Вы находитесь на странице: 1из 13

AKUNTANSI KEUANGAN DAN SAK

Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

A. Pengertian SAK

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan
keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994
menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia menrupakan terapan dari
beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah
dan juga SAP.

Selain untuk keseragaman laporan keuangan, Standar akuntansi juga diperlukan untuk memudahkan
penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta Memudahkan pembaca laporan
keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
Di Indonesia SAK yang diterapkan akan berdasarkan IFRS pada tahun 2012 mendatang.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan praktek
akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan
akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam
bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI). Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi
pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang sudah disusun
dan disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat tertentu.

Pernyataan di atas memberikan pemahaman bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


(PSAK) merupakan buku petunjuk tentang akuntansi yang berisi konvensi atau kesepakatan,
peraturan dan prosedur yang telah disahkan oleh suatu lembaga atau institut resmi. Dengan kata
lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)merupakan sebuah peraturan tentang prosedur
akuntansi yang telah disepakati dan telah disahkan oleh sebuah lembaga atau institut resmi.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia selalu
mengacu pada teori-teori yang berlaku dan memberikan tafsiran dan penalaran yang telah
mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah
informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) mengacu pada penafsiran dan penalaran teori-teori yang berlaku dalam hal praktek
pembuatan laporan keuangan guna memperoleh inforamsi tentang kondisi ekonomi.

Pemahaman di atas memberikan gambaran bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
berisi tata cara penyusunan laporan keuangan yang selalu mengacu pada teori yang berlaku, atau
dengan kata lain didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung.
Hal ini menyebabkan tidak menutup kemungkinan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
dapat mengalami perubahan/penyesuaian dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan
kebutuhan informasi ekonomi.

Dari keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan
tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh
lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi)
serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi.

Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu
kemutlakan bagi setiap perusahasan dalam membuat laporann keuangan. Namun paling tidak dapat
memastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada
posisi yang tepat agar semua dat ekonomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan
bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan
keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak.

Pada PSAK-IFRS, SAK ETAP ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia. PSAK Syariah diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Syariah sedangkan SAP oleh Komite
Standar Akuntansi Pemerintah.

Berikut ini penjelasan dari macam-macam SAK tersebut :

1. PSAK-IFRS

PSAK-IFRS akan diterapkan secara utuh pada tahun 2012. Saat ini masih dalam proses konvergensi.
Proses ini melalui tahap adopsi pada tahun 2008-2010 kemudian tahun ini memasuki tahap
persiapan akhir sebelum tahap implementasi di tahun 2012.Pada PSAK ini wajib diterapkan untuk
entitas dengan akuntabilitas public seperti : Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan
BUMN. Tujuan dari PSAK ini adalah memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan.

Lalu Kenapa Indonesia mengadopsi IFRS ?

Indonesia mengadopsi IFRS karena Indonesia adalah bagian dari IFAC yang sudah pasti harus
mematuhi SMO(Statement Membership Obligation) yang menjadikan IFRS sebagai accounting
standard. Selain itu konvergensi IFRS adalah kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota
G20 Forum. Pada pertemuan pemimpin G20 di Wahington DC, pada 15 November 2008 didapati
hasil : Strengthening Transparency and Accountability yang kemudian pada 2 April 2009 di London
pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk : Strengthening Financial Supervision and
Regulation to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and
regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of high
quality global accounting standards.

MANFAAT IFRS

Manfaat dari penerapan IFRS sebagai berikut :

1. Meningkatkan daya banding laporan keuangan


2. Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal Internasional

3. Menghilangkan hambatan arus modal Internasional dengan mengurangi perbedaan dalam


ketentuan pelaporan keuangan

4. Mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis
keuangan bagi para analis

5. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice

Jadi walaupun Indonesia harus menyesuaikan standard keuangan dengan IFRS namun hal ini akan
mempermudah untuk pelaporan keuangan meskipun aka nada perubahan-perubahan dalam
penyusunan laporan keuangan itu sendiri yang bersifat menyuluruh.

Karakter IFRS

IFRS menggunakan Principles Base yaitu :

Lebih menekankan Interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit
penerapan prinsip tersebut

Standard membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi
akuntansi mencerminkan realitas ekonomi

Membutuhkan professional judgement pada penerapan standard akuntansi.

