pelayanan keperawatan
5. Dokter Konsultan
6. Tim DOTS
7. Wasor TB Dinkes Kota Palopo

C. METODE
1) Setiap peserta hendaknya membawa form TB yang telah diisi
2) Setiap peserta mempresentasikan kegiatan yang dilaksanakan di UPK masing-
masing dan menyampaikan kendala yang dihadapi.
3) Menyampaikan keadaan logistik untuk TB.
4) Penjelasan oleh Wakil Supervisor (Wasor) /Dinkes Kabupaten masing-masing
mengenai pencatatan dan pelaporan yang standar.
D. Tempat & Waktu Pelaksanaan
Tempat : Aula RSU sawerigading Palopo
Waktu : 09.00 sampai selesai
BAB IV
KESIMPULAN

A. Dari hasil monitoring di RSU Sawerigading tersebut dapat disimpulkan beberapa hal.
Misalnya mengenai UPK:
1. sebagian petugas UPK belum sepenuhnya memahami perannya sebagai pengelola UPK
dalam penanggulangan TB strategi DOTS (misalnya Admin);
2. UPK meskipun sudah menjaring suspek TB tetapi sebagian belum mencatat dengan tertib
3. Target menemukan BTA (+) tidak sepenuhnya tercapai, Meskipun ada pula UPK yang
telah bekerja sangat baik.
4. Sumber daya manusia yang belum sepenuhnya terlatih dan fasilitas sudah memadai
namun petugas belum proaktif.
5. Petugas yang sudah dilatih belum bisa maksimal

B. Kesimpulan mengenai Dinas Kesehatan setempat antara lain:


1. Dinas memberi UPK penomoran sebagai peserta resmi penanggulangan TB
strategi DOTS pada saat monitoring dan menetapkan UPK yang sudah
mempunyai fasilitas (ruang lab dan mikroskop) dan ketenagaan (petugas lab dan
petugas yang sudah dilatih untuk program program TB strategi DOTS).
2. Dinas menyarankan membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan UPK lain
yang belum melaksankan program DOTS secara optimal (misalnya RS Swasta
yang ada di Kota Palopo).
3. Wasor ikut menyarankan ke manajemen RS agar diadakan in House Treaning
pelatihan penanggulangan Tb strategi DOTS

Вам также может понравиться