Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
EPILEPSI :
KONDISI KLINIS PENDERITA CENDERUNG DAPAT SERANGAN KEJANG
EPILEPTIK BERULANG.
STATUS EPILEPTIKUS :
SERANGAN SELAMA 30 MNT / LEBIH ATAU BERULANG TANPA
SADAR DIANTARA SERANGAN
II. PATOFISIOLOGI
NEURON :
PUNYA POTENSIAL MEMBRAN KARENA ADA PERBEDAAN MUATAN
ION-ION INTRA DAN EKSTRASELULER.
ION K MUDAH MASUK INTRASEL, SEDANG Ca, Na, Cl SUKAR.
A. 1. Lena
2. Lena Atipik
B. MIOKLONIK
C. KLONIK
D. TONIK
E. TONIK KLONIK
F. ATONIK
1. Gx Motorik :
Kejang tonik / klonus suatu otot, spasme / stiffness pd anggota
tubuh / separuh tubuh.
2. Gx Sensorik :
Kesemutan sekitar mulut, gambaran bintik / berkas cahaya,halusinasi
suara, rasa kecap, bangkitan vertigo dg ggn keseimbangan yg singkat.
Focus di sentral / parietal.
3. Gx Otonom :
Mual, muntah, pucat, nyeri dada / kepala
4. Gx Psikis :
Disfasia, tiba-tiba marah dan cepat hilang, takut
mendadak.
Tdd 3 komponen :
1. Aura :
Identik dg parsial sederhana dg ber mcm manifestasi;
waktunyasingkat ( detik / menit )
2. Ggn Kesadaran : setelah aura / bersamaan
- diam / bengong
- spasme / jerking otot
3. Automatisme :
gerakan involunter tampak bertujuan dan melibatkan motor yg
kompleks.
Fokus : lob. temporalis / Frontalis.
C. Umum Sekunder :
- Awal daerah terbatas, meluas kedua hemisfer.
- Bentuk serangan : tonik klonik, tonik / klonik.
C. Klonik
- jarang
- gerakan jerking ritmik pd kedua tangan dan kaki
- sering pd neonatus.
D. Tonik
- kontraksi otot tonik mendadak
- penurunan kesadaran tanpa klonik ( 20- 30 dtk)
- sering saat tidur
- kdg ada jeritan / lengkingan , apneu
E. Tonik Klonik
- paling sering
- mulai hilang kesadaran, ada jeritan , jatuh
- fleksi tonik ekstremitas; rigiditas ekstensi, bola mata
berputar ke atas, rahang mengatup kuat, badan kaku,
adduksi dan ekstensi, tangan mengepal, nafas berhenti,
sianosis.(10 - 30 dtk)
- fase klonik pd ke empat ekstremitas, rahang wajah( 30 - 60
dtk)
- post iktal, fleksid otot seluruh tubuh, kesadaran pulih,
bingung, nyeri kepala, tertidur ( 2 - 30mnt
F. Atonik
- kekuatan otot postural hilang mendadak
- mulai penurunan kelopak mata, kepala terangguk, badan
terkulai.
VI. DIAGNOSA
a. Anamnesa
Auto / hetero
- ada serangan kejang
- saat kejang sadar / tidak
- berapa kali serangan
- ada penurunan fungsi saraf ( pelupa, mata kabur dll )
- ada keluarga dg ggn serupa
- sejak kapan terjadi
B. Klinis neurologist
- hemiparese, papil edema
C. Pemeriksaan tambahan
- EEG, CT Scan, MRI
VII. PENGOBATAN
Tujuan : mencegah serangan dgOAE tepat,
dosis terendah tanpa gejala toksik.
Penderita baru :
- obat tgtg tipe kejang
- monoterapi
- dosis pemeliharaan rendah
- kepatuhan penderita
Penderita kronik
- OAE tgtg tipe kejang
- telusuri OAE yg telah diberi
- OAE satu atau dua macam
- perubahan obat harus pelan-pelan
Pedoman OAE atas tipe kejang
Tonik Klonik
Lini I : CBZ, Phenobar, Phenitoin, Valproat
Lini II: Benzodiazepin
Absans
Lini I : Etosuximid, Valproat
Lini II : Benzodiazepin
Mioklonik
Lini I : Benzodiazepin, Valproat
Lini II : Etosuximid