IFRS juga menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan
penilaian sendiri atau menggunakan jasa penilai. Selain itu IFRS mengharuskan
pengungkapan(disclosure) yang lebih banyak baik kwantitatif maupun kualitatif.

2. SAK-ETAP

SAK ETAP adalah Standard akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. ETAP yaitu
Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.

ETAP menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. SAK-ETAP diterbitkan pada tahun
2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan pada 1 Januari 2010. SAK ini
diterapkan secara retrospektif namun jika tidak praktis dapat diterapkan secara prospektif yang
berarti mengakui semua asset dan kewajiban sesuai SAK ETAP juga tidak mengakui asset dan
kewajiban jika tidak diizinkan oleh SAK-ETAP, selain itu Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya
menggunakan PSAK lama menjadi pos-pos sesuai SAK-ETAP juga menerapkan pengukuran asset dan
kewajiban yang diakui SAK ETAP.

Manfaat SAK ETAP

Dengan adanya SAK ETAP diharapkan perusahaan kecil dan menangah dapat untuk menyusun
laporan keuangannya sendiri juga dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga perusahaan
dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana untuk pengembangan
usahanya.

Manfaat lain dari SAK ETAP antara lain :

1. Lebih mudah implementasinya dibandingkan PSAK-IFRS karena lebih sederhana

2. Walaupun sederhana namun tetap dapat memberikan informasi yang handal dalam
penyajian laporan keuangan

3. Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi di
Indonesia serta dibuat lebih ringkas

4. SAK ETAP masih memerlukan profesional judgement namun tidak sebanyak untuk PSAK-IFRS

5. Tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK lama, namun ada beberapa hal
yang diadopsi/modifikasi dari IFRS/IAS

SAK ETAP terdiri dari 30 Bab dan daftar istilah yang mempermudah untuk memahami SAK ini.

3. PSAK Syariah

PSAK Syariah digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah
maupun lembaga non syariah. Dalam PSAK Syariah ini pengembangan dilakukan dengan model PSAK
umum namun psak ini berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI.

PSAK Syariah berada dalam PSAK 100-106 yang terdiri dari :

1. Kerangka Konseptual

2. Penyajian Laporan Keuangan Syariah

3. Akuntansi Murabahah

4. Musyarakah

5. Mudharabah

6. Salam

7. Istishna

4. SAP

SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan. SAP ini ditetapkan sebagai PP(Peraturan Pemerintah) yang diterapkan untuk
entetitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

SAP diterapkan dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (PP SAP). Penyusunan SAP melalui tahapan-tahapan seperti :
1. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar

2. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP

3. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja

4. Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja

5. Pembahasan Draf oleh Komite Kerja

6. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan

7. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)

8. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik (Public Hearings)

9. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian

10. Finalisasi Standar

Jadi SAP disusun hanya untuk instalasi kepemerintahan baik pusat maupun daerah untuk menyusun
laporan keuangan dalam pemerintahan. Dan diharapkan dengan adanya SAP maka akan ada
transparansi, parisipaso dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara sehingga dapat
mewujudkan pemerintahan yang baik.

Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) no. 1 menyatakan bahwa pelaporan
keuangan harus memiliki syarat sebagai berikut.

a. Menyajikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untuk membuat keputusan
berinvestasi, pemberian kredit dan keputusan lainnya. Informasi yang dihasilkan harus berguna bagi
mereka yang membutuhkan informasi tersebut.

b. Membantu investor dan kreditur untuk menaksi waktu dan ketidakpastian dari penerimaan
uang di masa yang akan datang untuk mendapatkan deviden atau bunga dari

c. penerimaan uang yang berasal dari penjualan, pelunasan atau jatuh tempo dari surat berharga
atau pinjaman. Rencana penerimaan dan pengeluaran uang (cash flow) seorang kreditur atau
investor itu berkaitan denan cash flow dari perusahaan, kreditur dan pihak lain untuk
memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian dari aliran kas masuk (sesudah dikurangi kas
keluar) dimasa yang akan datang untuk perusahaan tersebut.

d. Menunjukkan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber


tersebut(kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber-sumber ke perusahaan lain dan ke
pemilik perusahaan) dan pengaruh dari transaksi-transaksi, kejadin-kejadian dan keadaan-keadaan
yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber-sumber tersebut.

C. AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

1. Pengertian Akuntansi Keuangan


Akuntansi Keuangan (financial accounting) merupakan sebuah proses yang berakhir pada
pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan, secara keseluruhan untuk digunakan baik
oleh pihak internal maupun pihak eksternal. Laporan keuangan sangat diperlukan dalam akuntansi
baik itu akuntansi keuangan, biaya, maupun manajemen. Karena laporan keuangan memiliki fungsi
yang sangat vital dalam sebuah perusahaan baik itu yang berasal dari pihak eksternal seperti
(investor, kreditur, pemerintah,pelanggan) yang bertujuan untuk membaca kondisi keuangan dari
suatu perusahaan, dan juga dari pihak internal seperti ( kalangan manajer) untuk demi menjaga
kestabilan keuangan perusahaan tersebut maka laporan keuangan ini sangat dibutuhkan oleh segala
macam bentuk perusahaan, instansi maupun manufaktur. Laporan Keuangan ialah sarana
pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan
keuangan yang sering disajikan,diantaranya: Neraca, Laporan Laba/Rugi, Perubahan modal, dan arus
kas ( Cash Flow). Ada beberapa informasi keuangan yang hanya dapat atau lebih baik disajikan dalam
Pelaporan Keuangan ( Financial Reporting). Misalnya, laporan yang dikeluarkan kepada badan-badan
pemerintah. Pelaporan keuangan memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Untuk menyediakan informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit,
2. Informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan, dan
3. Informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan
perubahannya.

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan
keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip
utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas +
Ekuitas). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu
perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan
tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik
perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban
keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan di dalam
pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian,
diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan
keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di
Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.

2. Standar akuntansi keuangan dan Standar Akuntansi Internasional


Ada empat organisasi yang berperan dalam pengembangan standar akuntansi keuangan ( GAAP) di
Amerika Serikat, diantaranya:

Securities and Exchange Commission (SEC)

Organisasi ini dibentuk untuk membantu dalam mengembangkan dan menstandardisasi informasi
keuangan yang disajikan kepada pemegang saham.

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

Merupakan organisasi profesi nasional dari Certified Public Accountant (CPA), yang memiliki peranan
penting dalam pengembangan GAAP.
Financial Accounting Standards Board ( FASB)

Organisasi ini memiliki misi untuk membentuk dan memperbaiki standar-standar akuntansi serta
pelaporan keuangan dalam rangka membimbing dan mendidik publik, yang meliputi emiten, auditor,
serta pemakai informasi keuangan.

Governmental Accounting Standards Boards (GASB)

Organisasi ini bertujuan untuk membentuk dan memperbaiki standar akuntansi keuangan untuk
pemerintah lokal dan pemerintah negara bagian.

Standar Akuntansi Internasional

Ada dua standar yang diterima untuk digunakan secara internasional GAAP Amerika Serikat dan
International Financial Report Standards (IFRS) yang diterbitkan oleh International Accounting
Standards Board (IASB) yang bermarkas di London. Negara yang menggunakan IFRS sudah berjumlah
90 negara, dan Uni Eropa sekarang mewajibkan semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal
Eropa ( lebih dari 7.000 perusahaan) untuk menggunakan IFRS. Sebelum membahas lebih jauh
mengenai IFRS, ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan IFRS. International Financial
Reporting Standards (IFRS) atau Standar laporan keuangan internasional merupakan standar
akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) yang
berasal dari kesepakatan secara global yang didukung oleh banyak negara dan badan-badan
internasional di dunia. Tujuan dari IFRS adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan intern
perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan,
mengandung informasi berkualitas tinggi yang diantaranya:

1. Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang peiode yang disajikan,

2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS, dan

3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

Manfaat dari adanya suatu standard global:

1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan
berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh
dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal,
2. investor dapat membuat keputusan yang lebih baik,

3. perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger


dan akuisisi,dan

4. gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam
mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.

Struktur IFRS

IFRS dianggap sebagai kumpulan standar "dasar prinsip" yang kemudian menetapkan peraturan
badan juga mendikte penerapan-penerapan tertentu.
Standar Laporan Keuangan Internasional mencakup:
Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional (Internasional Financial Reporting
Standards (IFRS)) -dikeluarkan setelah tahun 2001

Peraturan-peraturan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards (IAS)) -


dikeluarkan sebelum tahun 2001

Interpretasi yang berasal dari Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional (International
Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)) -dikelularkan setelah tahun 2001

Standing Interpretations Committee (SIC)dikeluarkan sebelum tahun 2001

Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan (1989: Framework for the
Preparation and Presentation of Financial Statements (1989)
Kerangka Kerja dar IFRS

Kerangka kerja gunan Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan menyampaikan prinsip-prinsip
dasar IFRS.

Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan dan perangkuman. Proyek
Kerangka Konseptual Gabungan (The Joint Conceptual Framework project) bertujuan untuk
memperbaharui dan merapikan konsep-konsep yang telah ada guna menggambarkan perubahan di
pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam dua dekade atau lebih sejak
konsep pertama kali dibentuk.

Tujuan keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di masa mendatang
yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional. Karena hal
tersebut, (dewan) IASB dan FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara bersama.

DAFTAR SAK BERLAKU 1 JANUARI 2012

Dalam PSAK terbaru ini ada beberapa PSAK yang di cabut/tidak diberlakukan lagi, semoga
bermanfaat

DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BERLAKU 1 JANUARI 2012

No PSAK / ISAK / PPSAK UMUM Tanggal Efektif

1 PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan


(2009) 1-Jan-11

2 PSAK 2 Laporan Arus Kas


(2009) 1-Jan-11

3 PSAK 3 Laporan Keuangan Interim


(2010) 1-Jan-11

4 PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan 1-Jan-11


(2009) Tersendiri

5 PSAK 5 Segmen Operasi


(2009) 1-Jan-11

6 PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi


(2010) 1-Jan-11

7 PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan


(2010) 1-Jan-11

8 PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing


(2009) 1-Jan-12

9 PSAK 12 Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama


(2009) 1-Jan-11

10 PSAK 13 Properti Investasi


(2011) 1-Jan-12

11 PSAK 14 Persediaan
(2008) 1-Jan-09

12 PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi


(2009) 1-Jan-11

13 PSAK 16 Aset Tetap


(2011) 1-Jan-12

14 PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya


(2010) 1-Jan-12

15 PSAK 19 Aset Takberwujud


(2010) 1-Jan-11

16 PSAK 22 Kombinasi Bisnis


(2010) 1-Jan-11

17 PSAK 23 Pendapatan
(2010) 1-Jan-11

18 PSAK 24 Imbalan Kerja


(2010) 1-Jan-12

19 PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,


(2009) dan Kesalahan 1-Jan-11

20 PSAK 26 Biaya Pinjaman


(2011) 1-Jan-12
21 PSAK 28 Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
( 2010) 1-Jan-12

22 PSAK 30 Sewa
(2011) 1-Jan-12

23 PSAK 33 Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah Dan Pengelolaan Lingkungan


(2010) Hidup Pada Pertambangan Umum 1-Jan-12

24 PSAK 34 Kontrak Konstruksi


(2010) 1-Jan-12

25 PSAK 38 Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali


(2004) 1-Jan-05

26 PSAK 36 Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa


(2010) 1-Jan-12

27 PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate 1-Jan-98

28 PSAK 45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba


(2010) 1-Jan-12

29 PSAK 46 Pajak Penghasilan


(2010) 1-Jan-12

30 PSAK 48 Penurunan Nilai Aset


(2009) 1-Jan-11

31 PSAK 50 Insurumen Keuangan: Penyajian


(2010) 1-Jan-12

32 PSAK 51 Akuntansi Kuasi-Reorganisasi


(2003) 1-Jan-00

33 PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham


(2010) 1-Jan-12

34 PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran


(2011) 1-Jan-12

35 PSAK 56 Laba Per Saham


(2010) 1-Jan-12

36 PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi


(2009) 1-Jan-11

37 PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
(2009) Dihentikan 1-Jan-11
38 PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan 1-Jan-12

39 PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan pengungkapan bantuan


pemerintah 1-Jan-12

40 PSAK 62 Kontrak Asuransi 1-Jan-12

41 PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 1-Jan-12

42 PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber


Daya Mineral 1-Jan-12

43 ISAK 7 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus


(2009) 1-Jan-11

44 ISAK 8 Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa 1-Jan-08

45 ISAK 9 Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan


Liabilitas Serupa 1-Jan-11

46 ISAK 10 Program Loyalitas Pelanggan 1-Jan-11

47 ISAK 11 Distrubusi Aset Nonkas kepada Pemilik 1-Jan-11

48 ISAK 12 Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter oleh


Venturer 1-Jan-11

49 ISAK 13 Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri. 1-Jan-12

50 ISAK 14 Aset Takberwujud Biaya Situs Web 1-Jan-11

51 ISAK 15 PSAK 24-Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan


Minimum dan Interaksinya 1-Jan-12

52 ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa 1-Jan-12

53 ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai 1-Jan-11

54 ISAK 18 Bantuan Pemerintah Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas


Operasi 1-Jan-12

55 ISAK 19 Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63:


Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 1-Jan-12

56 ISAK 20 Pajak penghasilan perubahan dalam status pajak entitas atau


para pemegang saham 1-Jan-12

57 ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan 1-Jan-12

58 ISAK 23 Sewa Operasi Insentif 1-Jan-12


59 ISAK 24 Evaluasi Substansi beberapa transaksi yang melibatkan suatu
bentuk legal sewa 1-Jan-12

60 ISAK 25 Hak Atas Tanah 1-Jan-12

61 ISAK 26 Penilaian Ulang Derivatif Melekat 1-Jan-12

62 PPSAK 1 Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Pengusahaan Hutan, PSAK 35:


Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37:
Akuntansi Penyelenggaraan jalan Tol 1-Jan-10

63 PPSAK 2 Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43 Akuntansi


Anjak Piutang 1-Jan-10

64 PPSAK 3 Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Rekstrukturisasi Utang Piutang


Bermasalah 1-Jan-10

65 PPSAK 4 Pencabutan PSAK 31:Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi


Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Perusahaan Reksa Dana 1-Jan-10

66 PPSAK 5 Pencabutan ISAK 06 : Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK


55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak
Dalam Mata Uang Asing 1-Jan-10

67 PPSAK 6 Pencabutan PSAK 21: Akuntansi Ekuitas, ISAK 1: Interpretasi atas


Paragraf 23 PSAK No. 21 tentang Penentuan Harga Pasar Dividen
Saham; ISAK 2 Interpretasi atas Penyajian Piutang pada Pemesan
Saham dan ISAK 3 Interpretasi tentang Perlakuan Akuntansi atas
Pemberian Sumbangan atau Bantuan. 1-Feb-11

68 PPSAK 7 Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real 1-Jan-12 dan
Estate
1-Jan 13

69 PPSAK 8 Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian 1-Jan-12

70 PPSAK 9 Pencabutan ISAK 5: Interpretasi atas Par 14 PSAK 50 (1998)


tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam
Kelompok Tersedia Untuk Dijual 1-Jan-12

71 PPSAK Pencabutan PSAK 39 Akuntansi Kerja Sama Operasi


11 1-Jan-12

No PSAK SYARIAH Tanggal Efektif

1 PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah 1-Jan-03

2 PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah


1-Jan-12
(revisi
2011)

3 PSAK 102 Akuntansi Murabahah 1-Jan-08

4 PSAK 103 Akuntansi Salam 1-Jan-08

5 PSAK 104 Akuntansi Istishna 1-Jan-08

6 PSAK 105 Akuntansi Mudharabah 1-Jan-08

7 PSAK 106 Akuntansi Musyarakah 1-Jan-08

8 PSAK 107 Akuntansi Ijarah 1-Jan-10

9 PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah 1-Jan-10

10 PSAK 109 Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah 1-Jan-12

No PSAK ETAP Tanggal Efektif

1 SAK ENTITAS TANPA AKUNTANBILITAS PUBLIK 1-Jan-11

No ISAK DAN PPSAK UMUM BERLAKU EFEKTIF 1 JANUARI 2013

1 ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estat

2 PPSAK 10 Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi-Reorganisasi

Вам также может понравиться